Dikenal sebagai negara kepulauan yang wilayahnya sangat luas, Indonesia juga ‘dianugerahi’ dengan banyak gunung berapi. Aktivitasnya cenderung tinggi, cukup banyak catatan tentang letusan gunung terdahsyat di Indonesia hingga tahun 2024 ini.
Salah satu letusan gunung yang dikenang oleh masyarakat modern mungkin adalah apa yang terjadi pada Gunung Merapi tahun 2010 silam. Letusan lebih dari satu dekade yang lalu bahkan dikatakan sebagai salah satu yang terdahsyat selama 100 tahun terakhir, dan sangat membekas untuk masyarakat Indonesia khususnya warga di sekitar Gunung Merapi yang terdampak langsung.
Nah, artikel ini kemudian akan mencoba menyajikan daftar letusan gunung terdahsyat di Indonesia yang tercatat oleh sejarah sebagai informasi untuk kamu ketahui lebih jauh. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan informasi tentang metode mitigasi yang dapat dilakukan, agar dampak yang muncul tidak menimbulkan kerusakan yang sangat parah.
Baca Juga: 5 Gunung Paling Curam di Indonesia yang Wajib Dicoba
6 Letusan Gunung Terdahsyat di Indonesia
Secara global, Indonesia dikenal memiliki gunung berapi yang sangat aktif, dan memiliki tipe letusan besar yang bahkan beberapa diantaranya berdampak pada kondisi dunia. Untuk tahu lebih jauh, simak penjelasannya di bawah ini.
1. Gunung Toba, Lebih Dari 74,000 Tahun yang Lalu
Danau Toba sejatinya adalah hasil dari letusan Gunung Toba yang terjadi lebih dari 74,000 tahun yang lalu. Menurut catatan geolog asal Belanda, van Bemmelen, terdapat batu apung yang merupakan hasil dari letusan gunung berapi di sekitar Danau Toba.
Meski dahsyat, tapi letusan Gunung Toba terjadi dengan interval yang sangat lama. Tercatat gunung ini pernah meletus pada lebih dari 1,2 juta tahun yang lalu, kemudian 840,000 tahun yang lalu, dan 500,000 tahun yang lalu sebelum kemudian meletus dahsyat dan menghasilkan Danau Toba sebagai efek dari kejadian tersebut.
2. Gunung Tambora, Tahun 1815
Gunung Tambora meletus pada tahun 1815. Aktivitasnya mengalami peningkatan signifikan sejak tanggal 5 April, dan terus meningkat selama kurang lebih dua minggu berikutnya. Gunung Tambora tidak mencatatkan memiliki aktivitas yang signifikan selama ribuan tahun terakhir sebelum meletus pada tahun tersebut.
Letusan terjadi pada 10 April 1915, dan Pulau Sumbawa tertutup abu dengan ketinggian hingga 1,5 kilometer. Berselang lima hari, gunung ini kembali meletus, dan membuat Matahari tidak tampak selama beberapa hari kedepan. Tercatat adanya tsunami ringan akibat letusan ini.
Dampak luas terasa hingga ke skala dunia, karena terjadi perubahan suhu secara signifikan di tahun berikutnya. Tahun 1816 bahkan dikenal sebagai tahun tanpa musim panas untuk masyarakat di Eropa Barat dan Amerika..
3. Gunung Krakatau, Tahun 1883
Selanjutnya ada letusan dari Gunung Krakatau, yang terjadi pada tahun 1883. Lokasinya ada di Selat Sunda, yang sekarang dikenal dengan Gunung Anak Krakatau. Letusan di tahun tersebut memicu tsunami setinggi 36 meter, dan menimbulkan korban jiwa hingga lebih dari 36,000 jiwa.
Suara letusan yang dihasilkan kabarnya terkenal hingga ke Australia. Luapan material yang keluar juga sempat menutup sinar Matahari selama beberapa hari, dan memicu terjadinya penurunan suhu global. Suhu dunia secara umum baru kembali normal sekitar 5 tahun setelah letusan ini terjadi, yakni di tahun 1888.
Kini Gunung Anak Krakatau masih menjadi salah satu gunung berapi paling aktif yang ada di Indonesia.
4. Gunung Agung, Tahun 1963
Catatan ketiga tentang letusan gunung terdahsyat di Indonesia adalah Gunung Agung, yang ada di Bali. Letusan ini terjadi pada tahun 1963, dan memiliki dampak yang juga terjadi secara global. Hal yang paling terasa adalah terjadinya penurunan suhu secara ekstrim di tahun tersebut, karena muntahan material vulkanik yang muncul terbang dan melapisi bagian atmosfer Bumi secara menyeluruh.
Dari tinjauan lokal, dampak dari letusan ini juga sangat terasa untuk masyarakat sekitar. Tercatat ribuan nyawa melayang dan ratusan ribu orang lainnya harus kehilangan mata pencaharian. Kehidupan masyarakat pasca letusan Gunung Agung di tahun 1963 benar-benar mengalami perubahan drastis yang tidak dapat dilupakan oleh keturunannya saat ini.
5. Gunung Galunggung, Tahun 1982 hingga 1983
Yang keempat adalah Gunung Galunggung, yang berada di Jawa Barat dan meletus dahsyat pada tahun 1982 hingga 1983. letusan gunung ini menjadi yang terbesar yang pernah dialami Jawa Barat, setelah tercatat bahwa Gunung Galunggung ‘tertidur’ selama kurang lebih seabad.
Muntahan lava pijar muncul pada tahun 1982, dan letusan pertama disertai dengan gas beracun. Erupsi berlangsung selama kurang lebih 9 bulan, dan dampak serta kerusakan yang timbul untuk warga sekitar tidak lagi dapat terukur. Debu vulkaniknya bahkan tersebar hingga menutupi bagian Barat Pulau Jawa, dan terus sampai ke Samudra Hindia bagian Barat.
6. Gunung Merapi, 2010
Sebenarnya di antara sekian nama gunung yang ada di daftar ini, Gunung Merapi menjadi salah satu gunung yang paling rutin mengalami erupsi. Gunung ini pernah mengalami erupsi besar pada tahun 1930, kemudian 1954, 1961, 2006, 2010, dan 2021 lalu. Namun letusan paling dahsyat terjadi pada tahun 2010, hingga tercatat sebagai letusan gunung api paling besar selama periode 100 tahun terakhir.
Setidaknya terdapat 337 korban jiwa yang jatuh pada kejadian tersebut, dan salah satu nama terkenal yang menjadi korbannya adalah sang juru kunci, Mbah Maridjan.
Baca Juga: 4 Status Gunung Api: Normal, Waspada, Siaga, hingga Awas
Dampak yang Muncul Karena Letusan Gunung Berapi
Beberapa dampak masif bisa kamu lihat secara langsung pada penjelasan daftar letusan gunung terdahsyat di Indonesia tadi. Mulai dari efek besar pada penurunan suhu global, ketiadaan sinar Matahari, hingga perubahan relief daratan seperti yang terjadi di Gunung Toba dan Gunung Krakatau.
Tapi ada beberapa dampak lain yang sifatnya lebih umum ketika terjadi letusan gunung berapi. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
- Korban jiwa dari manusia dan hewan yang ada di sekitar gunung
- Pencemaran udara
- Aktivitas masyarakat yang terganggu
- Terjadinya kerusakan lingkungan secara masif
- Perubahan cuaca secara drastis
- Kelangkaan pangan karena rusaknya area pertanian dan perkebunan
- Kepunahan spesies hewan atau tumbuhan tertentu yang sifatnya endemik
- Risiko terjadinya tsunami jika gunung berapi berada di area dekat dengan laut
Karena dampak negatifnya yang sangat merusak, maka langkah mitigasi diterapkan oleh pemerintah dan wajib menjadi pemahaman umum untuk orang-orang yang hidup dan beraktivitas di area pegunungan rawan. Meski demikian ada pula dampak positif yang dapat dirasakan pasca letusan gunung, yang secara langsung dapat menjadi berkah untuk warga sekitar.
Langkah Mitigasi yang Dapat Dilakukan
Mitigasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat serta lingkungan akan terjadinya bencana. Pada akhirnya jika langkah mitigasi dijalankan dengan benar, maka dampak kerusakan dan kerugian yang muncul dapat dikurangi secara signifikan.
Di waktu berikutnya, proses pemulihan pasca-bencana juga cenderung terjadi dengan lebih cepat, sehingga kehidupan masyarakat sekitar dapat kembali berjalan dengan baik dalam waktu yang lebih singkat.
Terdapat beberapa langkah mitigasi yang sebenarnya sederhana, namun berdampak besar pada penurunan risiko kerugian dan kerusakan lingkungan dan faktor biota di sekitar gunung api. Langkah tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
- Melakukan pemetaan dan identifikasi risiko
- Menerapkan sistem peringatan dini
- Melakukan penyuluhan dan edukasi pada masyarakat
- Membangun infrastruktur pengaman dari letusan gunung berapi
- Pengaturan tata ruang yang terencana
- Melakukan penelitian dan pengembangan optimal pada teknologi mitigasi dan manajemen bencana
- Merencanakan dan melakukan evakuasi dengan jelas dan efisien, sehingga tidak terjadi kebingungan di saat genting
Baca Juga: Ikuti 7 Tips Hiking Aman saat Musim Kemarau di GunungÂ
Itu tadi daftar letusan gunung terdahsyat di Indonesia yang bisa disampaikan dalam artikel ini. Tentu masih banyak letusan gunung lain yang juga besar dan berdampak masif, namun enam letusan di atas bisa menjadi gambaran mengenai bagaimana risiko yang ada pada area-area gunung berapi aktif yang ada di Indonesia.
Tentu artikel ini bukan dibuat dengan maksud menakut-nakuti, namun justru pada membagi informasi agar masyarakat yang berada di sekitar gunung berapi, termasuk Eigerian semua yang membaca artikel ini, lebih waspada dan disiplin dalam menerapkan langkah mitigasi. Dengan demikian diharapkan korban jiwa, luka-luka, kerusakan, dan kerugian yang muncul dapat terus ditekan.
Senada dengan upaya mitigas yang disampaikan di atas dan daftar letusan gunung terdahsyat di Indonesia, Eigerian yang aktif sebagai pendaki jelas harus senantiasa melengkapi diri dengan outdoor gear berkualitas solid. EIGER Adventure menyediakan ragam produk handal dan teruji, sehingga dapat menunjang setiap aktivitas pendakian dan menunjang keselamatan pendakian yang dilakukan. Eigerian bisa langsung mengunjungi EIGER Adventure Store (EAS) terdekat di kotamu dan mencari lebih banyak informasi pada artikel-artikel terkait tentang aktivitas luar ruang. Agar lebih praktis dan mudah, kamu juga bisa belanja lewat mobile apps EIGER Adventure yang sudah bisa kamu unduh di Play Store untuk pengguna Android dan App Store untuk pengguna iOS. Produknya lebih lengkap dan dijamin ori. Dapatkan juga promo dan gratis ongkir ke seluruh wilayah Indonesia!
