Mendaki gunung merupakan salah satu kegiatan yang menantang dan dapat menghadirkan berbagai risiko. Beberapa risiko yang sering dihadapi saat mendaki gunung meliputi cedera fisik, dehidrasi, kekurangan makanan, hipotermia, kekurangan oksigen, cuaca buruk, badai di gunung, dan lain sebagainya.
Cuaca buruk di gunung seperti badai petir, hujan deras, angin kencang, atau salju memang bisa terjadi secara tiba-tiba di gunung. Tentunya, ini bisa meningkatkan risiko cedera, hipotermia, atau kehilangan arah. Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk menghindari atau mengamankan diri dari badai di gunung?
Bahaya Badai di Gunung
Cuaca buruk seperti badai di gunung bisa menjadi situasi yang sangat berbahaya bagi para pendaki. Beberapa bahaya utama yang terkait dengan badai di gunung di antaranya adalah:
- Petir: Salah satu bahaya terbesar dari badai di gunung adalah sambaran petir, mengingat gunung merupakan titik tinggi yang rentan terhadap petir. Pendaki yang berada di puncak ataupun di daerah terbuka pada saat badai petir berpotensi menjadi target petir yang sangat berbahaya.
- Angin Kencang: Badai di gunung juga sering disertai dengan angin kencang yang dapat merobohkan tenda, meniup perlengkapan, atau membuat pendaki kehilangan keseimbangan. Angin kencang juga bisa menyebabkan hipotermia dengan cepat dengan mengurangi suhu tubuh, lho.
- Hujan Deras: Badai biasanya juga disertai dengan hujan deras di gunung. Hujan deras akan menyebabkan genangan air di jalur pendakian, bahkan membanjiri jalur, membuatnya sulit atau bahkan tidak mungkin untuk dilalui.
- Pelepasan Batu dan Tanah Longsor: Badai bisa menyebabkan longsor, pelepasan batu, dan tanah longsor di gunung. Ini akan menjadi sangat berbahaya bagi pendaki yang berada di bawah area yang rawan longsor.
- Peningkatan Risiko Hipotermia: Badai di gunung juga seringkali berdampak pada suhu yang turun tajam. Bersamaan dengan angin kencang dan hujan deras, hal ini akan meningkatkan risiko hipotermia bagi pendaki yang tidak siap atau tidak memiliki perlengkapan yang memadai.
- Kabut Tebal: Badai juga sering disertai dengan kabut tebal yang dapat mengurangi visibilitas dan menyulitkan navigasi. Kabut yang tebal juga akan menyebabkan pendaki tersesat atau kehilangan arah.
- Kondisi Medan yang Licin: Badai bisa membuat jalur pendakian menjadi licin dan berbahaya. Tanah basah dan bebatuan yang licin bisa membuat pendakian lebih sulit dan meningkatkan risiko tergelincir atau jatuh.
Baca juga: 8 Tips Agar Tetap Aman dan Nyaman Mendaki Gunung Saat Hujan
Tips Mengamankan Diri dari Badai di Gunung
Sangat penting bagi para pendaki untuk selalu memerhatikan prakiraan cuaca sebelum mendaki dan selalu mempersiapkan diri dengan perlengkapan yang sesuai. Selain itu, memiliki pengetahuan tentang tindakan darurat serta keterampilan navigasi di alam terbuka juga sangat penting untuk mengatasi situasi darurat yang mungkin timbul akibat badai di gunung. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu:
1. Periksa Ramalan Cuaca
Sebelum memulai pendakian, periksalah ramalan cuaca secara menyeluruh dan pastikan Eigerian memahami potensi badai atau cuaca buruk di daerah tersebut. Sebaiknya hindari memulai perjalanan jika cuaca diprediksi akan buruk.
2. Buat Rencana Darurat
Sebelum mendaki, pastikan Eigerian telah membuat rencana darurat dan memberitahu seseorang tentang rencana perjalananmu, termasuk rute, jadwal, dan titik kumpul darurat.
3. Pilih Titik Tinggi yang Aman
Jika Eigerian menemui badai, cobalah untuk mencapai titik tinggi yang aman yang tidak terkena angin kencang atau risiko sambaran petir.
4. Cari Perlindungan yang Aman
Jika Eigerian tidak dapat mencapai titik tinggi yang aman, cari perlindungan di bawah batu besar, di bawah pohon kecil (bukan pohon tinggi), atau di reruntuhan bangunan kecil.
5. Hindari Area Terbuka
Sebaiknya hindari area terbuka seperti punggungan atau puncak yang terbuka, karena Eigerian lebih rentan terkena sambaran petir atau angin kencang di sana.
6. Gunakan Perangkat Perlindungan dari Petir
Bawalah perangkat perlindungan dari petir seperti penyangga petir, dan hindari membawa barang-barang yang berperilaku sebagai penghantar listrik seperti trekking pole atau peralatan elektronik yang tidak perlu.
7. Gunakan Pakaian yang Tepat
Kenakan pakaian yang cocok untuk melindungi dirimu dari suhu dingin dan angin kencang. Pastikan Eigerian membawa jaket tahan air dan lapisan tambahan untuk menghangatkan tubuh, ya!
8. Jangan Berdiri di Air Mengalir
Jika Eigerian menghadapi situasi badai yang disertai hujan deras, jangan berdiri di air mengalir atau di tempat yang rentan terhadap banjir.
9. Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Perubahan Cuaca
Tetaplah waspada terhadap perubahan cuaca yang tiba-tiba. Badai di gunung bisa saja berkembang dengan cepat, jadi perhatikan tanda-tanda awal cuaca buruk seperti awan gelap, petir, atau hujan mendadak.
10. Bersiaplah untuk Bivak
Jika perlu, bersiaplah untuk bivak atau menghabiskan malam di luar dengan peralatan minimal. Ingat, selalu bawa perlengkapan tidur yang cukup untuk menghadapi situasi darurat semacam itu.
Baca juga: 7 Cara Membuat Api Saat Hujan untuk Menghangatkan Badan
Memang sangat penting bagi para pendaki untuk memahami berbagai risiko dan melakukan persiapan yang tepat sebelum mendaki gunung, termasuk memahami rute pendakian, membawa perlengkapan yang sesuai, dan memiliki pengetahuan tentang pertolongan pertama dan tindakan darurat. Perlu diingat bahwa mendaki gunung merupakan kegiatan yang membutuhkan keterampilan, persiapan, serta kewaspadaan yang tinggi untuk mengurangi risiko dan memastikan keselamatan para pendaki.
Yuk, rencanakan kegiatan pendakian sebaik mungkin! Siapkan semua peralatan mountaineering dengan lengkap. Eigerian bisa langsung cek koleksi terbaru dari EIGER di website resmi Eiger Adventure. Dapatkan produk-produk original dengan kualitas dan harga terbaik, promo menarik, dan gratis ongkir. Cek sekarang!