HomeTips & TrickMountaineeringKenali Penyebab dan Cara Mengatasi Serangan Panik Saat Naik Gunung

Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Serangan Panik Saat Naik Gunung

Bepergian ke tempat yang tinggi seperti mendaki gunung merupakan aktivitas yang cukup berat. Saat mendaki gunung di ketinggian tertentu, tekanan oksigen di udara akan berkurang. Hal ini dapat membuat seseorang mengalami masalah kesehatan ketika berada di ketinggian tinggi tanpa persiapan yang baik. Salah satunya adalah mengalami serangan panik. Menurut ahli dari Outpatient Behavioral Health Services di Henry Ford Hospital, Amerika Serikat, serangan panik atau panic attack bisa terjadi secara spontan, dan bukan merupakan reaksi dari sebuah situasi yang penuh tekanan.

Panic attack bisa dialami sesekali dalam hidup, yang biasanya menghilang saat keadaan atau situasi pemicunya telah berakhir. Namun, jika serangan panik terjadi secara berulang dan untuk jangka waktu yang lama, kondisi ini disebut gangguan panik. Panic attack dapat berlangsung selama 5 hingga 10 menit, namun bisa juga terjadi secara berkesinambungan dalam waktu dua jam. Pasca serangan panik, penderitanya akan mengalami kelelahan. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyisakan rasa takut akan terjadinya serangan kembali hingga membuat penderitanya menghindar dari situasi yang dapat memicu panic attack.

Apa Penyebab Panic Attack?

serangan panik

Saat seseorang mengalami serangan panik, otak akan memerintahkan sistem saraf untuk menimbulkan respons melawan atau menghindar. Tubuh kemudian akan menghasilkan zat kimia yang disebut adrenalin, yang akan memicu peningkatan detak jantung, frekuensi napas, serta aliran darah ke otot. Kondisi ini sebenarnya muncul dalam rangka mempersiapkan tubuh untuk melawan atau menghindar dari situasi tertekan.

Hingga saat ini, penyebab pasti dari panic attack belum diketahui. Tapi, orang yang memiliki kerentanan biologis mengalami panic attack, kondisi panik biasanya akan terjadi terkait dengan perubahan dalam hidup. Contohnya, memulai pekerjaan pertama, menikah, perceraian, memiliki anak di luar rencana, pertama kali naik gunung, dan lain sebagainya. Tidak cuma itu, gaya hidup yang penuh stres juga diduga menjadi biang keladi dari gangguan kecemasan ini. Panic attack bisa saja terjadi dari kombinasi faktor internal dan eksternal. Selain hal-hal tersebut, berikut faktor lainnya yang bisa memicu panic attack:

  • Adanya perubahan atau ketidakseimbangan zat yang berdampak pada fungsi otak.
  • Faktor genetik, misalnya punya sejarah serangan panik di dalam keluarga.
  • Stres berlebihan, misalnya karena kehilangan seseorang yang sangat berarti.
  • Memiliki temperamen yang rentan terpengaruh oleh stres ataupun emosi negatif.
  • Merokok atau mengonsumsi minuman kafein terlalu banyak atau berlebihan.

Apabila saat mendaki gunung kamu atau teman pendakianmu mengalami gejala tertentu, termasuk serangan panik, segeralah cari pertolongan dan jangan memaksakan untuk mendaki.

Bagaimana Cara Mengatasi Panic Attack?

serangan panik

Jika kamu sedang bersama seseorang yang sedang mengalami serangan panik, orang tersebut mungkin menjadi sangat cemas dan gelisah, dan tidak bisa berpikir jernih. Memang dapat terasa menakutkan bagi kamu untuk menyaksikan episode serangan panik, namun kamu dapat membantunya dengan melakukan hal berikut ini:

  • Tetap tenang dan dampingi orang tersebut selama serangan panik terjadi. Melawan serangan malah dapat membuatnya semakin memburuk.
  • Jika berada di keramaian, bawa orang tersebut ke tempat yang lebih tenang.
  • Jangan berasumsi mengenai apa yang dibutuhkan, misalnya “Butuh air? Obat? Mau duduk?”. Tanyakan secara langsung, “Beri tahu saya apa yang kamu butuhkan”.
  • Jika orang tersebut memiliki obat untuk menangani serangan panik, segera tawarkan.
  • Bicara padanya dengan menggunakan kalimat-kalimat pendek dan sederhana.
  • Hindari faktor gangguan yang berkesan mengejutkan atau menyibukkan.
  • Pandu orang tersebut untuk tetap fokus dengan memintanya melakukan kegiatan sederhana berulang, misalnya mengangkat kedua tangan di atas kepala.
  • Pandu orang tersebut untuk mengatur kembali pernapasannya, dengan mengajaknya bernafas pelan dalam hitungan 10 lambat-lambat.

Dengan mengikuti pedoman sederhana di atas, kamu dapat membantu mengurangi tingkat stres orang tersebut, dan juga pada dirimu sendiri. Selain itu, kamu juga dapat mencegah situasi berkembang menjadi lebih buruk. 

Lantas, bagaimana jika kamu sendiri yang mengalami serangan panik?

Saat diri kamu sendiri yang mengalami serangan panik, cobalah untuk cari tahu apa yang membuatmu merasa panik dan tantang ketakutan tersebut. Kamu dapat mencapai ini dengan cara terus-menerus mengingatkan diri bahwa apa yang kamu takuti tidaklah nyata dan akan berlalu dengan cepat. Ada banyak hal yang dapat menyelimuti pikiran selama serangan panik. Maka, segera alihkan pikiran negatif tersebut dengan berkonsentrasi pada imajinasi positif.

Persiapkan Diri Sebelum Mendaki Gunung

serangan panik

 

Ada beberapa persiapan mendaki gunung yang harus dilakukan oleh para pendaki, salah satunya adalah memastikan kondisi kesehatan. Jika memiliki riwayat penyakit tertentu sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung, maka sebelum mendaki gunung kamu perlu berkonsultasi ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatanmu cukup layak untuk bepergian.Disarankan juga setidaknya 48 jam sebelum mendaki gunung untuk tidak mengkonsumsi alkohol ataupun beraktivitas fisik terlalu berat.

Persiapan sebelum mendaki gunung selanjutnya tentu saja dengan mempersiapkan peralatan pendakian. Agar mendaki gunung bisa dilakukan dengan baik, seorang pendaki harus membawa peralatan yang tepat dan lengkap. Selain untuk mempermudah, persiapan peralatan mendaki gunung yang tepat juga akan berguna untuk menjaga keamanan. 

Misalnya, memakai sepatu yang tepat bisa menjadi kunci untuk menghadapi medan pendakian. Sepatu yang pas di kaki akan memberikan kenyamanan pada pergelangan kaki, stabilitas, dan juga pijakan. Jika pendakian dilakukan di daerah yang berbatu, gunakan pula satu atau dua tongkat untuk membantu menjaga keseimbangan di bagian yang tidak rata dan untuk membantu mengurangi efek benturan pada lutut, pinggul, pergelangan kaki, dan pinggang belakang.

Eiger Pollock 2.0 28 Gunung Shoes hadir untuk menemani Eigerian melakukan kegiatan hiking yang nyaman. Gusset construction pada sepatu mid cut ini berfungsi untuk mencegah masuknya air dari bagian atas sepatu secara langsung. Sementara itu, teknologi heel support system dapat menyangga pergelangan kaki pada saat melakukan pendakian untuk menunjang kaki agar tetap stabil. Sepatu ini juga didukung dengan outsole Vibram untuk cengkraman yang lebih baik dan insole Ortholite yang memberikan bantalan, breathable (memiliki daya evaporasi tinggi yang mampu menguapkan kelembapan sehingga mudah kering), dan cukup ringan untuk menjaga kaki tetap nyaman. Koleksi sepatu lainnya bisa langsung kamu lihat di website Eiger Adventure.

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Daftar Menu Makanan dan Cara Tepat Mengolahnya Saat Mendaki
Syamsul Alam Habibie Sahabu on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru