Syal dan scarf tentu bukan aksesoris yang asing, terutama bagi Eigerian yang menyukai fashion. Keduanya ternyata memiliki perbedaan, lho.
Syal dan scarf merupakan aksesoris fesyen yang sering dipakai di leher, pundak, atau kepala.
Keduanya memiliki fungsi yang hampir sama, yaitu menjaga leher dan kepala agar tetap hangat meski dalam cuaca dingin.
Namun kini, penggunaan syal dan scarf lebih dari fungsi utamanya. Kedua item fesyen ini juga dipakai sebagai pelengkap outfit dengan berbagai warna dan cara penggunaan yang berbeda.
Akan tetapi, tak sedikit yang menganggap syal dan scarf merupakan aksesoris yang sama. Padahal, keduanya merupakan aksesoris yang berbeda.
Lantas, apa saja perbedaan syal dan scarf? Simak artikel ini sampai akhir, ya!
Baca Juga: 10 Rekomendasi Tas Selempang EIGER Terbaik 2022
Perbedaan Syal dan Scarf
Dilihat dari beberapa sisi, berikut perbedaan syal dan scarf yang perlu Eigerian ketahui.
1. Definisi Syal dan Scarf
Secara definisi, syal dan scarf memiliki perbedaan. Syal berasal dari Bahasa Persia yang artinya pakaian sederhana.
Umumnya, syal berbentuk persegi panjang atau kotak dan digunakan dengan cara dilingkarkan di pundak hingga kepala.
Penggunaan syal di area pundak, leher, dan kepala dibuat lebih longgar. Oleh karena ini, syal memiliki ukuran yang cukup lebar.
Ukurannya yang lebar ini menjadikan syal lebih banyak disukai karena bisa dikreasikan dengan berbagai cara pemakaian.
Sementara itu, scarf biasanya hanya dikenakan di leher atau kepala saja. Fashion item ini berfungsi untuk menghangatkan leher ketika dalam cuaca dingin.
Ukuran scarf juga lebih kecil dibandingkan syal. Aksesori ini juga memiliki berbagai bentuk, seperti persegi, segitiga, serta memiliki ukuran yang beragam.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Tas Sepeda EIGER yang Stylish dan Fungsional
2. Bahan Pembuat Syal dan Scarf
Syal dibuat dari bahan wol. Sebab, di negara asalnya, syal digunakan sebagai penghangat tubuh. Itulah mengapa aksesori tersebut memiliki ukuran yang lebih lebar, sehingga bisa digunakan sebagai selimut.
Umumnya, dibuat dengan cara dirajut menggunakan benang wol hingga membentuk persegi panjang.
Sementara itu, scarf umumnya menggunakan bahan chiffon, sutera, atau katun yang lebih tebal.
Scarf memang tidak sebaik syal dalam menahan suhu dingin. Itulah sebabnya fashion item ini lebih sering digunakan sebagai aksesori atau pemanis gaya kita.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Topi Pria yang Bagus Untuk Berbagai Kegiatan
3. Perbedaan Fungsi Syal dan Scarf
Meskipun keduanya dapat menjaga leher agar tetap hangat, penggunaan syal tentu lebih efektif.
Sebab, syal pada dasarnya merupakan pelengkap pakaian hangat di negara 4 musim. Penggunaan bahan wol juga membuat syal lebih tahan dingin dibandingkan scarf.
Sementara itu, scarf kurang efektif untuk menahan dingin. Bagi traveler, biasanya hanya digunakan untuk melindungi leher dari terpaan angin atau sinar matahari.
Selain itu, scarf lebih banyak dipakai sebagai aksesoris fashion karena bentuk dan ukurannya yang beragam. Itu sebabnya fashion item ini juga hadir dalam banyak warna dan corak yang menarik.
4. Perbedaan Ukuran Syal dan Scarf
Syal tak hanya bisa dilingkarkan di leher dan kepala, namun juga bisa dijadikan sebagai selimut.
Oleh karena itu, syal memiliki ukuran yang lebih lebar. Hal ini juga membuatnya lebih mudah untuk dikreasikan.
Sementara, itu, scarf memiliki ukuran yang lebih kecil. Oleh karenanya, aksesori ini hanya bisa digunakan di area leher atau kepala saja.
Baca Juga: 3 Inspirasi Style Kupluk Pria yang Fashionable dan Anti-mainstream
Syal dan Scarf, Mana yang Lebih Cocok untuk Eigerian?
Untuk negara beriklim tropis seperti Indonesia, penggunaan scarf lebih disarankan. Hal ini karena aksesori ini sudah cukup baik untuk menahan dingin dan sinar matahari. Selain itu, ukurannya yang kecil lebih dinilai praktis dibawa ke mana saja.
Jika penggunaan scarf belum cukup untuk melindungi leher dari dingin, maka Eigerian dapat melapisi tubuh dengan jaket atau sweater.
Pasalnya, scarf memang tidak dibuat untuk melindungi tubuh dari dingin. Bagi Eigerian yang sedang mencari scarf untuk aksesoris fesyen atau traveling, berikut rekomendasi scarf EIGER yang bisa kita gunakan.
1. EIGER NEPALESE SCARF 1.0 – Rp 179.000,00
Scarf EIGER Nepalese dibuat dari rajutan benang katun yang cukup tebal dan lembut, sehingga dapat menjaga area leher agar tetap hangat.
Scarf ini memiliki ukuran 175 x 28 cm yang cukup untuk melindungi seluruh area leher dan pundak dengan aman.
Penggunaan aksesori yang satu ini sangat cocok bagi Eigerian yang ingin liburan ke tempat dengan cuaca dingin seperti Puncak, Bandung Utara, Dieng, atau Bromo.
Baca Juga: 3 Perbedaan Bahan Wollycrepe dan Moscrepe, Mana yang Paling Bagus?
2. EIGER NEPALESE SCARF – Rp 145.000,00
Serupa dengan produk sebelumnya, hanya saja scarf yang satu ini memiliki ukuran yang lebih kecil (52 x 26 cm).
Scarf rajut ini juga bisa digunakan sebagai bandana karena bahannya yang elastis dan nyaman.
Meski lebih kecil, fashion item EIGER ini juga nyaman digunakan untuk menghangatkan leher dalam kondisi cuaca yang dingin.
Selain menggunakan scarf, kita juga perlu menggunakan pakaian tambahan untuk menjaga tubuh agar tetap hangat dalam cuaca dingin.
Seperti pemakaian jaket, beanie hat, sarung tangan, kaos kaki, dan sebagainya. Eigerian bisa menemukan dan membeli berbagai produk tersebut melalui situs Website EIGER Adventure Official.
Tersedia berbagai metode pembayaran, gratis ongkir ke seluruh Indonesia, dan penawaran menarik lain yang sayang untuk dilewatkan.
Yuk, kunjungi situs EIGER sekarang juga dan check out produknya, ya!
