Meskipun terlihat keren, memakai pakaian yang ketat akan mengakibatkan beberapa masalah kesehatan. Berikut deretan faktanya!
Bagi sebagian orang, memakai pakaian yang ketat atau fit di tubuh membuatnya merasa lebih percaya diri.
Pasalnya, pakaian ketat memang dapat menampilkan bentuk tubuh secara ideal. Penggunaan pakaian ketat memang dianjurkan dalam beberapa kegiatan, salah satunya olahraga.
Namun, penggunaan pakaian ketat untuk olahraga juga menggunakan bahan khusus yang elastis dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
Beberapa jenis pakaian berbahan katun, denim, atau serat kain lain yang kasar dan tidak elastis kurang disarankan digunakan dengan ketat.
Memakai pakaian yang ketat akan mengakibatkan mobilitas terganggu dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Dalam artikel ini, akan dibahas berbagai akibat memakai pakaian yang terlalu ketat bagi tubuh, simak yuk!
Baca Juga: 10 Rekomendasi Tas Selempang EIGER Terbaik 2022
Dampak Buruk Memakai Pakaian Ketat Bagi Kesehatan
Ada berbagai dampak menggunakan pakaian yang terlalu ketat bagi kesehatan, berikut penjelasannya.
1. Memicu Iritasi Kulit
Dilansir dari Mayo Clinic, iritasi pada kulit bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti alergi terhadap jenis kain tertentu, bahan kimia, dan sabun.
Beberapa jenis pakaian mungkin menggunakan bahan kain yang dapat memicu alergi. Hal ini dapat mengakibatkan iritasi, jika Eigerian memakai pakaian terlalu ketat.
Selain itu, gesekan yang terjadi antara serat kain dengan kulit juga bisa menyebabkan lecet.
Akibatnya, muncul rasa perih, gatal, dan kurang nyaman saat beraktivitas sehari-hari.
Oleh karena itu, hindari menggunakan pakaian ketat terutama di bagian sendi seperti selangkangan, pundak, dan leher.
2. Mengganggu Kesehatan Pencernaan
Sebuah penelitian pada tahun 2017 menunjukkan bahwa penggunaan pakaian yang terlalu ketat, terutama celana, dapat menyebabkan esophagitis atau radang kerongkongan.
Penyebabnya karena perut dan area pinggang mendapat tekanan dari celana atau ikat pinggang yang terlalu ketat.
Akibatnya, terjadi gangguan pada lambung yang menyebabkan naiknya asam lambung dan memicu masalah pencernaan.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Tas Sepeda EIGER yang Stylish dan Fungsional
3. Kerusakan Saraf
Dilansir dari jurnal Meralgia Paresthetica: a Review of the Literature, penggunaan celana jeans ketat berisiko tinggi bagi pengidap obesitas dan diabetes.
Penggunaan pakaian ketat dapat memberikan tekanan berlebih pada saraf tulang belakang dan memicu kesemutan, mati rasa, sensasi rasa nyeri terbakar, dan lutut terasa pegal.
Sayangnya, saat ini masih banyak di antara kita yang memakai celana jeans ketat untuk naik gunung atau berkemah.
Ada baiknya menggunakan celana khusus hiking yang lebih elastis, ringan, dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
4. Mengancam Kesehatan Vagina
Memakai celana jeans terlalu ketat dapat meningkatkan risiko vulvodynia, yaitu nyeri kronis di area genital eksternal wanita.
Risikonya akan semakin tinggi jika Eigerian memakai jeans ketat hampir setiap hari dan mencukur rambut kemaluan.
Memakai jeans terlalu ketat juga bisa memicu keputihan, iritasi vagina, dan infeksi jamur menular seksual.
Oleh karena itu, bagi Eigerian yang sering pergi bekerja, traveling, atau riding, tidak disarankan memakai celana jeans yang terlalu ketat, ya!
Baca Juga: 10 Rekomendasi Topi Pria yang Bagus Untuk Berbagai Kegiatan
5. Mengganggu Kesuburan Pria
Memakai pakaian terlalu ketat terutama celana jeans berpotensi mengganggu kesuburan pria.
Disebutkan dalam jurnal Lifestyle and Fertility: The Influence of Stress and Quality of Life on Male Fertility, jenis pakaian pria dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi.
Memakai celana jeans ketat dapat menurunkan kualitas air mani. Oleh karena itu, hindari memakai jeans ketat saat riding atau traveling, ya!
6. Masalah Sendi
Menggunakan pakaian yang terlalu ketat berbahaya bagi kesehatan sendi dan tulang. Kebiasaan buruk ini menyebabkan tekanan berlebih pada tulang dan sendi, terutama area punggung bawah.
Akibatnya, muncul rasa nyeri dan sakit pada sendi dan tulang. Kondisi ini dapat menyebabkan radang sendi hingga perubahan postur tubuh.
Oleh karena itu, jike Eigerian sering merasa pegal saat naik gunung padahal sudah menggunakan carrier dengan benar, bisa jadi Eigerian memakai celana atau ikat pinggang terlalu ketat.
Ada baiknya memakai celana gunung dengan bahan yang elastis, cepat kering, dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
Baca Juga: Kelebihan Bahan Fleece yang Nyaman dan Cocok Untuk Jaket
7. Menyebabkan Pingsan
Dikutip dari publikasi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, gangguan fungsi saraf akibat penggunaan pakaian ketat dapat menyebabkan terhambatnya sirkulasi udara.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan pingsan. Ini merupakan salah satu masalah yang sering dialami atlet renang yang memakai pakaian ketat, sehingga menghambat aliran darah.
Oleh karena itu, hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat saat berolahraga untuk menjaga sirkulasi darah dan oksigen ke otak.
Alih-alih memakai celana jeans ketat saat traveling, riding, atau naik gunung, ada baiknya kita memakai pakaian khusus yang memberikan keleluasaan saat bergerak.
Untuk itu, EIGER memiliki berbagai koleksi outfit olahraga dan traveling seperti celana gunung, celana cargo, sweatpants, kaos, hingga jaket yang nyaman dipakai.
Dengan begitu, kita bisa bebas beraktivitas seharian tanpa khawatir dengan berbagai masalah sendi, reproduksi, dan pencernaan.
Yuk, lengkapi outfit harian Eigerian dengan berbelanja melalui situs Website EIGER Adventure Official.
Dengan berbelanja melalui situs resminya, kita berkesempatan mendapatkan potongan harga, gratis ongkir ke seluruh Indonesia, serta jaminan produk ori dan berkualitas!
