Adakah di antara Eigerian yang tertarik untuk melakukan panjat tebing? Sebelum mencobanya, tentu ada beberapa hal yang sebaiknya diketahui agar rencana ini bisa dieksekusi dengan lancar. Salah satu dari hal mendasar yang perlu diketahui adalah belaying.
Memang teknik ini asing secara awam. Tapi dalam dunia panjat tebing atau pendakian, teknik belaying menjadi salah satu teknik mendasar dalam kegiatan dalam upaya untuk mengamankan pendakian atau panjat tebing yang dilakukan, sehingga terhindar dari risiko fatal.
Baca Juga: Lagi, 5 Simpul Tali Temali untuk Kegiatan Luar Ruang
Yuk Kenalan dengan Belaying
Belaying menjadi sebuah teknik mendasar dan fundamental yang wajib dipahami pendaki atau pemanjat tebing, karena pada dasarnya teknik ini berkaitan langsung dengan teknik memegang tali.
Secara simpel, belaying adalah teknik memegang tali panjat tebing untuk pendaki sehingga ketika pendaki atau pemanjat tebing secara tidak sengaja jatuh maka mereka aman dari benturan batu baik dari tebing atau batu di bagian bawah.
Sebenarnya istilah ini berasal dari dunia kelautan, yang mendefinisikan teknik mengamankan tali berlajar ke pos atau bagian spar di kapal.
Dalam bahasa Indonesia kata belaying sendiri kemudian diadopsi dengan istilah penambatan, yang secara sederhana diartikan sebagai teknik membuat tambatan, mengaitkan tali pada tambatan, dan menjadi bandul atau belayer yang kokoh untuk mengantisipasi pemanjat yang jatuh saat sedang memanjat tebing.
Manfaat Belaying untuk Panjat Tebing
Jika dilihat dari segi manfaat, belaying sendiri memiliki nilai utama untuk menghindari risiko kecelakaan fatal saat panjat tebing atau pendakian dilakukan. Selalu ada risiko terpeleset, batu yang dipegang runtuh, atau hal lain, yang membuat pemanjat tebing kehilangan keseimbangan.
Ketika hal ini terjadi, refleks dan pembacaan situasi oleh belayer yang ada di sisi pemanjat akan jadi hal krusial. Dengan keputusan yang tepat, risiko fatal dapat dihindari sehingga cedera yang dialami tidak akan terlalu parah.
Manfaat utama dari belaying sendiri adalah sebagai langkah antisipasi pada kejadian yang tidak diinginkan ketika panjat tebing dilakukan, sehingga saat pemanjat terpeleset tidak langsung terbentuk ke tebing penuh batu atau jatuh ke tanah tanpa ada upaya penyelamatan atau pengurangan kecepatan jatuh.
Teknik Ideal dalam Belaying dalam Panjat Tebing
Terdapat beberapa teknik yang sebenarnya bisa Eigerian gunakan dalam urusan belaying ini. Tapi secara umum yang paling banyak digunakan adalah teknik untuk menambatkan lead climber, dimana posisi belayer berada di bagian bawah untuk menjadi bandul dari pemanjat yang tengah naik.
Dengan asumsi semua peralatan sudah terpasang, teknik untuk menambatkan lead climber sendiri bisa Eigerian lihat pada penjelasan berikut ini.
1. Mengikat Tali yang Benar
Penambatan atau belaying dimulai dengan mengikatkan diri pada tali panjat yang sama. Pemanjat berada di sisi lain tali menggunakan harness dengan simpul figure-eight, dan belayer menggunakan simpul stopper. Dalam skenario pemanjat lebih berat dari belayer, maka belayer sebaiknya membuat simpul lain yang mengikat mereka dengan tanah agar memiliki berat badan yang berimbang.
2. Pengecekan Ulang Perlengkapan Pemanjat
Sebelum pemanjat mulai naik, pastikan Eigerian mengecek sekali lagi perlengkapan yang digunakan. Harness, tali panjat, simpul yang digunakan, dan semua hal yang menempel pada lead climber. Saat semua perlengkapan sudah terpasang dengan baik, maka panjat tebing bisa dimulai.
3. Selalu Awasi Pemanjat
Tetap jaga pemanjat agar selalu ada di penglihatan Eigerian sebagai belayer, hingga saat mereka memasangkan quickdraw ke penambat pertama. Penambat pertama ini adalah titik dimulainya dukungan proteksi dari tali yang digunakan.
4. Berdiri di Titik yang Tepat
Sebagai belayer, kamu harus berada di posisi yang tepat. Ambil posisi berdiri dengan kaki terbuka selebar bahu, dua langkah ke bagian samping dari pemanjat, tapi jangan terlalu jauh dari tebing yang menjadi jalur. Dengan begini, kamu bisa memiliki kontrol yang optimal pada tali yang mengaitkan kamu dengan pemanjat.
5. Gunakan Dua Tangan
Penggunaan dua tangan masing-masing pada fungsi yang berbeda. Satu tangan berfungsi sebagai guide hand yang memberikan tali ke pemanjat lewat peralatan belay, dan satu tangan lain menjadi brake hand yang selalu bersiap menahan dan menghentikan tali saat pemanjat terjatuh. Pastikan kamu menggunakan tangan dominan untuk menjadi brake hand, karena memerlukan tenaga besar.
6. Pantau Kekenduran Tali
Perhatikan kekenduran tali yang ada di dalam kendali Eigerian. Kalau tali melorot ke bawah penambat, maka mungkin Eigerian memberikan terlalu banyak kelonggaran. Tapi hal ini juga bukan berarti Eigerian harus menariknya dengan kencang, karena justru bisa membuat beban pemanjat semakin besar untuk bergerak naik.
7. Selalu Bersiap untuk Kondisi Darurat
Karena peran belayer untuk menahan pemanjat saat terjatuh, maka selalu bersiap untuk kemungkinan terburuk ini. Kewaspadaan, fokus, dan konsentrasi harus dicurahkan, supaya kamu bisa melihat tanda-tanda atau gestur tubuh pemanjat ketika kehilangan keseimbangan. Langkah cepat bisa diambil untuk mengurangi dampak buruk dari jatuh yang dialami.
8. Jaga Komunikasi
Idealnya Eigerian, baik dalam posisi lead climber atau belayer, terus menjaga komunikasi dengan lancar. Setiap hal yang dialami wajib dikomunikasikan, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Secara detail apa yang dirasakan belayer bisa disampaikan, dan apa yang dialami lead climber dapat dikomunikasikan supaya belayer selalu terjaga konsentrasi dan kesiapannya pada berbagai kemungkinan.
Dukung Panjat Tebingmu dengan Perlengkapan dari EIGER Adventure!
Untuk perlengkapan panjat tebing sendiri sebenarnya akan cukup banyak. Tapi biasanya, Eigerian bisa mendapatkan perlengkapan ini pada vendor penyedia jalur panjat tebing, atau pengelola area yang bertanggung jawab atas lokasi tersebut.
Eiger Adventure sendiri punya banyak jenis perlengkapan pendukung yang bisa digunakan. Mulai dari tali karmantel, harness, karabiner, ascender dan descender, webbing, hingga sepati dan chalk bag. Meski tidak seluruhnya bisa direkomendasikan di sini, tapi beberapa produk ini bisa jadi referensi.
1. Escalade 2.0
Jadi salah satu sarung tangan andalan untuk kegiatan panjat tebing, kamu bisa mendapatkannya dalam empat ukuran berbeda. Dengan model half-finger, harganya adalah Rp220,900.
2. Quickdraw Sling 16 mm/C2085
Selanjutnya adalah sling for a quickdraw set. Ringan, ringkas, dan memiliki kuatan yang handal, sayangnya produk ini belum tersedia kembali. Namun dalam waktu dekat Eigerian bisa mendapatkannya di situs resmi EIGER Adventure.
3. EIGER Reflective Rope Climbing Equipment
Dengan warna yang mencolok produk ini bisa dengan mudah dilihat saat digunakan dalam panjat tebing. Kuat, ringkas, namun tetap ringan, kamu bisa segera mendapatkannya setelah produk ini kembali dalam persediaan.
4. EIGER A234-30 AL Figur8 DSC 30K Climbing Equipment
Karabiner yang satu ini secara khusus didesain untuk mendukung keselamatan saat panjat tebing, atau dalam pekerjaan berat. Dengan bahan aluminium harganya adalah Rp158,000.
5. EIGER Mona Chalk Bag
Untuk membawa chalk, kamu bisa menggunakan Mona Chalk Bag ini. Memang belum kembali tersedia, namun nantinya akan ada dua varian warna berbeda yang bisa kamu pilih sesuai selera.
Baca Juga: Bertemu Singa Gunung, Apa yang Harus Dilakukan oleh Pendaki?
Itu tadi sekilas tentang pengertian, manfaat, dan teknik belaying lengkap dengan beberapa rekomendasi produk Eiger Adventure. Ingat, selalu beli produk EIGER Adventure di situs resminya karena ada empat benefit yang bisa Eigerian dapatkan. Pertama, jaminan produk ori, kemudian harga terbaik, lalu opsi pembayaran yang beragam, serta gratis ongkir ke berbagai wilayah di Indonesia. Jadi tunggu apa lagi? Segera lengkapi rekomendasi produknya dan selamat mencoba!