HomeTips & TrickTraveling3 Proses Membuat Karya Videografi Alam, Lengkap di Sini!

3 Proses Membuat Karya Videografi Alam, Lengkap di Sini!

Pernahkah kamu melihat potret keindahan alam Indonesia lewat foto atau video? Tentu sangat berkesan dan membuatmu ingin singgah ke tempat itu ‘kan? Tapi sebenarnya bagaimana ya cara membuat produk videografi alam seperti yang biasa beredar di media sosial?

Keindahan alam Indonesia memang tidak bisa dibantah. Berkat tangan dan ide kreatif yang dibantu peralatan dan aplikasi, hal ini bisa dipublikasikan dan disebarluaskan di media sosial sehingga membuka wawasan banyak orang untuk turut menikmati, atau bahkan suatu saat mampir ke objek yang menjadi topik utama video tersebut.

Nah untuk bisa memberikan insight terkait cara membuat videografi alam, kamu bisa cek artikel ini. Mulai dari pemahaman, proses perencanaan, sampai pada pasca produksi, akan dibahas tuntas di sini.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Tips Mendaki Gunung Papandayan untuk Pemula

Pertama, Pra-Produksi: Persiapan Materi dan Peralatan

Videografi alam
Sumber: freepik.com

Sebelum membuat videografi alam, kamu perlu melakukan persiapan materi dan peralatan. Pertama jelas tentang konsep video yang harus di-breakdown untuk mendapatkan detail perlengkapan apa saja yang diperlukan.

Konsep dan Riset Dulu

Buat konsep video yang ingin kamu produksi dan lakukan riset. Video yang dibuat sebaiknya jelas akan menceritakan mengenai suatu hal spesifik sehingga hasilnya nanti akan fokus dan punya alur yang runut.

Selanjutnya setelah membuat detail konsep dan gambar yang akan diambil, lakukan riset lokasi yang diperlukan. Pastikan kamu tidak melanggar aturan apapun, dan perhatikan apakah pengambilan video di lokasi tertentu perlu izin khusus dari pengelola atau pihak berwajib.

Selanjutnya buat storyboard untuk membantu visualisasi hasil akhir masing-masing gambar yang ingin diambil.

Apa Saja Alat yang Diperlukan?

Pembedahan pada konsep dan shot-list di atas bisa membantu kamu memetakan perlengkapan apa saja yang diperlukan. Tergantung dengan gambar yang diinginkan, perlengkapan seperti jenis kamera, lensa, tripod atau stabilizer, mikrofon, hingga perlengkapan pendukung ekstra bisa diketahui.

Jadi pastikan kamu melakukan breakdown detail di tahap konsep dan riset agar tidak ada peralatan yang tidak terbawa. Akan lebih baik jika kamu membawa perlengkapan tambahan sebagai cadangan, seperti baterai, kartu memori, dan pelapis tas atau jas hujan sebagai persiapan tambahan.

Kedua, Gambaran 3 Poin Utama yang Harus Diperhatikan saat Membuat Videografi Alam

videografi alam
Sumber: freepik.com

Secara umum ada tiga poin utama yang sebaiknya kamu perhatikan dalam urusan produksi videografi bertema alam ini. Pertama tentang komposisi, kemudian gerakan kamera yang digunakan, dan ketiga adalah audio.

Ketika komposisi yang kamu pakai punya konsep jelas, maka bisa dipastikan hasil gambar mentah yang kamu dapatkan bisa memenuhi kebutuhan produksi secara menyeluruh.

1. Komposisi Gambar

Apa yang ada di artikel ini hanya gambaran umum saja yang bertujuan memantik kamu supaya bisa membuka banyak konsep dan teknik lain dalam pengambilan gambar.

Dalam dunia videografi akan banyak sekali konsep yang dapat digunakan dan teknik yang bisa diterapkan. Pertama misalnya adalah rule of thirds. Teknik ini diartikan sebagai sebuah komposisi fotografi atau videografi yang digunakan untuk memposisikan objek pada sepertiga bagian dari bingkai agar terlihat pas.

Selain itu ada juga teknik leading lines, atau teknik memanfaatkan ‘bingkai’ alami. Teknik penggunaan ‘bingkai’ ini bis amemanfaatkan pohon atau tebing atau lanskap lain sebagai frame dari video yang kamu rekam.

2. Gerakan Kamera

Ingat pengambilan gambar untuk sebuah video tidak hanya bisa memanfaatkan model still saja pada kamera utama. Kamu juga bisa menggunakan banyak teknik gerakan kamera lain, sehingga video hasil akhir akan terasa dinamis, dan sesuai dengan konsep yang kamu punya.

Beberapa teknik yang bisa digunakan dan efek yang ditimbulkan antara lain:

  • Panning, atau disebut juga panoramic shot, menggunakan gerakan horizontal kamera dari satu sisi ke sisi lain. Teknik ini dapat digunakan untuk mengikuti gerakan objek atau eksplorasi pemandangan yang luas. Efeknya video akan terasa memiliki scope luas, dan memberikan ruang pada penontonnya. Pada konteks lain, kamu bisa menampilkan dinamika gerakan binatang, tumbuhan, atau awan
  • Tilting, atau juga dikenal dengan istilah tilt shot, adalah gerakan vertikal yang mengarah ke atas atau ke bawah. Teknik ini dapat digunakan untuk mengungkapkan objek yang lebih tinggi atau lebih rendah dari titik point-of-view yang digunakan
  • Dollying, adalah gerakan maju atau mundur saat merekam di sepanjang lintasan atau rel khusus. Efek utamanya memberikan gerakan halus dan merata, sehingga saat dilihat terasa lebih stabil
  • Tracking, merupakan teknik yang melibatkan gerakan kamera seiring dengan pergerakan subjek yang direkam untuk mendapatkan kesan pengejaran atau pengawalan, atau gerak dinamis dari objek
  • Slow motion atau timelapse, memanfaatkan fitur kamera yang digunakan kamu bisa mendapatkan gerak lambat dari objek yang kamu rekam. Pada timelapse, kamu bisa merangkum gerakan yang terjadi selama beberapa waktu dalam hitungan detik saja

Masih banyak teknik lain yang bisa kamu pakai sesuai dengan kebutuhan gambar yang kamu punya. Tapi beberapa teknik di atas bisa menjadi opsi yang menarik untuk digunakan.

Ingat untuk tidak ragu menggunakan tripod, stabilizer, atau alat bantu lain agar hasil footage yang didapatkan tidak berguncang atau bergoyang tidak stabil.

3. Perlengkapan Audio

Last but not least, adalah peralatan untuk mendukung perekaman audio yang apik. Baik menggunakan voice over atau menggunakan suara model ambiens alam, kamu perlu peralatan audio yang mumpuni.

Coba rekam suara-suara alam yang kamu dengar selama di lokasi pengambilan gambar, atau rekam terpisah di studio jika ada narasi yang ingin kamu sertakan. Nantinya, kamu wajib memilih scoring yang tepat supaya gambar, tone, dan musik atau suara yang mengiringi selaras dan semua terasa harmonis.

Ketiga, Setelah Pengambilan Gambar Selesai, Ini yang Harus Kamu Lakukan

Videografi alam
Sumber: freepik.com

Setelah kamu selesai mengambil semua gambar yang ada di daftar, maka setengah perjalanan sudah selesai dalam pembuatan videografi alam.

Kini saatnya kamu masuk ke bagian yang cukup menyita waktu dan tenaga serta pikiran, editing. Pada bagian ini selain melakukan editing pada gambar yang didapat, kamu juga bisa menambahkan efek visual kemudian melakukan format pada video untuk diekspor dan siap digunakan.

Fase editing, di fase ini kamu akan mengumpulkan semua video yang sudah diambil sebelumnya, mengurutkan sesuai dengan shot-list atau storyboard, kemudian menyatukannya. Meski begitu kamu juga sebaiknya tidak menutup celah improvisasi jika memang dirasa perlu. Beberapa software populer yang biasanya dipakai antara lain Adobe Premiere Pro, Sony Vegas Pro 13, Camtasia, Final Cut, dan sebagainya. Jangan lupa melakukan color grading di tahap ini ya, supaya semua gambarmu punya tone warna serupa dan senada, jadi hasil akhirnya tidak belang-belang. Terakhir, pastikan sound mixing optimal dengan mengatur volume suara ambiens, narasi, dan musik yang kamu masukkan.

Menambahkan efek visual, efek visual bisa ditambahkan untuk memperkuat value atau tema yang kamu punya. Pastikan kamu menggunakan efek ini dengan bijak dan tidak berlebihan, supaya jangan sampai mengganggu tone utama dari videomu. Efek yang biasanya dipakai dan sangat membantu antara lain slow motion, kemudian timelapse, stabilisasi tambahan, dan sejenisnya.

Atur format dan ekspor, setelah semua selesai dilakukan, well jelas tidak secepat kamu membaca poin pertama hingga ketiga ini, kamu bisa menyesuaikan format video dengan platform tempat kamu mengunggahnya. Selain format, ada bebera hal yang baiknya kamu juga perhatikan. Misalnya frame rate, menunjukkan jumlah gambar yang ditampilkan dalam waktu tertentu dengan skala detik. Semakin besar jumlahnya, semakin halus video yang disajikan, tapi semakin besar pula ukuran file-nya.  Kemudian untuk resolusi sendiri pada dasarnya adalah kualitas dari video itu, semakin besar resolusinya, semakin baik pula kualitas gambar yang ditampilkan, tapi semakin besar ukurannya. Untuk codec sendiri adalah istilah yang digunakan guna menunjukkan perangkat untuk mengatur ukuran file yang akan dihasilkan di akhir proses.

Tips Tambahan Soal Etika Videografi Alam

Videografi alam
Sumber: freepik.com

Pengambilan gambar yang kamu lakukan sedikit banyak akan membawa pengaruh pada lingkungan serta biota yang ada di lokasi tersebut. Ini kenapa penting untuk tetap memegang etika dalam setiap prosesnya, supaya semua berjalan sebagaimana mestinya, seperti tanpa ada aktivitas manusia di sana.

Etika Videografi Alam

Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.

  • Animal welfare, artinya semua proses yang dilakukan sebisa mungkin tidak mengganggu aktivitas, habitat, dan kondisi dari binatang yang kamu rekam. Hal ini juga bisa meningkatkan keselamatan ketika merekam satwa buas
  • Efek lingkungan yang ditimbulkan, melakukan minimalisasi jejak yang kamu buat di lokasi akan jadi etika berikutnya. Seperti pada ungkapan pendakian, jangan tinggalkan apapun kecuali jejak, dan jangan ambil apapun kecuali gambar dan video
  • Representasi yang alami, sebisa mungkin ambil gambar dalam kondisi alami tanpa adanya modifikasi atau rekayasa, sebab bisa saja apa yang kamu rekam adalah habitat satwa atau ekosistem yang sudah ideal
  • Selalu hormati adat lokal dan masyarakat

Sosok Inspiratif dan Proses Pembelajaran

Videografi alam
Sumber: Instagram @rfldwy

Indonesia sendiri sejatinya punya banyak sosok inspiratif di bidang videografi alam ini. Sebut saja Rifaldi Widya Nugraha, yang berasal dari Majalengka. Konten videografi dan fotografinya di media sosial sudah banyak dikenal orang dan diakui karena kualitasnya.

Kemudian ada pula sosok Fernanda Wisnu Aji, pria kelahiran Blora yang tinggal di Kalimantan Selatan. Dimulai sejak SMP, kini karyanya sudah umum ditemukan di berbagai platform dan pameran yang cukup terkenal.

Selain melihat referensi dari berbagai sosok inspiratif, terus belajar juga akan jadi cara terbaik membuat karya yang berkualitas. Jadi jangan ragu untuk terus mencari informasi, terus menjelajah, dan terus mendokumentasikan semua perjalananmu ya!

Baca Juga: Lebih Dalam Soal Acute Mountain Sickness, Cermati di Sini! 

Itu tadi sekilas penjelasan tentang persiapan, pembuatan, dan proses akhir dari videografi alam yang bisa disampaikan di artikel ini. Tentu untuk membuat hasil akhir video yang memukau sebagai sebuah karya sinematografi diperlukan waktu dan pengalaman. Tapi setidaknya dengan membaca artikel ini kamu bisa mendapatkan insight lebih dalam soal topik ini, dan bisa berguna untuk membantumu berkarya.

Untuk mendukung aktivitasmu dalam berpetualang dan mencari video terbaik untuk membuat karya videografi alam yang solid, tentu kamu perlu dukungan dari peralatan yang solid. Selain perlengkapan dan peralatan pengambilan gambar, kamu juga perlu memakai gear solid yang disediakan EIGER Adventure. Jelas opsinya akan sangat banyak, dan dengan mudah kamu bisa langsung mengunjungi EIGER Adventure Store (EAS) terdekat di kotamu. Agar lebih praktis dan mudah, kamu juga bisa belanja lewat mobile apps EIGER Adventure yang sudah bisa kamu unduh di Play Store untuk pengguna Android dan App Store untuk pengguna iOS. Produknya lebih lengkap dan dijamin ori. Dapatkan juga promo dan gratis ongkir ke seluruh wilayah Indonesia!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Daftar Menu Makanan dan Cara Tepat Mengolahnya Saat Mendaki
Syamsul Alam Habibie Sahabu on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru