Touring dengan sepeda motor merupakan kegiatan yang menyenangkan, baik dilakukan secara berkelompok maupun sendiri. Terlebih di negara kita yang terkenal akan pemandangan alamnya yang indah dan memanjakan mata, tentunya menjadi alasan tersendiri mengapa banyak pengendara sepeda motor di Indonesia gemar melakukan touring jarak jauh. Namun kamu harus tahu tentang, etika touring yuk!
Eigerian yang hobi melakukan touring, lebih senang pergi sendirian atau bersama rombongan komunitas kamu, nih?
Touring bersama rombongan nyatanya bisa memberikan sensasi yang sedikit berbeda, lho Eigerian. Selain jadi ajang kumpul, kegiatan touring ini juga bisa mempererat tali persaudaraan, serta berbagi pengalaman dan cerita menarik bersama.
Tetapi, apakah Eigerian sudah tahu bahwa ada hal penting yang harus diperhatikan ketika melakukan touring bersama rombongan? Ialah etika touring yang harus dijalan oleh setiap pengendara. Lalu, apa sajakah etika tersebut?
Apa yang Dimaksud Etika Touring?
1. Pastikan kamu datang on time
Hadirlah tepat waktu sesuai dengan jadwal touring yang ditentukan atau minimal satu jam sebelum berangkat untuk persiapan pemanasan dan briefing pembagian formasi rombongan.
2. Briefing sebelum memulai touring
Lakukan briefing sebelum touring demi memastikan semua pengendara memahami dan mampu melakukan hand signal communication, tertib berlalu lintas, tidak arogan, tidak eksklusif, dan tidak saling menyalip.
3. Lakukan peregangan wajib hukumnya
Selain itu, jangan lupa untuk selalu melakukan peregangan dan pemanasan ringan agar tubuh menjadi rileks, serta memiliki respon yang baik apabila ada suatu potensi bahaya di jalan raya.
4. Menyalakan lampu depan demi keamanan
Meski melakukan touring di siang hari, kamu wajib menyalakan semua lampu kendaraan agar kendaraan lain yang berada di depan atau dari arah berlawanan dapat mengetahui keberadaan motor di sekitarnya. Apabila diperlukan, nyalakan lampu hazard di saat-saat penting atau darurat.
5. Hindari bersalip-salipan di jalan
Ketahui susunan rombongan touring agar lebih tertib dan tidak saling menyalip di jalan. Selain itu, jangan melakukan manuver yang berbahaya dan jangan keluar dari rombongan yang ditentukan, kecuali keadaan darurat, maka kamu harus memberikan isyarat kepada peserta rombongan yang lain.
6. Hargai pengguna jalan lainnya
Berkendaralah dengan sopan dan sesuai aturan. Bahkan, untuk touring yang tak didampingi pihak yang memiliki kewenangan diskresi, pengendara tak diperbolehkan menghalangi kendaraan lain, agar bisa lewat.
7. Memperhatikan penggunaan lampu hazard
Pasalnya, sesuai dengan Undang-undang 22/2009 dan norma safety, lampu hazard hanya digunakan dalam situasi darurat dan kondisi berbahaya. Tidak digunakan pada kesempatan lain seperti konvoi atau bergerak lurus di perempatan jalan.
8. Tidak membawa banyak barang
Pastikan tidak membawa beban yang berlebih, karena itu bisa mempengaruhi keseimbangan dan menurunkan kualitas kendali sepeda motor.
9. Utamakan istirahat ketika lelah atau mengantuk
Ketika ada pengendara mengantuk, sebaiknya berhenti dan carilah tempat untuk beristirahat. Eigerian juga bisa stimulasi dengan mengunyah permen dan mengubah posisi ke depan atau mundur dari posisi sebelumnya untuk mengurangi rasa kantuk.
10. Jaga jarak kendaraan jadi salah satu etika touring
Jaga jarak aman antar kendaraan dengan memposisikan motor agak bersilangan (zigzag), sehingga bisa mengantisipasi bila motor di depan tiba-tiba melakukan rem mendadak.
11. Patuhi aturan lalu lintas
Jangan berpikir dengan melakukan touring bersama rombongan, lalu kamu bisa seenaknya melanggar rambu-rambu lalu lintas yang ada. Tertiblah berlalu lintas dan jangan remehkan keselamatanmu. Selain itu, ingat pula untuk turut menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membuang dan meninggalkan sampah sembarangan.
Ketahui Risiko Saat Touring
Melalui kegiatan touring, Eigerian bisa melihat banyak hal selama di perjalanan serta menambah pengalaman baru bersama rekan di rombongan. Memang, touring bisa menjadi kegiatan refreshing yang seru. Namun, ada beberapa risiko yang penting untuk diperhatikan saat melakukan touring.
Biasanya, agenda touring banyak dilakukan oleh komunitas di waktu libur panjang. Meski begitu, biasanya ada beberapa komunitas yang memilih malam hari untuk memulai perjalanan touring. Waktu malam hari ini dipilih dengan tujuan untuk memotong waktu tempuh berkendara karena jalanan lebih lancar. Akan tetapi, hal ini sebaiknya dihindari, karena pada dasarnya kemampuan manusia akan menurun di malam hari sejalan dengan visibilitas yang menurun.
Selain itu, lampu kendaraan lain bisa membuat silau dan memberikan efek snow blindness. Hanya dengan mengandalkan lampu tentu kemampuan manusia mengukur jarak dengan kendaraan lain akan berkurang. Jadi, bisa disimpulkan, waktu touring yang baik adalah siang hari.
Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Soal Arti Riding Motor dan Pentingnya Safety Riding
Tak hanya itu saja, risiko touring yang lainnya adalah berkaitan dengan bagaimana cara berkendara berkelompok. Berkendara dalam rombongan seringkali membuat seseorang jadi lebih percaya diri sehingga sering mengambil risiko yang berlebih. Atur sikap bijaksana dengan tepat supaya saat melakukan perjalanan ini bersama rombongan tetap berjalan lancar dan mengikuti aturan berlalu lintas yang baik.
Yuk belanja kebutuhan riding mu di eigeradventure.com.