Cegah abrasi harus dilakukan untuk menjaga pantai dan flora sekitarnya aman. Abrasi adalah peristiwa alam yang bisa ditanggulangi.
Tetapi itu tidak mudah untuk dilakukan. Meskipun demikian, penting untuk memahami cara mencegahnya.
Abrasi adalah proses pengikisan tanah di pesisir yang disebabkan oleh ombak dan arus laut.
Ada gangguan keseimbangan alam di pantai yang menyebabkan fenomena ini terjadi. Selain itu, penyebab abrasi dapat dipengaruhi oleh faktor buatan atau tindakan manusia.Â
Bencana alam ini dapat menempatkan lingkungan pesisir, termasuk pantai, tebing, dan tanah di sekitarnya, dalam bahaya yang serius.
Abrasi terjadi ketika air laut, angin, dan gelombang berinteraksi dan menghantam pantai atau tebing secara terus-menerus.
Penyebab Terjadinya Abrasi
Abrasi biasanya disebabkan oleh dua jenis faktor, yakni faktor alam dan faktor manusia. Untuk penjelasan lebih lanjutnya, simak ulasan berikut ini!
Faktor Alam
Dalam kebanyakan kasus, abrasi akibat faktor alam sulit dihindari karena akan terjadi terus-menerus.
Namun, abrasi akibat faktor alam dapat dikendalikan dengan melakukan pencegahan yang tepat, sehingga abrasi yang seharusnya terjadi dalam waktu dekat dapat diundur dalam waktu yang lama.
Oleh karena itu, selama periode waktu tersebut, pihak yang bertanggung jawab dapat mempertimbangkan metode untuk menghentikan abrasi yang disebabkan oleh faktor alam secara keseluruhan tanpa mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan abrasi di pantai meliputi gelombang laut, angin di atas lautan, pasang surut air laut, dan arus laut yang merusak.
Siklus laut yang unik dan tidak dapat diprediksi membuatnya sulit dihindari. Selain itu, gelombang air laut yang tinggi dan cepat dapat menghantam daratan dan melepaskan banyak tanah dalam waktu singkat, yang merupakan potensi bencana alam seperti tsunami. Hasilnya, tsunami seringkali mengubah banyak daratan menjadi perairan.
Faktor Manusia
Abrasi pantai sering terjadi sebagai akibat dari aktivitas manusia yang tidak berhati-hati dalam menjaga lingkungan di sekitar daerah yang rentan terhadap abrasi, terutama di daerah pantai.
Dengan ketidakseimbangan ini, gelombang laut lebih mudah mengarah ke pesisir, meningkatkan kemungkinan abrasi.Â
Salah satu aktivitas yang paling berdampak besar adalah penambangan pasir yang dapat menguras pasir laut jika dilakukan secara berlebihan.Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kecepatan dan arah air laut yang akan menuju pantai secara langsung.
Apabila tidak ada pasir, air laut akan lebih mudah menuju pantai, sehingga abrasi lebih mudah terjadi.Â
Selain itu, aktivitas manusia seperti membangun pemukiman, pabrik, dan aktivitas lainnya dapat merusak wilayah sekitar pantai, terutama pohon mangrove.
Wilayah mangrove yang memiliki sistem akar yang rumit dapat menahan ombak. Oleh karena itu, air yang sampai ke bibir pantai hanyalah gelombang kecil dan tidak akan melepaskan bahan di tanah.
Dampak Adanya Abrasi
Akibat abrasi terus-menerus yang tidak dicegah dengan cepat dapat menyebabkan banyak konsekuensi, di antaranya adalah:
1. Menyusutnya Luas Daratan
Karena gelombang air mengikis material tanah, luas daratan dan pulau lama secara bertahap akan berkurang karena tenggelam dan menjadi bagian dari perairan. Jika hal ini dibiarkan, daratan akan tenggelam sepenuhnya.
2. Hilangnya Habitat Flora dan Fauna
Seperti yang diketahui, banyak flora dan fauna menggunakan bibir pantai sebagai tempat berkembang biak dan habitat mereka.
Jika bibir pantai hilang karena abrasi, mereka juga bisa menghilang karena harus berpindah ke tempat lain.
Dalam kasus terburuk, mereka mungkin punah sepenuhnya karena tidak dapat berkembang biak dan mencari tempat baru untuk tinggal.
3. Merusak Hutan Bakau
Kawasan hutan bakau atau mangrove berfungsi sebagai tanggul alami yang mencegah abrasi.
Namun, jika hantaman ombak terus-menerus terjadi, hutan tersebut dapat segera rusak, dan dibutuhkan waktu lama bagi pohon untuk tumbuh kembali.
4. Memunculkan Bentang Alam Baru
Abrasi pantai juga dapat berdampak negatif, termasuk pembentukan bentang alam baru. Abrasi yang terus-menerus dan melubangi daratan dapat menyebabkan pembentukan gua, yang akan semakin dalam jika abrasi di suatu wilayah terus terjadi.
Selain itu, abrasi berkelanjutan juga dapat menyebabkan pembentukan dataran abrasi. Dataran abrasi adalah daratan yang telah tenggelam karena ketinggiannya lebih rendah daripada permukaan air.
Daratan ini dapat dilihat saat air surut, tetapi akan tenggelam kembali saat air sedang pasang.
Baca Juga: Peduli Lingkungan? Kunjungi 10 Wilayah Konservasi Alam Ini!
Upaya untuk Cegah Abrasi
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk cegah abrasi:
1. Membangun Pemecah Gelombang
Salah satu cara untuk mencegah abrasi pantai adalah dengan menggunakan pemecah gelombang, yang telah banyak digunakan di beberapa daerah di Indonesia untuk menghentikan arus gelombang air laut.
Ini mencegah abrasi dan menjaga ekosistem di sekitar pantai.
2. Melestarikan Hutan Bakau
Tanaman mangrove, seperti pohon api-api putih, membatasi wilayah pantai dengan akar kuatnya yang dapat menahan gelombang air laut.
Selain itu, vegetasi pantai yang sehat dan lestari dapat mengurangi dampak tsunami, angin laut, pengikisan tanah, dan erosi pantai.
3. Mempertahankan Terumbu Karang
Karena terumbu karang biasanya menjadi tempat tinggal ikan laut dan bahkan mengurangi gelombang laut, pelestarian terumbu karang bertujuan untuk menjaga ekosistem di pesisir dan laut.
4. Melarang Penambangan Pasir
Larangan penambangan pasir di daerah pantai adalah metode berikutnya untuk mencegah abrasi.
Seperti yang diketahui, karena kandungan pasir yang melimpah di daerah pantai, banyak perusahaan konstruksi melakukan penambangan pasir di sana.
Sayangnya, pengerukan besar-besaran dapat menyebabkan daratan di sekitar bibir pantai terkikis.
Kandungan pasir yang tepat diperlukan agar ombak dapat memperlambat kecepatan saat mencapai bibir pantai. Jika pasir habis, air laut dapat dengan cepat mengikis daratan.
5. Membangun Groin
Groin adalah struktur panjang (dinding) yang dibangun di pantai yang memanjang ke laut dan berdiri tegak lurus dengan garis pantai.
Fungsinya sebagai penghalang arus sejajar pantai, yang memungkinkan untuk mengendalikan dan mengubah pergerakan pasir.
Namun, teknik ini dapat menyebabkan abrasi lebih lanjut di sisi bawah dinding. Gelombang berikutnya akan menyeret kembali pasir dan sedimen yang sudah ada.
6. Melakukan Peremajaan Pantai
Salah satu solusi lunak adalah mengambil pasir, atau sedimen, dari wilayah lain yang tidak terkena dampak, untuk melebarkan pantai dan mengisi area yang terkena abrasi. Metode ini dianggap efektif, tetapi mahal dan sementara.
7. Membangun Tembok Laut
Seawall adalah dinding yang dibangun di sepanjang garis pantai untuk mencegah gelombang bersentuhan dengan pasir atau pantai di sisi lain.
Ini adalah teknik yang dianggap cukup efektif untuk mencegah abrasi karena melindungi bagian wilayah yang dilindungi tembok.
Buat Tubuh Menjadi Lebih Aman saat Menjaga Lingkungan
Cegah abrasi harus mulai Eigerian upayakan karena bisa berdampak negatif bagi kehidupan manusia.
Untuk bisa mengupayakan tidak terjadinya fenomena alam ini, Eigerian bisa melakukan berbagai tips yang sudah tercantum di atas.Â
Saat berupaya memperlambat terjadinya abrasi, Eigerian pastinya harus menjaga tubuh agar lancar melakukan aktivitasnya.
Belanja produk-produk yang bisa menjadi aman dan nyaman saat beraktivitas di eigeradventure.com atau EIGER Store Adventure terdekat di kotamu!Â
Belanja di eigeradventure.com atau toko resmi EIGER terdekat di wilayahmu menawarkan beberapa keuntungan bagi Eigerian. Salah satunya adalah ongkos kirim gratis ke seluruh wilayah Indonesia.
Jadi Eigerian tidak perlu khawatir mengenai ongkir yang mahal jika daerah tempat tinggalnya jauh.Â
Jangan lupa juga untuk menginstal aplikasi EIGER yang bisa diunduh di link berikut ini: https://eigeradventure.onelink.me/Frj9/2xy4tghgÂ