Apa yang ada di benak kamu saat mendengar gaya hidup minim sampah atau yang biasa disebut zero waste? Perlu diketahui, bahwa gaya hidup minim sampah ini sebenarnya bukan hanya sekedar hidup dengan mengurangi jumlah sampah yang terbuang ke TPA. Tetapi juga mendobrak dan mendefinisikan kembali sistem perekonomian yang ada saat ini. Saat ini, kita hidup di dalam sistem perekonomian yang bergerak secara satu arah atau biasa disebut dengan linear economy di mana produk-produk yang ada memiliki batas akhir pemakaian. Yang artinya, kita sebagai konsumen ‘dipaksa’ untuk membelinya kembali.
Nah, di dalam tatanan linear economy ini, kita mengambil sumber daya dari bumi (tanpa menggantinya), untuk kemudian dipakai dan pada akhirnya dibuang ke TPA. Linear economy ini akan menciptakan keadaan ekonomi yang tidak ramah lingkungan dan unsustainable. Harga barang akan meningkat seiring dengan semakin jarangnya bahan baku material produksi. Dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan lingkungan yang menjadi masalah untuk bumi dan generasi penerus di masa depan.
Pentingya Menerapkan Gaya Hidup Zero Waste
Tujuan dari gaya hidup minim sampah adalah untuk mendorong peralihan dari linear economy menjadi circular economy. Yaitu kita akan menghindari penggunaan sumber daya alam yang terbatas, serta menghapus limbah dan polusi dari tatanan sosial secara menyeluruh. Secara sederhana, gaya hidup minim sampah ini adalah meminimalisir karbon atau sampah. Dengan memiliki pola pikir ‘meminimalisir’ sampah, maka kita akan semakin mawas dengan barang yang akan dibeli, serta penggunaan dan kelanjutannya. Sehingga kita hanya akan membeli dan mengonsumsi yang baik bagi diri kita dan lingkungan.
Hal lainnya yang juga seringkali menjadi konsepsi adalah pemahaman akan gaya hidup minim sampah yang diartikan sebagai membeli dan daur ulang. Padahal proses untuk gaya hidup zero waste yang sesungguhnya adalah tidak berhenti di situ saja. Beberapa poin yang tidak boleh terlupakan adalah proses Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Rot (5R) atau “Menolak, Mengurangi, Menggunakan Kembali, Daur Ulang, Membusukkan atau Mengompos”. Dengan mengaplikasikan 5R ini, itu artinya kamu telah menerapkan gaya hidup zero waste seutuhnya.
Untuk dapat menerapkannya, bukan berarti kamu harus terpaku dari keseluruhan proses seperti yang disebutkan di atas. Apabila dirasa masih sulit untuk melengkapi keseluruhan proses, maka kamu dapat tetap mengacu pada proses lainnya yang lebih mudah untuk kamu mulai dan lakukan. Supaya kamu memiliki gambaran bagaimana memulai gaya hidup minim sampah, Eigerian bisa simak beberapa tips di bawah ini.
Tips Memulai Gaya Hidup Zero Waste
Berikut ini ada beberapa tips memulai gaya hidup hemat sampah yang dirangkum dari buku Hemat (Sampah) Pangkal Kaya karya Cleanomic. Simak baik-baik, ya!
- Kurangi penggunaan plastik sekali pakai. Hal ini menjadi tantangan paling awal bagi Eigerian yang ingin hidup peduli lingkungan. Pasalnya, plastik ada di mana-mana yang cukup sulit untuk dihindari. Tapi, kamu bisa mulai mengurangi penggunaan plastik ini dalam kehidupan sehari-hari dengan cara membawa botol atau alat makan sendiri, selalu membawa tas belanja pakai ulang, dan membeli kebutuhan sehari-hari di toko curah (bulk store) tanpa kemasan plastik.
- Belanja berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan. Godaan berikutnya yang harus dilawan adalah keinginan untuk membeli barang-barang yang tidak esensial. Dalam menerapkan zero waste, Eigerian perlu belajar untuk membedakan mana saja barang yang benar-benar dibutuhkan, dan mana saja yang hanya keinginan semata. Setiap kali muncul keinginan untuk membeli barang, cobalah untuk menerapkan prinsip SKS (Sebelum membeli, Ketika membeli, Sesudah pemakaian). Prinsip SKS ini akan membantu proses berpikirmu sampai pada pengambilan keputusan.
- Ikut berpartisipasi dalam Zero Waste Challenge di media sosial. Dengan ikutan challenge ini, Eigerian akan mendapatkan lebih banyak lagi inspirasi mengenai aktivitas sehari-hari yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak buruk ke lingkungan.
- Menabung dari hasil hemat sampah. Selama satu atau dua minggu menjalankan gaya hidup zero waste, mungkin tidak akan berdampak besar pada keuanganmu. Namun, jika secara konsisten menerapkan gaya hidup ini di rumah, di kantor, bahkan saat sedang travelling atau mendaki gunung, bukan hal mustahil kalau kamu bisa hemat pengeluaran hingga puluhan juta dalam satu tahun.
- Selain keempat tips di atas, ada cara lain yang menarik untuk dilakukan. Yaitu membuat kompos dari sampah organik. Kamu bisa membuat kompos organik ini dari sisa-sisa makanan, sayuran, atau buah di rumah. Tidak hanya bisa mengurangi sampah organik saja, tapi kamu juga jadi punya kompos untuk tanaman.
Kalau Tidak Sekarang, Kapan Lagi?
Belakangan ini sudah ada banyak orang yang mulai beralih ke gaya hidup zero waste, di mana mereka memilih untuk lebih cermat lagi dalam menjalani kehidupan sembari mengacu pada konsep gaya hidup minim sampah ini. Nah, sekarang giliranmu untuk turut andil! Dengan menerapkan gaya hidup minim sampah, itu artinya kamu juga akan menjaga kelestarian alam. Mulai sekarang, biasakan diri untuk membawa botol minum sendiri. Dengan begitu, kamu tidak perlu lagi membeli minuman dalam kemasan yang menyumbang sampah. Eiger punya rekomendasi botol minum terbaik dengan harga affordable, lho! Tersedia berbagai ukuran dan jenis yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan. Langsung cek di sini!