HomeTips & TrickMountaineering5 Fakta Menarik tentang Karst, Kawasan Bentang Alam yang Perlu Dilestarikan

5 Fakta Menarik tentang Karst, Kawasan Bentang Alam yang Perlu Dilestarikan

Bagi sebagian orang yang belum pernah melakukan susur gua mungkin belum akrab dengan bentang alam karst. Dilansir dari laman Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, karst merupakan daerah yang terdiri dari batuan kapur yang berpori sehingga air di permukaan tanah selalu merembes dan mengalir ke dalam tanah. 

Karst sering pula dipahami sebagai bentuk permukaan bumi yang ditandai dengan depresi tertutup, gua, dan drainase permukaan. Pembentukan karst dipengaruhi oleh pelarutan batuan yang kebanyakan adalah batu gamping. 

Baca Juga: Mengenal Trad Climbing, Mirip dengan Sport Climbing?

Kawasan karst di Indonesia mempunyai luas kurang lebih sepanjang 15,4 juta hektar dan tersebar dari Aceh sampai Papua. Beberapa kawasan karst di Indonesia, di antaranya perbukitan Bahorok, Sumatra Barat, di perbukitan Pangkep-Maros, Sulawesi Selatan, dan di wilayah pegunungan Cartenz, Papua. 

Dr. Cahyo Rahmadi, Peneliti Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan keberadaan kawasan karst di lapisan permukaan bumi ditandai dengan terbentuknya bukit-bukit, lembah-lembah terjal, atau cekungan. Biasanya cekungan-cekungan atau lembah ini bisa menampung air hujan dan berfungsi sebagai telaga.

Kendati demikian, sungai di kawasan karst tidak sedikit yang terputus alirannya lalu tidak mempunyai muara dan bertemu laut karena “hilang” dan masuk ke bawah tanah. Aliran air yang “menghilang” ini merupakan indikasi dari keberadaan sistem perairan bawah tanah. 

Kemudian, air hujan akan lebih banyak masuk ke dalam rongga-rongga atau celah yang langsung menuju ke sungai bawah tanah saat musim hujan. Kawasan bentang alam ini mempunyai sejumlah fakta menarik lainnya loh, Eigerian. Apa saja? Simak penjelasannya berikut ini!

5 Fakta Menarik tentang Karst

(Karst di Kabupaten Bandung Barat. Sumber: EIGER Adventure)

Menurut laman resmi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), karst merupakan keindahan alam dengan sejumlah fakta menarik yang membuatnya mesti dilestarikan. Berikut 5 fakta menarik tentang karst. 

Sebagai tempat mempelajari sejarah

Karst dapat menjadi tempat untuk mempelajari sejarah atau masa lalu. Sebab, manusia prasejarah sangat intens dengan karst sehingga meninggalkan bukti-bukti kehidupan dalam bentuk gambar di tembok-tembok gua, gerabah, keramik kuno, candi, serta bangunan lainnya.

Bagian dari ekosistem

Karst merupakan bagian dari ekosistem. Bahkan, tangki raksasa penyimpanan air bawah tanah ini merupakan tempat tinggal bagi flora dan fauna langka.

Sebagai habitat flora dan fauna langka

Karst mempunyai kawasan mineral langka atau tidak terbarukan dan mempunyai bentang alam yang unik. Beberapa flora ditemukan hidup di tebing-tebing atau mulut gua yang lembab dan mempunyai sebaran yang terbatas. Sementara fauna yang hidup di karst, di antaranya arthropoda dan hewan berbuku-buku.

Sebagai tempat penelitian berbagai ilmu pengetahuan

Kawasan bentang alam karst, penting digunakan sebagai tempat penelitian berbagai ilmu pengetahuan. Lantaran, karst bisa menjadi kawasan kunci untuk mempelajari hidrologi kawasan.

Sebagai tempat rekreasi dan wisata

Beberapa kawasan karst yang bisa menjadi tempat rekreasi dan wisata, salah satunya Karst Klapanunggal yang terletak di Bogor, Jawa Barat. Saat memasuki wilayah gua-gua tersebut, Eigerian disarankan untuk memakai perlengkapan khusus dan dipandu oleh ahlinya, ya!

Baca Juga: 10 Ekowisata Mangrove di Indonesia yang Indah dan Lestari

Proses Terbentuknya Bentang Alam Karst

(Karst di Kabupaten Bandung Barat. Sumber: EIGER Adventure)

Proses terbentuknya karst dipengaruhi oleh proses karsifikasi atau proses pelarutan. Proses pelarutan merupakan proses korosi batuan secara kimia oleh air pada batuan gamping, batu garam, gipsum, atau batuan lain yang mudah larut. 

Cahyo mengungkapkan bahwa air hujan dan karbondioksida akan melarutkan batu gamping yang membuat permukaan atas bumi terbentuk aneka jenis bukit dan lembah. Begitu juga dengan permukaan bawah bumi yang berkembang menjadi sistem perguaan dan sungai bawah tanah.

Cahyo menambahkan bahwa proses karsifikasi bisa berlangsung selama jutaan tahun hingga menghasilkan bentang alam kawasan karst dalam berbagai bentuk. Di kawasan karst terdapat pola air dan penjernihan yang mempunyai hidrologi rumit sekaligus istimewa. Lantaran, dalam proses pembentukan karst melibatkan banyak unsur di dalamnya. 

Kenapa Karst Harus Dilestarikan?

Peran karst sebagai tandon air menjadi prioritas utama bagi umat manusia agar kawasan bentang alam ini mendapat perhatian khusus. Misalnya, kawasan karst di pegunungan Kendeng Utara yang membentang dari Kabupaten Kudus, Jawa Tengah hingga Kabupaten Tuban Jawa Timur.

Kawasan ini adalah kawasan karst dengan kekayaan sumber mata air dan gua-gua. Bentang alam karst berperan sebagai penyerap air hujan yang kemudian bisa menjadi sumber mata air tawar bersih.

Bahkan, satu kawasan karst saja bisa menyediakan hingga 30 sumber mata air. Lalu, air inilah yang bisa dipakai untuk mendukung banyak kegiatan, di antaranya pertanian dan perkebunan. 

Karst menjadi rumah untuk berbagai biota yang hidup. Beberapa di antaranya, yaitu udang purba, kalacemiti, kalacuka, kelelawar, dan sebagainya. Lebih daripada itu, kawasan ini juga memiliki peran penting dalam siklus karbon di Indonesia karena dapat menyerap karbondioksida. Kendati begitu, fungsi ekonomi alam seringkali menghancurkan peran karst.

Apa Saja Biota yang Hidup di Karst?

(Kalacemiti di Gua Cikenceng Jawa Barat. Sumber: EIGER Adventure)

Oleh karena kegiatan eksplorasi keanekaragaman hayati karst dan gua yang semakin meningkat, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memperoleh kira-kira ada 100 spesies yang selama 15 tahun terakhir telah ditemukan kira-kira 30 spesies baru yang langka dan mempunyai tingkat endemisitas sangat tinggi. 

Bahkan, eksplorasi keanekaragaman hayati di Karst Sangkulirang-Mangkalihat ditemukan ada 11 spesies baru, termasuk satu genus baru kepiting bernama Guaplax. Sementara itu, ditemukan setidaknya ada tujuh spesies baru di Karst Maros-Pangkep yang memakai akar kata Maros sebagai nama spesies dan genus seperti Marosina brevirostris dan Marosina longirostris (udang gua), Cirolana marosina (isopoda), Pseudosinella maros (ekorpegas).

Seluruh kawasan karst di Indonesia menjadi gudang spesies baru yang masih butuh eksplorasi mendalam sehingga bisa memberi gambaran utuh untuk menumbuhkan potensi hayati karst Indonesia.

Nah, itulah 5 fakta menarik tentang karst. Apakah Eigerian tertarik untuk berkunjung dan melihat keindahan Karst di Indonesia? Jika iya, pastikan Eigerian sudah mencari informasi tentang Karst dan persiapkan perlengkapan yang cocok untuk bertualang. Eigerian bisa menemukan perlengkapan kegiatan outdoor di Website Resmi EIGER dan dapatkan penawaran terbaiknya!

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Daftar Menu Makanan dan Cara Tepat Mengolahnya Saat Mendaki
Syamsul Alam Habibie Sahabu on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru