Pernahkah kamu mendengar istilah mountaineering? Istilah keren ini telah sangat dikenal di kalangan para pegiat pendakian gunung. Jadi kalau kamu mulai tertarik dengan kegiatan tersebut, mari mengenal lebih dalam istilah ini dan dasar-dasar pendakian gunung pada artikel singkat ini.
Pengertian Sederhana Mountaineering
Mountaineering, berasal dari kata dasar mountain yang memiliki arti gunung. Secara sederhana, istilah ini dapat diartikan sebagai serangkaian aktivitas atau kegiatan pendakian yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang. Aktivitas yang dimaksud biasanya bertujuan untuk mencapai 1 titik tertentu, dan melewati berbagai kondisi alam di lintasannya.
Mountaineering sendiri kemudian dibagi ke dalam beberapa klasifikasi berdasarkan tingkat kesulitan dan teknik dasar yang digunakan. Hampir semua gerakan dan aktivitas yang dilakukan dalam pendakian gunung akan mengacu pada beberapa teknik dasar dan dengan menerapkan materi-materi yang dibutuhkan selama pendakian, sehingga untuk pendaki pemula akan sangat baik bila memiliki pemahaman atas teknik-teknik ini. Dengan adanya materi mountaineering pendakian dan hal-hal yang tidak diinginkan bisa dihindari.
Dasar-Dasar Mountaineering
Di dalam mountaineering dibagi kedalam 5 klasifikasi pendakian : pertama adalah walking, hill walking, trekking / hiking, kemudian scrambling, dan terakhir adalah climbing. Klasifikasi climbing masih dibagi lagi menjadi rock climbing dan snow ice climbing. Dengan memahami kekhasan dari setiap klasifikasi, akan membantumu melakukan persiapan sebelum melakukan perjalanan pendakian.
Hill Climbing atau Hiking
Hill climbing atau hiking. Merupakan gerakan berjalan pada area atau bukit yang landai. Kamu tidak memerlukan peralatan pendakian spesifik bila melakukan pendakian jenis ini. Meski demikian, teknik mountaineering berjalan yang tepat perlu diaplikasikan agar penggunaan tenaga saat pendakian tetap efektif. Area landai dalam mountaineering dianggap sebagai area yang paling nyaman, karena tidak memerlukan teknik khusus dan tenaga yang besar dalam melaluinya.
Scrambling
Merupakan aktivitas pendakian pada tebing yang tidak terlalu terjal, baik tanjakan maupun turunan. Dalam melakukan teknik dasar ini, kamu harus menjaga keseimbangan ketika berjalan agar tidak jatuh. Alas kaki yang memiliki daya cengkeram kuat sebaiknya digunakan, sehingga tidak terpeleset saat melakukan scrambling. Kamu bisa menggunakan kedua tangan untuk membantu menjaga keseimbangan saat berjalan di area tanjakan atau turunan.
Climbing
Nah untuk klasifikasi ini, dibutuhkan beberapa peralatan pendukung khusus. Teknik Mountaineering atau Climbing sendiri merupakan aktivitas pendakian pada tebing yang curam, yang tak lagi bisa dilakukan dengan berjalan kaki. Gerakan merayap pada tebing dengan memanfaatkan celah, harus dilakukan untuk bisa melanjutkan perjalanan.
Pada prakteknya, climbing dilakukan pada dua medan berbeda. Pertama adalah tebing batu, dan kedua adalah pada tebing es atau salju. Keduanya sama-sama memerlukan pengalaman dan kemampuan yang mumpuni, dan kurang direkomendasikan untuk pendaki pemula. Meski begitu, kamu sebaiknya juga mempelajari teknik ini sebagai pengetahuan dasar.
4 Teknik Fundamental yang Awam Digunakan
Sebenarnya secara garis besar, mountaineering sendiri adalah kegiatan berjalan melintasi track yang sudah tersedia, untuk mencapai satu titik tertentu, biasanya berupa puncak gunung. Namun dalam prosesnya medan yang dilalui berbeda-beda, dan memerlukan teknik yang berbeda-beda pula.
Beberapa tips mendasar yang bisa digunakan untuk membantu pendakian kamu, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Berjalan dengan Langkah Kecil
Berjalan dengan langkah kecil bisa mengurangi beban berat yang harus ditopang pada satu kaki saat kamu berjalan dengan langkah lebar. Dengan langkah yang lebih kecil, waktu satu kaki dengang kaki lain dalam menopang beban bisa lebih sedikit intervalnya, sehingga kaki tak mudah lelah.
2. Istirahat dengan Kaki Lebih Tinggi dari Badan
Saat beristirahat, usahakan posisikan kaki lebih tinggi daripada badan kamu dan berada pada posisi lurus. Saat berjalan tadi, banyak darah akan terkonsentrasi di bagian kaki. Waktu istirahat dengan posisi ini memungkinkan darah kembali naik sehingga terdistribusi dengan lebih merata.
3. Tips Minum Air
Dalam minum air, sangat disarankan untuk mengambil dosis yang relatif kecil dalam waktu yang lebih sering. Hal ini selain menjaga tubuh kamu tetap terhidrasi, juga dapat mengurangi resiko terlalu banyak cairan pada lambung yang bisa membuat perut menjadi sakit.
4. Ikuti Langkah Orang Di Depan, atau Pastikan dengan Tongkat
Untuk memastikan tempat berpijak kamu solid dan bisa menahan beban, percayakan pimpinan rombongan pada orang yang sudah paham medan gunung tersebut. Bisa berupa porter, atau orang lain yang telah memiliki pengalaman. Jika harus mendaki sendiri, gunakan tongkat daki untuk memastikan solid atau tidaknya area pijakan yang akan dijadikan tempat melangkah.
Well, sebenarnya masih banyak lagi yang bisa dibahas mengenai mountaineering. Namun secara mendasar, beberapa hal yang disebutkan di atas bisa jadi hal penting yang wajib kamu pahami sebelum mulai aktivitas pendakian. Tentu saja, sangat kami sarankan untuk selalu menggunakan peralatan dan perlengkapan yang berstandar tinggi, agar dapat menunjang aktivitas pendakian. Menyediakan alat dan perlengkapan yang selalu bisa diandalkan, Eiger Adventure akan jadi partner mountaineering terbaik untuk berbagai kondisi. Selamat belajar mengenai pendakian gunung, mohon untuk menerapkan materi mountaineering dan persiapkan segalanya dengan baik bersama Eiger Adventure!