Eigerian pasti sudah sering mendengar banyak cerita tentang keindahan pemandangan yang hanya bisa dilihat dari puncak-puncak gunung tinggi. Hal ini yang mendorong banyak orang untuk melakukan pendakian gunung.
Tujuannya adalah untuk sekadar menikmatinya secara langsung dan merasakan suasana baru yang khas. Atau mengabadikannya dengan berfoto untuk mengingat kembali pengalaman luar biasa itu. Lantas, bagaimana dengan seseorang yang memiliki phobia ketinggian?
Ya, pendakian memang menjadi hal yang menantang dan menyenangkan bagi sebagian orang. Namun, sebagian lainnya menganggap kegiatan ini cukup menakutkan. Ada banyak faktor yang melatarinya. Bisa jadi karena perubahan cuaca yang tidak menentu, ketakutan akan hewan buas, atau faktor lainnya.
Pendakian gunung sangat berkaitan dengan ketinggian. Faktor ini yang seringkali menjadi alasan utama mendaki gunung jadi hal yang dihindari. Sangat disayangkan bukan, jika ketakutan itu tidak diatasi. Untuk itu, jika Eigerian masih enggan untuk mendaki gunung, mari kita kenali ketakutan ini, apakah hanya ketakutan biasa, atau jangan-jangan Eigerian sedang mengalami phobia terhadap ketinggian atau sering disebut dengan akrofobia.
Mengenali Ketakutan dan Penyebabnya
Pada dasarnya, ketakutan terhadap hal apapun merupakan hal yang wajar. Eigerian hanya perlu memberanikan diri untuk melawan ketakutan tersebut. Ketakutan atau phobia ketinggian misalnya. Sebenarnya Eigerian dapat memberikan sugesti kepada diri sendiri bahwa ketinggian itu adalah hal yang dapat ditaklukkan.
Tapi apa jadinya jika Eigerian memiliki akrofobia? Akrofobia adalah kondisi di mana seseorang mengalami ketakutan berlebihan ketika berada di tempat-tempat tinggi. Penderitanya, mungkin saja merasakan hal yang tidak nyaman, atau bahkan hanya dengan memikirkan dirinya berada di ketinggian.
Belum dapat dipastikan apa yang menjadi penyebab sebenarnya dari phobia ketinggian ini. Hingga saat ini, trauma masih diklaim sebagai penyebab yang paling sering ditemukan pada penderita akrofobia.
Trauma ringan bisa saja terbentuk karena melihat berita atau kabar dari seseorang yang dikenal mengalami hal yang tidak diinginkan ketika berada di ketinggian. Sedangkan trauma yang parah mungkin saja berasal dari pengalaman diri sendiri atau kerabat dekat. Yang mana seluruh pengalaman tersebut menjadi pengalaman traumatis pada alam bawah sadar kita. Ada pula pendapat jika phobia ini berasal dari faktor genetik, namun hal ini belum bisa dibuktikan secara ilmiah kebenarannya.
Gejala Phobia Ketinggian
Dilansir dari Jurnal Psikiatri Surabaya yang berjudul “Exposure Based Therapy pada Fobia Ketinggian”, Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental atau Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) memasukkan tinggi sebagai fobia dengan “tipe lingkungan alami”. Menurut DSM-5, seseorang yang memiliki fobia, ketakutan biasanya bertahan selama 6 bulan atau lebih. Berikut ini adalah gejala yang mungkin kita rasakan jika mengalami akrofobia:
- Detak jantung tidak teratur. Detak jantung yang tidak teratur adalah respons pertama jika kita terpapar hal yang tidak menyenangkan. Detak jantung akan semakin cepat berbanding lurus dengan seberapa besar hal yang tidak kita duga. Hal ini pula yang akan memicu pada gejala berikutnya.
- Nafas pendek dan tersengal-sengal. Ketika jantung berdegup tidak teratur suplai oksigen dalam tubuhmu menjadi tidak teratur juga. Kondisi ini memungkinkan tubuhmu akan cepat lelah dan energi akan terkuras lebih cepat.
- Mual, muncul keringat dingin, pusing, dan lemas. Salah satu dari gejala penyerta ini mungkin akan Eigerian rasakan jika fobia mulai menyerang keberanianmu.
- Cemas, panik, dan stres pertanda ketakutan yang Eigerian alami harus segera diatasi.
- Gemetar dan histeris atau teriak secara berlebihan. Tanpa disadari Eigerian akan merasakan ketakutan yang membuat tubuh bergetar kencang jika melihat ketinggian. Tidak jarang juga karena tekanan dari rasa takut yang intens akan memicu reflek yang berlebihan, misalnya teriak atau gerakan-gerakan di luar kendali lainnya.
Adakah dari gejala-gejala tersebut di atas yang pernah Eigerian alami ketika berada di ketinggian? Semakin serius gejala yang Eigerian alami, maka semakin mendesak untuk mulai mengatasinya dengan tepat.
Karena dalam beberapa kasus gejala yang serius bisa membutuhkan waktu yang lebih lama untuk diatasi. Selain masalah timing, jika gejala sudah parah, ketakutan ini tidak hanya menghalangi penderitanya untuk menjelajahi tempat-tempat baru. Namun juga akan mengganggu kehidupan sehari-hari.
Misalnya saja ketika melewati jembatan, perjalanan yang melewati daerah pegunungan dan lereng curam, atau ketika mengunjungi gedung-gedung berlantai tinggi.
Cara Mengatasi Phobia Ketinggian
Dilansir dari healthline, ini beberapa terapi yang disarankan secara medis agar dapat mengurangi akrofobia:
- Terapi paparan. Seorang terapis akan membantu kita untuk mengatasi akrofobia secara bertahap. Dimulai dari yang ringan, misalnya dengan foto yang memberikan pandangan dari ketinggian. Jika Eigerian sudah siap terapis akan meningkatkan paparannya hingga fobia lambat laun menghilang. Cara ini yang sampai sekarang dianggap paling efektif untuk menghilangkan ketakutan.
- Terapi perilaku. Semakin berat phobia akan semakin susah untuk dihilangkan. Karena itu terapi ini ditujukan untuk orang-orang yang belum siap melihat objek dan pengalaman terhadap ketinggian secara langsung. Jadi pada terapi ini Eigerian akan diajak untuk merubah pola pikir kita terhadap ketinggian.
- Obat penenang. Biasanya diberikan ketika phobia yang dialami sudah cukup parah hingga berpengaruh pada kondisi fisik. Obat ini tentu tidak mampu menyembuhkan phobia, melainkan hanya digunakan sebagai antidepresan atau anti cemas saja. Penggunaannya pun harus diawasi oleh dokter.
Nah Eigerian, setelah tahu apa penyebab dan cara mengatasi phobia ketinggian, apakah Eigerian masih enggan untuk berpetualang melihat keindahan alam sudut pandang yang lebih tinggi? Asalkan persiapan pendakian sudah matang, kegiatan mendaki gunung akan lancar dan menyenangkan.
Pastikan segala perlengkapan mountaineering Eigerian terjamin kualitasnya, ya! Daripada bingung mencari rekomendasi yang tepat, produk-produk Eiger Adventure adalah solusinya. Eiger adalah produk asli Indonesia yang berkualitas, didesain khusus untuk kegiatan petualangan menjelajahi dunia!