Ternyata, tidak semua bentuk gunung api itu sama, lho. Indonesia dikenal sebagai negara yang punya banyak gunung api, tidak terkecuali jenis gunung api strato. Kira-kira, seperti apa karakteristik dan ciri-ciri gunung api strato ini?
Gunung api strato merupakan salah satu jenis gunung berapi yang punya bentuk kerucut tegak atau cembung dengan lereng yang curam. Jenis gunung ini terbentuk dari letusan gunung berapi yang berulang-ulang, di mana lapisan-lapisan material vulkanik seperti lava, abu, dan batuan cair terakumulasi dan membentuk bentuk kerucut yang khas.
Contoh gunung api strato yang terkenal di antaranya adalah Gunung Fuji di Jepang, Gunung Rainier di Amerika Serikat, dan Gunung Merapi di Indonesia. Salah satu ciri khas dari gunung jenis ini adalah aktivitas erupsinya yang cenderung eksplosif dan potensial membahayakan bagi lingkungan sekitarnya. Cari tahu lebih banyak seputar gunung api strato, yuk!
Karakteristik dan Ciri Gunung Api Strato
Gunung api strato punya sejumlah karakteristik dan ciri-ciri yang membedakannya dari jenis gunung berapi lainnya. Berikut ini beberapa di antaranya:
- Bentuk Kerucut Tegak atau Cembung: Gunung api strato berbentuk kerucut tegak atau cembung yang khas, dengan puncak yang tajam atau meruncing.
- Lereng Curam: Lereng gunung api strato cenderung curam karena material vulkanik yang terdeposit di sepanjang sisinya membentuk lereng yang curam.
- Komposisi Material: Gunung api strato terbentuk dari lapisan material vulkanik yang berbeda, termasuk lava, abu, batuan cair terakumulasi, dan lahar.
- Aktivitas Vulkanik yang Eksplosif: Aktivitas erupsi gunung api strato cenderung eksplosif dan bisa mengeluarkan lava, gas, abu vulkanik, serta benda-benda tajam lainnya dengan kekuatan yang besar.
- Kubah Lava dan Kegelisahan Lava: Selama erupsi, gunung api strato bisa membentuk kubah lava di sekitar puncaknya dan mengalami kegelisahan lava yang memicu aliran lava panas.
- Potensi Bahaya: Karena aktivitas erupsinya yang eksplosif dan lerengnya yang curam, maka gunung api strato memiliki potensi bahaya yang tinggi bagi lingkungan sekitarnya, termasuk bahaya letusan, lahar, dan aliran piroklastik.
- Ketinggian yang Signifikan: Banyak gunung api strato memiliki ketinggian yang signifikan, sehingga membuatnya menjadi landmark geografis yang menonjol di wilayahnya.
- Peningkatan Kegiatan Seismik: Sebelum erupsi, gunung api strato biasanya akan menunjukkan peningkatan aktivitas seismik, termasuk gempa bumi kecil dan tremor vulkanik.
- Zona Rawan: Wilayah di sekitar gunung api strato sering kali merupakan zona rawan yang diawasi secara ketat oleh para ilmuwan serta pihak berwenang. Tujuannya adalah untuk memantau aktivitas vulkanik dan mengurangi risiko bagi penduduk di sekitarnya.
Baca juga: Opsi Jalur Pendakian Gunung Kawi, Variatif dan Beragam!
Contoh Gunung Api Strato di Indonesia
Melalui ulasan di atas, Eigerian sudah mengetahui seperti apa karakteristik dan ciri-ciri gunung api strato. Di Indonesia, ada beberapa contoh gunung api strato yang terkenal, yang merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
- Gunung Merapi: Gunung Merapi adalah salah satu gunung berapi paling aktif di dunia dan terletak di Pulau Jawa. Gunung ini berbentuk kerucut tegak dengan lereng yang curam. Letusan-letusannya cenderung eksplosif serta berpotensi membahayakan wilayah sekitarnya, termasuk daerah sekitar Yogyakarta dan Sleman.
- Gunung Semeru: Ini merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api strato terbesar di Indonesia. Gunung Semeru terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, di mana letusan-letusannya seringkali eksplosif dengan pembentukan kubah lava dan aliran lahar.
- Gunung Rinjani: Terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Gunung Rinjani juga merupakan gunung api strato aktif yang memiliki puncak kerucut tegak yang indah. Kawah Segara Anak yang ada di puncaknya adalah bekas kawah letusan yang masih aktif dan menjadi tujuan pendakian populer.
- Gunung Agung: Terletak di Pulau Bali, Gunung Agung merupakan gunung api strato tertinggi di pulau tersebut. Gunung ini juga terkenal karena letusannya yang besar pada tahun 1963 yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan yang luas. Aktivitas vulkaniknya masih diawasi secara ketat sampai dengan saat ini.
- Gunung Kerinci: Merupakan gunung tertinggi di Sumatera dan terletak di Provinsi Jambi, Gunung Kerinci adalah gunung api strato yang aktif dengan aktivitas fumarolik dan geiser di puncaknya. Letusan-letusannya cenderung eksplosif dengan aliran lava serta lahar yang mengancam daerah sekitarnya.
Baca juga: Jelajah 6 Gunung Terbesar di Indonesia & Aturan Pendakiannya
Itulah beberapa contoh gunung api strato yang ada di Indonesia. Bagi Eigerian yang tertarik untuk mendaki gunung api strato, pastikan untuk melakukan persiapan yang matang karena gunung ini cenderung memiliki lereng yang curam dan aktivitas vulkanik yang berpotensi berbahaya.
Yuk, Bersiap untuk Pendakian yang Aman!
Selain persiapan fisik, peralatan mendaki yang tepat juga menjadi syarat wajib. Pastikan Eigerian membawa peralatan mendaki yang sesuai, seperti sepatu gunung yang nyaman dan tahan air, pakaian yang sesuai dengan kondisi cuaca di gunung, serta perlengkapan lain seperti tenda, sleeping bag, matras, dan perlengkapan makanan dan minuman yang cukup. Eigerian bisa menemukan segala peralatan pendakian yang diperlukan di website resmi EIGER Adventure.
Yuk, langsung saja kunjungi EIGER Adventure Store (EAS) terdekat di kotamu. Atau agar lebih praktis dan mudah, Eigerian juga bisa belanja lewat mobile apps EIGER Adventure yang sudah bisa diunduh di Play Store untuk pengguna Android dan App Store untuk pengguna iOS. Dapatkan promo dan gratis ongkir ke seluruh wilayah Indonesia, cek sekarang juga!