HomeTips & TrickMountaineeringLebih Dalam Soal Acute Mountain Sickness, Cermati di Sini!

Lebih Dalam Soal Acute Mountain Sickness, Cermati di Sini!

Menjadi salah satu kegiatan seru yang disukai dan diinginkan banyak orang, mendaki gunung tetap memiliki risiko yang harus diwaspadai. Pendaki dan calon pendaki wajib memahami beberapa risiko yang ada, seperti misalnya acute mountain sickness.

Seperti yang mungkin Eigerian pahami, pendakian akan menghadapkan seseorang pada medan terbuka yang liar, serta suhu udara dan cuaca yang tidak menentu. Tidak heran rasanya jika persiapan fisik yang matang diperlukan, lengkap dengan semua penunjang yang bisa dibawa.

Baca Juga: Inilah Beban Ideal Seorang Pendaki yang Wajib Diperhatikan

Pertama, Mari Kenali Apa Itu Acute Mountain Sickness

acute mountain sickness
Sumber: Eiger Adventure

Biasa disingkat dengan sebutan AMS, merupakan kondisi yang terjadi ketika seseorang melakukan pendakian dan berada di ketinggian tertentu. Kondisi ini bisa dipicu karena kadar oksigen yang rendah dan tekanan udara yang berubah saat berpindah ke titik yang lebih tinggi.

Mengacu pada data yang dirilis di salah satu artikel situs kesehatan (hellosehat.com), sekitar 25% orang mengalami penyakit ini saat mendaki hingga pada ketinggian 2,400 meter di atas permukaan laut.

Acute mountain sickness sendiri kemudian dibagi menjadi dua jenis berbeda, yakni high altitude cerebral edema atau HACE, dan high altitude pulmonary edema atau HAPE.

  • HACE, juga disebut dengan edema otak dataran tinggi, adalah perkembangan AMS yang parah. Meski demikian HACE jarang terjadi. Penyebab utamanya adalah akumulasi cairan di dalam dan sekitar otak. Risiko keselamatannya tinggi ketika tidak mendapatkan pertolongan dalam waktu 1 x 24 jam, dan harus mendapatkan pertolongan secepatnya
  • HAPE, di sisi lain kondisi ini dikenal dengan edema paru dataran tinggi yang menjadi perkembangan dari AMS dan HACE. Penyebabnya adalah adanya penumpukan cairan berlebih di paru-paru, dan risiko keselamatannya lebih tinggi dari HACE sehingga juga wajib mendapatkan pertolongan segera

Gejala yang Muncul pada Penderita AMS

acute mountain sickness
Sumber: Eiger Adventure

Gejala yang paling umum muncul sebenarnya cukup ringan dan cenderung dianggap biasa. Seperti sakit kepala, mual, kemudian pusing, muntah-muntah, kelelahan dan kehilangan energi, sesak napas, hingga masalah tidur atau hilangnya nafsu makan.

Ketika gejala ini tidak ditangani atau disikapi dengan baik, AMS bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih parah, seperti HACE dan HAPE seperti yang dijelaskan di atas.

  • HAPE muncul dengan gejala rasa sesak di dada, kelelahan ekstrim, sulit bernapas, batuk dengan dahak berbusa berwarna putih atau merah muda, demam, hingga sianois.
  • HACE, di sisi lain, muncul dengan gejala sakit kepala, hilangnya koordinasi tubuh, lemah, disorientasi, kehilangan ingatan dan berhalusinasi, perubahan perilaku, penurunan kemampuan berpikir, hingga koma.

Apa Pemicu Kondisi AMS Ini?

acute mountain sickness
Sumber: Eiger Adventure

Kondisi AMS secara umum disebabkan oleh penurunan tekanan udara dan kadar oksigen di dataran tinggi, yang dialami oleh seseorang. Umumnya kondisi ini muncul pada ketinggian 2,400 meter di atas permukaan laut, hingga 3,000 meter di atas permukaan laut.

Pada pendaki, AMS sering kali muncul ketika peningkatan ketinggian dilakukan terlalu cepat. Tubuh yang dimiliki tidak dapat beradaptasi dengan kecepatan perubahan yang terjadi, sehingga perubahan dua faktor tadi membawa pengaruh yang besar pada kondisi tubuh.

Acute mountain sickness muncul sebagai dampak dari kegagalan tubuh dalam beradaptasi dengan kadar oksigen dan tekanan udara yang rendah di ketinggian lebih tinggi. Ini mengapa kemudian pendakian sebaiknya dilakukan tidak terburu-buru, sebab tubuh perlu waktu untuk menyesuaikan dengan kondisi alam dan beberapa faktor lain.

Ada beberapa faktor risiko yang sebaiknya diwaspadai agar Eigerian lebih paham mengenai kondisi ini. Antara lain adalah sebagai berikut.

  • Punya riwayat AMS sebelumnya
  • Konsumsi alkohol atau aktivitas berlebihan ketika tubuh belum beradaptasi dengan ketinggian
  • Pendakian dilakukan terlalu cepat, misalnya mencapai titik 2,700 mdpl kurang dari satu hari
  • Punya kondisi medis yang berpengaruh pada sistem pernapasan, saraf, atau jantung
  • Tinggal di daerah rendah atau dekat dengan permukaan laut yang notabene memiliki tekanan udara dan kadar oksigen yang sangat berbeda dengan area pegunungan

Jika Sudah Terlanjur Terjadi, Ini Cara Mengatasinya!

acute mountain sickness
Sumber: Eiger Adventure

Pertolongan pertama yang dapat diberikan sebenarnya cukup sederhana, yakni menghentikan pendakian untuk sementara waktu. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengistirahatkan tubuh dan membiarkannya beradaptasi dengan kadar oksigen dan tekanan udara rendah yang sedang dialami.

Saat istirahat ini, sangat tidak dianjurkan mengkonsumsi alkohol atau melakukan aktivitas berlebihan. Dengan cara sederhana ini, kondisi AMS idealnya akan membaik. Namun demikian jika dalam waktu 1 x 24 jam atau 2 x 24 jam tidak ada tanda membaik, sangat disarankan untuk Eigerian segera turun gunung ke ketinggian lebih rendah, sekitar 500 hingga 800 mdpl dari titik tersebut.

Tapi jika kondisi tidak menunjukkan adanya pemulihan, maka turunlah ke basecamp untuk meminta pertolongan lanjutan dari tim dokter.

Pengobatan Lanjutan Acute Mountain Sickness

Untuk mengobati kondisi AMS ini, beberapa pengobatan dapat diberikan oleh tim dokter. Obat-obatan yang biasa diberikan untuk mengatasi hal ini antara lain adalah:

  • Paracetamol atau ibuprofen, sejenis pereda nyeri untuk mengurangi sakit kepala
  • Ondansetron atau promethazine, untuk mengurangi efek mual dan muntah
  • Acetazolamide, untuk mencegah gejala AMS dan melancarkan pernapasan sebelum naik gunung
  • Dexamethasone, untuk membantu mengurangi gejala AMS dan mencegah edema yang terjadi di otak
  • Memberikan oksigen tambahan jika gejala yang dirasakan berat

Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis ahli untuk menyikapi hal ini, segera dapat diberikan rekomendasi treatment paling tepat, sesuai dengan kondisi penderita AMS ini.

Baca Juga: Berapa Jam Pendakian Gunung Rinjani? Panduan untuk Eigerian 

Pemahaman mendalam tentang acute mountain sickness diperlukan untuk semua pendaki agar bisa menyikapinya dengan bijak. Tentu saja, pendakian yang akan dilakukan juga wajib didukung dengan perlengkapan berkualitas, seperti yang ditawarkan oleh Eiger Adventure melalui situs resminya. Cermati informasi penting sebelum pendakian, dan berikan proteksi terbaik pada tubuh selama kegiatan ini dengan perlengkapan handal dari Eiger Adventure!

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Daftar Menu Makanan dan Cara Tepat Mengolahnya Saat Mendaki
Syamsul Alam Habibie Sahabu on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru