Biopori merupakan lubang resapan air yang dibuat tegak lurus ke dalam tanah. Apa saja manfaat biopori bagi lingkungan?
Sebagai lubang resapan air, keberadaan biopori sebenarnya cukup sering kita temui.
Lubang biopori biasanya dibuat di jalan-jalan perumahan, di halaman sekolah, dan di sekitar pemukiman warga.
Fungsi utama biopori adalah untuk menyerap air sebanyak-banyaknya sehingga mencegah terjadinya banjir.
Biopori dibuat tegak lurus ke dalam tanah dengan diameter antara 10-30 cm dan tidak memiliki muka air tanah dangkal.
Lubang tersebut kemudian diisi dengan sampah organik sebagai makanan bagi makhluk hidup dalam tanah, seperti cacing dan akar tumbuhan.
Keberadaan biopori di sekitar kita sangat penting untuk mencegah banjir dan genangan air.
Pasalnya, kebanyakan kota-kota padat penduduk di Indonesia mengalami krisis ruang terbuka hijau.
Kebanyakan muka tanah sudah tertutup beton, sehingga kemampuannya dalam meresap air semakin berkurang.
Hal itu menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir dan lambatnya siklus air tanah.
Lantas, apa saja manfaat biopori bagi manusia dan lingkungan?
Baca Juga: 5 Cara Mengurangi Sampah Plastik Paling Efektif
Manfaat Biopori
Menurut hasil studi yang dimuat dalam IOSR Journal of Engineering, lubang resapan biopori merupakan solusi alternatif yang berfungsi sebagai sistem eco-drainage.
Biopori memanfaatkan sampah organik untuk meningkatkan laju infiltrasi air ke dalam tanah.
Pasalnya, keberadaan ruang resapan air sangat minim di kota-kota padat penduduk seperti Jakarta.
Ditambah lagi, dengan kondisi sungai yang banyak dipenuhi sampah dan saluran air yang tersumbat, lubang biopori tampaknya menjadi solusi yang lebih baik.
Berikut manfaat bipori bagi manusia dan lingkungan yang perlu kita ketahui bersama.
1. Mencegah Banjir dan Genangan Air
Manfaat utama biopori adalah untuk mencegah banjir dan genangan air.
Lubang biopori dapat dibuat di muka tanah yang padat dan kedap air, bahkan bisa juga dibuat di tengah lahan beton.
Cara pembuatan lubang biopori adalah dengan mengebor permukaan tanah hingga kedalaman tertentu. Lubang ini akan dilapisi oleh pipa PVC untuk mempertahankan bentuk lubang.
Lubang resapan inilah yang berfungsi sebagai jalur masuk air ke dalam tanah ketika permukaan lain sudah tertutup beton atau material padat lainnya.
Keberadaan lubang biopori sendiri dapat melengkapi saluran air sebagai tempat drainase.
Jika saluran air atau selokan berfungsi mengalirkan air ke titik lain, maka biopori berfungsi menyerap air ke dalam tanah.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Menghemat Air untuk Kehidupan Sehari-hari
2. Mengurangi Sampah Organik
Menurut Waste4Change, limbah dapur seperti sisa makanan dapat dimasukkan ke dalam lubang biopori.
Sisa makanan tersebut nantinya akan diubah menjadi kompos sebagai sumber makanan bagi cacing, tumbuhan, dan biota tanah lainnya.
Dengan kata lain, biopori juga bermanfaat untuk mengurangi sampah organik yang biasanya berakhir di pembuangan sampah.
Pembuangan sampah organik ke lubang biopori secara tidak langsung mengajarkan masyarakat untuk memilah sampahnya, setidaknya menjadi dua kategori.
3. Menghasilkan Pupuk Tanah
Lubang biopori berfungsi mengalirkan udara dan air yang dapat menggemburkan tanah. Selain itu, sampah organik tadi juga dapat merangsang aktivitas mikroorganisme.
Sampah tersebut kemudian akan berubah menjadi kompos yang dapat meningkatkan kesuburan tanah.
Alhasil, secara alami akan terbentuk pupuk tanah yang dapat menyuburkan tanaman.
Baca Juga: 5 Kerajinan dari Botol Bekas yang Mudah Dibuat
4. Meningkatkan Cadangan Air Tanah
Banyak wilayah padat penduduk yang mengalami krisis cadangan air tanah. Pasalnya, volume air yang meresap ke tanah tak sebanding dengan kebutuhan air masyarakat.
Ditambah lagi, semakin sempitnya ruang terbuka hijau juga memperlambat proses infiltrasi air tanah.
Lubang biopori berfungsi sebagai jalur masuknya air hujan ke dalam tanah. Semakin banyak lubang biopori, semakin maksimal penyerapan air tanah yang pada akhirnya dapat meningkatkan cadangan air.
5. Melindungi Ozon
Sampah organik dan anorganik yang tercampur dalam satu tempat dapat menghasilkan bau tidak sedap.
Proses pembusukan akan menghasilkan gas metana dan hidrogen sulfida yang dapat merusak lapisan ozon.
Sampah organik tidak akan berbau dan menghasilkan gas berbahaya jika dipilah dan dikelola dengan benar.
Pembuatan biopori secara tidak langsung membantu pemilahan sampah dan pencegahan kerusakan ozon.
Baca Juga: 5 Jenis Tanaman Hidroponik Ini Mudah Ditanam di Rumah
6. Menambah Kawasan Hijau
Lubang resapan biopori dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah. Pada akhirnya, kondisi tanah yang subur akan lebih mudah ditumbuhi tanaman.
Baik tanaman liar seperti rumput, bayam duri, kitolod, dan anting-anting, maupun tanaman hias yang ditanam oleh masyarakat.
7. Meningkatkan Kualitas Air Tanah
Pembangunan infrastruktur dan pembuangan limbah berdampak langsung terhadap kualitas tanah, yang merupakan media penyimpanan air secara alami.
Akibatnya, kualitas air tanah juga ikut tercemar. Menurut data Dinas Lingkungan Hidup, kondisi air tanah di Jakarta pada semester 1 tahun 2018 mengalami pencemaran.
Terdapat 42 kecamatan di Jakarta yang kondisi airnya tercemar berat dan sedang di beberapa kelurahan.
Di pesisir Jakarta, bahkan terjadi penurunan muka tanah yang salah satu penyebabnya karena rusaknya cadangan air dalam tanah.
Pembuatan lubang biopori dapat memberikan wilayah resapan yang lebih luas dan pada akhirnya membantu meningkatkan kualitas air tanah.
Selain membuat lubang biopori untuk menjaga kesuburan tanah, air, dan mencegah banjir, kita juga bisa menggunakan produk ramah lingkungan.
EIGER memiliki berbagai macam produk yang dibuat dari material daur ulang yang ramah lingkungan dan dapat berkontribusi dalam upaya menjaga kelestarian alam.
Kita bisa berbelanja berbagai produk EIGER melalui situs Website EIGER Adventure Official dan mendapatkan berbagai promo serta kemudahan dalam bertransaksi.