Setuju tidak, jika keberadaan sampah akan membuat bumi kita menjadi kotor, mengancam berbagai kehidupan makhluk hidup, dan menyebabkan berbagai bencana alam seperti banjir? Bahkan, kita akan semakin kesulitan mendapatkan udara yang bersih jika bumi kita masih tertutup dengan sampah. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran diri untuk menangani persoalan sampah yang ada di sekitar kita. Salah satu langkah mudah yang bisa kita lakukan adalah mempraktikkan cara memilah sampah yang ada di rumah kita dengan tepat.
Ada banyak sekali manfaat memilah sampah yang akan kita dapatkan, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Cara memilah sampah yang tepat akan membuat sampah kering dan sampah basah tidak bercampur. Sehingga tidak menjadi sarang bakteri dan tidak menimbulkan bau yang tak sedap.
- Memilah sampah juga akan menghindari material-material berbahaya tercampur (seperti sampah elektronik, obat-obatan, dan lain-lain).
- Pengolahan dan daur ulang sampah menjadi lebih mudah.
- Meminimalisir sampah-sampah yang akan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Setelah sampah berhasil dipilah, lalu apakah sampah tersebut dibiarkan begitu saja menumpuk di gudang atau garasi rumah? Tentu saja tidak! Langkah selanjutnya, kita bisa mengolah sampah-sampah tersebut menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Simak penjelasan selengkapnya, yuk.
Cara Memilah Sampah yang Tepat
Sebelum mengetahui cara memilah sampah yang tepat, kita harus tahu jenis-jenis sampah terlebih dahulu:
1. Sampah organik
Sampah organik yaitu sampah yang berasal dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/biologis. Misalnya sisa makanan, dedaunan, dan ranting. Sampah organik ini juga terdiri dari 2 kategori, yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering. Kategori sampah organik basah di antaranya adalah kuah, kaldu, tulang belulang, atau sisa makanan lain yang mengandung air. Sedangkan kategori sampah organik kering di antaranya adalah dedaunan, ranting, kulit buah, dan sayuran yang belum dimasak seperti daun bawang, seledri, pakcoy, kangkung, dan sampah organik kering lainnya.
2. Sampah anorganik
Sampah anorganik yaitu sampah yang sulit terurai secara biologis, dan proses penghancurannya membutuhkan penanganan di tempat khusus. Contoh dari sampah anorganik ini misalnya plastik, botol minum kemasan, kaleng, kertas, dan lain-lain.
3. Sampah B3
Selain sampah organik dan sampah anorganik, ada satu jenis sampah lagi yang perlu dipilah, yaitu sampah B3 (sampah bahan berbahaya dan beracun), seperti obat-obatan yang sudah kedaluarsa.
Cara Memilah Sampah Berdasarkan Jenisnya
Cara memilah sampah rumah tangga dapat dilakukan berdasarkan sifatnya, organik atau anorganik, atau sampah B3. Tujuan dari memilah sampah berdasarkan jenisnya adalah untuk memudahkan pengolahannya. Pemilahan sampah mungkin memang bisa terdengar merepotkan, karena kita harus mempertimbangkan mana yang organik, mana yang anorganik, dan mana yang berbahaya. Tetapi, setelah tahu perbedaan sampah organik, anorganik, sampah B3, proses ini akan berjalan secara otomatis.
Jika cara mengolah sampah dimulai dengan memilah sampah di rumah, artinya kita telah berpartisipasi memelihara kelangsungan lingkungan hidup yang kelak akan menjadi rumah generasi selanjutnya di masa depan. Jangan lupa untuk melibatkan seluruh penghuni rumah untuk ikut serta mempraktikkan cara memilah sampah dan jadikan ini sebagai kebiasaan. Beri pengetahuan tentang cara pengolahan sampah sedini mungkin pada anak-anak.
Siapkan sekurangnya dua bak sampah, satu untuk sampah organik, dan lainnya untuk sampah anorganik. Akan lebih baik lagi jika ada wadah khusus untuk sampah berbahaya. Lalu, pastikan seluruh anggota keluarga mengetahui pengertian sampah organik dan anorganik, serta sampah B3. Pastikan pula kita membersihkan bak sampah setiap kali dikosongkan untuk menghindari kuman dan bau tidak sedap. Lalu bilas dengan air bersih, kemudian keringkan sebelum dipakai lagi.
Baca juga: 5 Cara Mudah Menghemat Air untuk Kehidupan Sehari-hari
Cara Mengolah Sampah Setelah Dipilah
Setelah mempraktikkan cara memilah sampah yang tepat, selanjutnya kita perlu tahu bagaimana cara mengolah sampah tersebut.
1. Sampah organik
Sampah organik basah dapat dimanfaatkan kembali untuk beberapa hal seperti di bawah ini:
- Diberikan ke hewan peliharaan (kucing atau anjing).
- Dimasukkan ke biopori (jika ada).
- Kubur sedalam mungkin di tanah untuk menghindari ulat atau belatung.
Sedangkan sampah organik kering bisa digunakan untuk beberapa hal seperti di bawah ini:
- Sisa kulit buah dapat dijadikan sebagai Eco-Enzyme.
- Sisa sayur bisa dijadikan sebagai veggie stock.
- Tanam kembali (regrow) sisa sayuran seperti daun bawang, seledri, pakcoy, kangkung, atau lainnya.
- Jadikan sebagai pupuk kompos.
2. Sampah anorganik
Untuk memilah sampah-sampah tersebut, ada 3 langkah mudah yang perlu dilakukan, yaitu kumpulkan, pisahkan, dan bersihkan. Setelah melakukan 3 hal ini, ada yang bisa di serahkan ke bank sampah, reuse, atau di recycle. Simak penjelasannya di bawah ini:
- Kemasan kaleng: cuci bersih, keringkan, lalu reuse kaleng-kaleng tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat, misalnya dijadikan tempat peralatan makeup atau menyimpan berbagai accessories. Selain itu juga bisa di recycle dengan menyetor ke bank sampah terdekat.
- Kemasan plastik: cuci bersih, keringkan, lalu reuse menjadi hal yang berguna, misalnya kemasan minyak goreng atau gelas plastik bisa dijadikan pot tanaman. Atau bisa juga dijadikan Ecobrick. Ecobrick adalah botol plastik yang diisi penuh dengan berbagai jenis plastik bekas, kering dan bersih, hingga mencapai kecepatan tertentu, untuk dapat dipakai sebagai bata bangunan atau barang lain yang bisa dimanfaatkan berulang kali.
- Kemasan tetrapack, yaitu salah satu jenis kemasan dengan bahan dasar karton. Cara mengolah sampah tetrapack adalah bersihkan, lalu serahkan ke bank sampah atau dropbox terdekat.
- Sampah elektronik seperti batu baterai, DVD, charger, power bank, dan lain-lain. Ingat, jangan pernah membuah sampah elektronik ke sembarang tempat, karena kebanyakan peralatan elektronik mengandung energi listrik yang membahayakan. Untuk mengolahnya, kita bisa mengumpulkan lalu menyetorkan ke bank sampah yang menerima limbah elektronik.
- Sampah pembalut dan diaper sekali pakai: bisa dijadikan sebagai media tanam (pupuk). Caranya, gunting bagian dalam pembalut atau diaper mengikuti pola, lalu keluarkan hidrogelnya (bagian yang menyerap cairan). Campur hidrogel tersebut dengan air kelapa dan EM4 (Effective Microorganism 4) dalam sebuah ember dan tutup ember selama 15 hari. Sedangkan lapisan luar pembalut atau diaper (yang sudah tidak ada hidrogelnya) dapat dibersihkan, cuci, dan jemur, lalu dijadikan berbagai macam kreasi.
3. Sampah B3
Untuk jenis sampah B3 ini, bisa kumpulkan dan tanyakan ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat apakah mereka bisa menerima obat kedaluarsa untuk dibuang atau dibakar secara aman tanpa mencemari lingkungan. Biasanya kita perlu membayar sedikit biaya atas pengolahan ini.
Baca juga: Cara Tepat Daur Ulang Sampah Rumah Tangga
Ayo, ambil peran untuk turut serta menjaga bumi kita agar tetap lestari! Salah satu caranya adalah menerapkan cara memilah sampai seperti yang telah disebutkan di atas. Selain itu, kita juga perlu segera beralih dengan menggunakan produk-produk ramah lingkungan untuk mengurangi sampah. Menggunakan tote bag berbahan kain saat berbelanja atau membawa tumbler saat bepergian akan turut menurunkan jumlah sampah plastik, lho.
Dapatkan segala macam produk ramah lingkungan dari Eiger Adventure. Saat ini, Eiger sudah memiliki berbagai jenis produk yang menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan seperti organic cotton atau katun bambu, serat kayu, atau memanfaatkan bahan sisa produksi hingga mengembangkan produk dari limbah botol plastik. Produk-produk ini dapat kita temukan pada kaos, jaket, serta aneka jenis tas mulai dari tote bag, tas selempang, hingga carrier atau tas gunung. Yuk, tentukan pilihan sekarang!