Cara mendapatkan simaksi sebelum melakukan pendakian, apalagi jika ini merupakan pengalaman mendaki untuk yang pertama kalinya, beberapa hal tentu perlu diperhatikan. Di antaranya seperti persiapan fisik, logistik, dan yang tidak kalah pentingnya adalah Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi atau disingkat Simaksi. Perlu dipahami, bahwa Simaksi ini merupakan syarat wajib yang harus dimiliki calon pendaki untuk bisa mendaki gunung di kawasan konservasi, seperti di area taman nasional.
Surat izin ini merupakan tiket masuk sebelum kita melakukan pendakian ke gunung tertentu. Biasanya, surat izin ini bisa diurus secara online atau offline melalui loket konservasi yang tersedia. Ingin tahu lebih detail soal Simaksi? Mari simak ulasan di bawah ini sampai habis.
Cara Mendapatkan Simaksi
Pengertian Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi)
Dilansir dari laman Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali, Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) adalah surat izin yang harus diperoleh sebelum memasuki kawasan perlindungan di Indonesia. Hal ini berlaku baik untuk Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA). Pengadaan surat izin ini berlandaskan pada peraturan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor SK.192/IV-Set/HO/2006 bertanggal 13 November 2006 tentang Izin Masuk Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru.
Kegiatan yang diperbolehkan di kawasan perlindungan menggunakan Simaksi di antaranya adalah sebagai berikut:
- Penelitian dan pengembangan.
- Ilmu pengetahuan dan pendidikan.
- Pembuatan film dan/atau video klip, dalam bentuk film dokumenter, film komersial, film promosi.
- Pembuatan foto komersial, dan ekspedisi.
Fungsi Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi
Mendaki gunung bukan hanya perkara kuat saja. Tapi, pendaftaran juga sangat penting dilakukan demi memudahkan usaha penyelamatan jika terjadi bencana alam atau keadaan darurat lainnya. Sejumlah gunung favorit pendaki di Indonesia, seperti Rinjani, Pangrango, Bromo, Ciremai, Merbabu, Leuser, Semeru, dan gunung lain yang masuk dalam kawasan taman nasional memberlakukan pendaftaran atau Simaksi.
Cara Mendapatkan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi
Perlu diketahui, cara mendapatkan simaksi bahwa beberapa gunung mempunyai peraturan jumlah kuota pendakiannya sendiri. Itu artinya, setiap pendaki harus melakukan reservasi atau pengajuan izin pendakian jauh hari sebelumnya.
Kemudian, Simaksi dapat dibuat setelah pengajuan izin pendakian, dan harus selesai diurus sebelum pendakian dilakukan. Surat ini bisa diproses secara langsung di kantor pengelola gunung, atau kantor ini biasanya terletak di sekitar pintu masuk pendakian.Â
Kita perlu mengecek situs tujuan pendakian untuk mengetahui bagaimana alur untuk mendaftar Simaksi. Kemudian, kita juga perlu mempersiapkan fotokopi kartu identitas serta formulir yang diisi pada saat pengajuan izin pendakian.
Umumnya, pendaki yang berusia kurang dari 17 tahun wajib menyertakan surat izin dari orangtua atau wali. Selain itu, pendaki disarankan datang berkelompok dan dengan porter bersertifikat untuk saling menjaga diri selama melakukan pendakian.Â
Durasi pendakian yang diizinkan bagi para pendaki yang telah mengantongi Simaksi biasanya 3 sampai 5 hari. Jika lebih dari waktu tersebut, maka pendaki akan diminta untuk menginformasikan kepada petugas di pos.
Sebagai tambahan informasi, Simaksi yang diperoleh hanya berlaku untuk sekali pendakian saja, lho. Pastikan kita membawa Simaksi beserta formulir daftar barang bawaan saat akan mendaki gunung. Kemudian diserahkan kembali ke petugas di pintu keluar setelah pendakian usai.Â
Baca juga: Kabar Gembira! Pendakian Gunung Merbabu Resmi Dibuka
Persiapan Sebelum Mendaki bagi Pemula
Jika ini merupakan kali pertama Eigerian mendaki gunung, tidak perlu merasa terintimidasi. Kuncinya adalah persiapan mendaki harus benar-benar matang. Pilihlah lokasi, jarak, ketinggian, tingkat kesulitan, dan waktu yang diperlukan sebelum memulai mendaki. Kemudian, sesuaikan seluruh faktor itu dengan kondisi tubuh serta waktu yang dimiliki. Ada baiknya untuk memilih lokasi yang tidak terlalu sulit untuk pertama kali, ya!
Setelah menentukan ke mana akan mendaki untuk pertama kali, mulailah dengan tips berikut ini:
- Bawa peralatan berupa alat navigasi, air minum, snack, hingga senter, dan korek api.
- Siapkan proteksi dari matahari seperti topi, sunglasses, dan tabir surya.
- Jangan lupa bawa obat pertolongan pertama.
- Multi-tool atau pisau serbaguna juga wajib dibawa.
- Ponsel dengan baterai penuh.
- Kantong tahan air untuk menyimpan berbagai barang elektronik.
- Ransel dengan fitur waterproof.
Selain peralatan yang telah disebutkan di atas, Eigerian juga perlu membawa pakaian cadangan yang terdiri dari lapisan dasar (atas dan bawah), lapisan tengah (isolasi hangat), dan lapisan luar (jaket gunung). Dilengkapi juga dengan jas hujan, kaos kaki ekstra, sarung tangan, dan handuk kecil. Hindari memakai atau membawa pakaian yang berbahan kapas, karena akan memerangkap keringat tetap dekat dengan kulit kita.
Baca juga: Wajib Tahu! Inilah Informasi Terbaru Seputar Camping Ground Cibodas
Cara mendapatkan simaksi kemudian, pastikan alas kaki yang digunakan tepat. Untuk pendakian singkat, maka sandal gunung atau sepatu olahraga biasa sah-sah saja digunakan. Tapi untuk pendakian jarak jauh yang lebih lama, tentunya sangat direkomendasikan untuk memakai sepatu khusus mendaki yang menawarkan lebih banyak dukungan.
Eigerian bisa mendapatkan berbagai macam sepatu dengan belanja online di Eiger Adventure Website. Ada banyak sekali pilihan, tentunya dengan kualitas terbaik dan harga yang menggiurkan. Selain sepatu, Eiger juga menyediakan peralatan mountaineering yang lengkap. Langsung saja cek sekarang, dan temukan perlengkapan mana saja yang paling Eigerian butuhkan!