HomePromotionOnlinePromo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru

Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru

Promo 2.2 EIGER hadir kembali kini spesial buat kamu para riders! Ada diskon meriah mulai dari perlengkapan riding sampai berbagai outfit. Dibawah ini kamu juga bisa dapatkan referensi outfit untuk riding from head to toe. 

Bagi sebagian orang, kegiatan riding sudah jadi bagian dari gaya hidup bukan? Kendarai motor kesayangan melewati jalanan dengan pemandangan alam yang indah jadi kesan tersendiri. Selain menikmati keindahan alam, kamu juga bisa bertemu dengan orang-orang baru yang pastinya jadi pengalaman yang sangat berharga. Ayo kapan kamu terakhir jalan-jalan dengan motor kesayanganmu?

Nah biar perjalanamu tambah berkesan kamu bisa riding dengan inspirasi look di bawah ini. Ada inspirasi berbagai gaya yang bisa kamu tiru yang pasti bikin riding tambah seru.

1. Perlindungan Penuh Untuk Riding Jarak Jauh

Punya rencana touring? Touring atau riding jarak jauh memang menyenangkan ya Eigerian. Nah agar kegiatan touring bisa terlaksana dan minim hambatan, kamu perlu persiapan dengan baik. Mulai dari kondisi motor yang prima, kondisi fisik dan juga outfit yang tangguh. Di atas ada inspirasi outfit untuk touring dengan perlindungan maksimal. Ada EIGER RUVIDO SHIRT, yang terbuat dari material yang kuat menjadikannya overshirt yang tepat untuk berkendara. Juga ada EIGER BTR CANVAS DUFFLE BACKPACK yang bisa memudahkan kamu membawa berbagai macam kebutuhan tanpa ribet karena tas ini bisa langsung kamu kaitkan pada motor kesayanganmu. Nah untuk sepatunya kamu bisa gunakan EIGER BALDR MID CUT SHOES sepatu ini terbuat dari bahan kanvas dan kulit suede yang memiliki daya tahan kuat serta dilengkapi juga dengan anti slip toe cap untuk menambah kenyamanan saat berkendara. Kamu bisa checkout sekarang ya Eigerian. Hanya di website resmi EIGER barangnya pasti original, pengiriman pasti aman!

2. Pakai Ini Jadi Lebih Aman dan Nyaman Selama Perjalanan

Untuk kamu para wanita jangan mau kalah ya, bisa tetap tampil tangguh dan cantik selama perjalanan dengan outfit riding dari EIGER. Jangan lupa untuk mengutamakan keamanan dan kenyamanan ya Eigerian. Ada EIGER DEBONAIR WS SWEATER Dengan bahan yang nyaman dan hangat. Hoodie ini akan senantiasa menemani kamu saat menghabiskan waktu di perjalanan. Jangan lupa juga untuk selalu gunakan sarung tangan saat berkendara ya Eigerian. Penggunaan sarung tangan ini bertujuan untuk melindungi area tanganmu  saat berkendara jarak dekat maupun jarak jauh. Selain itu, sarung tangan dapat mencegah terjadinya kram pada jari saat berkendara di udara yang dingin. EIGER X-FAMAUINA WS GLOVES bisa jadi pilihan loh. Gunakan juga helm berstandar SNI dari EIGER yang lindungi kamu dengan maksimal, ada EIGER VECCHIO HF HELMET yang hadir dengan desain retro yang unik terinspirasi dari pengendara motor perkotaan dengan gaya klasik. 

3. Perjalanan Berkesan Minim Hambatan

Berkendara santai di sore hari lebih seru dengan rangkaian inspirasi outfit dari EIGER. Eits walaupun santai kamu tetap harus utamakan aturan-aturan berkendara ya. Seperti menggunakan helm berstandar SNI dan juga menggunakan sepatu yang tertutup. Ada EIGER VECCHIO FF HELMET DENGAN yang memiliki PET tanpa visor yang dapat dilepas pasang untuk melindungi dari sinar matahari dan dilengkapi dengan sistem pengikat dagu double D-ring untuk keamanan. Selain mempersiapkan outfit keren, kamu juga jangan lupa untuk selalu persiapkan barang-barang yang ingin kamu bawa ya Eigerian. Seperti dompet, tumblr, telepon genggam, atau barang-barang lainya. Gunakan EIGER BTR CANVAS MESSENGER LAPTOP. Tas berbahan canvas yang memiliki durabilitas tinggi dengan tampilan klasik dan tangguh untuk menemani perjalanan singkat.

Belanja di Promo 2.2, Pasti Ada Potongan Harga! 

Jadi barang apa nih yang jadi incaranmu di promo 2.2? Sematkan kode voucher ini kalau kamu mau lebih untung!  potongan langsung sampai ratusan ribu rupiah!

  • FEB350 Min purchase 350k voucher 15k 
  • FEB500 Min purchase 500k voucher 25k 
  • FEB750 Min purchase 750k  voucher 50k 
  • FEB1000 Min purchase 1000k voucher 100k 
  • FEB1500 Min purchase 15000k voucher 20% 

Yuk belanja sekarang karena hanya sampai 10 Februari ini kamu bisa dapatkan diskon sampai 10% untuk semua barang pilihan. Ada extra diskon 5% juga spesial tengah malam di tanggal 1 sampai 2 Februari.  Jangan lewatkan, dapatkan promonya sekarang! 

Baca Juga: 5 Inspirasi Style Sunmori yang Keren Maksimal

Ceritakan Perjalanan Berkesanmu Disini, Dapatkan Produk Pilihan + Voucher Belanja!

Mengendarai sepeda motor bukan hanya tentang jarak atau tujuan. Riding juga tentang pengalaman berkesan yang didapat selama perjalanan. Baik itu tentang bertemu orang-orang baru selama perjalanan, melewati rute-rute baru yang belum pernah kamu lewati atau mungkin mencoba hal-hal baru saat perjalanan.

Nah Eigerian yuk ramaikan kolom komentar artikel ini dengan pengalaman perjalananmu yang paling berkesan! 

Dengan format seperti di bawah ini:

nama akun instagram_cerita pengalaman perjalananmu

contoh:

Jasmine33R_Perjalanan paling berkesanku adalah ketika salah mengambil jalan dan bertemu seorang ibu-ibu baik hati yang memberi arah. 

Dapatkan produk pilihan EIGER senilai ratusan ribu rupiah mulai dari backpack, botol hingga mug keren, juga voucher belanja yang bisa kamu gunakan! Kirim komentarnya sekarang karena giveaway ini berlangsung singkat hanya sampai 12 Februari 2023.

 

50 COMMENTS

  1. hant2hant_Perjalanan paling berkesan ku adalah waktu pergi motoran sendirian dari Bojonegoro, Jawa timur ke Pulau Lombok untuk mengunjungi Sirkuit Mandalika dan Naik ke gunung Rinjani, saya yang belum pernah ke Lombok tapi nekat Motoran sendiri, waktu naik kapal saya mencari informasi kepada para penumpang lain tentang keadaan pulau lombok, waktu saya tiba di Lombok ternyata jam 11 malam, karena saya tidak mau ambil resiko perjalanan malam, akhirnya saya memutuskan untuk menginap di masjid sendirian, kemudian keesokan paginya saya lanjut motoran ke Sirkuit mandalika, terus habis itu lanjut pergi ke Sembalun tempat basecamp Gunung Rinjani, namun di tengah perjalanan saya melewati hutan dan jalannya sangat menanjak, dan apesnya tiba tiba ban roda belakang saya kempes, saya hampir menangis sedih waktu itu karena cuaca pun sudah mulai gelap dan mendung, akhirnya saya dorong motor itu untuk turun kembali mencari bengkel motor, dan setelah itu alhamdulilah semua berjalan lancar sampai saya bisa menggapai puncak rinjani dan kembali pulang dengan selamat, dan waktu pulang saya tiba di surabaya pun tengah malam lagi, akhirnya saya istirahat di pom bensin untuk istirahat tidur 😂 perjalanan ini benar benar sangat berkesan untuk hidup saya, terimakasih untuk semua orang yang telah membantu saya di perjalanan tersebut 😘

  2. ryanrazanf_Ada satu perjalanan tersesat yang paling berkesan. Waktu itu kita mengikuti navigasi ke basecamp karena tidak tau arahnya. ternyata kita masuk kampung yang jalannya berbatu dan hutan padat dengan kondisi gelap hujan. Di titik itu sempat merasa down bahkan hampir menyerah. tapi temanku mengajarkanku buah kesabaran. warga demi warga kita temui, dan alhasil kita sampai tujuan dan mampu menapakkan kaki di puncak Prau. Hikmahnya adalah jangan biarkan suasana menguasai pikiran. Selama kita masih bisa bangkit dan bertanya, jangan pernah menyerah.

  3. List mendaki salah satu seven summit indonesia telah lama menjadi impian, kebetulan saya tinggal ditempat yg tidak bgitu jauh dari gunung tertingi di Sulawesi yaitu Latimojong tapi banyak sekali kendala yang saya alami, mulai dari temen yang tidak sfrekuensi, perlangkapan mendaki dan akses jalan menuju basecamp yg masih tanah liat ataupun bebatuan, tapi diakhir desember kemarin semua bisa terlaksana meskipun hanya sampai di Dusun Karangan perkampungan terakhir di DesaLatimojong, list yang dari dulu sudah hampir menghilang bisa jadi kenyataan, senang banget rasanya bisa merasakan sejuknya udara desa tertinggi di Sulsel ini yang mencapai 7 derajat celcius nggak kebayang di puncaknya dinginnya gimana,pagi pagi dpt cuaca cerah banget dan auto ambil dokumentasi setelah itu mandi di aliran sungainya yg berasa es batu dingin banget hehehe, yang paling nggak bisa dilupain padasaat perjalanan pulang beberapa motor dri teman2 remnya blong hahaha saking curamnya penurunan termasuk motorku, jika diberi umur panjang pengen kesana lagi.

    Terimakasih

  4. @Ellang16_ List mendaki salah satu seven summit indonesia telah lama menjadi impian, kebetulan saya tinggal ditempat yg tidak bgitu jauh dari gunung tertingi di Sulawesi yaitu Latimojong tapi banyak sekali kendala yang saya alami, mulai dari temen yang tidak sfrekuensi, perlangkapan mendaki dan akses jalan menuju basecamp yg masih tanah liat ataupun bebatuan, tapi diakhir desember kemarin semua bisa terlaksana meskipun hanya sampai di Dusun Karangan perkampungan terakhir di DesaLatimojong, list yang dari dulu sudah hampir menghilang bisa jadi kenyataan, senang banget rasanya bisa merasakan sejuknya udara desa tertinggi di Sulsel ini yang mencapai 7 derajat celcius nggak kebayang di puncaknya dinginnya gimana,pagi pagi dpt cuaca cerah banget dan auto ambil dokumentasi setelah itu mandi di aliran sungainya yg berasa es batu dingin banget hehehe, yang paling nggak bisa dilupain padasaat perjalanan pulang beberapa motor dri teman2 remnya blong hahaha saking curamnya penurunan termasuk motorku, jika diberi umur panjang pengen kesana lagi.

    Terimakasih

  5. Ridhooprabowo_Salah satu perjalananku yang paling berkesan adalah ketika waktu aku kecil umur 7 tahun diajak ke kampung di Kota Solo dengan menggunakan sepeda motor sama Bapak dari tempat tinggal kami di Brebes, sepanjang perjalanan aku sangat menikmati suasana jalan yang rimbun dan sejuk terutama pas memasuki daerah Alas Roban karena melihat pohon pohon yang besar dan banyaknya suara mesin truk yang berjalan pelan karena menopang beratnya beban, bukan hanya itu sih yang menarik tetapi ketika aku hampir tiba dikampungku jalannya menanjak jadi mau tidak mau harus pegangan biar ga njungkel(jatuh terbalik) wkwkw, Dan itulah salah satu perjalananku yang paling berkesan

    • @veemon1899_Pada hari Kamis 5 tahun yang lalu, setelah Idul Fitri, tepatnya pukul 08.30 pagi, aku dan keluargaku berlibur ke Pantai Carita. Sebelum kami berangkat ke pantai Carita, aku mempersiapkan makanan dan minuman untuk kami nikmati di sana. Sedangkan keluargaku mempersiapkan kendaraan yang akan kami pakai. Setelah semuanya siap, kami langsung berangkat menuju pantai Carita.

      Selama di perjalanan, aku sangat kagum dengan keindahan alamnya. Jalannya yang berkelok-kelok seperti gelombang, sawahnya yang berjejer dengan rapih, dan suasana pegunungan yang sangat indah. Ternyata begitu besar Karunia yang telah Allah berikan untuk kita semua.

      Sesampainya di pantai, kami langsung mencari tempat yang teduh. Kebetulan hari itu cuacanya cukup panas jadi kami harus mencari tempat yang nyaman untuk beristirahat. Setelah mendapatkan tempat yang cocok, aku dan sepupuku langsung bergegas menuju pantai. Kami langsung berenang sambil menikmati deburan ombak yang menghampiri tubuh kami.

      Saat aku sedang menikmati suasana pantai, tiba-tiba aku mendengar suara seseorang meminta tolong. “ Tolong……tolong…….!” Ternyata suara itu adalah suara sepupuku. Betapa terkejutnya aku melihat ia terbawa ombak. Aku dan orang-orang disekitar langsung menolongnya. Tidak mudah untuk mengarungi dan melawan arus ombak yang terbilang berat, sedikit saja aku telat menolong,mungkin sepupu akan terbawa arus ke arah laut. Aku melihat wajah sepupuku begitu pucat, ia takut sekali tenggelam. Wajah yang begitu trauma akan kejadian yang menimpa dirinya sangat mengganggu dirinya. Akhirnya aku pun berusaha menenangkan sepupu itu meski dibilang amat sangat sulit sampai akhirnya dia merasa tenang.

      Setelah kejadian itu, orang tuaku meminta kami untuk berhenti berenang dan segera membersihkan badan kami yang penuh dengan pasir. Mereka tidak mau hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kembali. Tentu saja kami mengikuti permintaan mereka.

      Sebelum kami pulang, tak lupa kami menikmati makanan dan minuman yang telah kami persiapkan dari rumah. Setelah semuanya merasa puas bermain, kami memutuskan untuk segera pulang.

      Liburan kali ini memberikan kenangan tersendiri bagiku. Semoga tidak akan ada lagi yang mengalami musibah yang menimpa sepupuku. Dan temen temen pun harus ber hati hati kembali jika ingin rekreasi di pantai, yang pasti kalian harus :
      – Perhatikan cuaca sekitar
      – Perhatikan arus ombak besar atau tidak
      – jika tidak bisa berenang tolong dampingi dengan orang yang ahli berenang
      – Dan jika sendiri pastikan membawa safety yang sesuai dengan jalur rekreasi

  6. vwxxnxx perjalanan paling mengesankan ku adalah ketika aku pertama kali mencoba mendaki gunung, yaitu gunung gede pangrango pada 18 Juni 2022,pada awal pendakian itu cuaca terlihat sangat cerah yg membuat aku dan teman” sangat bersemangat,tetapi mendaki gunung itu tidak semudah yg aku bayangkan, aku selalu beristirahat ketika aku merasa lelah sehingga pendakian kami terasa sangat lama dan melelahkan,aku juga mengalami keram kaki yang membuat aku dan teman teman beristirahat lumayan lama dan hari pun mulai gelap dan kabut kabut terlihat, sehingga hujan pun turun dengan deras yang membuat ku beristirahat di jalur pendakian pos bayangan Lawang saketeng dengan mendirikan plysit,kukira dengan mendirikan plysit dan beristirahat sejenak bisa membuat badan hangat, tapi ternyata tidak sehingga aku dan teman” kedinginan dan tidak bisa melanjutkan perjalananku ke alun alun Surya kencana,dan aku pun mendirikan tenda di pos bayangan Lawang saketeng hingga pagi datang kami pun bergegas merapihkan tenda kembali dan turun,didalam hatiku aku sangat menyesal karna gagal sampe puncak, tetapi saat aku sampai rumah aku malah bersemangat ingin mendaki gunung lagi, memang benar kata orang mendaki gunung itu bisa membuat ketagihan dan membuatku bermimpi ingin menjelajahi gunung” di Indonesia

    • Perjuangan Selamatkan Pendaki di Blank 75, Semeru. Minggu 15 Juli 2018 kelompok kami yg terdiri dari delapan orang merencanakan untuk menuju Puncak Semeru. Kami terbagi menjadi dua kelompok yg terdiri dari empat orang, kelompok pertama terdiri dari Suci, Tyas, Alan dan Bang Def yang mulai pendakian menuju puncak pukul 23.00 WI pada 14 Juli 2018. Sedangkan kelompok kedua terdiri dari Edo, Gobeng, Wahyu dan saya sendiri (Leo) memutuskan berjalan pukul 24.00 WIB.Kami mulai menyisir medan gelap dan menanjak. Jalur menuju batas vegetasi cukup menguras tenaga kami. Beberapa kali kami harus istirahat dan berpapasan dgn pendaki lain. Malam itu begitu indah, jutaan bintang menghiasi langit, kalau udara tidak dingin, ingin rasanya kami berhenti lama sambil menikmati indahnya malam itu. Sungguh damai.Beberapa lama berjalan, tidak disangka akhirnya kami dapat menyusul kelompok pertama. Kami pun memutuskan untuk treking bersama saja. Beberapa drama pun menghiasi perjalanan kami, ada yg tukang kentut, ada yang kebelet BAB dan harus menunggu. Gelak tawa memecah suasana senyap kala itu. Lumayanlah biar nggak terlalu capek dengan jalur yang lumayan membuat kami kelelahan.Beberapa saat kemudian, akhirnya sampailah kami dibatas vegetasi. Jalur di depan yang lebih terjal dengan kontur berpasir telah siap menyambut kami.Di sinilah kisah itu bermula, perjuangan antara hidup dan mati, mengalahkan ego kami yang 1000 % ingin menggapai puncak Mahameru.Samar-samar aku mendengar suara peluit di tengah deru napas dan debu tebal pagi buta itu. Aku sempet bertanya ke Gobeng yg berada di depanku. “Beng, kamu denger gak!? Kayaknya ada suara peluit”. Tapi kami tetap melanjutkan perjalanan, mungkin itu pendaki yang kecapekan di tas pikirku.Beberapa saat kemudian terdengar suara minta tolong di sisi sebelah kiri jalur pendakian. Kali ini nggak cuma aku sendiri yang mendengarnya, rombongan kami semua juga mendengarnya. Serentak suasana pagi itu menjadi tegang.Semua berhenti mengamati dengan senter/ headlamp mencari sumber suara. Orang-orang berteriak memanggil, memastikan suara itu adalah suara ‘orang minta tolong’. Beberapa saat suasana lengang menunggu sahutan, tapi tetap senyap. Akhirnya terlihat lampu/senter. Orang-orang mulai riuh, ada yang menyuruh mematikan senter pendaki yang di bawah juga di atas.Posisi ‘korban’ bisa kami lihat lewat senter/headlamp yang dia pakai, berkedip-kedip.Suasana pagi itu sangat tegang dan riuh, jam saat itu kira-kira masih jam 02.00 WIB. Harus ada yg ke sana untuk menolong!Edo masih sibuk menyenter mencari jalur menuju si korban. Gobeng sempat bertanya ke Edo, “Do..gmn berani gak kamu??” Tidak perlu lama menunggu jawaban Edo, tiba-tiba Edo langsung loncat melipir, menyisir jalur ygan cukup curam.Waduh!! Gobeng nggak mau kalah dari Edo. Meminjam senterku, Gobeng langsung terjun menyusul Edo. Aku lihat dia sempet merosot ke pinggir jurang karena tidak bisa mengerem kakinya. Suasana makin menegangkan. Orang-orang heboh tidak sedikit juga yang cuma teriak-teriak.Beberapa menit yang menegangkan, akhirnya Edo dan Gobeng sampei di tempat korban.”Gimana Dho, masih sadar gak orangnya?,” kataku. Sepi tidak ada jawaban. “Yu, mereka berdua bisa CPR gak?,” tanyaku ke Wahyu.Sepertinya tidak bisa. Di seberang, dari lokasi korban Edho dan Gobeng teriak, “Kita butuh dua orang lagi nih, gak bisa kalo cuma berdua. Gimana Yu?”.Dengan sigap Wahyu menyenteri jalur tebing, mengisyaratkan kalau dia mau ke tempat korban. Ok aku juga ikut! Kita k esana harus dengan persiapan yg lebih matang. Aku meminjam headlamp-nya Alan, Kamera Edho aku titipin ke Alan. Tak lupa juga bawa Oksigen (aku lupa siapa yang memberi tabung oksigen). Tidak ketinggalan bawa tongkat, siapa tahu bisa dijadikan tandu. Wahyu sudah siap, aku juga.Lompatan pertama jujur bikin horor. Aku dan Wahyu sudah seperti tupai, kaki seperti mode auto di melompat, menyisir pinggir jalur yg curam.Dho, posisi kalian di mana? Gmn, masih sadar gak orgnya? Nadi dan napasnya ada gak? Masih sadar!! Edo menyahut.Akhirnya aku dan Wahyu sampai di TKP. Di sini ilmu ITLS terpakai. Oke didapat, korban laki-laki usia +-23th.an, BB: 55kg.an, posisi terlentang kaki kiri tertekuk, tangan kanan memegangi tangan kiri di atas dada, tidak ada perdarahan akibat luka, wajah pucat, bibir kering, napas spontan, nadi teraba lemah, menggigil, akral dingin.Aku bertanya nama sekaligus menilai status kesadarannya, namanya Mas.H (inisial korban), dari Surabaya, di sini sudah 1,5 hari.Kami berempat bingung, bagaimana cara evakuasinya? Oke, kita atasi dulu hipotermianya, dan kemungkinan korban dehidrasi dan kelaparan.Aku selimuti korban, untung aku selalu bawa kain. Terus kami beri minuman Bandrek, ya lumayanlah bisa menghangatkan sekaligus jad sumber energi. Baik, kita evakuasi sekarang, terlalu lama di sini takut makin buruk. Gobeng di depan tugasnya penunjuk jalan, Edho dan aku memapah korban, Wahyu membawa barang-barang korban.Dengan usaha keras akhirnya kami berhasil mengevakuasi dan sampai di jalur pendakian. Kok sepi, orang-orang yg koar-koar tadi pada k emana? Duh, benar-benar ya! Mungkin mereka lanjut muncak, semoga sukses! Cukup lama kami berhenti siapa tahu ada ygan bantuin buat evakuasi turun.Sampai kami ketemu guide yang bawa rombongan salah satu acara petualangan di TV, kami lihat guidenya bawa radio/HT. Gobeng sempet meminta tolong buat infoin estafet ke bawah buat panggil bantuan, tapi banyak sekali alasannya sampai-sampai si Gobeng sempet emosi. Karena terlalu lama diam dan tidak jelas mau diapain, si korban mulai drop lagi, menggigil, hipotermia. Syukurlah kami ketemu rombongan pendaki baik yang meminjamkan sleeping bag. Kalau tidak salah rombongan dari Tangerang. Kami terus memberinya minuman hangat dan coklat agar energinya cepat pulih.Di sini kami bertemu pendkai baik, Lucky yang bersedia membantu evakuasi. Kami pakai matras, kami bungkus dengan SB, diikat webbing yg dipinjamkan oleh rombongan pendaki asal Malang. Kita bawa ke bawah batas vegetasi saja, di sana ada tempat agak lapang, anginnya juga tidak kencang kata mas Lucky.Wahyu di depan bertugas mencari jalan dan memberi tahu ke pendaki yang mau muncak untuk minggir, Edho mengangkat bagian kepala, aku dan Gobeng bagian tengah, mas Lucky bagian kaki. Mengesot di jalur berpasir dan berdebu.Beberapa saat kemudian kamipun sampai di lokasi yg dimaksud mas Lucky, di sana ada tugu bertuliskan ‘Budianto on Memoriam’, lumayan lapang. Di sini kamipun bertemu rombongan pendaki dari @melendoy_adventure yang kelelahan.Ada yang bawa kompor? Ternyata tidak ada, terpaksa kami membuat api (maaf kan kami ya petugas TNBTS, ini benar-benar urgent). Eng ing eng… Di sini malah nambah pasien, ada pendaki perempuan yang asmanya kambuh (tapi tidak bawa obat), ada juga pendaki perempuan yg sepanjang malam menangis karena ‘diliatin’ sesuatu.Suasana masih terkendali, hingga sesaat berubah tegang kembali..Pritt..priit…tolong!!Ada apa lagi ini!Lagi-lagi terdengar suara peluit dari atas batas vegetasi. “Pendakian macam apa ini? kenapa pas kami?” Suasana kembali tegang. Beberapa dari kami bergegas lari menuju ke atas memastikan apa yang terjadi termasuk Edo si kaki keceplosan.Semoga kali ini bukan dri blank 75 lagi. Beberapa saat kemudian, datanglah beberapa pendaki yang mengangkat seorang pendaki yang terkena hipotermia. Ini yang tiup peluit tadi, syukurlah seenggaknya tidak jatuh ke blank 75 lagi.Bergegas pendaki tersebut dibaringkan di dekat perapian, teman-temannya dengan sigap memberikan penghangatan, menyelimuti dengan emergency blanket, SB, memberi oksigen, minyak gosok hangat. Tingkat kesadaran korban sudah delirium.Kami berusaha menyadarkan korban dengan menepuk-nepuk wajah, mengajak berkomunikasi, intinya mencegah si korban agar tidak jatuh tertidur. Memberikan teh hangat. Dua orang teman korban bergegas turun ke bawah (ke Kali Mati) mencari bantuan. Sekalian menginfokan kondisi kami di sini bahwa ada beberapa ‘pasien’ yg memerlukan bantuan untuk evakuasi.Di sini kami cuma bisa menjaga pasien agar kondisinya tidak memburuk sampai bantuan datang atau sampai hari mulai terang. Di sisi timur, langit berwarna keemasan, perlahan mentari mulai muncul di balik garis cakrawala. Indah sekali! Aku sudah bisa membayangkan bagaimana kerennya di puncak Mahameru saat mentari terbit.Yahh walaupun kenyataanya kami sekarang berada di ‘klinik blank 75’ tapi tetep keren dan nikmatin sajalah. Okay, kondisi pasien-pasien kami sudah mulai membaik, yang hipo sudah mulai sadar, yang asma sudah baikan, yang ‘nangis mulu’ udah stop. Sekarang tinggal yang cidera kaki dan tangan masih jd PR kami, gimana evak ke bawah?Cara pertama masih pake matras diangkat di bagian atas, samping dan kaki. Tapi tidak efektif karena jalurnya sempit. Jadi kami ganti cara lain, digendong!? Kami pun meng-evak dengan cara lain, digendong. Walaupun sepertinya korban kesakitan karena kaki dan tangan kiri akan tertekuk, setidaknya saat ini cara itu yg paling mungkin.Kami pun menggendong secara bergantian, lagi-lagi Edho giliran pertama, gesit yahh! (entah gesit atau keceplosan lagi). Aku giliran menggendong yg ke-3 atau yg ke-4 (lupa). Lumayan engap juga napas menggendong korban walaupun jalur menurun. Beberapa teman dari melendoy_adventure, mas Lucky dan lainnya juga ikut bergantian.Beberapa lama kami turun, kmi bertemu dengan pendaki (temannya pendaki yang kena hipo). Yamg turun mencari bantuan ke shlter Kali Mati. Mereka membawa kayu, kain sarung, tali/webbing yang bisa digunakan sebagai tandu. Pake tandu juga tidak semudah yg dibayangkan, kami harus ngesot-ngesot, jaga di atas, bawah, kanan, kiri juga di bawah tandu. Perjuangan keras, akhirnya kami sampai di shlter Kali Mati. Korban kami serahkan ke petugas/ranger yang brjaga di sana.Semua kembali ke tenda masing-masing, tapi sebelum itu dapat hadiah semangka dari Bu De yg jualan di Kali Mati, lumayan. Sebelum ke tenda, Aku, Edho, Gobeng dan Wahyu memastikan kalo si korban akan di evak ke Ranu Pani oleh petugas, jangan sampai terlantar di shlter. Tapi menurut petugas, korban akan di evak besok pagi. Mendengar jawaban petugas, setidaknya kami bisa lebih tenang kembali ke tenda.Kami kembali ke tenda, beres-beres, jemur baju, masak, bikin rujak dan menunggu rombongan kami (Suci, Tyas, Bang Def, Alan) turun summit. Sambal menunggu, kami ngobrol-ngobrol. Aku dan Edo punya ide buat extend satu malam lagi di Kali Mati. Aku dan Edo akan menuju puncak Mahameru lagi. Tapi Gobeng dan Wahyu mutusin tidak ikut muncak, karena masih lelah. Oke, rombongan kami yg summit sudah datang, mendengar ide kami mereka setuju untuk extend di kali mati menunggu Aku dan Edo.Malamnya aku dan Edho trekking menuju puncak lagi, Mahameru, Atap pulau Jawa, Salah satu impian ku, ‘semoga gak ada suara prwitan lagi’. Fyi, Aku dan Edo summit jam 00.00 dan sampe puncak jam 0.15 WIB, kali ini perjalanan kami menuju puncak lancar dan aman. Akhirnya aku dan Edo berhasil menapakan kaki di puncak tertinggi pulau Jawa, puncak para Dewa, Mahameru, 3.676 mdpl.Itulah cerita petualanganku dan sahabat, perjuangan yang cukup keras tapi indah pada akhirnya.

  7. nurock__Ride Report NUSANTARIDE Guyub Bareng 2022
    “Kita Tidak Akan Pernah Tau Apa Yang Akan Terjadi Setelah Detik Ini”
    Titik Koordinat : -6.307871,105.974478

    “Pi, NR ngadain Guyub Bareng di Sumedang” itu kalimat pertama yg saya ucapkan ke Papi Nugroho Nurock
    “eh, tapi coba tanya ke Om Bagus Prayudha dulu, Banten ada acara juga nggak ya?”
    “yaudah, coba tanya dulu aja Mi, kalau Banten juga ada acara, kita ikut Banten aja” Kata Papi Tata

    Akhirnya dapatlah jadwal Guyub Bareng Banten di Buper Cihunjuran Camp, Pandeglang, Banten.
    Tanpa banyak basa basi regist online lah kami dengan data berbeda, karena setelah obrol sana sini, kami sepakat untuk bawa motor masing-masing (untuk pertama kalinya setelah punya anak).

    Selama seminggu sebelum hari H, saya dan Papi Tata sudah mulai mencicil prepare dan packing. Mengingat kami berdua bekerja, jadi cek kendaraan dan packing barang sudah di lakukan dari jauh hari. Ditambah pada hari jumat nya saya harus berangkat kerja pagi dan pulang tengah malam, takutnya tidak keburu untuk packing.

    Tibalah harinya berangkat. Yang tadinya niat berangkat subuh, akhirnya kami berangkat pukul 08.30 karena harus menunggu Tata bangun tidur sendiri tanpa harus di paksa bangun .

    Perjalanan menuju lokasi tidak terlalu banyak kendala, hanya berhenti 3 kali untuk sekedar melepas lelah dan mengajak Tata untuk makan dan peregangan badan. Akhirnya sekitar pukul 2, kami sudah tiba di camp area dan tiba-tiba gerimis datang yang membuat kami mengurungkan niat sejenak untuk membangun tenda.

    Saat gerimis sudah reda, kami langsung membangun tenda. Setelah tenda berdiri dan barang bawaan dirasa sudah aman di pindahkan semua, terdengan riuh dari luar suara para Om Subscriber yang datang dan mengajak kami untuk berenang. (karena di camp are tersebut ada wisata pemandian dan juga makam petilasan). Hanya Tata dan Papinya yang berenang, saya tidak ikut karena memang biasanya cuma jadi kang foto dadakan untuk mereka. Acara berenang tersebut pun tidak berlangsung lama, karena Tata katanya takut ada hiu 😂. Kami langsung kembali ke tenda dan kemudian mandi.

    Fasilitas umum di camp area cukup lengkap, ada MCK dengan air bersih tapi airnya tidak terlalu dingin, ada semacam pendopo, ada beberapa warung yang menjual minuman dan beberapa camilan, serta lapangan luas di tengah lembah dengan pemandangan yang menurut saya luar biasa indah.

    Saat baru berniat masak-masakan, tiba-tiba hujan turun dengan lebat, jadi terpaksa kami pending masak hingga hujan reda. Setelah hujan reda, kami langsung masak alakadarnya dan kemudian makan bertiga di dalam tenda. Setelah itu waktu kami habiskan dengan bermain dan bersenda gurau.

    Tidak melulu yang datang akan selalu menginap, seperti hari ini pun ada beberapa saudara-saudara Subscriber yang langsung pulang di sore hari, kemudian banyak juga yang baru datang saat langit sudah mulai gelap.

    Kegiatan membuat api unggun membuat kami tertarik untuk berkumpul bersama. Hingga ada salah satu pertanyaan untuk saya dan Papi Tata yang membuat kami menceritakan bagaimana story awal perjalanan hubungan kami. Setelah selesai bercerita (alhamdulillah, lagi-lagi) kami mendapat hadiah voucher makan yang di sponsori oleh Rimbun Kopi & Resto (terimakasih Om siapa ya, saya lupa) 😅🙏
    Setelah menghabiskan waktu mengobrol bersama, karena Tata sudah tidur di pangkuan saya, akhirnya kami undur diri untuk istirahat kembali ke tenda kami.

    Keesokan harinya setelah membuat camilan, makan, mandi, masing-masing peserta termasuk kami pun membongkar tenda dan membereskan perlengkapan untuk kemudian persiapan pulang.

    Satu persatu saudara-saudara Subscriber meninggalkan area camp untuk persiapan pulang kerumah masing-masing. Dan kami menjadi yang terakhir meninggalkan area, karena Tata masih minta di buatkan pop mie.

    Saat keluar dari jalur camp, sekitar pukul 11:35 tidak jauh dari pasar Pari, tiba-tiba Papi Tata berhenti mendadak di depan saya, dengan heran saya pun bertanya :

    “kenapa Pi?”
    “Tas dada Papi nggak ada Mi.
    Coba cari tempat parkir, Mami sama Tata tunggu dulu ya, Papi balik nyisir ke area pakai motor Mami buat nyari tas nya, soalnya HP Papi di dalam tas”
    “yaudah, nih bawa HP Mami, kalik nanti butuh”

    Seketika Papi Tata balik kanan menggunakan motor saya untuk kembali ke camp area mencari tas nya yang tercecer entah dimana.

    Sejam lebih saya dan Tata menunggu di depan sebuah warung sebelah apotek masih sekitar pasar Pari, tetapi Papi Tata belum terlihat juga sedangkan saya bingung bagaimana cari mencari kabarnya. Hingga akhirnya saya ingat HP Tata yang low batre, saya charge dapat 3% saya langsung menelpon Papi Tata.

    “Pi gimana?
    Ketemu nggak HP nya?”
    “ada Mi, di bawah jok motor, jok motor orang.”
    “hah?”
    “yaudah ya, nanti di ceritain, ini Papi masih ngobrol.”

    Sambungan telpon pun terputus, sambil bengong dan bingung saya berusaha mencerna percakapan singkat tadi. Hampir sejam lagi berlalu, tapi Papi belum juga terlihat tanda-tanda nya, hingga banyak pertanyaan di kepala saya, kenapa lama sekali? Apa ada masalah lain? Apa yang menemukan HP minta sejumlah uang untuk menebus? Dan lain sebagainya .

    Pukul 14:05 Papi kembali menemui kami di warung. Saya yang penasaran menantikan dia bercerita datailnya bagaimana tas beserta isinya tersebut akhirnya bisa di temukan. Singkat cerita, saat Papi mencari tas di area camp, dia di bantu oleh pengelola disana dan beberapa anak yang memang terlihat main bola sejak kami datang dari hari kemarin nya juga turut membantu pencarian.

    Setelah lelah dan hampir menyerah, Papi dan 2 anak kecil yang membantunya beristirahat sejenak. Salah satunya bersandar pada sebuah motor yang terparkir di jalanan turunan menuju keluar lokasi. Sejak awal memang Papi mencari menggunakan aplikasi “Cari Parangkat” dengan HP saya yang dibawanya.
    Tiba-tiba anak yang bersandar pada motor berteriak :

    “Om Om,ini ada suara di bawah jok motor sini”

    Papi Tata menyalakan dan mematian fitur “memanggil” di aplikasi untuk memastikan kalau memang benar HP dia yg ada di bawah jok sana.

    Setelah yakin, Papi meminta tolong pada satu anak lainnya untuk memanggil para pengelola camp area supaya datang ke lokasi motor ditemukan terparkir.
    Setelah pengelola datang, disuruh lah salah satu anak memanggil si empunya motor ,awalnya Papi yang di suruh masuk ke salah satu rumah, namun salah satu pengelola meminta orang tersebut saja yang keluar. Pada saat orang tersebut keluar, ternyata wanita yang belum terlalu tua.

    Belum di tanya apa-apa, dia sudah terus menerus meminta maaf dan mengatakan tidak berniat mencuri karena dia menemukan tas tersebut terjatuh di camp area. Sepemikiran kami, kalau memang wanita tersebut memang tidak berniat macam-macam, kenapa tidak melaporkan penemuan tas tersebut ke salah satu warung di cam area dan malah memasukkan nya kedalam jok motornya kemudian pergi dari camp area. Dan tindakan tersebut tentu saja membuat para pengelola geram dan merasa wanita tersebut membuat cemar nama camp area.

    Saat Papi sedang bercerita tiba-tiba hujan mengguyur jalanan di depan kami yang sedang dilakukan perbaikan. Hujan reda pukul 15.00 dan kami pun melanjutkan perjalanan pulang. Berhubung 3 baterai HP kami di ambang ketiadaan (read : low baterai) kami pun berniat menggunakan GPS (Gunakan Penduduk Setempat) dan petunjuk arah di perjalanan sebagai pedoman pulang. Namun karena memang perut sudah lapar, membuat kami tersasar ke alun-alun Rangkas Bitung. Lalu entah kenapa motor yang saya bawa “ndut-ndutan” setiap kali menarik gas panjang. Daripada kami semakin error, akhirnya kami memutuskan untuk makan dulu di sebuah warteg di ujung jalan.

    Setelah makan, kami langsung melanjutkan perjalanan pulang yang kali ini akhirnya menyerah dengan menggunakan map di HP daripada semakin jauh tersasar. Kami masih berhenti di SPBU untuk mengisi bahan bakar sambil cek kondisi motor yang sepertinya semua baik-baik saja. Dan benar saja, setelah motor di isi BBM, semua sudah kembali normal. Sepertinya ada masalah dengan fuel pump nya namun kami tetap optimis kalau semua akan baik-baik saja selama perjalanan pulang.

    Perjalanan pun kembali normal tanpa kendala. Hingga sampai di depan Rumah Sakit Sari Asih Ciledug tiba-tiba motor saya di tabrak dari belakang kanan oleh seseorang. Saya berteriak memanggil Papi Tata dari interkom yang kami pasang di helm masing-masing. Untungnya saat itu Tata sedang di bonceng Papinya, bukan dengan saya.

    Seketika orang-orang (baik) banyak yang membantu saya untuk pindah ke pinggir jalan, mengamankan motor saya yang spion kanan nya patah, stangnya agak bengkok dari ban dan beberapa pengendara lain membantu Papi mengejar si penabrak. Naas nya yang menabrak saya ternyata sedang mabuk. Bapak-bapak yang sudah lumayan berumur, anak club motor dengan paneng ber NRA di motornya (saya bukan berniat menjelekkan, hanya untuk sebagai pengingat saya juga) 🙏.

    Saya langsung di bawa ke rumah sakit di sebrang untuk pertolongan pertama oleh salah satu pengendara yang membantu kami, untungnya saya memakai helm, memakai sepatu safety dan sarung tangan, jadi tidak ada yang serius, hanya luka di beberapa bagian, juga bengkak di bahu dan paha. Setelah di obati Dokter IGD, saya di perbolehkan jika mau langsung pulang. Setelah saya berjalan pincang-pincang menuju lokasi kejadian, ternyata yang menabrak saya sudah di amankan ke Polsek Ciledug.
    Kami pun di minta untuk datang ke Polsek guna memberikan keterangan. Sesampainya di Polsek, kami di tanya seputar kronologi kejadian dan kemudian menunggu keluarga penabrak datang. Sebetulnya kami tidak menuntut apapun, hanya saja jika orang tersebut di biarkan pulang sendiri dengan kondisi mabuk takut akan mencelakai orang lain lagi di jalanan.

    Setelah si Kakak penabrak datang, kami ngobrol baik-baik , akhirnya insiden tersebut kami pilih di selesaikan secara damai. Kami pun langsung pamit untuk pulang. Sampai di rumah pukul 23:50 dengan kondisi luka nyut-nyutan. 😂

    “Mami nggak kapok kan motoran?”

    Satu pertanyaan Papi yang akan selalu saya jawab dengan
    “NGGAK AKAN KAPOK KOK” 😊

    Notes : hikmah yang dapat di ambil dari perjalanan kali ini adalah :
    – Periksa kembali kelengkapan bawaan agar tidak ada yang tertinggal atau hilang
    – Periksa kembali kendaraan saat setiap akan di gunakan berkendara
    – Gunakan perlengkapan standart safety saat berkendara, karena kita tidak akan tau dimana akan terkena musibah (heml itu di gunakan di kepala,bukan di siku atau di lutut)
    – Jangan berkendara jika tidak sedang dalam keadaan mental dan fisik yang sehat
    – Tetap fokus dan berhati-hati dalam berkendara, utamakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.

    Serta banyak ucapan terimakasih untuk Mimin, Momod, serta saudara-saudara Subscriber yang selalu hangat menerima kedatangan keluarga kecil kami selama kami turut serta dalam setiap kegiatan acara Nusantaride.

    Salam dari kami #familyridingteam
    Karena selalu bersama anak istri saat riding

    #Nusantaride
    #sentuhindonesiaku
    #guyubbareng22
    #Banten

  8. cyndisoepeno_perjalanan yg paling berkesan selama melakukan sebuah perjalanan disuatu tempat adalah waktu itu saya mau kesalah satu tempat wisata yg ada di Magetan dengan berbatuan google maap ,karena yg meganggin aku mungkin insting perempuan susah baca google maap, akhirnya salah jalan dan ga tau kenapa muter2 jalan yg sama hampir 2 sampai 3 jam nyari jalan gak ketemu, akhirnya balik lagi ke jalan awal dan pulang karena ga tau jalan, intinya perjalanan kali ini wisata nya cuman muterin desa selama 3 jam karena ga tau jalan

  9. yrprasetia_berawal dari nongkrong bersama 2 teman, tiba² ada bahasan *besok ke pangandaran yuk* ,tanpa banyak pikir karena ketika itu masih bujang, langsung di iyain dengan kendaraan supr* fit dan hunda kirana dengan tema *tour nusantara* padahal masih di jawabarat juga 😂 ,
    tiba hari H, dimana yg janjian berangkat jam 8 pagi tapi karena budaya anak muda bandung jadi berangkat jm 10 .

    dimulai dari Pusdai menuju jalur pangalengan melewati kebun teh seperti iklan² teh gel*as dan teh sisr1, meski tengah hari tetap nyess adem to the bone, lanjut ke rancabuaya menyusuri pesisir pantai, dengan dalih *ini udah deket karena sudah lihat laut* padahal masih jauh 😂 ,

    sampailah di sayangheulang dan mulai percakapan diluar dugaan
    M : kalau liat pom bensin berenti dlu mau di isi .
    tapi setelah nemu pom bensin, hanya saya saja yg isi bensin, dan si M bilang masih ada bensin .
    setelah melewati 1 pom lagi ko si M ga isi bensin jg dengan alasan yg sama .
    akhirnya tanpa disangka dia habis bensin, dan sudah persiapan selang untuk nyedot bensin motor saya 😂😂😂 .

    setiap adzan kita berhenti di mesjid untuk isoma, diantara kita ber3, hanya si M yg ga makan cuman rokok doang .sampai akhirnya sampai di pangandaran .

    si M : *kalau di pantai harus makan seafood dong*
    akhirnya kita pun memesan makanan laut, tapi di akhir pembicaraan……
    si M : sebenarnya aku cuman bawa uang 20rb sama g*rpit 2 bungkus, makanannya bayarin ya .

    mendengar itu saya tercengang dan terheran² ko bisa ada yg ngajak touring bawa uang 20rb doang, pantesan bensin nyedot ke motor saya dan di jalan ga beli apa² 😂😂😂😂 .

    akhir kata terimakasih slingbag eiger yg lupa nama artikelnya dan jadul karena logonya masih elips dan ditengah segitiga kaya huruf A karena sudah menemani ngakaknya perjalanan kita

  10. spudin118 perjalanan berkesan saya, pada saat saya ajak anak anak dan istri untuk berkemah pertama kali nya, walaupun hanya di tmpat bumi perkemahan mandalawangi cibodas bogor, anak anak dan istri pun senang
    Esok hari nya bisa ajak anak anak untuk naik menuju air terjun cibereum, walaupun butuh perjalanan lama di saat menuju kesana, karna anak saya yg ke 2 masih umur 5 tahun itu jalan kaki, tidak mau di gendong sampai di air terjun nya
    Dan disitu saya sangat kagum dengan kegigihan anak anak saya untuk menuju tempat yang dia ingin kan, walaupun perjalan untuk menuju ke air terjun butuh waktu 2 jam lebih, bisa memberikan perjalanan yg berkesan untuk anak anak saya, dan bisa di ceritakan dengan teman2 nya nanti
    Itu perjalanan berkesan saya dengan keluarga
    Terima kasih

  11. @negerinlangit 21-01-2023
    Perjalanan paling berkesan saya adalah ketika pergi shalat Isya di suatu masjid ,saya memarkirkan motor saya di halaman masjid dan tentunya di kunci stang ke Kanan dan juga di tutup lubang kuncinya setelah selasainya saya shlat Isya ternyata motor saya sudah ada yang mengambilnya (dicuri) dan ternyata semua barang barang saya tinggal di Jok motor, seperti Hp dan surat – surat berharga lainya saya tidak memegang sepeserpun uang, yang saya lakukan waktu itu langsung melacak Email Hp yang di bawa kabur bersama Motor saya ternyata hasilnya nihil ketika dilacak akhir aktifnya di rumah saya kemudian saya pulang jalan Kaki ke rumah, esoknya saya mencoba menghidupkan hp saya yang ke 2 karena hp saya punya 2 kebetulan bisa hidup saat itu namun tidak ada kartunya, kemudian saya berjalan kaki untuk mencoba menghutang kartu dengan alasan saya habis kecurian namun nyata nya tidak bisa sampe beberapa toko pun tidak bisa, akhirnya saya berpikir sejenak di suatu warung makankemudian saya mencoba meminjam uang dengan alasan yang sama awalnya tidak di beri ketika mengobrol lebih lagi akhirnya alhamdulillah di beri langsung saja saya membeli kartu untuk memblokir kartu Atm saya, Alhamdulillah setelah menghubungi BNI Call Center saldo atm saya masih utuh, saya coba untuk ke Cabang BNI ternyata tutup hari cuti bersama yaitu Imlek kemudian saya bertanya ke salah satu Satpam dia memberi arahan untuk mengurus dulu surat kehilangan ke Kantor ke Polisian dan supaya bisa dulu di buatkan KTP baru untuk bisa memperbaharui kartu BNI yang hilang, setelah itu saya berangkat jalan kaki lagi ke Kantor Polisi Alhamdulillah beres laporannya, untuk Ke Capil kondisinya sama masih tutup. Kemudian saya pulang saja kerumah untung nya saya bertemu teman saya sehingga di boncengi sampe rumah, dan esok nya saya janjian bersama teman saya kebetulan dia ingin membernarka KTP dan SIM nya yang Rusak. Keesokan harinya saya langsung ke Capil dan Alhamdulillah nya ada prangkonya jadi cepat, langsung saja saya ke Kantor bank BNI untuk memperbaharui Kartu ATM saya.
    Dan esoknya saya baru mencari motor untuk saya kerja karena saya kerja malam, setelah saya menghubungi leader saya bahwa saya belum ada motor untuk berangkat kerja, ternyata Leader saya punya kenalan jual beli motor bekas, setelah berbincang -bicang Alhamdulillah motornya ada dan bisa dikirim ke rumah.
    Sebernarnya ceritanya sangat panjang
    Untuk di ceritakan cuma segitu yang bisa saya ceritakan
    Pelajaran yang bisa diambil dari cerita saya adalah tempat suci pun tidak menjamin bahwa kejahatan tidak bisa terjadi, dan selalu berusaha bahwa akan ada jalan dari Allah SWT. Allah tidak akan menguji manusia melebihi kemampuannya.

  12. @rensi_grac

    Hy Eiger Adventure ..

    Perjalanan paling berkesan ku di tgl 28 Desember 2019. Pada pukul 10:00 WIB dari Kota Pasuruan, aku dan suami pergi ke Kalibaru – Banyuwangi dengan mengendarai motor untuk melakukan pendakian ke Gunung Raung Via Kalibaru. Berangkat dengan kondisi cuaca cerah. Karena motor yg di gunakan bukan motor matic, Aku harus menggendong carrier suamiku, yapss carrier merah dari Eiger Adventure Wanderlust 60 L beserta isi perlengkapan pendakian. Sangat berat sekali pastinya, tapi mau gak mau aku harus menikmatinya.

    Bagi kami, melakukan pendakian ke gunung Raung berbeda dengan gunung gunung lain. Terutama dalam hal budget yg menurut kami sedikit lebih mahal dari gunung lain nya karena harus bayar sewa guide. Itulah sebabnya kami memutuskan untuk bermotor, tdk menggunakan transportasi kereta api. Demi menghemat biaya makan pun dari rumah kami berbekal nasi bungkus supaya tidak makan di rumah makan. Ketika lapar & capek kami memutuskan Ishoma di pom bensin. Memakan bekal nasi bungkus berdua di pom bensin.

    Perjalanan hampir 9 jam. Saat hampir tiba di basecamp, kami kehilangan sinyal. Akhirnya kami mencari basecamp dengan tanya tanya warga sekitar. Tanpa di sengaja kami bertemu Mas Samsic, beliau adalah guide lokal Gunung Raung.

    “Permisi Mas, mau tanya, basecamp Pak Aldi dimana ya??”, tanya suamiku.

    “Itu di belakang rumah ini mas.” Jawab Mas Samsic.

    “Loh ini kan mas Samsic.” Kata Suamiku.

    Mereka berdua tersadar kalau di tahun 2018 sempat bertemu dan ngobrol bertukar kontak saat pendakian ke Gunung Raung. Akhirnya kami di persilahkan untuk mampir di rumah beliau untuk sekedar berbincang – bincang. Karena kami mau istirahat di basecamp, kami izin untuk pergi ke basecamp Pak Aldi.

    “Mas, sebelum pulang mampir ke rumah yaa..” kata mas Samsic.

    Dan suamiku meng’IYA’kan.

    Esok nya pendakian ke Gunung Raung di mulai. Oh iya Gunung Raung adalah gunung dengan ketinggian 3000 MDPL pertamaku.
    Karena mengikuti open trip, kami 1 trip dengan pendaki dari Solo, Sragen, Jombang. Mereka sangat humble. Di pendakian, mental ku benar benar di uji. Dari awal trekking di guyur hujan, sempat menangis saat trekking menuju pos 6 hanya karena takut dengan tanjakannya, saat summit pun juga sempat menangis karena takut melihat jalur yg menurutku benar2 ekstreem. Tapi ada suamiku di belakangku yg selalu support dan melindungiku. Akhirnya semua terbayar karena aku bisa menginjakkan kaki di Puncak Sejati Gunung Raung 3344 MDPL.

    Sesuai janji, kami mampir ke rumah Mas Samsic sebelum pulang ke Pasuruan. Ternyata kami di bekali buah alpukat khas Kalibaru. Beliau membawakan buah alpukat yg sangat banyak dan besar2. Kami berterimakasih & izin pamit pulang.

    Karena logistik pendakian kami masih sisa. Kami berisitirahat di pinggir jalan raya dengan menyalakan api di Eiger Inverno Stove dan memasak mie instan, sosis, kentang goreng menggunakan cooking set Eiger Adventure. Kami jadi bahan tontonan pemotor hanya karena kami memasak di pinggir jalan. Hehe. Setelah perut terisi kami melanjutkan perjalanan.

    Bagiku, yg membuat berkesan dalam perjalanan ini adalah sebuah pengalaman. Aku bisa belajar kesederhanaan, kesabaran, keberanian dan bertemu dgn Mas Samsic mengajarkanku untuk tetap berbuat baik pada siapapun.

    Oh iyaa… terimakasih banyak Eiger Adventure selalu menemani setiap petualanganku menelusuri jengkal bumi pertiwi yang indah ini 🥰🥰

  13. @rensi_grac
    Hy Eiger Adventure dan Eigerian..
    Perjalanan paling berkesan ku di tgl 28 Desember 2019. Pada pukul 10:00 WIB dari Kota Pasuruan, aku dan suami pergi ke Kalibaru – Banyuwangi dengan mengendarai motor untuk melakukan pendakian ke Gunung Raung Via Kalibaru. Berangkat dengan kondisi cuaca cerah. Karena motor yg di gunakan bukan motor matic, Aku harus menggendong carrier suamiku, yapss carrier merah dari Eiger Adventure Wanderlust 60 L beserta isi perlengkapan pendakian. Sangat berat sekali pastinya, tapi mau gak mau aku harus menikmatinya.

    Bagi kami, melakukan pendakian ke gunung Raung berbeda dengan gunung gunung lain. Terutama dalam hal budget yg menurut kami sedikit lebih mahal dari gunung lain nya karena harus bayar sewa guide. Itulah sebabnya kami memutuskan untuk bermotor, tdk menggunakan transportasi kereta api. Demi menghemat biaya makan pun dari rumah kami berbekal nasi bungkus supaya tidak makan di rumah makan. Ketika lapar & capek kami memutuskan Ishoma di pom bensin. Memakan bekal nasi bungkus berdua di pom bensin.

    Perjalanan hampir 9 jam. Saat hampir tiba di basecamp, kami kehilangan sinyal. Akhirnya kami mencari basecamp dengan tanya tanya warga sekitar. Tanpa di sengaja kami bertemu Mas Samsic, beliau adalah guide lokal Gunung Raung.

    “Permisi Mas, mau tanya, basecamp Pak Aldi dimana ya??”, tanya suamiku.

    “Itu di belakang rumah ini mas.” Jawab Mas Samsic.

    “Loh ini kan mas Samsic.” Kata Suamiku.

    Mereka berdua tersadar kalau di tahun 2018 sempat bertemu dan ngobrol bertukar kontak saat pendakian ke Gunung Raung. Akhirnya kami di persilahkan untuk mampir di rumah beliau untuk sekedar berbincang – bincang. Karena kami mau istirahat di basecamp, kami izin untuk pergi ke basecamp Pak Aldi.

    “Mas, sebelum pulang mampir ke rumah yaa..” kata mas Samsic.

    Dan suamiku meng’IYA’kan.

    Esok nya pendakian ke Gunung Raung di mulai. Oh iya Gunung Raung adalah gunung dengan ketinggian 3000 MDPL pertamaku.
    Karena mengikuti open trip, kami 1 trip dengan pendaki dari Solo, Sragen, Jombang. Mereka sangat humble. Di pendakian, mental ku benar benar di uji. Dari awal trekking di guyur hujan, sempat menangis saat trekking menuju pos 6 hanya karena takut dengan tanjakannya, saat summit pun juga sempat menangis karena takut melihat jalur yg menurutku benar2 ekstreem. Tapi ada suamiku di belakangku yg selalu support dan melindungiku. Akhirnya semua terbayar karena aku bisa menginjakkan kaki di Puncak Sejati Gunung Raung 3344 MDPL.

    Sesuai janji, kami mampir ke rumah Mas Samsic sebelum pulang ke Pasuruan. Ternyata kami di bekali buah alpukat khas Kalibaru. Beliau membawakan buah alpukat yg sangat banyak dan besar2. Kami berterimakasih & izin pamit pulang.

    Karena logistik pendakian kami masih sisa. Kami berisitirahat di pinggir jalan raya dengan menyalakan api di Eiger Inverno Stove dan memasak mie instan, sosis, kentang goreng menggunakan cooking set Eiger Adventure. Kami jadi bahan tontonan pemotor hanya karena kami memasak di pinggir jalan. Hehe. Setelah perut terisi kami melanjutkan perjalanan.

    Bagiku, yg membuat berkesan dalam perjalanan ini adalah sebuah pengalaman. Aku bisa belajar kesederhanaan, kesabaran, keberanian dan bertemu dgn Mas Samsic mengajarkanku untuk tetap berbuat baik pada siapapun.

    Oh iyaa… terimakasih banyak Eiger Adventure selalu menemani setiap petualanganku menelusuri jengkal bumi pertiwi yg indah ini 🥰

  14. Assalamualaikum eigerian

    Untuk tahun 2022 seingat sy perjalanan yg paling mengesankan yakni mengikuti pertandingan domino yg d adakan d Kab. Polman dan di laksanakan oleh Pordi Polman skaligus pengukuhan atau pelantikan pengurus Pordi se-Sulbar baik tingkat Kabupaten maupun Provinsi,
    Selama d perjalanan sih Alhamdulillah aman2 sja, kami menggunakan 4 mobil yg mengesankanx itu bercanda bersama, mkn bersama, tidur d satu rmh yg sama intix kebersamaan lah, cmn kami blm sempat juara mungkin blm saatx si tim Porda kami untuk juara,
    Bgtupun perjalanan plg k rmh Alhamdulillah kami aman2 jga d jalan, selalu bersyukur sih berada d tengah2 org2 yang baik smoga k depanx kita dpt mengikuti even Pordi lagi dan juara amin.

    Pasangkayu, 4 Februari 2023
    Syamsul Alam Habibie Sahabu

  15. @ttttsssaamm12__
    (Dua minggu sebelum pendakian, saat itu ada panggilan masuk dari Didik)

    “Hu, jadi ke arah timur kah?”

    “Kemana hu?” Jawab ku.

    “Ke Rinjani lah! Kalau jadi aku ikut” Jawab Didik.

    “Ya jadilah, kalau ikut segera persiapan fisik!” Jawabku.

    “OKE hu” Jawab Didik.

    Dari situlah Ekspedisi Rinjani Eksplore Lombok di mulai.

    16 Juni 2018
    Dari kota Mojokerto, aku dan Didik melakukan Pendakian Gunung Rinjani Sembalun Lintas Torean.
    Kami berangkat naik pesawat L*ON AIR Turun di Bandara Lombok Praya.
    Karena kami berangkat hanya berdua, akhirnya kami mencari tebengan mobil pick up supaya biaya transportasi lebih murah. Waktu itu dengan budget Rp. 50.000 bisa sampai ke Pos Perijinan Desa Sembalun. Dari Pos Perijinan Desa Sembalun, kami naik pick up ke gerbang pendakian via Desa Sembalun dengan budget Rp. 20.000.

    Keesokan paginya kami melakukan registrasi & packing ulang perlengkapan pendakian.
    Pukul 11:00 WITA kami melakukan pendakian. Ku gendong carrier Eiger Adventure Wonderlust 60L dengan semangat.
    Perjalanan menuju Pos 1 kondisinya cenderung landai, belum memasuki hutan. Medannya jg tanah kering & batu kerikil. Berjalan sedikit dari Pos 1 menuju Pos 2, kami disambut dgn jalur yg mulai memasuki hutan. Tepatnya di bawah jembatan menuju Pos 2, terdapat sumber air yang bisa kita manfaatkan. Menuju Pos 3, dan di sinilah kami merasa pendakian yang sesungguhnya.
    Trek yang tersaji pun mulai menanjak, terus menanjak, hampir jarang menemukan jalur landai.
    Kami sengaja camp di Pos 3.

    Esoknya, kami trekking dipertemukan dgn 7 Bukit Penyesalan yg termahsyur itu. Bukit tersebut benar-benar bikin nyesal jika tak mengabadikan foto saat disana.Sampailah di pelawangan Sembalun kami mendirikan tenda & ishoma.
    Hari ke 3 jam 03.00 WITA kami sarapan dan mulai mempersiapkan diri untuk summit attack ke puncak Gunung Rinjani. Jalur pendakian yg disajikan juga terus menanjak & tak memberikan bonus berupa jalur landai sedikit pun. Di tengah perjalanan tiba – tiba badai, dengan segala pertimbangan kami memutuskan untuk tetap melanjutkan trekking.
    Pukul 09.00 WITA sampai di puncak Gunung Rinjani 3726 MDPL dengan kondisi full kabut dan hujan. Aku hanya sekedar mengabadikan foto di plakat. Lalu melanjutkan untuk turun dan bermalam lagi di Pelawangan karena kondisi tidak mmungkinkan untuk turun.
    Hari Ke 4 kami camp ke Segara Anak dan sore nya melihat curug air panas yg berada di dekat Segara Anak.
    Hari ke 5 pukul 07.00 WITA turun ke Torean dan berfoto dengan background Air Terjun Penimbungan yg sangat indah.
    Pada pukul 16.30 WITA kami sampai di basecamp dan langsung mandi.

    Dari Torean, tidak afdol jika ke Rinjani tanpa ke Gili Trawangan, akhirnya kami memutuskan untuk menebeng pick up ke jalan raya. Dari jalan raya menebeng pick up lagi ke Perempatan Pamenang. Sampai di Perempatan Pamenang kami bertemu dan mengobrol dengan pak Polisi yg berjaga. Akhirnya kami di antar ke Pelabuhan Bangsal. Dari Pelabuhan Bangsal nyebrang menggunakan kapal ke Gili Trawangan dengan biaya tiket Rp 15.000.
    Sampai di Gili Trawangan kami mendirikan tenda, ishoma dan menikmati keindahan senja.
    Oh iyaa.. kami sempat membeli makanan dari masyarakat Pulau Lombok dan ternyata masakan nya berasa pedas kurang cocok di lidah ku. Hehe..
    Esoknya pulang ke Kota Mojokerto Jawa Timur dengan menebeng truk dan sampai rumah dengan selamat.

    Banyak cerita yg tak dapat diungkapkan walau dg sejuta kata diperjalanan ini.
    Mulai saling mengolok, menertawai satu sama lain, saling menyemangati, berjuang bersama menghdapi kerasnya alam, tidak ada yg merasa lebih hebat atau lebih kuat. Disini kami benar – benar berpetualang dengan cara kami & kami bisa menggapai atap tertinggi Pulau Lombok dengan selamat walau dengan cara yang tak mudah & sedikitpun tidak berfikir untuk menyerah.
    Terimakasih Rinjani.
    Terimakasih Masyarakat Lombok.
    Terimakasih Eiger Adventure yang selalu menemani setiap petualanganku

  16. Firhanarafat_perjalanan paling berkesan saya itu ketika libur bersama setelah lebaran. Saya dan ketiga teman yang berasal dari Kota Serang-Banten, berencana untuk pergi ke curug putri carita menggunakan motor. Namun ketika sampai lokasi, ternyata wisata tersebut sedang di tutup dikarenakan sedang dilakukan proses perbaikan jalur akibat longsor. Karena salah satu teman saya merasa bosan jika harus berlibur di pantai daerah anyer, akibat sudah terlalu sering liburan di pantai anyer. Akhirnya kita nekat melanjutkan perjalanan menuju daerah sawarna tanpa tau jalan, hanya mengandalkan Google Maps.
    Disaat waktu menunjukkan pukul 17.00 kita diarahkan maps untuk belok keluar dari jalan besar dan memasuki jalan kecil menuju hutan. Awalnya kita masih percaya untuk terus mengikuti petunjuk google maps, hingga 10 menit berlalu dan jalan pun kian padat. Kita memutuskan untuk putar balik & mencari warga untuk bertanya jalan. Cukup sulit menemukan warga didaerah situ, dikarenakan jarak antara satu kampung dengan kampung lainnya cukup jauh & sinyal hp juga mulai hilang. Untung saja tidak lama kita melihat salah satu warga yang sedang mencari kayu dihutan tersebut, benar saja ternyata kita salah jalan. Hadeuh…
    Singkat cerita setelah diberikan petunjuk oleh warga tersebut, kita tiba dirumah salah satu saudara untuk beristirahat sebelum melakukan perjalanan besok pagi.
    Jika dilihat dari maps, kita berempat sudah melakukan perjalanan mengitari ujung barat pulau Jawa, padahal seharusnya kita bisa memotong lurus jika dari awal tujuan nya ke sawarna. Haha..

    Pesan moral : memang benar istilah “malu bertanya sesat dijalan” Jadi buat semuanya janganlah kalian terlalu percaya 100% dengan Google Maps karena yang namanya buatan manusia tidak ada yng sempurna, jangan lupa sering-sering zoom Google Maps nya, takutnya kejadian serupa dengan yang saya alami, ketika di zoom ternyata jalan hutan yang buntu terpisah oleh sungai. Dan untuk kalian kaum introvert, jangan pernah takut/malu untuk bertanya kepada orang lain. Karena pada hakikatnya kita manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain.

    Bismillahirrahmanirrahim dikasih produk dari eiger sebagai hadiah ulang tahun, kebetulan tanggal 11 Februari ini saya berulang tahun.

  17. @ferdyykilis _ Tahun 2018 merupakan suatu masa dimana saya bersyukur sekali terhadap hal yang saya lakukan, di tahun 2018 kemaren saya pertama kali melakukan Traveling yang jujur buat saya sangat berkesan dan bermakna. Kenapa sangat bermakna? karena di kegiatan Traveling itu saya melakukan hal yang bahkan saya belum lakukan sebelumnya. Saya dan teman2 saya yang berjumlah 7 orang melakukan perjalanan traveling Road Trip di daerah Pesisir pantai di Daerah Sulawesi Utara, berawal dari ide yang muncul tiba2 akhirnya nekat roadtrip bermodalkan kenekatan dan persiapan yang cukup singkat. Sempat was-was sih mau berangkat atau enggak tapi karena ini golden time buat anak mageran maka jalan keluarnya langsung berangkat.

    Kami melakukan perjalanan di malam hari dengan persiapan yang singkat, karena perjalanan di malam hari saya membawa tenda, kompor, tas, dan pakaian EIGER saya karena saya tau kami akan menginap dalam perjalanan. Kami sempat singgah di Freshmart utuk membeli bahan makanan untuk di masak dalam perjalanan, kami melakukan perjalanan sekitar 2 Jam dan langsung mencari Penginapan Pantai yang dikhususkan untuk Camp, disana kami langsung mendirikan tenda dan langsung membuat makan malam meskipun udah hampir tengah malam, Kami makan dan langsung beristirahat karena kami mengejar Sunrise di pagi hari.

    Keesokan harinya kami bangun, kami bersaat teduh, mencuci muka dan langsung menyeduhkan kopi dan teh sambil menunggu sang surya menampakkan diri dari timur, sangat terpukau dengan warna cantik Matahari yang terbit di pagi hari. Setelah itu kami langsung memasak untuk sarapan pagi. Setelah sarapan pagi ada seorang bapak yang datang kepada kami, dia langsung meminta tolong kepada kami untuk membantu dia melepaskan Bayi-bayi penyu yang menetas semalam dan keluar dari dalam pasir, jujur kaget, kemi bertuju langsung senyum dan mengikuti bapak itu. Sampai di tempat penyu kami sangat kaget karena bisa melihat secara langsung bayi2 penyu yang berjumlah sekitar 200 bayi yang muncul di permukaan pasir, kami langsung mengambil semuanya dan ikut dengan bapak itu dan langsung melepaskannya ke laut lepas.

    Jujur ini merupakan Roadtrip traveling saya yang sangat berkesan dan bermakna bagi saya, karena di tengah kepenatan perkotaan kami boleh menghabiskan waktu traveling di pantai dan juga bisa melakukan hal yang baik saya sangat bersyukur bisa mengambil bagian dalam upaya penyelamatan pelepasan bayi penyu ke lautan, saya bangga tentang hal yang hanya saya lihat di internet ternyata bisa saya lakukan secara langsung.

    Terima Kasih, Salam Lestari

  18. Albert_Putra90_saat ini saya mau bercerita ttg pengalaman pertama saya mengenal EIGER sekaligus kecintaan saya terhadap namanya mendaki gunung, di tahun 2008 saat masa2 muda dimulai setelah lulus pendidikan SMA dimana dipenuhi dgn kegiatan perkuliahan sekaligus bekerja di salah satu perusahaan swasta dan hari sabtu minggu itu selalu kosong tidak ada jadwal sehingga teman sekantor ngajak nih ke Brastagi (FYI saya domisili Medan Sumut) saya pikir ya okelah daripada dirumah sendiri penat juga, eh rupanya ditanya ada sandal gunung ga n dikenalin lah dgn produk sandal gunung EIGER (sandalnya masih layak pakai hingga saat ini) Loh bukannya mau jalan2 ya pikirku, rupanya rencananya adalah mendaki gunung di tengah malam biar bisa menikmati SUNRISE di puncak gunung Sibayak di Brastagi, singkat cerita perjalanan itulah yg membuatku takjub n mencintai hobby mendaki gunung ini walau saat ini tidak leluasa lagi karena sudah berkeluarga n anak2 yg masih kecil, ingin suatu hari nanti mendaki gunung bareng keluarga.

  19. @riskyoktavianoo _ Maret 2017 adalah kali pertamaku Riding ke daerah Puncak Rurukan, Kota Tomohon. Kami pergi membawa 3 motor, 1 motor 2 orang jadi totalnya 6 anggota, Ide ini awalnya Ide saya yang tiba2 melontarkan kata Riding ke Puncak yukk ..! dan tiba2 mereka semua merespon.. Oke! kami memulaikan perjalanan di Pagi hari agar bisa menghirup oksigen segar di pagi hari, jujur saya agak parno sih kalo soal motoran soalnya pernah jatuh dari motor sekali makanya sering parno kalo naik motor, tapi karrna berpikir bareng temen yang semuanya udah punya sim dan mahir jadi di sepanjang perjalanan gaada pikiran parno sama sekali.

    Ketika masuk Kota Tomohon, suhu langsung Ademm banget kota yang dijuluki kota bunga di Sulawesi Utara ini memang terkesan dingin dan asri dan dipenuhi tumbuhan dan bunga2 yang cantik, keindahan itu nampak di pintu masuk Kota Tomohon, Pemandangan Gunung Lokon di sepanjang Jalan sangat memanjakan mata melihat background Kota Tomohon yang indah, Setelah Sampai di pusat Kota Tomohon kami langsung pergi ke Arah Timur Tomohon yaitu arah Puncak Rurukan, sebelum lanjut kami singgah di Pasar Extreme Tomohon yang unik dengan berbagai macam hewan yang di jual mulai dari tikus, kelelawar, sampai ular.

    Setelah itu kami langsung pergi menuju puncak, jalur yang dilewati sangat unik pertanian Sayur, bunga, dan buah-buahan khas Kota Tomohon ada di Tempat ini, pemandangan yang indah ditambah dengan kabut tebal dingin yang mulai memudar itu menambak keestetikan warna hijau yang mulai muncul, pohon-pohon yang rindang dan sejuk sangat adem dipandang selama perjalanan. Dan akhirnya kami tiba di Puncak Tetatana, Kumelembuai. Puncak yang mempunyai background Kota Bitung, Kab. Minahasa, Kota Manado, dan Kota Tomohon. Jujur speechless banget liat pemandangan disini serasa negeri di atas awan… eitss emang julukannya negeri di atas awan, karena dari tempat ini kita bisa melihat berbagai kota dan daerah bahkan beberapa gunung dengan memutar pandangan saja.

  20. yoedibackpacker_saat weekend atau liburan, biasanya saya riding menyusuri pantai-pantai di bagian barat Banten, seperti dari Anyer ke Carita, atau sebaliknya. Jauhnya, sekitar 116 km, start dari rumah di Pandeglang.

    Selain untuk mengenal daerah sendiri, tujuan riding ke pantai juga untuk refreshing.

    Suatu hari, temen saya mengajak riding ke Pantai Cimaja, Sukabumi, Jawa Barat. Ini adalah momen pertama saya untuk riding lebih jauh lagi. Saya terima tantangannya!

    Ternyata, ini momen yang sangat berharga. Karena, saya baru menyadari bahwa pantai-pantai di Banten bagian selatan ternyata lebih indah dan alami. Karakteristik pantainya juga ternyata berbeda dengan yang bagian barat.

    Perjalanan yang jaraknya sekitar 160 km, bener2 gak kerasa capek dan gak kerasa jauh. Karena, di perjalanan saya lebih sering berhenti untuk menikmati pemandangannya, untuk mengagumi keindahan alam dan pantai-pantai di Banten bagian selatan juga.

    That was such an amazing riding and experience I’ve ever had!!!

    Semenjak itu, saya jadi sering mencari tempat-tempat riding yang belum saya datangi. Biasanya masih di daerah Banten.

    Karena, mengenali daerah sendiri itu lebih penting sebelum riding lebih jauh lagi.

    Fyi, saat riding saya lebih memilih untuk memakai sandal Eiger agar kaki lebih nyaman dan gak kepanasan, dan karena laju motor saya lebih santai. Saya juga pakai sling bag Eiger untuk memudahkan mengambil dan menyimpan Hp dan dompet. Perjalanan jadi lebih nyaman.

  21. Rizqalfauzi_2022 menjadi tahun yang sangat berkesan bagi saya, karena berhasil mendapatkan 9 puncak gunung dalam 12 bulan. Dari 9 puncak, Gunung Rinjani adalah yang paling berkesan tepatnya pada Juli 2022. Beberapa bulan sebelum Juli, saya mulai mempersiapkan semuanya dari mulai rutin olahraga, management perjalanan, management logistik dll-nya sudah dipikirkan dengan matang. Berangkat berdua dengan teman dari Tangerang menuju Lombok menggunakan jalur darat-laut. Rute dan trabsportasi yg digunakan adalah adalah St. Pasar Senen – St. Surabaya Pasar Turi (kereta), Pelabuhan Tanjung Perak – Pelabuhan Lembar (kapal) dan Pelabuhan Lembar – Basecamp TNGR via Sembalun (Mobil pick-up).

    Di kapal, kami bertemu rombongan dari Solo yang akan mendaki Gunung Rinjani juga. Singkat cerita, akhirnya kami yang awalnya berdua sepakat untuk mendaki bersama rombongan Solo. Rombongan dari Solo ini sangat baik, mereka ini pengurus di Pesantren mereka. Mereka memiliki murid atau orang yang mereka kenal di Desa Sembalun, jadi kami semua singgah, istirahat dan makan di rumah murid mereka atau lebih tepatnya kami semua ditampung. Bersyukur bertemu mereka, karena di Sembalun ini kami tidak mengeluarkan uang se peserpun untuk tempat istirahat dan makan. Kami semua disambut dengan ramah dan disuguhi makanan yang tiada habisnya alias makan 3x sehari hehehe.

    Waktu pendakian pun tiba. Kami diantar menuju gerbang pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani dengan menggunakan mobil pick-up pribadi, lagi-lagi kami tidak mengeluarkan uang se peserpun. Pendakian dimulai dari gerbang TNGR sampai ke Pelawangan 1 memerlukan waktu sekitar 8jam lamanya (tanpa naik ojek). Waktu summit pun tiba, kami berangkat summit dari Pelawangan 1 pukul 02.00 WIT dan sampai di puncak Gunung Rinjani pukul 08.00 WIT membutuhkan waktu ±6jam untuk mencapai puncak. Semua lelah, kantuk, lapar dan ada rasa ingin menyerah, semua terbayarkan ketika mencapai puncak. Pemandangan dari puncak ini sangatlah indah. Di puncak, kami tidak ingin melewatkannya begitu saja. Kami semua berfoto atau bahkan membuat video untuk selebrasi. Selesai selebrasi kami semua kembali turun untuk menuju kembali ke Pelawangan dan melanjutkan perjalanan untuk turun ke Danau Segara Anak.

    Di Danau Segara Anak kami memiliki waktu yang panjang yaitu 2 hari dan 2 malam. Waktu yang panjang itu kami manfaatkan untuk menikmati keindahan Danau Segara Anak, berenang, memancing dll-nya. Kami tidak ingin melewatkan momen berharga tersebut. Setelah 2 hari dan 2 malam di Danau Segara Anak, keesokan harinya kami turun melalui Torean.

    Di hari terakhir tepatnya pada hari ke empat pendakian, kami bergegas turun melalui Torean. Di jalur Torean ini mata sangat dimanjakan dengan pemandangan yang sangat indah. Ada Savana, sungai, bahkan air terjun. Perjalanan turun melalui Torean terbilang berat karena jalur pendakian yang naik-turun, trek yang panjang sehingga memerlukan waktu ±8-10 jam untuk mencapai Desa Torean. Tepat pada pukul 15.00 WIT kami berhasil sampai Desa Torean dengan selamat. Hakikat dari sebuah perjalanan itu sendiri adalah kembali dengan selamat.

    Ya, momen itulah yang membuat sangat berkesan bagi saya. Kami yang awalnya hanya berdua mendapatkan teman baru, semua perjalanan terbilang menjadi mudah. Terima kasih Rinjani atas pengalaman yang sangat berharga ini 🙂

  22. Rizqalfauzi_2022 menjadi tahun yang sangat berkesan bagi saya, karena berhasil mendapatkan 9 puncak gunung dalam 12 bulan. Dari 9 puncak, Gunung Rinjani adalah yang paling berkesan tepatnya pada Juli 2022. Beberapa bulan sebelum Juli, saya mulai mempersiapkan semuanya dari mulai rutin olahraga, management perjalanan, management logistik dll-nya sudah dipikirkan dengan matang. Berangkat berdua dengan teman dari Tangerang menuju Lombok menggunakan jalur darat-laut. Rute dan trabsportasi yg digunakan adalah adalah St. Pasar Senen – St. Surabaya Pasar Turi (kereta), Pelabuhan Tanjung Perak – Pelabuhan Lembar (kapal) dan Pelabuhan Lembar – Basecamp TNGR via Sembalun (Mobil pick-up).

    Di kapal, kami bertemu rombongan dari Solo yang akan mendaki Gunung Rinjani juga. Singkat cerita, akhirnya kami yang awalnya berdua sepakat untuk mendaki bersama rombongan Solo. Rombongan dari Solo ini sangat baik, mereka ini pengurus di Pesantren mereka. Mereka memiliki murid atau orang yang mereka kenal di Desa Sembalun, jadi kami semua singgah, istirahat dan makan di rumah murid mereka atau lebih tepatnya kami semua ditampung. Bersyukur bertemu mereka, karena di Sembalun ini kami tidak mengeluarkan uang se peserpun untuk tempat istirahat dan makan. Kami semua disambut dengan ramah dan disuguhi makanan yang tiada habisnya alias makan 3x sehari hehehe.

    Waktu pendakian pun tiba. Kami diantar menuju gerbang pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani dengan menggunakan mobil pick-up pribadi, lagi-lagi kami tidak mengeluarkan uang se peserpun. Pendakian dimulai dari gerbang TNGR sampai ke Pelawangan 1 memerlukan waktu sekitar 8jam lamanya (tanpa naik ojek). Waktu summit pun tiba, kami berangkat summit dari Pelawangan 1 pukul 02.00 WITA dan sampai di puncak Gunung Rinjani pukul 08.00 WITA membutuhkan waktu ±6jam untuk mencapai puncak. Semua lelah, kantuk, lapar dan ada rasa ingin menyerah, semua terbayarkan ketika mencapai puncak. Pemandangan dari puncak ini sangatlah indah. Di puncak, kami tidak ingin melewatkannya begitu saja. Kami semua berfoto atau bahkan membuat video untuk selebrasi. Selesai selebrasi kami semua kembali turun untuk menuju kembali ke Pelawangan dan melanjutkan perjalanan untuk turun ke Danau Segara Anak.

    Di Danau Segara Anak kami memiliki waktu yang panjang yaitu 2 hari dan 2 malam. Waktu yang panjang itu kami manfaatkan untuk menikmati keindahan Danau Segara Anak, berenang, memancing dll-nya. Kami tidak ingin melewatkan momen berharga tersebut. Setelah 2 hari dan 2 malam di Danau Segara Anak, keesokan harinya kami turun melalui Torean.

    Di hari terakhir tepatnya pada hari ke empat pendakian, kami bergegas turun melalui Torean. Di jalur Torean ini mata sangat dimanjakan dengan pemandangan yang sangat indah. Ada Savana, sungai, bahkan air terjun. Perjalanan turun melalui Torean terbilang berat karena jalur pendakian yang naik-turun, trek yang panjang sehingga memerlukan waktu ±8-10 jam untuk mencapai Desa Torean. Tepat pada pukul 15.00 WITA kami berhasil sampai Desa Torean dengan selamat. Hakikat dari sebuah perjalanan itu sendiri adalah kembali dengan selamat.

    Ya, momen itulah yang membuat sangat berkesan bagi saya. Kami yang awalnya hanya berdua mendapatkan teman baru, semua perjalanan terbilang menjadi mudah. Terima kasih Rinjani atas pengalaman yang sangat berharga ini 🙂

  23. naufalekananda – Ini tentang perjalanan berkesanku dari berbagai perjalanan yang paling membuat saya bersyukur sekaligus menegangkan, yaitu perjalanan pendakian Gunung Slamet. Perjalanan dimulai ketika kami bertiga memutuskan menaiki sepeda motor menuju Kabupaten Pemalang, perjalanan selama 4 jam dari Kabupaten Cirebon yang cukup panjang mengharuskan kita safety sepanjang jalur pantura kami melibas jalanan yang penuh rintangan itu. Setelah perjalanan panjang, kami menginap disalah satu masjid milik teman kami. Selama perjalanan kita tidak lupa untuk tertib beribadah karena jangan sampai perjalanan kita mengalahkan sebuah kewajiban sebab kamu terlalu bersenang-senang dengan kesenangan dunia :). Setelah itu, kami menuju terminal untuk menjemput teman kami yang berasal dari jakarta untuk mengikuti perjalanan kita. Paginya kami berempat belanja ke pasar untuk kebutuhan logistik kami untuk di pendakian nanti hal ini juga sebagai mode penghematan bekal perjalanan karena di pasar bahan makanan sangat murah untuk kaum kita yang mendang mending.

    Kami melanjutkan perjalanan kami menuju basecamp TNGS, sepanjang riding kami melihat petani dengan hamparan kebun bak surgawi serta hasil kebun yang sangat segar seolah olah memberikan semangat sepanjang perjalanan kita.

    Pendakian kali ini terbilang cukup nekat, karena ini pertama kaliku akan menginjak pada ketinggian 3428 MDPL rasanya mustahil ketika aku melihat gunung tersebut sepanjang perjalanan. Tidak hanya saya, kami berempat pun terbilang cukup berani membawa alat pendakian hasil pinjaman dan sewa tenda yg hampir terbakar ulah teman yg ceroboh padahal kami sudah sempat mengujungi store Eiger Pemalang tapi hanya membeli sebuah beanie hangat karena belum ada budget untuk membeli tenda dan alat pendakian lainnya haha… Singkat cerita kami berhasil melakukan pendakian Gunung Slamet via Dipajaya sungguh pengalaman yang luar biasa melihat keindahan sunrise dan ciptaan tuhan yang begitu megah, melihat manusia yang sangat kecil dihadapan semesta. Sungguh rasanya saya sangat bersyukur bisa menikmati keindahan ciptaanNya.

    Selepas pendakian kami memutuskan pulang dan mengendarai motor kami, motor sudah penuh dengan embun menandakan cuaca sangat dingin sekali, kami memberanikan diri untuk lekas pulang karena teman kami besok sudah mulai kerja kembali. Sebuah keputusan yang krusial untuk langsung pulang, pdahal kamu sudah sangat lelah. Kami menembus kabut yang sangat tebal dengan jarak pandang hanya 10 meter. Betul saja kami berempat seperti halusinasi sepanjang perjalanan, kami mengikuti pendaki lain yg menaiki motor namun kami kehilangan jejak mereka. Kami berempat panik tidak tahu arah jalan pulang, ditambah kepanikan bahwa hape kita berempat sudah mati dan tidak ada sinyal, kami sudah tidak tau akan beristirahat dimana, setelah berkeliling2 mencari jalan pulang.

    Setelah pencarian itu kami justru menjadi tambah bingung, disamping itu, kami menemui tukang nasgor di pinggir jalan, ia bercerita bahwa beberapa pendaki sering diganggu oleh makhluk lain setelah mendaki gunung slamet, disitu kami semakin takut dan gelisah akhirnya kami melanjutkan perjalanan kembali mencari penginapan, masjid, maupun balai desa. Semua tempat tersebut terkunci dan tidak terawat dan jam sudah menunjukan pukul 00.30 malam. Setelah lama kami mengendari motor, kami menemui sosok 2 pemuda yg sedang menjaga pupuk kandang didepan rumahnya, disitu kami bertanya mengenai penginapan terdekat dan hasilnya jarang penginapan yg buka pada hari biasa dan tentunya karna sudah tengah malam. Setelah menceritakan perjalanan kami. Kami diajak untuk menginap dirumah pemuda ini yg tak jauh dari jalan yg kita lewati.

    Kami sangat bersyukur mungkin ini pertolongan Allah menghadirkan pemuda yang membantu kami untuk menginap dirumahnya. Kami disambut oleh orangtua pemuda tersebut disuguhi teh hangat dan sebuah kasur besar yang berada di ruang tamu. Sambil merebahkan badan yang sangat lelah kami bercerita dan terus bersyukur bisa merasakan kembali kasur yang sangat nyaman. Paginya kami bangun disambut kembali dengan menu sarapan dan diberi hasil kebun berupa sayuran dan buah yang sangat segar. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan kembali dan anehnya tempat kami menginap tidak jauh dari masjid tempat kita menetap. hihihi.

    Sekian cerita perjalanan saya dan teman dalam pendakian Gunung Slamet. Pada akhirnya kami selalu bersyukur dan selalu berdoa dalam setiap perjalanan agar perjalanan kita diberi keselamatan dan yang paling penting adalah bisa kembali pulang dengan selamat.

    Salam Lestari, Eigerian! 🌿

  24. elissantikap_Momen perjalanan paling berkesanku adalah pertama kali riding diajak suami pas awal-awal berumah tangga…
    Waktu itu suamiku ujug-ujug ngajak aku motoran berdua ke tujuan yang dia rahasiakan, katanya aku harus merasakan bagaimana rasanya riding pake motor dengan jarak yang lumayan jauh, memang suamiku sudah gemar motoran pake motor Trail ke hutan-hutan atau kaki gunung dari dulu tapi karena perjalanan ini aku diboncengin, dia sampai mengganti ban motor trail yang bentuķnya kayak “tahu” itu dengan ban dual purpose, dia bilang motor trailnya bisa di modifikasi jadi “Supermoto” biar bisa jalan di aspal dan tanah sekaligus.
    Aku yang baru pertama kali melakukan perjalanan jauh pakai motor semangat sekali dengan ajakan itu, kami berangkat dari Bandung pagi sekali setelah Shalat Subuh ke arah Ciwidey, Bandung Selatan. Hanya memerlukan waktu sekitar 1 jam untuk sampai di perkebunan teh Ciwidey, sampai akhirnya berhenti di warung untuk sekedar minum kopi dan teh.
    Kami melanjutkan perjalanan lagi melewati Pemandian air panas Ranca Walini, Situ Patenggang, dan Kawah Rengganis, kami hanya lewat karena kata suamiku tujuannya memang bukan kesana.
    Setelah 2 jam perjalanan melewati hutan dengan jalanan terjal dan berkelok, akhirnya kami berhenti di Air Terjun yang tepat berada di pinggir jalan. Sungguh indah melihat pemandangan seperti ini untuk aku yang tak pernah eksplorasi ke alam dengan motor.
    Setelah beristirahat sebentar dan cuci muka di air terjun kami melanjutkan perjalanan lagi, sekitar 1 jam perjalanan aku benar-benar kaget karena dari kejauhan aku melihat laut lepas, iya laut lepas, aku tak menyangka ternyata Bandung juga punya Laut.
    Suamiku bilang jika sebenarnya kami sudah berada di daerah Cianjur tepatnya Pantai Jayanti, Cidaun.
    Aku terheran-heran ternyata hanya dengan waktu 4 jam dari Bandung kita sudah bisa menemukan Pantai.
    Katanya, dulu sebelum jalan penghubung Bandung-Cianjur yang baru saja kami lalui ini diperbaiki, memerlukan waktu 10 jam dai Bandung untuk sampai di Pantai Jayanti, dan hanya kendaraan offroad saja yang bisa melewatinya.
    Di Pantai Jayanti ini selain panorama alamnya yang indah dan masih asri, ternyata disini ada tempat jual-beli Ikan Laut, suamiku mengajak untuk membeli beberapa ikan segar untuk dimasak di warung sekitar yang memang menyanggupi untuk mengolah ikan dadakan dari Laut.
    Setelah melahap ikan segar dadakan sebagai menu makan siang kami, suamiku mengajakku untuk melanjutkan lagi perjalanan ke spot yang menurut dia adalah “Hidden Gems”nya Pesisir Pantai Selatan Jawa Barat.
    Sepanjang perjalanan kami menyusuri jalanan tepat dipinggir pesisir pantai, walaupun cuaca terik tapi udaranya sangat segar karena pantai ini masih asri dan alami.
    Tidak begitu jauh setelah melewati Pantai Wisata Ranca Buaya, suamiku membelokan motornya ke jalan setapak yang pinggir-pinggirnya ditumbuhi rumput ilalang yang cukup tinggi, tapi dibalik itu terdapat pelataran tebing yang cukup luas yang ditumbuhi rumput hijau yang menyejukan mata, dan yang paling amazing dari tempat ini adalah langsung menghadap ke laut lepas, dari atas tebing ini kita bisa melihat deburan ombak menghantam karang dibawah kita.
    Suamiku bilang jika kita bakal duduk santai sampai sore di tempat ini, dan benar saja ketika sore hari kita bisa langsung melihat pemandangan matahari terbenam langsung dihadapan kita, laut lepas yang tadinya berwarna biru berubah menjadi jingga, sungguh aku tertegun melihat pemandangan indah seperti ini, tak kusangka jika perjalananku kali adalah salah satu momen dimana aku benar-benar sadar akan Kebesaran Tuhan yang mampu menciptakan keindahan seperti ini.
    Di tengah perasaan yang masih terkagum dengan pemandangan tersebut, suamiku memelukku sambil berkata… “Yuk, Pulang…”
    Sebelum gelap aku dan suamiku bergegas melanjutkan perjalanan untuk pulang, Suamiku bilang alangkah baiknya kami tidak melalui jalan pulang sama seperti kami datang yaitu lewat Ciwidey, tapi dia memutuskan mengambil jalan pulang via Pangalengan, menurutnya akan sangat bahaya jika melakukan perjalanan via Ciwidey saat malam hari karena masih minim penerangan dan sepinya jalan.
    Jalan pulang ditempuh dengan waktu 3 jam karena suamiku menambah kecepatan motornya, dia tidak ingin terlalu larut malam di daerah pegunungan yang sepi.
    Kami sampai di rumah jam 10 malam, tak kusangka hanya dengan waktu seharian riding naik motor dengan suami tapi banyak sekali pengalaman berharga yang aku dapatkan.
    Inilah cerita momen terbaik perjalananku, karena perjalanan pertama ini sampai sekarang aku jadi ketagihan dengan kegiatan Riding motor ke tempat yang belum pernah aku kunjungi.

  25. gie_bandtrock_Perjalanan paling berkesanku adalah saat mengikuti event pelantikan member baru komunitas Supermoto Indonesia Bandung tahun 2012 silam.
    Iya, saya adalah salah satu pengguna motor ber-basic motocross dengan kaki-kaki roda dan ban yang dirubah agar bisa melaju di 2 alam yaitu aspal dan offroad, orang-orang sering menyebutnya dengan istilah “Supermoto”.
    Supermoto memang di desain agar penggunanya bisa melakukan riding adventure ke tempat-tempat yang susah dilalui motor standart biasa, sebenarnya saya sudah menggunakan Supermoto dari tahun 2009, namun karena ingin lebih banyak pengalaman riding dan menambah kawan satu hobi, saya memutuskan untuk bergabung dengan komunitas Supermoto Indonesia Bandung.
    Setelah persyaratan untuk diangkat menjadi member resmi cukup seperti ikut touring total 1000km, calon member aktif 1 tahun, dan lain-lain, akhirnya saya berkesempatan mengikuti pelantikan anggota baru angkatan ke-3 di tahun 2012.
    Acaranya digelar di daerah Pangalengan Kab. Bandung, kami bersama member dan calon member lainnya melakukan riding dari Kota Bandung.
    Namun sebelum sampai di tempat acara, kami disambut oleh komunitas PARAT (Pangalengan Trail Adventure) yang sudah bekerja sama dengan panitia guna mengantar kami ke tempat acara pelantikan.
    Yang serunya komunitas PARAT ini sengaja mengantar kami melewati jalanan yang bisa disebut full offroad, melewati jalanan berbatu, tanah basah yang ada kubangannya, sampai ke dataran tinggi di perkebunan teh.
    Panitia memang sudah bilang jika di pelantikan member baru ini akan ada tes ketangkasan mengendarai Supermoto di track offroad, seru sekali karena beberapa dari kami ada yang kesulitan bahkan terguling dari motornya.
    Kami sampai di tempat acara yang merupakan sebuah villa peninggalan jaman Belanda, disini kami dihibur dengan berbagai sub-event seperti permainan dan edukasi tentang Supermoto dari para expert.
    Setelah beberapa acara selesai, tibalah malam saat pelantikan dimulai, kami berganti baju dengan pakaian komunitas yang lebih rapi, di pelantikan Supermoto Indonesia Bandung ke-3 ini hadir juga calon member berkebangsaan Inggris bernama Collins, selain itu ada juga tamu undangan seperti selebritis Adjie Pangestu dan lain-lain…
    Total ada 20 calon member yang dilantik di acara ini, saat saya dilantik dan diresmikan oleh Ketua SMIB saat itu Kang Elfri saya mendapatkan nomor member BD.092.3 yang berarti saya adalah member Supermoto Indonesia Bandung ke-92 angkatan ke-3.
    Menjadi member komunitas ini adalah kebanggaan tersendiri, mengingat SMIB adalah komunitas yang membernya berpikir dan bersikap dewasa dalam berorganisasi dan saat riding di jalanan umum.
    Peresmian pelantikan diakhiri dengan kegiatan bersenang-senang dan makan-makan seperti kambing guling.
    Keesokan harinya adalah hari pertama kami sah menjadi member resmi SMIB, saat perjalanan pulang komunitas PARAT masih mengawal dan mengantar kami, kali ini mereka membawa kami melalui jalanan lintas alam dari Pangalengan yang tembus ke Ciwidey, dan seperti biasa jalurnya itu full offroad, kami bersenang-senang saaat riding bersama, walaupun seluruh badan dan motor kotor penuh dengan tanah karena beberapa kali terjatuh dan tiduran di tanah.
    Inilah momen paling berkesan saya, dimana riding motor bisa makin mengasyikan saat bersama teman-teman.
    Sampai sekarang saya masih menjadi member SMIB, dan tau gak apa yang lucu? Sejak beberapa tahun kebelakang tempat Kopdar (kopi darat) mingguan komunitas SMIB adalah di Pelataran Eiger Adventure Jl. Sumatera.
    Jadi, jika kalian ingin bergabung atau sekedar hang out bareng kami, bisa temui saya di Eiger Adventure Jl. Sumatera setiap Jum’at malam.

  26. h_asepdeddy_Perjalanan paling berkesan saya sejauh ini adalah saat menjadi relawan pendistribusian bantuan gempa Cianjur kemarin.
    Dikarenakan akses menuju tempat terisolir tidak dapat dilalui kendaraan umum biasa, saya bersama komunitas motor trail dan Polri berangkat membawa bantuan menggunakan motor trail.
    Dua daerah yang menjadi sasaran pemberian bantuan ini adalah daerah di Kecamatan Cugenang dan Nagrak.
    Sebanyak 32 personel dan 32 sepeda motor trail membawa bantuan untuk korban gempa yang tidak terjangkau oleh mobil, dan berangkat dari Polres Cianjur.
    Bantuan yang diberikan menggunakan motor ini bermacam-macam. Diantaranya adalah sembako, tenda, selimut, alas tempat tidur dan perlengkapan masak dapur.
    Akses jalan yang berupa jalan setapak dan tanah berbatu ini semakin susah dilalui karena bekas diguyur hujan, bahkan ada beberapa Anggota Polri yang sampai terjatuh dari motornya.
    Perjalanan ini memang sulit dan menguras fisik dan mental, namun ada rasa semangat kemanusiaan dari kami untuk membantu saudara-saudara kita.
    Bagaimana mereka menaruh harapan yang banyak pada kami, bahkan ada rasa bahagia kami saat melihat anak kecil tersenyum ketika kami menghibur mereka dengan memberi jajanan seperti coklat dan permen.
    Dari perjalanan ini saya sadar jika sebuah petualangan tidak harus menuruti keinginan kita untuk pergi kemana, ada perjalanan yang lebih bermakna yaitu dimana perjalanan kita juga bermanfaat kepada orang-orang yang kita temui saat di perjalanan.

  27. @rivanomende _ Pengalaman Perjalanan Berkesan dan sangat Bermakna yang saya lakukan itu Tahun 2018 sebelum Covid 19 Melanda indonesia, Saya diajak Temen2 Komunitas Untuk Riding ke Salah satu Tempat di daerah Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Awalnya saya gak tau tujuan Riding ini kemana tapi kata temen saya tempatnya sejuk, adem, dan seru. H-1 kami disuruh bawa Pakaian secukupnuya, Backpack, Jacket, Kaos Tangan/Kaki, Obat-Obatan, dan Cemilan secukunya.

    Kami memulai riding jam 6 Pagi, dan langsung berangkat menuju ke arah selatan, di sepanjang jalan, banyak sekali pemandangan yang indah dan baru, banyak jalur yang sebelumnya belum saya lewati tapi saat itu kami lalui, kami sempat ke sasar tapi beruntung banget di luar sana masih banyak orang baik yang membantu kami. Setelah 2 Jam berlalu dan kami sudah Keluar dari daerah Motoling kami berhenti sejenak untuk istirahat, kami disuruh memakai Jacket anti angin karena saat itu suhu udarah mulau dingin, saat itu saya menggunakan Jacket EIGER STROMBLE PADED , jadi di sepanjang perjalan itu saya gak merasa kedinginan karena Jacket ini mempunyai Fitur Windblok yang sangat menahan angin.

    Setelah menggunakan jacket kami langsung meneruskan perjalanan selama 1 Jam dan akhirnya kami tiba di Dearah yang super dingin di Sulawesi Utara selain Kota Tomohon, tempat ini adalah Modoinding. Tempat yang merupakan Sumber penghasil berbagai sayuran, bahan dapur, dan buah di Sulawesi Utara. Disana Kami langsung bertemu Teman Lama Kami yang tinggal di Modoinding kami langsung di Sapa dan langsung dijamu oleh keluarganya, kami langsung bersih-bersih dan langsung diajak makan malam oleh Teman kami, Teman kami ini juga yang bakal kasih penginapan kepada kami buat kami menginap. Setelah makan kami berbincang-bincang sedikit dan karena suhu udaranya semakin dingin kami langsung tidur dan beristirahat.

    Keesokan harinya kami bangun pagi-pagi sekitar jam 05:45 karena ingin melihat keindahan Danau Moat, kami kaget ketika keluar rumah ternyata di luar rumah dipenuhi Kabut Tebal yang dingin, kami masih menggunakan Jacket dan keluar rumah dan langsung mengabadikan moment itu meskipun pemandangan danau yang belum nampak setelah memasukki jam 8 pagi kabut tebal mulai memudar, kami langsung membersihkan diri dan langsung sarapan, setelah sarapan kami langsung diajak untuk keliling seputaran danau Moat, jujur pemandangannya 100/10 gilakk keren banget, adem, asri, Danau yang indah drngan perkebunan sayur dan buah di pinggir danau, menambah keindahan Puncak Modoinding.

    Setelah Ridinh melihat keindahan Danau Moat dan Modoinding ini kami langsung Makan siang dan langsung Berberesa untuk segera kembali pulang, tapi sebelum pulang, kami singgah di Pekebunan Strawberri di Daerah puncak, dengan membayar karcis masuk 20k kami sudha boleh melihat keindahan Pegunungan, Danau, dan Perkebunan Strawberri dan bahkan bisa memetik dan makan langsung buahnya bahkan Kami sempat memetik buah untuk dibawa pulang.

    Pengalaman ini sangat menarik dan bermakna, bahkan pengen banget ngulang lagi pengalaman ini, jadi di tahun 2023 ini keknya bakal Riding lagi ke tempat yang saya kunjungi di tahun 2018.

    Terima Kasih, Salam Lestari
    Eigerian 🌿

  28. ameliiazhr_ _Perjalanan paling berkesanku adalah ketika duduk di bangku SMA, dimana saat itu selama 3 tahun aku diantar-jemput pergi ke sekolah oleh Kakak laki-lakiku.
    Jarak dari rumah ke sekolahku dulu bisa disebut lumayan jauh, memerlukan waktu kurang lebih 1 setengah jam, dan susah mendapatkan kendaraan umum, biarpun ada harus beberapa kali berganti angkot, atau menggunakan ojek online yang akan memakan biaya yang lumayan mahal.
    Karena beberapa alasan itulah Kakakku berinisiatif untuk mengantar dan menjemputku dengan menggunakan motor.
    Aku yang satu-satunya anak perempuan di keluarga, membuat yang lainnya lebih protektif terhadapku, bahkan untuk sekedar membawa kendaraan pribadi sendiri ke sekolah.
    Perjalanan pergi-pulang ke sekolah memang bukanlah suatu perjalanan petualangan atau perjalanan seperti touring dan lain-lain, tapi menurutku perjalanan ini akan menjadi sebuah momen yang gak mungkin aku lupain, bayangkan saja selama 3 tahun hampir setiap hari Aku dan Kakakku melakukan perjalanan yang sama, panas, hujan, macet, kami lalui bersama.
    Dan setelah lulus SMA sekarang ini, setiap melewati jalanan ke sekolah aku selalu teringat dengan kenangan bermotor dengan Kakakku, bahkan aku masih ingat helm dan jaket yang biasa Kakakku pakai.
    Nah, ada 1 item barang yang sering aku pinjam dari Kakakku ketika cuaca sedang dingin yaitu sarung tangan Eiger, aku lupa nama tipe nya apa, baru kemarin-kemarin aku hadiahkan helm baru EIGER VECCHIO FF dan sarung tangan baru EIGER INCURSION GLOVE untuk Kakakku, mengingat sekarang dia sangat menyukai kegiatan Touring motor bersama kawan-kawannya.
    Memberinya hadiah Helm dan Glove memang gak sebanding dengan pengorbanannya antar-jemput sekolahku dulu, gak kebayang kalau Kakakku seorang pengemudi Ojek Online, berapa biaya yang harus aku bayar selama 3 tahun?
    Terima kasih Kakak, Semoga Allah yang membalas kebaikan-kebaikanmu…

  29. Breakdownpart2_Perjalanan paling berkesan adalah saat saya berangkat ke Jakarta karena di terima di suatu pekerjaan di tahun 2004. Saya bersama teman-teman di beri uang saku 100.000 oleh perusahaan tersebut, kami gunakan untuk membeli tiket bus biasa bukan vip. Saat mau berangkat ternyata bus nya tidak bisa berangkat tapi malah diganti dengan bus yang lebih bagus atau vip wkwk… seneng banget. Kemudian bus baru berjalan berapa jam salah satu temen muntah2 mabuk kendaraan wkwk… sepanjang jalan terus seperti itu hehe… kasian hehe… Kemudian sampai Jakarta turun di bandara soekarno hatta. Waktu itu saya dan teman-teman merasa Kerennn banget bandara nya karena di kampung ga ada seperti itu hehe…
    Demikian cerita saya semoga dapat menghibur atau dapat memberi inspirasi.
    Semoga saya dapat hadiah ya. Aamiin
    Terima kasih

  30. SheraKesuma_perjalanan pertama yg kualami di tahun 2009 menyusuri jalan setapak di hutan untuk mencapai tempat yg bernama Air Terjun Dua Warna di Sibolangit Sumatera Utara, dikala itu destinasi tujuan wisata ini sedang hype2 nya banyak yg tertarik menikmati indahnya air terjun ini sekaligus sedikit berolahraga ya karena area menuju air terjun ini harus disusuri melewati hutan, anak tangga, aliran sungai sekiranya setengah jam lebih barulah sampai ke air terjun ini. Capeknya berjalan di area yg lumayan tricky berlumpur, menanjak, berair terbayarkan dengan panorama keindahan yg disuguhkan dan pastinya gak ada yg namanya kepleset atau sandal putus karena saya pakainya sandal gunung EIGER terjamin disegala medan, setelah bercerita seperti ini jadi kangen lagi kesana.. Smoga segera cepat terwujud n kumpul bareng lagi dgn tmn2 yg suka berkegiatan di alam

  31. Nup – Perjalanan paling terkesan ketika malam hari jam 22.30 malam jogging bersama pacar. Karena aku paling mager dan malas olahraga. Dan selalu beralasan tidak ada teman olahraga.

    Malam hari tiba tiba pacarku datang dan random banget ajak jogging malam dari kos dan rencana sampai titik nol km jogja. Berangkat jogging, pulang pakai taxi online. Itulah kesepakatan yang dia tawarkan hingga aku setuju. Siap dengan sepatu running, jaket Eiger musi windproof, akupun lantas jogging mengikuti dia. Perkiraan 1 jam sampai titik nol km jogja. Udah jogging 40 menit baru sampai taman siswa langsung puter arah ke supermarket beli air mineral. Duduk istirahat sebentar dan berdiam diri dan dia berpikir diam diri. Tiba tiba langsung bilang “loh, ini malam minggu.” Baru inget jika hari itu adalah malam minggu, pacar ganti arah dan malas untuk ke tugu yang pasti rame banget. Alahasil pulang balik ke kos lagi. Udah dengan nafas yang lelah aku ikuti aja pilihan dia termasuk juga dengan pilihan jalan pulang melewati gang kecil. Dengan tegas dan muka tau jalan dia berjalan di depan sampai menyemangati aku yang lelah. Sampailah pada gang yang memiliki 4 jalan arah yang berbeda. Dia lantas berhenti dan ketawa. Kemana ya jalan ya? Dia ambil jalan ke utara 50 meter, puter balik lagi. Dia coba jalan ke barat 50 meter, puter balik lagi.
    Lantas aku bilang, “jangan bilang kamu ga tau arah ya. Sumpah ini nafas udah capek kamu lalu bilang ga tau jalan”. Dia hanya nyengir dan bilang “lupa”.
    Jawaban simple dan merasa tidak punya rasa salah.
    Aku langsung gigit lengan dia, dan bilang “kenapa ga dari tadi pake google.”
    Dia hanya nyengir lagi dan bilang “oh iya lupa, hehehe”.
    Alahasil ke arah timur dan mengikuti arah petunjuk dari google map.
    Sepanjang perjalanan kita isi dengan candaan, tertawa dan itu semua tidak terasa perjalanan berakhir di sekitar jam 00.00 WIB.

    Mungkin ini adalah perjalanan yang biasa atau cenderung pernah di lakukan orang lain (jogging- malam hari – salah jalan), tapi yang aku pahami jika perjalanan itu dikatakan spesial karena kita merasa bahagia dengan caranya masing masing dan tentunya dengan orang orang yang tepat.

    Seperti dia yang tepat menemaniku untuk perjalanan spesial ini

    Terima kasih sepatu running – jaket eiger musi waterprof – pacarku, yang telah menemani perjalanan spesialku ❤️

  32. farez_84_Salah satu perjalananku yang paling berkesan adalah saat touring ke gunung Dieng di Wonosobo. Saat itu aku masih menjadi seorang mahasiswa perantauan di Jogja dan itu adalah touring pertamaku bersama teman-teman kampusku. Aku mengiyakan ajakan teman untuk pergi ke Dieng karena saat itu sedang libur semester dan aku tidak memilih pulang ke Sumatera karena alasan biaya. Hehee Jadi saat temanku mengajak untuk liburan di rumahnya di Dieng aku langsung menyambut ajakannya dengan antusias.
    Kami pun pergi dari Jogja berempat dengan 2 sepeda motor. Sepanjang perjalanan kami bergantian agar tidak terlalu lelah. Dan sungguh sebuah pengalaman yang sangat mengasyikkan bagiku untuk melakukan perjalanan ke Dieng, karena aku bisa menikmati indahnya berbagai pemandangan alam yang tersaji sepanjang perjalanan kami. Memang lelah, namun semua terbayar saat kami sampai di lereng Dieng dan disambut hangat warga desa di malam harinya. Memang hanya sekedar mengobrol di pos ronda kampung bersama beberapa warga dengan ditemani temaram api unggun dan satu teko kopi panas untuk malam yang dingin di lereng Dieng.

  33. @sada_saprolll
    -ROAD TRIP TO BALI-
    Perjalanan menuju Bali kali ini saya dan ke 3 teman saya,kami beri judul (DRITOGO) Drive to goodnes,Berkendara untuk kebaikan.
    Misi saya dan kawan kawan adalah traveling berkonsepkan peduli terhadap sosial.tujuan saya pada waktu itu adalah:
    -menggapai puncak Bali di MT.Agung
    -Explore pantai
    -Nyepi di Bali
    -Bagi-bagi 1000 nasi gratis untuk
    pedagang kaki lima dll

    Pada saat itu kami ber 4 berangkat dari kota kami yakni kota Sragen pada pukul 9malam,kami berangkat menggunakan 2 motor,tujuan pertama kami waktu itu Pasuruan Jawa timur,tepatnya di tempat salah satu teman kami,saya dan yang lain bertujuan untuk menginap semalam di sana untuk kami paginya lanjut menuju penyebrangan pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
    Kami pun bermalam di Pasuruan dan pagi sekitar jam 07.00 kami pun bangun untuk melanjutkan perjalanan,sekitar pukul 08.30 kami berangkat menuju pelabuhan ketapang.setibanya di pelabuhan kami harus mengurus surat sehat dan pembelian tiket kapal,setelah di rasa semuanya sudah memenuhi ketentuan untuk menyebrang kamu pun segera menuju kapal yang akan kami tumpangi.kami pun di bawa menuju pelabuhan gili manuk.rasa senang kala itu setibanya di pulau Dewata Bali tak terbendung lagi.semangat yang makin membara membuat kami segera memacu motor kami menuju kota denpasar.setelah sampai kota Denpasar kami pun sesegera mungkin mencari tempat menginap untuk nantinya beberapa hari di bali.kami pun dapat salah satu nomer telpon pemilik kos-kosan yakni pak wayan.setelah kami negosiasi masalah harga kos-kosan kami pun mengambil kos itu di daerah Sesetan,kami pun menaruh barang bawaan kami di dalam dan setelah itu kami pergi untuk mencari makan.setelah itu kami kembali lagi dan untuk paginya saya membagi tugas untuk menyelesaikan misi kami yakni menggapai puncak tertinggi dan Explore pantai terlebih dahulu.saya dan 1 teman saya bertugas menggapai puncak Bali MT.Agung.dan kedua teman saya explore pantai yang ada di bali.ke esok paginya kami pun berangkat saya menggapai puncak dengan rombongan 6 orang dengan guide 1.pada saat itu pendakian menuju puncak awalnya cuaca cerah sekali setelah pos 1 saya pun ketemu dengan hujan.sampai pos 2 area camp ground.semua telah sampai di campground pos 2 tepatnya.kami masak dan menghangatkan badan lali tidur untuk paginya kami melanjutkan menuju puncak gunung Agung.saya dan yang lain berhasil menggapai puncak meskipun di hantam badai yang tak kunjung usai pada pagi itu.setelah dari puncak kami turun menuju tenda.untuk makan dan nantinya melanjutkan perjalanan turun.setelah kami turun nyampai di pure Besakih kami saya bergegas menuju kosan kami.untuk paginya kami menyelesaikan misi kami yakni berbagi 1000 nasi gratis.setibanya di kos kami pesan nasi di samping kosan kami untuk kami bagikan besoknya.tepatnya di lapangan Renon kami berbagi 1000 nasi gratis,tenan saya dari mapala yang ada di Bali pun ikut membantu juga.senang sekali rasanya bisa liburan dan juga bisa berbagi kebaikan pula.setelah selesai kami pun kembali ke kosan untuk bersiap siap menyambut hari raya nyepi.kai pun dapat merasakan Nyepi di bali.pengalaman yang tak terlupakan bagi saya.setelah Nyepi selesai misi kami yang untuk Explore pantai belum selesai kami bertujuan menuju Nusa penida selama 2 hari nantinya.kami menyebrang ke Nusa penida lewat pantai Sanur menggunakan kapal sepedbot.setibanya di Nusa penida kami sewa motor kepada walok untuk kami buat pergi ke berbagai panti yang ada di Nusa penida.

    Total perjalan menuju Bali 1 hari.dan kami tinggal di Bali selama 20 hari itu sangatlah berharga bagi saya bisa mendapatkan pengalaman yang banyak sepulang dari road trip yang saya beri nama DRITOGO.

    Sekian cerita dari saya🙏
    Terima kasih Eiger telah menemani petualangan saya😎

  34. Perjalanan yang menurut saya paling berkesan adalah bermimpi di hampiri pendaki yang hilang di gunung Arjuno 3339 mdpl. Singkat cerita, saya melakukan pendakian ke gunung Arjuno pada hari minggu 2021, saya naik bersama temen saya cuma 2 orang saja dan kita mau naik lewat jalur PURWOSARI yang katanya di kenal jalur paling mistis oleh masyarakat setempat.
    Akhirnya kita sampai lah di basecamp Arjuno pada pukul 7 pagi hari minggu, kondisi basecamp nggak terlalu rame. Selesai kita registrasi dan brifing segala macam akhrnya kita naik lah tanpa ada problem apapun allhamdulilah. Target saya mau camp di pos 5 makutoromo karena menurut infomrmasi mata air terakhir ada di pos 5. Akhirnya kita jalann setelah 5 jam an kita akhirnya sampe di pos 5 makutoromo pada pukul 12 siang allhamdulilah selama perjalanan nggak ada gangguan sama sekali.
    Akhirnya kita ngediriin tenda dan selsai habis itu makan makan istirahat dan tidur. Nah pas tidur saya bermimpi di datangi pendaki yang hilang di gunung Arjuno. awal muka saya berjalan2 di sekitaran candi makutoromo dan ber foto2 tiba tiba di datangi seorang pendakian dengan membawa tas biru lalu saya di tanya ujar si pendaki ” Mas dari mana mas kalo boleh tau ” Lalu saya jawab ” Saya dari jombang mas ” Otomatis saya langsung nanya balik dong ” Masnya juga dari mana ? ” Jawab si pendaki dengan ekspresi kalemnya ” Kebetulan saya sudah lama mas di sini hehe ” Lalu langsung pergi begitu saja tanpa berpamitan .
    Refleks saya langsung terbangun dari tidur saya pada sore menjelang magrib kurang lebih 17:30 an.
    Di situ saya diam nggak saya ceritakan dulu ke temen saya karena pasti akan merusak perjalanan dan gagal ke puncak.
    Akhirnya jam 00.30 saya dan temen saya berangkat summit, allhamdulilah perjalanan summit ke puncak sampai dengan pulang kita berdua nggak terjadi apa apa. Naudzubillah minzalik.

    Trimakasih sekian cerita saya.

  35. almltazam_Banyak pengalaman berkesan dihidup aku. terutama buat nekad pergi ke bandung dari palembang buat daftar kuliah yang bahkan belum tentu lulus keterima disitu, tapi tetep aja nekad buat ke bandung. sebenernya kenapa ke bandung, sebenernya ga ada alasan yang kuat si, alasan aku cuma pengen ngerantau ke luar pulau gitu. Kenapa bisa aku bilang ini nekad, karena aku ke bandung pake Astrea Impressa th 99 yang pada saat itu aku gapernah riding sejauh itu pake motor tua itu, dengan modal keyakinan aja aku memberanikan diri buat riding ke bandung buat tes masuk perguruan tinggi. banyak cerita yang aku dapetin selama perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 3 hari 2 malam itu. bertemu dengan orang” baik, bercengkrama sama supir truk ketika di atas kapal ferry,berteku komunitas motor lain. mereka pada kaget setelah tahu aku pake motor tua dari palembang ke bandung dengan outfit yang sangat tidak safety buat riding jauh, sampe dibilangin mending balik aja daripada ada apa” kan. tapi aku tetep kekeh sama keinginan aku buat lanjut. owh iya buat izin orang tua, sebenernya awalnya ga diizinin ya tapi gatau ayah bilang gini, ” yaudah pergi aja, cuma ayah ga ongkosin ya” dan disitu aku udah tau si bakal ga dikasih ongkos jadi setelah dapet izin dari ortu. aku berangkat deh.
    setelah sampe di bandung aku menginap di salah satu penginapan di daerah dago karena dekat dengan kampus yang akan aku masukin. setelah sampe bandung si aku langsung bawa ke bengkel tu motor, karena selama di jalan ga ada masalah apapun, aku curiga takutnya ada apa² jadi aku service la kebengkel supaya seger lagi tu motor. 2 hari dibandung dan setelah ikut tes juga akhirnya aku pulangg. ngga deng, aku tetep tinggal dibandung karena pengumumannya 3 hari setelah tes. jadi aku tetep tinggal dibandung dan melanjutkan menginap di salah satu kenalan aku di sana. dan Alhamdulillah aku dapet kabar kalo aku DITERIMA di perguruan tinggi tersebut. aku langsung ngabarin ayah sama ibu. dan mereka pun ikut seneng dan sampe nyamperin aku kebandung.
    segitu aja si ceritanya, sebenernya masih banyaakkk

  36. Lukman_abdulh_Pengalaman paling berkesan itu awal tahun ini.
    aku bersama teman-teman touring dari Lumajang menuju Banyuwangi, tujuan utama kami yaitu ke kawah Ijen yg terkenal akan keindahan pemandangannya dan memiliki BlueFire.
    Tujuan utama kami yaitu melihat langsung dengan mata kami bluefire tersebut.
    Perjalanan kami mulai dari jam 06:00 sore dari Lumajang lalu kami beristirahat sebentar di kota Jember sekitar jam 09:00 malam sambil makan malam, setelah itu kami langsung melanjutkan perjalanan ke arah Bondowoso tetapi di tengah perjalan ternyata terjadi kemacetan akibat ada truk yang mogok sehingga perjalanan kami agak terhambat sekitar 1 jam hingga akhirnya kami sampai di kawasan reservasi kawah Ijen pada jam 01:00 malam. Setelah beristirahat sebentar kamu langsung melanjutkan perjalanan summit pada jam 02:00 Dini hari, kondisi treknya sangat menantang hingga kami harus beristirahat beberapa kali. Hingga akhirnya sekitar jam 04:00 Dini hari kami sudah sampai puncak dan berhasil melihat bluefire ☄️🤩🤩🤩. Memang Perjuangan tidak menghianati hasil✨✨✨

  37. Haris_group_Pengalaman paling berkesan adalah ketika awal bulan ini aku touring ke Bromo.

    Aku bersama teman sekelas berencana membuat foto BTS di Bromo jadi pada hari libur kemarin kami merencanakan Touring dari Lumajang ke gunung Bromo.

    Dalam perjalanan kami tidak lupa membuat dokumentasi berupa video agar kamu bisa mengenang moment-moment touring ini🛵🏍️🚲

    Sesampainya di lautan pasir gunung Bromo beberapa temanku ada yang kesulitan dalam melewati jalan berpasir disana, dikarenakan lautan pasir disana sering bikin ban selip.

    Tapi itu menjadi tantangan tersendiri hingga menjadikan berjalanan kami lebih seru dan juga menyenangkan😂😂😂🤣🤣🤣

    Sesampainya di puncak Bromo kami memulai foto BTS dan semoga pengalaman kali ini menjadi berkesan di diri kami masing-masing.

  38. El.Khuluq_Perjalanan paling berkesanku mendaki bersama keluarga.
    Alhamdulillah, senangnya pada hari itu tepat pada tanggal 17 September 2022, ayahku membelikan sepatu Eiger Ocelot Kids Ukuran 35, sepatu gunung pertama saya sebagai hadiah atas tantangan menghapal Ayat Al-Quran. Ini untuk mendaki gunung pertama kali Dinara.

    Eh belom kenalan, kenalin nih namaku Dinara, senangnya bermain ke alam alam, umurku 8 Tahun, Sekolah Dasar kelas 2, perjalanan yang paling mengesankan yakni ke Gunung Talang 2597 Mdpl, tepat pada tanggal 22 Desember 2022, Oh iya perjalanan Dinara dan keluarga (Ayah, Ibu dan Adik yang baru berusia 5 tahun)
    Diawali dengan jarak tempuh sekitar 9 jam dari kota Pekanbaru menuju Basecamp Gunung Talang Via Bukit Bulek, di daerah Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
    Hari itu pukul 16.00 Wib, kami langsung melakukan registrasi. Dari pos registrasi kami menggunakan jasa angkutan ojek warga setempat, guna menghemat tenaga dan waktu serta turut membantu perekonomin warga setempat, hingga ke shelter satu Pintu Rimba Gunung Talang,.
    Pukul 17.00 Wib Pendakian dimulai dari Pos 1 Pintu Rimba ke Pos 2 dengan jarak tempuh 30 menit dengan trek pendakian penuh dengan kayu kayu dari pohon yang tumbang. Setelah istirahat sejenak kami melanjutkan perjalanan menuju pos 3 dengan jarak tempuh 90 menit dengan trek pendakian akar-akar kayu sebagai pijakan kaki kami, sepanjang perjalanan mata kami disuguhkan pemandangan Danau dari atas ketinggian.
    Kami tiba di pos 3 pada saat itu dijalur pendakian sudah sangat gelap, tepat pada pukul 19.30 Wib, perjalan kami ditemani penerangan senter untuk menyusur jalur yang terus menanjak. Setelah istirahat dan saling memberi motivasi kami melanjutkan ke Pos 4 dengan jarak tempuh sekitar 120 Menit, ditengah perjalanan kami disambut cuaca yang tiba tiba berubah berkabut, angin yang mulai bertiup kencang dan sedikit gerimis, di tambah suhu yang sudah mulai dingin yang begitu menusuk tulang. Jalan yang begitu terjal, terus lalui dengan saling menyemangati, “terasa indahnya kebersamaan ini” . Pukul 21.30 wib kami tiba di pos 4, kondisi cuaca saat itu sudah memasuki kategori badai,dengan penuh pertimbangan dan diskusi, kami putuskan membangun tenda di pos 4, setelah membangun tenda, kami memasak dan makan malam didalam tenda lanjut beristirahat hingga esok pagi hari nya. Sepanjang malam yang saat itu dalam kondisi badai, dengan terus berdoa,semoga saja “Sang Pemilik Gunung ini menyuguhkan kan cuaca yang terbaik esok harinya”.
    Ketika terbangun pukul 05.00 Wib esok harinya, kami berencana melanjutkan pendakian menuju cadas ( batas vegetasi) dan dilanjutkan menuju Puncak Gunung Talang 2597mdpl untuk menikmati keindahan matahari terbit Maha Karya Sang Pencipta.
    Namun rencana ini, terpaksa harus kami urungkan karena kondisi cuaca saat itu secara tiba tiba berubah dari cerah menjadi badai angin kencang,berkabut, dan hujan.
    Kondisi alam memang tidak pernah ada yang tau, seketika cerah dan seketika berubah menjadi badai. Dan kami yakini “ Badai Pasti berlalu”.
    Dengan penuh kesabaran kami masih menunggu diberikan cuaca yang terbaik, keadaan cuaca yang sekira nya aman dan bisa kami tempuh dengan mempertimbangkan keadaan adik ku yang masih berusia 5 tahun. Sambil menunggu badai beralu, Ibuku telah mempersiapkan beberapa mainan yang sengaja dibawa sedari rumah, untuk sekedar mengusir kebosanan.
    Dengan begitu banyak pertimbangan yang salah satunya pertimbangan logistik kami yang sudah menipis serta peringatan dari beberapa pendaki yang telah turun dari puncak mengingatkan kami bahwa kondisi di puncak saat ini tengah badai hingga membuat frame tenda mereka patah.
    Pada pukul 14.30 WIB, ketika kondisi cuaca sedikit membaik, kami putuskan untuk turun dari pendakian.
    Sungguh pendakian ini sangat berkesan bagi kami sekeluarga, walaupun kami tidak mencapai puncak pada pendakian kali pertama ini, Setidak nya pendakian ini mengajarkan kami untuk belajar banyak tentang arti SABAR dan KEBERSAMAAN.
    Bukan puncak yang menjadi tujuan utama kami, itu hanya bonus. Takdir cuaca yang kami dapatkan itu adalah yang Terbaik.
    Tujuan utama kami adalah pulang dengan selamat serta menikmati keindahan lukisan Sang Pemilik alam semesta sambil mensyukuri nya.

    Perjalanan ini sangat berkesan bagi Dinara, Insyaa Alloh Dinara akan mengulang kembali bersama keluarga tercinta.

  39. El.Khuluq_Perjalanan paling berkesanku mendaki bersama keluarga.
    Alhamdulillah, senangnya pada hari itu tepat pada tanggal 17 September 2022, ayahku membelikan sepatu Eiger Ocelot Kids Ukuran 35, sepatu gunung pertama saya sebagai hadiah atas tantangan menghapal Ayat Al-Quran. Ini untuk mendaki gunung pertama kali Dinara.

    Eh belom kenalan, kenalin nih namaku Dinara, senangnya bermain ke alam alam, umurku 8 Tahun, Sekolah Dasar kelas 2, perjalanan yang paling mengesankan yakni ke Gunung Talang 2597 Mdpl, tepat pada tanggal 22 Desember 2022, Oh iya perjalanan Dinara dan keluarga (Ayah, Ibu dan Adik yang baru berusia 5 tahun)
    Diawali dengan jarak tempuh sekitar 9 jam dari kota Pekanbaru menuju Basecamp Gunung Talang Via Bukit Bulek, di daerah Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
    Hari itu pukul 16.00 Wib, kami langsung melakukan registrasi. Dari pos registrasi kami menggunakan jasa angkutan ojek warga setempat, guna menghemat tenaga dan waktu serta turut membantu perekonomin warga setempat, hingga ke shelter satu Pintu Rimba Gunung Talang,.
    Pukul 17.00 Wib Pendakian dimulai dari Pos 1 Pintu Rimba ke Pos 2 dengan jarak tempuh 30 menit dengan trek pendakian penuh dengan kayu kayu dari pohon yang tumbang. Setelah istirahat sejenak kami melanjutkan perjalanan menuju pos 3 dengan jarak tempuh 90 menit dengan trek pendakian akar-akar kayu sebagai pijakan kaki kami, sepanjang perjalanan mata kami disuguhkan pemandangan Danau dari atas ketinggian.
    Kami tiba di pos 3 pada saat itu dijalur pendakian sudah sangat gelap, tepat pada pukul 19.30 Wib, perjalan kami ditemani penerangan senter untuk menyusur jalur yang terus menanjak. Setelah istirahat dan saling memberi motivasi kami melanjutkan ke Pos 4 dengan jarak tempuh sekitar 120 Menit, ditengah perjalanan kami disambut cuaca yang tiba tiba berubah berkabut, angin yang mulai bertiup kencang dan sedikit gerimis, di tambah suhu yang sudah mulai dingin yang begitu menusuk tulang. Jalan yang begitu terjal, terus lalui dengan saling menyemangati, “terasa indahnya kebersamaan ini” . Pukul 21.30 wib kami tiba di pos 4, kondisi cuaca saat itu sudah memasuki kategori badai,dengan penuh pertimbangan dan diskusi, kami putuskan membangun tenda di pos 4, setelah membangun tenda, kami memasak dan makan malam didalam tenda lanjut beristirahat hingga esok pagi hari nya. Sepanjang malam yang saat itu dalam kondisi badai, dengan terus berdoa,semoga saja “Sang Pemilik Gunung ini menyuguhkan kan cuaca yang terbaik esok harinya”.
    Ketika terbangun pukul 05.00 Wib esok harinya, kami berencana melanjutkan pendakian menuju cadas ( batas vegetasi) dan dilanjutkan menuju Puncak Gunung Talang 2597mdpl untuk menikmati keindahan matahari terbit Maha Karya Sang Pencipta.
    Namun rencana ini, terpaksa harus kami urungkan karena kondisi cuaca saat itu secara tiba tiba berubah dari cerah menjadi badai angin kencang,berkabut, dan hujan.
    Kondisi alam memang tidak pernah ada yang tau, seketika cerah dan seketika berubah menjadi badai. Dan kami yakini “ Badai Pasti berlalu”.
    Dengan penuh kesabaran kami masih menunggu diberikan cuaca yang terbaik, keadaan cuaca yang sekira nya aman dan bisa kami tempuh dengan mempertimbangkan keadaan adik ku yang masih berusia 5 tahun. Sambil menunggu badai beralu, Ibuku telah mempersiapkan beberapa mainan yang sengaja dibawa sedari rumah, untuk sekedar mengusir kebosanan.
    Dengan begitu banyak pertimbangan yang salah satunya pertimbangan logistik kami yang sudah menipis serta peringatan dari beberapa pendaki yang telah turun dari puncak mengingatkan kami bahwa kondisi di puncak saat ini tengah badai hingga membuat frame tenda mereka patah.
    Pada pukul 14.30 WIB, ketika kondisi cuaca sedikit membaik, kami putuskan untuk turun dari pendakian.
    Sungguh pendakian ini sangat berkesan bagi kami sekeluarga, walaupun kami tidak mencapai puncak pada pendakian kali pertama ini, Setidak nya pendakian ini mengajarkan kami untuk belajar banyak tentang arti SABAR dan KEBERSAMAAN.
    Bukan puncak yang menjadi tujuan utama kami, itu hanya bonus. Takdir cuaca yang kami dapatkan itu adalah yang Terbaik.
    Tujuan utama kami adalah pulang dengan selamat serta menikmati keindahan lukisan Sang Pemilik alam semesta sambil mensyukuri nya.

    Perjalanan ini sangat berkesan bagi Dinara, Insyaa Alloh Dinara akan mengulang kembali bersama keluarga tercinta.

  40. afifahhaq_ada kisah berkesan waktu saya pergi ke tempat kerja. Memang bukan perjalanan yang begitu jauh ya, tapi di situ saya seolah ditampar dan diberi pelajaran, agar kita tidak boleh menilai seseorang dari sisi luarnya saja.
    Di tengah perjalanan ke tempat kerja, motor saya tiba2 mogok. Otomatis saya mendorong motor sambil mencari bengkel terdekat. Beberapa puluh meter saya mendorong, tiba2 ada segerombolan anak2 muda mendekat. Penampilan nya seperti anak jalanan. Saya semula takut dan berusaha menghindar. Tapi ternyata mereka justru mau menolong saya. Tanpa basa basi mereka langsung melihat kondisi motor saya dan singkat cerita, mereka memperbaikinya sampai motor saya benar2 menyala.
    Tambah terkejut saya ketika saya ingin memberi sedikit uang atas jasa mereka, mereka menolaknya. Mereka bilang, mereka ikhlas. Kemudian mereka berlalu begitu saja.
    Ternyata di balik penampilan mereka yang menurut saya garang, anak jalanan, mereka malah tulus membantu orang. Saya seperti ditampar karena sudah berburuk sangka kepada orang.

  41. El.Khuluq_Perjalanan paling berkesanku mendaki bersama keluarga.
    Alhamdulillah, senangnya pada hari itu tepat pada tanggal 17 September 2022, ayahku membelikan sepatu Eiger Ocelot Kids Ukuran 35, sepatu gunung pertama saya sebagai hadiah atas tantangan menghapal Ayat Al-Quran. Ini untuk mendaki gunung pertama kali Dinara.

    Eh belom kenalan, kenalin nih namaku Dinara, senangnya bermain ke alam alam, umurku 8 Tahun, Sekolah Dasar kelas 2, perjalanan yang paling mengesankan yakni ke Gunung Talang 2597 Mdpl, tepat pada tanggal 22 Desember 2022, Oh iya perjalanan Dinara dan keluarga (Ayah, Ibu dan Adik yang baru berusia 5 tahun)
    Diawali dengan jarak tempuh sekitar 9 jam dari kota Pekanbaru menuju Basecamp Gunung Talang Via Bukit Bulek, di daerah Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
    Hari itu pukul 16.00 Wib, kami langsung melakukan registrasi. Dari pos registrasi kami menggunakan jasa angkutan ojek warga setempat, guna menghemat tenaga dan waktu serta turut membantu perekonomin warga setempat, hingga ke Pos 1 Pintu Rimba Gunung Talang,.
    Pukul 17.00 Wib Pendakian dimulai dari Pos 1 Pintu Rimba ke Pos 2 dengan jarak tempuh 30 menit dengan trek pendakian penuh dengan kayu kayu dari pohon yang tumbang. Setelah istirahat sejenak kami melanjutkan perjalanan menuju pos 3 dengan jarak tempuh 90 menit dengan trek pendakian akar-akar kayu sebagai pijakan kaki kami, sepanjang perjalanan mata kami disuguhkan pemandangan Danau dari atas ketinggian.
    Kami tiba di pos 3 pada saat itu dijalur pendakian sudah sangat gelap, tepat pada pukul 19.30 Wib, perjalan kami ditemani penerangan senter untuk menyusur jalur yang terus menanjak. Setelah istirahat dan saling memberi motivasi kami melanjutkan ke Pos 4 dengan jarak tempuh sekitar 120 Menit, ditengah perjalanan kami disambut cuaca yang tiba tiba berubah berkabut, angin yang mulai bertiup kencang dan sedikit gerimis, di tambah suhu yang sudah mulai dingin yang begitu menusuk tulang. Jalan yang begitu terjal, terus lalui dengan saling menyemangati, “terasa indahnya kebersamaan ini” . Pukul 21.30 wib kami tiba di pos 4, kondisi cuaca saat itu sudah memasuki kategori badai,dengan penuh pertimbangan dan diskusi, kami putuskan membangun tenda di pos 4, setelah membangun tenda, kami memasak dan makan malam didalam tenda lanjut beristirahat hingga esok pagi hari nya. Sepanjang malam yang saat itu dalam kondisi badai, dengan terus berdoa,semoga saja “Sang Pemilik Gunung ini menyuguhkan kan cuaca yang terbaik esok harinya”.
    Ketika terbangun pukul 05.00 Wib esok harinya, kami berencana melanjutkan pendakian menuju cadas ( batas vegetasi) dan dilanjutkan menuju Puncak Gunung Talang 2597mdpl untuk menikmati keindahan matahari terbit Maha Karya Sang Pencipta.
    Namun rencana ini, terpaksa harus kami urungkan karena kondisi cuaca saat itu secara tiba tiba berubah dari cerah menjadi badai angin kencang,berkabut, dan hujan.
    Kondisi alam memang tidak pernah ada yang tau, seketika cerah dan seketika berubah menjadi badai. Dan kami yakini “ Badai Pasti berlalu”.
    Dengan penuh kesabaran kami masih menunggu diberikan cuaca yang terbaik, keadaan cuaca yang sekira nya aman dan bisa kami tempuh dengan mempertimbangkan keadaan adik ku yang masih berusia 5 tahun. Sambil menunggu badai beralu, Ibuku telah mempersiapkan beberapa mainan yang sengaja dibawa sedari rumah, untuk sekedar mengusir kebosanan.
    Dengan begitu banyak pertimbangan yang salah satunya pertimbangan logistik kami yang sudah menipis serta peringatan dari beberapa pendaki yang telah turun dari puncak mengingatkan kami bahwa kondisi di puncak saat ini tengah badai hingga membuat frame tenda mereka patah.
    Pada pukul 14.30 WIB, ketika kondisi cuaca sedikit membaik, kami putuskan untuk turun dari pendakian.
    Sungguh pendakian ini sangat berkesan bagi kami sekeluarga, walaupun kami tidak mencapai puncak pada pendakian kali pertama ini, Setidak nya pendakian ini mengajarkan kami untuk belajar banyak tentang arti SABAR dan KEBERSAMAAN.
    Bukan puncak yang menjadi tujuan utama kami, itu hanya bonus. Takdir cuaca yang kami dapatkan itu adalah yang Terbaik.
    Tujuan utama kami adalah pulang dengan selamat serta menikmati keindahan lukisan Sang Pemilik alam semesta sambil mensyukuri nya.

    Perjalanan ini sangat berkesan bagi Dinara, Insyaa Alloh Dinara akan mengulang kembali bersama keluarga tercinta.

  42. hanameyraaa_ Saat itu sepulang hiking dari Merbabu besoknha aku langsung motoran ke Gunung Kidul untuk menikmati view laut lepas disana. Ada banyak hal yg menjadikan perjalananku berkesan, salah satunya saat aku bertemu dgn seorang bapak ojek baik.

    Jadi ceritanya, aku naik motor sewaan ditemani carrier Eiger kesayanganku dari Kota Jogja, setelah sampai diparkiran wisata Bukit Pengilon. Ternyata aku harus jalan kaki lagi sekitar 30 menit an, sebetulnya tersedia ojek, tapi saat itu aku memilih untuk jalan kaki ke gerbang wisata karena uangku menipis & harus sedikit menghemat.
    Saat sedang berjalan kaki, saat matahari sedang teriknya, dari belakang aku ditawari ojek oleh seorang bapak yg tak sengaja melewatiku yg sedang berjalan. Tapi aku tolak halus karena jujur uangku menipis hanya untuk 2× makan lagi, uang darurat dan uang beli tiket pulang ke Bandung. Tapi ternyata bapak ojeknya itu orang baik, bapaknya minta aku untuk naik motornya aja dan bilang “kalau gk punya uang gapapa mba saya antar aja sampai sana, saya ikhlas antar mbanya gratis sekalian saya jemput penumpang juga didepan sana” kurang lebih seperti itu ucapan bapaknya saat itu.

    Karena cuaca sedang teriknya, saat itu aku memutuskan untuk mengambil tawaran bapaknya, awalnya aku tolak tawaran itu tapi bapaknya tetep kekeh mau bantu antar. Jadi Bapak itulah yg pada akhirnya mengantarkanku ke gerbang wisata tanpa mau dibayar sepeserpun, kata bapaknya beliau ikhlas.

    Buat bapak ojek yg waktu itu bantu anter aku sampai ke bukit pengilon. Terimakasih, bertemu bapak saat itu menjadikan petualangan saya lebih berkesan di Jogja. Semoga bapak selalu diluaskan rezekinya yaa. Bapak & keluarga juga diberi kesehatan. Aamiin

  43. hanameyraaa_ Saat itu sepulang hiking dari Merbabu besoknya aku langsung motoran ke Gunung Kidul untuk menikmati view laut lepas disana. Ada banyak hal yg menjadikan perjalananku berkesan, salah satunya saat aku bertemu dgn seorang bapak ojek baik.

    Jadi ceritanya, aku naik motor sewaan ditemani carrier Eiger kesayanganku dari Kota Jogja, setelah sampai diparkiran wisata Bukit Pengilon. Ternyata aku harus jalan kaki lagi sekitar 30 menit an, sebetulnya tersedia ojek, tapi saat itu aku memilih untuk jalan kaki ke gerbang wisata karena uangku menipis & harus sedikit menghemat.
    Saat sedang berjalan kaki, saat matahari sedang teriknya, dari belakang aku ditawari ojek oleh seorang bapak yg tak sengaja melewatiku yg sedang berjalan. Tapi aku tolak halus karena jujur uangku menipis hanya untuk 2× makan lagi, uang darurat dan uang beli tiket pulang ke Bandung. Tapi ternyata bapak ojeknya itu orang baik, bapaknya minta aku untuk naik motornya aja dan bilang “kalau gk punya uang gapapa mba saya antar aja sampai sana, saya ikhlas antar mbanya gratis sekalian saya jemput penumpang juga didepan sana” kurang lebih seperti itu ucapan bapaknya saat itu.

    Karena cuaca sedang teriknya, saat itu aku memutuskan untuk mengambil tawaran bapaknya, awalnya aku tolak tawaran itu tapi bapaknya tetep kekeh mau bantu antar. Jadi Bapak itulah yg pada akhirnya mengantarkanku ke gerbang wisata tanpa mau dibayar sepeserpun, kata bapaknya beliau ikhlas.

    Buat bapak ojek yg waktu itu bantu anter aku sampai ke bukit pengilon. Terimakasih, bertemu bapak saat itu menjadikan petualangan saya lebih berkesan di Jogja. Semoga bapak selalu diluaskan rezekinya yaa. Bapak & keluarga juga diberi kesehatan. Aamiin

  44. Pengalaman berkesan saya pas naik gunung di salah satu gunung di kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan pada saat itu saya Naik 10 orang dengan membawa 3 orang laki-Laki dan 7 orang perempuan.

    Kelihatan nya sih sulit dan penuh bahaya kan tetap ketika niat sudah terkumpul langsung saja di gas kan walaupun banyak orang yang melarang untuk pergi karena terlalu banyak perempuan.

    Ndak perlu waktu lama akhir nya kami pergi star dari Kab. Bone siang sampai jam 22.00 di kaki Gunung. pada saat itu kami mencoba untuk melanjutkan perjalanan sampai ke post 2 dan akhir nya sampai di jam 01.00 Dini Hari perjalanan kami disini aman aman saja terus tiba2 pada saat kami mau turun dari pos 8 perkiraan pukul 13.00 ada yang mengganjal sih barang yang kami bawa di Carel itu masih ringan-ringan saja terus tiba2 sampai di pos 5 Maghrib kami istirahat di situ perasaan saya mulai agak bingung karena Carel saya berat sekali Ndak tau kenapa saya langsung bulang “kok berat ya” tpi teman saya bilang biasa faktor kelelahan dan kami lanjutkan saja turun sampai jam 02.00 dini hari Kamis baru sampai di kaki gunung setelah itu kami mulai cerita ternyata bukan cuma saya yang berat tapi semua laki-laki dari rombongan kami itu Carel nya berat semua entah apa penyebab nya saya sampai sekarang Ndak tau

    Kalau di pikir biasanya kalau turun pasti gampang tpi ini lebih susah turun dari pada naik saya yang secara pribadi perdana di sana mulai merasakan hal hal yang tidak enak.

    Yang jelas ini pengalaman horor yang paling berkesan saya selama saya naik gunung m cukup menghargai kehidupan makhluk yang ada di dunia lain karena yang perlu kita fahami manusia tidak hidup sendiri di muka bumi ini

    Sekian dan Terima kasih

  45. Pengalaman pertama saya merasakan yang nama nya naik Gunung

    Kalau di lihat pasti enak bisa foto foto bisa senang senang dan bisa happy2 tapi di balik semua ini ada rasa lelah yang harus di tahan demi yang nama nya keindahan puncak dan menikmati ciptaan tuhan yang maha kuasa

    Disini saya belajar modal nekat saja Ndak cukup, fisik dan perlengkapan bisa di katakan faktor pendukung dalam sukses nya pendakian maka dari itu perlu ada wawasan perjalanan di alam bebas sebelum melaksanakan pendakian itu sendiri

    Salam Lestari

  46. rahminf12 Perjalanan yang paling berkesan selama saya melakukan kegiatan petualangan adalah ketika Wisuda di Atas Puncak Kerinci pada tahun 2021. Jadi dikarenakan pada saat itu kondisi masih ada wabah covid-19 jadi pada saat itu wisuda mau tidak mau dilakukan secara online.

    Sebetulnya mau wisudanya online atau tidak niatan itu sudah ada dari setahun yang lalu dan saya sudah mulai menabung juga pada saat itu karena ingin merayakan selebrasi atas selesai nya tanggung jawab menuntut ilmu. Maka dari itu, udah mah ada niatan dari setahun yang lalu ditambah wisuda jadinya dilaksanakan secara online yaa makinlah menggebu-gebu buat mendaki ke Kerinci.

    Oh iya saya berangkat dari Bandung berdua dengan sahabat perempuan saya, kami nekad untuk pergi karena ini akan menjadi moment yang sangat penting bagi kami berdua, saya akan merayakan wisuda S1 saya, dan sahabat saya akan merayakan kelulusannya sebagai Apoteker.

    Akhirnya kamipun bisa berangkat ke Kerinci walaupun hampir-hampiran tidak jadi, cukup banyak drama di H-7 keberangkatan kami yang membuat perjalanan ini hampir tidak jadi. Tapi, yaa namanya juga rezeki anak lucu akhirnya kami bisa berangkat juga ke Jambi. Oh iya, karena kami berdua merupakan anak mapala jadi kami mampir dulu ke kawan Mapala yang ada di daerah Bangko karena ada yang ingin menemani kami mendaki gunung, untungnyaa… Hehe

    Singkat cerita kamipun melakukan pendakian ke Gunung Kerinci, kami melakukan pendakian ini selama 3 hari 2 malam dan ketika kami tiba dipuncak Gunung Kerinci rasa haru seketika datang dan dengan bangganya kami memakai toga di puncak tertinggi kedua di Indonesia itu.

    Tak lengkap rasanya jika mendaki Gunung Kerinci tapi tidak mengunjungi Danau Gunung Tujuh. Jadi, setelah kami turun dari Gunung Kerinci kami istirahat semalam untuk keesokan harinya langsung mendaki ke Danau Gunung Tujuh. Sesampainya di danau kami dibuat takjub oleh pemandangan yang ada disana tapi sayangnya kami hanya menginap semalam saja, walaupun hati masih ingin berlama-lama tapi apa boleh buat, kami harus melanjutkan perjalanan kami yang sudah kami susun sebelumnya.

    Setelah kami turun dari Danau Gunung Tujuh, selang istirahat sehari kami langsung menuju ke Danau Kaco kebetulan 3 tempat tersebut memang sudah direncanakan dari sebelum keberangkatan kami. Untuk perjalanan kami ke Danau Kaco ini kami tidak menginap melainkan pulang pergi atau tektok bahasa simplenya mah hehe

    Manusia memang hanya bisa berencana, saat kami sudah memutuskan untuk pulang ditengah jalan ada rencana yang tidak terduga kami ditawari untuk mendaki ke Gunung Masurai, yaa karena kami berpikir kapan lagi bisa ke Gunung Masurai akhirnya kami memutuskan untuk pergi mendaki Gunung Masurai. Gokil memang perjalanan ini, karena kami harus kejar-kejaran waktu untuk bisa pulang lagi ke Bandung sesuai rencana awal melaksanakan wisuda online.

    Perjalanan di Gunung Masurai ini kami tempuh selama 2 hari 1 malam, medannya sangat terjal dan ada 2 danau di gunung itu. Kamipun bermalam di Danau Kumbang dan selama semalaman bahkan sampai pagi kami diterjang badai, itu cukup membuat kami panik. Tapi setelah pagi datang kami langsung packing untuk turun gunung.

    Kurang lebih begitu cerita perjalanan saya selama 2 minggu itu, agak sat set sat set memang tapi disitulah kesannya.
    Sekian cerita yang berkesan di hidup saya semoga menghibur kawan-kawan semuanya

  47. andiferianteddyf_ kemarin saya gunung latimojong bersama sahabat saya untuk menghilangkan penat yang ada dikepala saya.
    Saya hampir jatuh disungai dekat “tempat fiersa besari dan rekan-rekannya camp”
    untungnya saya baik-baik saja dan akhirnya sampai dipuncak Rantai Mario

  48. wahyusinebar_Perjalanan paling berkesanku barangkali terjadi di akhir bulan September . minggu-minggu terakhir di bulan itu aku beberapa kali pulang kampung naik scooter ayahku. Jalan yang kulalui begitu bagus, walau aku sudah sering melewati jalan itu. Bagusnya tetap terasa seperti penggalan surga. Hutan karet yang rapi, pohonnya miring melengkung. Perkebunan cengkih dengan kelokan jalan-jalan yang harum . Dua buah sungai yang berkelok-kelok muncul dari tebing-tebing kapur. Kubah masjid yang muncul dari rimbunan pepohonan. Dan adai sebuah mulut lembah yang menampilkan gunung ungaran di kejauhan. Saat lembah itu terlewati, sungai di dasar lembah menggelegak airnya menumbuk batu-batu. Setelah lembah itu jalan menanjak lagi, melewati pepohonan jati yang daunya lebar-lebar, di susul perkebunan rambutan yang rapi , di luar pagar perkebunan itu, sepanjang jalann, ada jajaran pohon yang aku tak tahu Namanya, menjulang tinggi berdaun runcing. Oh iya, hamper lupa , di sela-sela wangi pohon pohon cengkih, kamu bisa melihat gunung sindoro-sumbing. Dan waktu itu hari sudah sore, matahari mulai tenggelam berubah jingga besar. Kalian pastio menyangka aku mengarang cerita, tapi ini kenyataan. Cobalah menempuh jalan dari boja via singorejo terus ke sukorejo, Iya yang lewat air terjun curug sewu itu. Sungguh suatu perjalanan yang menenteramkan hati. Tapi waktu itu hatiku tak segembira biasannya, sebab aku pulang karena Ayahku sakit, seperti sakit ringan, tapi aku simpan saja ujung ceritanya. Yang jelas sehari setelahnya, kami sekeluarga belajar mengiklaskan pemberian paling berharga di keluarga kami. Saya piker jalan-jalan yang kulalui telah memberitahukannya sebelumnya, lewat pemandangan bagus yang selalu berakhir dengan terlewati, hanya saja aku kurang mengerti waktu itu. Betulkanya ? kalua kita berkendara motor, semua hal yang ada di depan mata akan segera berada di belakang kita kan ya ?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Daftar Menu Makanan dan Cara Tepat Mengolahnya Saat Mendaki
Syamsul Alam Habibie Sahabu on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
BLOG OFFICIAL EIGER