Tertarik mengenal panjat tebing lebih jauh? Kegiatan seru yang satu ini bukan cuma soal panjat-memanjat batu saja, tetapi juga tentang kekuatan, teknik, dan mental yang kuat. Bagi kamu yang suka tantangan dan adrenalin, panjat tebing bisa jadi pilihan olahraga yang pas. Yuk simak juga perkembangan panjat tebing di Indonesia!
Nah, lewat artikel ini, kita bakal bahas segala hal tentang panjat tebing, mulai dari jenis kegiatannya, tempat terbaik buat manjat, teknik-teknik krusial yang harus dikuasai, sampai sejarah dan perkembangan panjat tebing di Indonesia. Siap buat petualangan seru ini? Yuk, kita mulai!
Pengertian Panjat Tebing
Panjat tebing atau climbing adalah suatu aktivitas untuk mencapai titik ketinggian tertentu dengan cara memanjat yang dilakukan di tebing alam, bongkahan batu, maupun tebing buatan. Kegiatan panjat tebing terbagi menjadi dua jenis, yaitu traditional climbing atau yang lebih dikenal trad. climb., serta free climbing.
Trad. climb. merupakan kegiatan panjat yang dilakukan di tebing alam dengan tujuan untuk membuka jalur panjat, baik jalur tersedia atau jalur baru. Oleh karena itu, kegiatan ini memerlukan banyak peralatan, termasuk carabiner, pengaman sisip, pasak, dan tangga webbing yang digunakan untuk pemasangan jalur.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan trad. climb. ini akan memasang pengaman yang bisa berfungsi ganda, yaitu sebagai pengaman jika pemanjat jatuh juga sebagai tangga untuk menambah ketinggian sehingga tangan bisa mencapai ketinggian berikutnya.
Sementara free climbing adalah kegiatan panjat tebing yang dilakukan baik di tebing alam maupun tebing buatan dengan jalur yang telah tersedia. Dalam pelaksanaannya seorang pemanjat akan melakukan pemanjatan dengan mengerahkan seluruh kekuatan tangan, kaki, otot, dan kelenturan tubuhnya tanpa menggunakan alat bantu seperti tangga webbing. Jadi pengaman hanya berfungsi tunggal yaitu untuk menahan pemanjat apabila terjatuh.
Jenis Kegiatan Panjat Tebing
Berikut ini adalah tiga jenis kegiatan panjat tebing yang dibedakan oleh teknik pemanjatan, ketinggian, dan peralatan yang digunakan.
1. Lead
Dalam jenis panjat tebing ini, pemanjat harus mencapai titik tertinggi dengan membawa tali pengaman yang diikatkan pada pengaman sementara sepanjang rute. Pemanjat harus memasang alat pengaman (quickdraw) ke titik pengaman yang telah dipasang di dinding dan mengaitkan tali pengaman ke dalam quickdraw tersebut.
2. Speed
Speed menekankan pada kecepatan, di mana pemanjat harus mencapai puncak secepat mungkin pada rute yang sudah ditentukan. Biasanya dilakukan pada dinding standar dengan rute tetap yang sudah dikenal oleh para pemanjat.
3. Bouldering
Dalam bouldering, pemanjat harus menyelesaikan rute pendek dan sulit tanpa menggunakan tali pengaman, hanya dengan matras sebagai pelindung di bawahnya. Rute bouldering biasanya setinggi 3-5 meter dan terdiri dari gerakan yang sangat teknis dan fisik.
Tempat Panjat Tebing
Sekarang, setelah Eigerian tahu sedikit tentang panjat tebing, mungkin kamu penasaran di mana saja tempat-tempat seru untuk mencoba aktivitas ini. Baik kamu ingin merasakan sensasi manjat di tebing alami yang menantang atau lebih suka mencoba rute di dinding buatan yang dirancang khusus.
1. Tebing Alam
Merupakan lokasi alami, seperti gunung, tebing, atau batu besar yang ditemukan di alam bebas. Panjat tebing alam menawarkan tantangan unik dengan permukaan yang tidak teratur dan berbagai macam pegangan serta pijakan. Di Indonesia terdapat tebing alam yang menjadi favorit para pemanjat, seperti Tebing Citatah (Bandung), Gunung Parang (Purwakarta), dan Pantai Siung (Yogyakarta).
2. Dinding Buatan
Merupakan struktur buatan manusia yang dirancang khusus untuk kegiatan panjat tebing. Dinding buatan ini biasanya memiliki berbagai rute dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, serta dilengkapi dengan pegangan dan pijakan yang dapat disesuaikan kesulitannya.
Teknik Panjat Tebing
Untuk bisa menikmati setiap momen dalam panjat tebing, Eigerian perlu menguasai berbagai teknik yang akan membantumu memanjat dengan lebih efektif dan tentunya aman. Berikut adalah teknik-teknik dasar dalam panjat tebing yang perlu kamu ketahui:
- Teknik Pegangan Tangan
1. Jug to Bucket: Pegangan besar dan mudah digenggam, biasanya digunakan untuk istirahat atau gerakan yang lebih mudah.
2. Crimp (Notch): Pegangan kecil yang hanya muat ujung jari, membutuhkan kekuatan jari yang besar.
3. Sidepull: Pegangan yang digunakan dengan menarik ke samping, sering digunakan dalam gerakan yang melibatkan tubuh yang miring.
4. Sloper: Pegangan bulat dan licin yang sulit digenggam, membutuhkan teknik dan keseimbangan yang baik.
5. Pinch: Pegangan yang dijepit dengan jari dan ibu jari, sering kali digunakan pada pegangan yang lebih kecil atau sempit.
6. Undercut: Pegangan yang digunakan dengan menarik ke arah tubuh dari bawah, membutuhkan kekuatan lengan dan stabilitas tubuh.
7. Pocket: Lubang kecil yang hanya muat satu atau dua jari, memerlukan penempatan jari yang presisi.
8. Fissure (Jamming): Celah di mana tangan atau kaki dijepit untuk mendapatkan pegangan, sering ditemukan pada tebing alam.
- Teknik Pijakan Kaki
1. Step or Ledge: Titik pijakan besar yang mudah digunakan, ideal untuk istirahat atau stabilisasi.
2. Notch: Titik pijakan kecil yang hanya muat ujung kaki, membutuhkan penempatan kaki yang akurat.
3. Pocket: Lubang kecil untuk pijakan kaki, membutuhkan keseimbangan dan ketepatan.
4. Smearing: Menggunakan gesekan pada permukaan dinding untuk memanjat, sering digunakan pada permukaan yang halus.
5. Jamming: Menjepit kaki atau tangan di celah untuk mendapatkan pijakan atau pegangan, teknik ini sering digunakan pada rute dengan banyak celah.
Perkembangan Panjat Tebing di Indonesia
Sejak pertama kali muncul, panjat tebing telah mengalami perjalanan yang menarik dan penuh warna di Indonesia. Dari kebutuhan militer hingga menjadi kegiatan populer yang dinikmati banyak orang, olahraga ini telah melalui berbagai fase perkembangan.
Mari kita telusuri sejarah dan perjalanan panjat tebing di tanah air yang telah membentuk komunitas dan tradisi panjat tebing yang kita kenal hari ini.
Awal Perkembangan
– 1963-1964: Panjat tebing di Indonesia dimulai untuk kebutuhan militer, khususnya dalam pendakian di Puncak Soekarno, Papua. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kemampuan anggota militer dalam menghadapi medan yang sulit.
– 1964: Di Bandung, lahir Wanadri, sebuah organisasi pencinta alam, sementara di Jakarta, lahir Mapala UI (Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia). Kedua organisasi ini melakukan kegiatan panjat tebing untuk kebutuhan internal, melatih anggotanya menyelesaikan masalah di tebing.
Perkembangan Lebih Lanjut
– 1976: Empat mahasiswa seni rupa ITB, Harry Suliztiarto, Heri Hermanu, Dedy Hikmat dan Agus R. mendirikan sebuah komunitas panjat tebing, Skygers Amateur Rock Climbing Group. Kegiatan panjat tebing pada awalnya hanya berkembang di ITB dan diikuti oleh mahasiswa ITB saja.
– 1980: Skygers akhirnya membuka diri untuk umum dan berganti nama menjadi SKYGERS, Perguruan Panjat Tebing Indonesia yang kini menjadi sekolah panjat tebing tertua di Indonesia. Dalam perjalanannya, SKYGERS menjadi ruang bagi pemanjat tebing di Indonesia untuk meningkatkan keterampilan pemanjatan tebing di alam, olah raga, keselamatan pekerja ketinggian, pertolongan kecelakaan atau rescue.
Salah satu alumni SKYGERSÂ adalah Kang Mamay Salim. Organisasi ini mulai mengadakan pelatihan dan kegiatan panjat tebing yang lebih luas, serta mengajak masyarakat umum untuk ikut serta.
Baca Juga: Profil Wilda Baco: Ikon Panjat Tebing Wanita Indonesia yang Kini Aktif Melatih Pemanjat Muda
Modernisasi dan Federasi Panjat Tebing di Indonesia
– 1988: Kedatangan tamu dari Prancis, tiga orang pemanjat dan satu orang instruktur, memperkenalkan panjat tebing modern di Indonesia. Mereka juga mengenalkan dinding panjat buatan yang diberikan oleh kedutaan Prancis dan dipasang di halaman gedung Kemenpora. Setelah acara tersebut, para pemanjat berkumpul di Tugu Monas, Jakarta, untuk membuat kesepakatan mendirikan Federasi Panjat Tebing Gunung Indonesia (FPTGI). Federasi ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengkoordinasikan kegiatan panjat tebing di seluruh Indonesia.
Panjat tebing adalah olahraga yang menantang tapi tetap menyenangkan. Kegiatan ini menawarkan berbagai jenis dan teknik yang bisa dipelajari serta dinikmati. Di Indonesia, olahraga panjat tebing telah mengalami perkembangan pesat sejak dimulai untuk kebutuhan militer hingga kini menjadi bagian dari kegiatan rekreasi dan kompetisi.
Dengan adanya berbagai tempat panjat tebing, baik alam maupun buatan, serta federasi yang menaungi, panjat tebing terus berkembang dan menarik minat banyak orang. Semangat petualangan dan kebersamaan dalam komunitas panjat tebing membuat olahraga ini semakin populer di kalangan pemuda Indonesia.
Tertarik Olahraga Sport Climbing? Yuk Ikutan Kompetisi Ini!
Buat kamu yang tertarik dengan panjat tebing yuk ikutan EISCC. EISCC (EIGER Independence Sport Climbing Competition) adalah kejuaraan panjat tebing nasional yang diselenggarakan setiap tahun oleh EIGER. Event ini bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia. Kompetisi ini merupakan ajang untuk mengadu bakat dan kemampuan dalam mengatur kekuatan dan strategi.
Kejuaraan bergengsi ini memperebutkan total hadiah sebesar 320 juta rupiah dengan kategori yang diperlombakan yaitu Lead & Speed world record putra-putri.
Ayo daftar sekarang juga melalui link di sini ini!
Panjat Tebing pakai EIGER!
Buat kamu yang tertarik dengan panjat tebing? Ayo lengkapi kebutuhan peralatan dan perlengkapan memanjat, kamu bisa berbelanja produk EIGER di website www.eigeradventure.com atau EIGER Adventure Store terdekat di kotamu! Nikmati gratis ongkir untuk pembelanjaan produk original dari EIGER secara online khusus di website!