HomeTulisan EigerianAku, Ayahku dan Alam

Aku, Ayahku dan Alam

Halo eigerian,salam sejahtera untuk kita semua Kenalin aku berlian,perempuan muda berusia 21 tahun yang sedang sangat jatuh cinta dengan alam semesta. Dalam tulisan ini saya ingin membagi cerita pengalaman saya,ayah saya dan juga tentang alam semesta yang harus kalian baca.

Pertama Kali Mengenal Alam

Kita mulai ceritanya. Mungkin sebagian orang ingin masuk ke alam Bebas dengan alasan berbagai hal. Entah itu patah hati,rasa kecewa,memang hobi,atau ajakan dari orang terdekatnya untuk mencoba.

Jika saya adalah salah satu ajakan dr orang terdekat saya yaitu Ayah saya sendiri. Dimulai dari saya duduk dibangku Sekolah menengah pertama kelas 8. Ayah saya untuk pertama kalinya mengajak saya untuk mencicipi alam semesta yaitu Mendaki gunung. Masih bisa saya ingat betul ketika saya duduk dibangku smp ayah saya memberi candaan kepada saya yang sedang duduk didepan tv.

Beliau bilang “kalau kamu libur sekolah hari sabtu ikut ayah naik gunung ya ke penanggungan”. Beliau berucap seperti itu. Memang benar saja ayahku adalah sesorang yang suka sekali berkegiatan alam terlebih lagi mendaki gunung. Bahkan bisa dikatan setiap kali libur bekerja beliau selalu naik gunung satu ke gunung lainya.

Mendengar beliau berucap seperti itu saya langsung terdiam. Dipikran saya adalah naik gunung hal yg sangat melelahkan. Meskipun saya suka sekali olahraga namun bisa dikatakan naik gunung adalah hal yg sangat melelahkan.

Benar saja hari sabtu sepulang saya dari sekolah ternyata dirumah barang” pendakian sudah disiapkan oleh ayah saya. Entah bagaimana beliau izin kepada mama saya untuk memperbolehkan saya ikut beliau naik gunung. Karena mama saya punya prinsip saya tdk boleh naik gunung jikalau saya belum memasuki sekolah menengah atas (SMA).

Hari Pertama Napak Kaki Gunung Penanggungan

Hari itu adalah pertama saya menapak kaki di gunung penanggungan. Sedikit informasi bahwa gunung Penanggungan adalah gunung di Jawa timur dengan ketinggian 1.653 mdpl biasanya disebut juga dengan gunung pawitra oleh masyarakat lokal. Hari itu saya naik dengan ayah saya dan juga rombongan teman sependakian beliau, kalau tdk salah ada sekitar 10 orang yg ikut naik bersama saya. Untuk pertama kalinya saya naik dengan membawa barang pribadi saya yang tentunya ringan” hehe.

Sedari awal sebelum pendakian ayah saya sudah berkata kalau saya harus bawa tas yang berisi barang2 pribadi saya, dan saya pun mengiyakan. Perjalanan dr basecamp gunung penanggungan hingga puncak bayangan kurang lebih ditempuh sekitar 6-7 jam karena saya benar” merasa diri saya tdk kuat untuk terus berjalan yg harusnya normal hanya sekitar 4-5 jam ini hampir 7 jam. Setelah sampai di puncak bayangan saya memutuskan untuk makan dan berisitirhat kemudian esok harinya dilanjutkan summit.

Begitupula dengan summit yang sebenrnya bisa 1jam saja, saya lagi” hampir 2 jam kala itu Namun setelah diatas saya bener2 merasa bangga entah apa yg ada dipikiran saya saat itu saya langsung menangis memeluk ayah saya,tentunya ayah saya meledek saya kata beliau “ kuat ga kuat tetep sampe puncak kan” Heheheh, pendakian pertama saya memang bener2 diluar dugaan, setelah dr penangungan saya sering ikut ayah saya ke beberapa gunung di jawa timur.

Pertama Kali Naik Gunung dengan Teman

Sampai akhirnya ketika saya sudah masuk bangku SMA saya diperbolehkan naik gunung sendiri bersama temen” saya. Seneng banget rasanya ketika beliau bilang saya boleh naik gunung sendiri tanpa figur ayah. Namun ada satu hal dimana saya merasa naik gunung ini adalah hal yng sangat teramat sedih. Ketika tau ayah sayah harus beehenti dr dunia pendakian dikarenakan beliau sakit.

Beliau sempat berkata kepada saya “jikalau ayah mengajak kamu naik gunung supaya kamu tau caranya bertahan hidup dialam Menghargai ciptaan tuhan dan menurunkan rasa egois yg ada di diri kamu”.

Sangat sedih memang jika harus mengingat kata kata itu. Orang pertama yang mengenalkan saya kepada alam harus berhenti menginjakan kaki di alam liar. Sejak saat itu saya lebih sering naik gunung bersama teman” saya. Selalu excited cerita keseruan setelah pendakian dan juga saya ingin mewujudkan whislist ayah saya belum terlaksana ke beberapa gunung.

Sampai saat tulisan ini dibuat saya sangat senang dan tiada henti bersyukur karena ayah saya sudah sangat berjasa mengenalkan saya kepada alam liar. Selalu menaruh kepercayaan yang besar kalau saya bisa tanpa dia jika saya dibiarkan dialam liar. Terima kasih ayahku,aku sangat menyayangimu sehat selalu semoga suatu saat nanti kita bisa kembali mendaki gunung untuk kesekian kalinya Salam hangat Berlan

Baca Juga: Sanghyang Heuleut, Wisata Alam Alternatif di Sekitar Bandung

Tentang Penulis:

Eka berlian octaviyanti, menyukai dunia pendakian sejak duduk dibangku sekolah,bukan hanya dunia pendakian melainkan seluruh kegiatan yg bersangkuatn dengan alam. Aktif bermedia sosial di tiktok @hayyberliii dan IG @ekaberliann

Tentang Program Tulisan Eigerian:

Cerita Eigerian adalah salah satu rubrik dalam program Tulisan Eigerian. Program Tulisan Eigerian adalah program yang membuka kesempatan bagi para penulis dan petualang untuk menjadi kontributor di Blog EIGER. Kontributor dapat berbagi karya, cerita, tips, ataupun review produk EIGER. Program ini terbuka untuk umum dan memiliki syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh para kontributor. Yuk salurkan bakat dan bagikan semangat petualangan melalui tulisan-tulisan yang bermakna sekarang juga, ada reward bagi kontributor yang tulisannya ditayangkan! Cek syarat dan katentuannya untuk menjadi kontributor Blog EIGER di sini atau langsung kirim artikelmu melalui form ini.

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Daftar Menu Makanan dan Cara Tepat Mengolahnya Saat Mendaki
Syamsul Alam Habibie Sahabu on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru