“A walk-in nature walks the soul back home.” Mary Davis
Kegiatan yang dilakukan sehari-hari mempengaruhi perkembangan fisik manusia. Terlalu sering duduk di kursi karena tuntutan pekerjaan dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas. Rutinitas tersebut tanpa disadari bisa membunuh secara pelan-pelan. Penumpukan lemak di beberapa bagian tubuh menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit.
Tak hanya dialami orang yang bekerja, anak-anak yang terlalu lama duduk di sekolahnya juga akan menyebabkan pertumbuhan fisiknya terganggu. Itulah kenapa saya sangat terinspirasi oleh Sekolah Waldorf yang bisa memadukan banyak indera dari manusia agar berkembang dengan baik. Mereka memadukan secara seimbang antara kegiatan yang mengasah skil berpikir, merasakan, dan mengalaminya secara langsung yang berhubungan dengan fisik. Di Sekolah Waldorf, perkembangan fisik yang baik akan mendukung perkembangan yang lainnya. Fisik yang distimulasi dengan berbagai kegiatan akan membangunkan saraf-saraf yang harus tumbuh sering tahapan tumbuh kembang anak.
Salah satu hal yang menyenangkan dilakukan di sekolah sehubungan dengan fisik ini adalah nature walk atau jalan di alam, beberapa menyebut dengan istilah treking.
Nature Walk atau Treking
Treking atau menjelajah atau menyusuri jalan setapak sangat menantang buat anak-anak. Media treking bisa bermacam-macam. Mulai dari yang sederhana sampai fase treking tersulit. Jalan jauh menyusuri jalan setapak di kawasan kebun teh atau dikenal dengan nama tea walk bisa menjadi alternatif untuk anak-anak dalam fase SD Kecil atau rentang usia 0-7 tahun dan 7-14 tahun. Kebun teh akan menyajikan pengalaman yang menyenangkan. Hijaunya daun teh akan memberikan pemandangan yang enak buat anak-anak.
Sementara untuk naik gunung, yakinkan anak-anak siap mental karena naik gunung itu sangat berat medannya. Turun sedikit levelnya, treking ke bukit adalah pilihan yang tidak kalah menantang. Saat dipuncak bukit, anak-anak akan merasa senang.
Manfaaat Nature Walk
Banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dari kegiatan treking selain menstimulus perkembangan fisik. Keuntungan tersebut antara lain:
1. Melatih kesabaran. Jalan jauh itu butuh kesabaran. Anak-anak harus sabar saat menjalaninya. Mengantri dan tidak saling menyusul.
2. Mengasah kepekaan. Jalan jauh itu akan berhubungan dengan orang dan lingkungan yang baru. Saat menemukan hal baru, anak akan senang untuk melihatnya. Terkadang anak-anak bisa menemukan hal baru pada jalur yang sepertinya bukan baru.
3. Membangun kerjasama. Saat jalan jauh bersama kelompoknya, anak-anak akan berjalan bersama kelompoknya. Untuk tetap bersama mereka harus kompak dan saling memperhatikan satu sama lain.
4. Kepedulian kepada teman. Jalan jauh akan membuat anak terikat satu sama lain. Saat ada yang ketinggalan, biasanya anak-anak yang peduli akan membantu satu sama lain.
Nah, itulah manfaat kegiatan treking yang bisa anak-anak rasakan. Treking bisa dijadikan alternatir pembelajaran di sekolah agar tidak membosankan. Treking akan membuat anak bergerak dinamis dan menyehatkan.
Tentang Penulis:
Iden Wildensyah, adalah seorang pegiat pendidikan yang aktif di Komunitas Belajar Arunika Waldorf. Menyenangi kegiatan di alam terbuka seperti mendaki gunung, memanjat tebing, dan menyusuri sungai. Ikuti berbagai pengalaman mengagumkan lainnya dari Iden, follow media sosialnya di Instagram @idenide
Tentang Program Tulisan Eigerian:
Cerita Eigerian adalah salah satu rubrik dalam program Tulisan Eigerian. Program Tulisan Eigerian adalah program yang membuka kesempatan bagi para penulis dan petualang untuk menjadi kontributor di Blog EIGER. Kontributor dapat berbagi karya, cerita, tips, ataupun review produk EIGER. Program ini terbuka untuk umum dan memiliki syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh para kontributor. Yuk salurkan bakat dan bagikan semangat petualangan melalui tulisan-tulisan yang bermakna sekarang juga, ada reward bagi kontributor yang tulisannya ditayangkan! Cek syarat dan katentuannya untuk menjadi kontributor Blog EIGER di sini atau langsung kirim artikelmu melalui form ini.