Eigerian, Kenali Jenis Sampah di Sekitarmu & Pengelolaannya

Eigerian, kita semua pasti pernah berurusan dengan sampah dalam kehidupan sehari-hari, kan? Nah, sempatkah kamu berpikir bahwa jenis sampah itu berbeda-beda? Benar, sampah terbagi menjadi dua jenis besar, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. 

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup berupa sisa makanan, daun kering, dan kulit buah. Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang bisa terurai secara alami, contohnya kaca, plastik, dan logam.

Memahamu perbedaan sampah organik dan anorganik ini penting lho sebelum menerapkan pengelolaan sampah yang efektif. Saat kita tahu jenis sampah yang dihadapi, maka kita bisa mengelolanya dengan lebih baik dan mencegah dampak buruk terhadap lingkungan.

Sayangnya, masih terdapat masalah yang muncul akibat pengelolaan sampah yang tidak tepat, seperti polusi tanah dan air, bau tak sedap, hingga ancaman kesehatan.

Yuk mulai kenali dan pahami jenis-jenis sampah yang kita temui sehari-hari!

Jenis-Jenis Sampah yang Ada di Sekeliling Kita

Secara mendasar, ada dua jenis-jenis sampah yang akan kita ulas pada bagian ini, terdiri dari sampah organik dan sampah anorganik.

1. Sampah Organik

Sampah organik berasal dari sisa bahan-bahan alami yang bisa terurai dengan sendirinya. Contohnya sisa makanan dari nasi, sayur, buah, daging, lalu daun kering, ranting, potongan rumput, dan juga kertas bekas. 

Nah, proses penguraian sampah organik ini dilakukan oleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Hasilnya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk kompos yang kaya nutrisi untuk tanaman. 

Eigerian, dengan mengomposkan sampah organik, maka kita bisa mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA dan mendukung pertanian organik.

2. Sampah Anorganik

Sampah anorganik terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai atau memerlukan waktu yang sangat lama untuk bisa hancur. Ada 10 contoh sampah anorganik termasuk plastik, kaca, logam, ban bekas, styrofoam, kaleng alumunium, sampah elektronik (e-waste), baterai, kain sintetis, dan botol plastik.

Berbeda dengan jenis sampah organik yang mudah dikelola karena bisa terurai secara alami, pengelolaan sampah anorganik lebih menantang karena memerlukan proses daur ulang yang lebih kompleks. 

3. Sampah Residu

Selain sampah organik dan anorganik, ada juga jenis sampah residu yang mungkin terdapat di sekitar lingkungan kita. Sampah residu merupakan sampah yang tidak dapat didaur ulang atau diolah kembali menjadi produk baru, serta tidak bisa terurai secara alami dalam waktu singkat.

Sampah jenis ini biasanya merupakan sisa-sisa dari berbagai proses produksi atau konsumsi yang tidak mengandung nilai ekonomi untuk didaur ulang dan membutuhkan penanganan khusus agar tidak mencemari lingkungan.

Contoh sampah residu seperti popok sekali pakai, pembalut dan tampon, sampah medis, pecahan keramik, karet bekas, abu pembakaran, sampah konstruksi, kemasan makanan multilayer, sisa makanan yang terkontaminasi, hingga produk elektronik kecil. 

Penting bagi kita untuk memahami perbedaan ini karena masing-masing jenis sampah membutuhkan metode pengelolaan yang berbeda agar tidak mencemari lingkungan.

Masalah yang Bisa Timbul Akibat Pengelolaan Sampah yang Tidak Tepat

Masalah lingkungan yang sering muncul akibat pengelolaan sampah yang tidak tepat antara lain:

1. Polusi Tanah dan Air: Sampah yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah dan air, mengganggu ekosistem dan membahayakan kesehatan manusia.
2. Emisi Gas Rumah Kaca: Sampah yang tertimbun di tempat pembuangan akhir dapat menghasilkan gas metana, yang berkontribusi terhadap pemanasan global.
3. Terganggunya Habitat: Sampah plastik di lautan mengancam kehidupan laut dan ekosistem alami.

Tips Pengelolaan Sampah yang Tepat agar Tidak Mencemari Lingkungan

Dikutip dari laman Green Techpreneur dan Sustainably Forward, pengelolaan sampah yang baik dimulai dari rumah kita. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

1. Gunakan Tas Belanja yang Bisa Dipakai Berulang Kali: Hindari penggunaan kantong plastik sekali pakai dengan beralih ke tas belanja kain atau anyaman yang lebih ramah lingkungan​.
2. Hindari Penggunaan Plastik Sekali Pakai: Mulailah membawa botol minum, sedotan, dan alat makan sendiri yang bisa dipakai berulang kali. Selain mengurangi sampah plastik, ini juga lebih hemat dan sehat​​.
3. Pilih Produk dengan Kemasan Ramah Lingkungan: Saat berbelanja, pilihlah produk dengan kemasan minimal atau kemasan yang bisa didaur ulang. Produk dengan kemasan karton atau kaca lebih baik dibanding plastik​.
4. Perbaiki Barang yang Rusak: Daripada membeli barang baru, cobalah memperbaiki barang yang rusak. Ini mengurangi jumlah sampah yang kita hasilkan dan juga menghemat uang​​.

Dengan langkah-langkah sederhana ini, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang kita hasilkan dan melindungi lingkungan kita dari polusi.

Baca juga: 5 Contoh Kerusakan Lingkungan Akibat Manusia & Pencegahannya

Bijak Mengelola Sampah Demi Keberlanjutan Lingkungan

Dengan menerapkan kebiasaan baik dalam pengelolaan sampah saat beraktivitas sehari-hari maupun sedang di alam, kebersihan tetap terjaga dan mencegah kerusakan lingkungan jangka panjang. 

Untuk memudahkan Eigerian dalam mengelola sampah pribadi selama beraktivitas di alam, Eigerian bisa menyiapkan tas khusus untuk menyimpan sampah, tote bag, botol minum, atau tumbler. 

Eigerian dapat menggunakan Weekender Trash Bag Mini dari EIGER untuk mengumpulkan semua sampah pribadi saat bepergian. Tas ini dirancang untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam menjaga lingkungan dengan selalu membawa kembali sampah.

Semua produk ramah lingkungan yang Eigerian butuhkan bisa ditemukan di website resmi EIGER Adventure atau bisa langsung mengunjungi EIGER Adventure Store (EAS) terdekat di kotamu.

Agar lebih praktis dan mudah, kamu juga bisa belanja lewat mobile apps EIGER Adventure yang sudah bisa kamu unduh di Play Store untuk pengguna Android dan App Store untuk pengguna iOS. 

Kini, kita bisa belanja online dengan sangat mudah dan praktis dengan jaminan produk original. Dapatkan keuntungan gratis ongkir ke seluruh wilayah Indonesia. 

Ayo mulai terapkan kebiasaan kecil mengelola sampah untuk keberlanjutan lingkungan masa depan yang lebih bersih dan hijau!