HomePromotionOnlinePromo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru

Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru

Promo 2.2 EIGER hadir kembali kini spesial buat kamu para riders! Ada diskon meriah mulai dari perlengkapan riding sampai berbagai outfit. Dibawah ini kamu juga bisa dapatkan referensi outfit untuk riding from head to toe. 

Bagi sebagian orang, kegiatan riding sudah jadi bagian dari gaya hidup bukan? Kendarai motor kesayangan melewati jalanan dengan pemandangan alam yang indah jadi kesan tersendiri. Selain menikmati keindahan alam, kamu juga bisa bertemu dengan orang-orang baru yang pastinya jadi pengalaman yang sangat berharga. Ayo kapan kamu terakhir jalan-jalan dengan motor kesayanganmu?

Nah biar perjalanamu tambah berkesan kamu bisa riding dengan inspirasi look di bawah ini. Ada inspirasi berbagai gaya yang bisa kamu tiru yang pasti bikin riding tambah seru.

1. Perlindungan Penuh Untuk Riding Jarak Jauh

Punya rencana touring? Touring atau riding jarak jauh memang menyenangkan ya Eigerian. Nah agar kegiatan touring bisa terlaksana dan minim hambatan, kamu perlu persiapan dengan baik. Mulai dari kondisi motor yang prima, kondisi fisik dan juga outfit yang tangguh. Di atas ada inspirasi outfit untuk touring dengan perlindungan maksimal. Ada EIGER RUVIDO SHIRT, yang terbuat dari material yang kuat menjadikannya overshirt yang tepat untuk berkendara. Juga ada EIGER BTR CANVAS DUFFLE BACKPACK yang bisa memudahkan kamu membawa berbagai macam kebutuhan tanpa ribet karena tas ini bisa langsung kamu kaitkan pada motor kesayanganmu. Nah untuk sepatunya kamu bisa gunakan EIGER BALDR MID CUT SHOES sepatu ini terbuat dari bahan kanvas dan kulit suede yang memiliki daya tahan kuat serta dilengkapi juga dengan anti slip toe cap untuk menambah kenyamanan saat berkendara. Kamu bisa checkout sekarang ya Eigerian. Hanya di website resmi EIGER barangnya pasti original, pengiriman pasti aman!

2. Pakai Ini Jadi Lebih Aman dan Nyaman Selama Perjalanan

Untuk kamu para wanita jangan mau kalah ya, bisa tetap tampil tangguh dan cantik selama perjalanan dengan outfit riding dari EIGER. Jangan lupa untuk mengutamakan keamanan dan kenyamanan ya Eigerian. Ada EIGER DEBONAIR WS SWEATER Dengan bahan yang nyaman dan hangat. Hoodie ini akan senantiasa menemani kamu saat menghabiskan waktu di perjalanan. Jangan lupa juga untuk selalu gunakan sarung tangan saat berkendara ya Eigerian. Penggunaan sarung tangan ini bertujuan untuk melindungi area tanganmu  saat berkendara jarak dekat maupun jarak jauh. Selain itu, sarung tangan dapat mencegah terjadinya kram pada jari saat berkendara di udara yang dingin. EIGER X-FAMAUINA WS GLOVES bisa jadi pilihan loh. Gunakan juga helm berstandar SNI dari EIGER yang lindungi kamu dengan maksimal, ada EIGER VECCHIO HF HELMET yang hadir dengan desain retro yang unik terinspirasi dari pengendara motor perkotaan dengan gaya klasik. 

3. Perjalanan Berkesan Minim Hambatan

Berkendara santai di sore hari lebih seru dengan rangkaian inspirasi outfit dari EIGER. Eits walaupun santai kamu tetap harus utamakan aturan-aturan berkendara ya. Seperti menggunakan helm berstandar SNI dan juga menggunakan sepatu yang tertutup. Ada EIGER VECCHIO FF HELMET DENGAN yang memiliki PET tanpa visor yang dapat dilepas pasang untuk melindungi dari sinar matahari dan dilengkapi dengan sistem pengikat dagu double D-ring untuk keamanan. Selain mempersiapkan outfit keren, kamu juga jangan lupa untuk selalu persiapkan barang-barang yang ingin kamu bawa ya Eigerian. Seperti dompet, tumblr, telepon genggam, atau barang-barang lainya. Gunakan EIGER BTR CANVAS MESSENGER LAPTOP. Tas berbahan canvas yang memiliki durabilitas tinggi dengan tampilan klasik dan tangguh untuk menemani perjalanan singkat.

Belanja di Promo 2.2, Pasti Ada Potongan Harga! 

Jadi barang apa nih yang jadi incaranmu di promo 2.2? Sematkan kode voucher ini kalau kamu mau lebih untung!  potongan langsung sampai ratusan ribu rupiah!

  • FEB350 Min purchase 350k voucher 15k 
  • FEB500 Min purchase 500k voucher 25k 
  • FEB750 Min purchase 750k  voucher 50k 
  • FEB1000 Min purchase 1000k voucher 100k 
  • FEB1500 Min purchase 15000k voucher 20% 

Yuk belanja sekarang karena hanya sampai 10 Februari ini kamu bisa dapatkan diskon sampai 10% untuk semua barang pilihan. Ada extra diskon 5% juga spesial tengah malam di tanggal 1 sampai 2 Februari.  Jangan lewatkan, dapatkan promonya sekarang! 

Baca Juga: 5 Inspirasi Style Sunmori yang Keren Maksimal

Ceritakan Perjalanan Berkesanmu Disini, Dapatkan Produk Pilihan + Voucher Belanja!

Mengendarai sepeda motor bukan hanya tentang jarak atau tujuan. Riding juga tentang pengalaman berkesan yang didapat selama perjalanan. Baik itu tentang bertemu orang-orang baru selama perjalanan, melewati rute-rute baru yang belum pernah kamu lewati atau mungkin mencoba hal-hal baru saat perjalanan.

Nah Eigerian yuk ramaikan kolom komentar artikel ini dengan pengalaman perjalananmu yang paling berkesan! 

Dengan format seperti di bawah ini:

nama akun instagram_cerita pengalaman perjalananmu

contoh:

Jasmine33R_Perjalanan paling berkesanku adalah ketika salah mengambil jalan dan bertemu seorang ibu-ibu baik hati yang memberi arah. 

Dapatkan produk pilihan EIGER senilai ratusan ribu rupiah mulai dari backpack, botol hingga mug keren, juga voucher belanja yang bisa kamu gunakan! Kirim komentarnya sekarang karena giveaway ini berlangsung singkat hanya sampai 12 Februari 2023.

 

50 COMMENTS

  1. spudin118 perjalanan berkesan saya, pada saat saya ajak anak anak dan istri untuk berkemah pertama kali nya, walaupun hanya di tmpat bumi perkemahan mandalawangi cibodas bogor, anak anak dan istri pun senang
    Esok hari nya bisa ajak anak anak untuk naik menuju air terjun cibereum, walaupun butuh perjalanan lama di saat menuju kesana, karna anak saya yg ke 2 masih umur 5 tahun itu jalan kaki, tidak mau di gendong sampai di air terjun nya
    Dan disitu saya sangat kagum dengan kegigihan anak anak saya untuk menuju tempat yang dia ingin kan, walaupun perjalan untuk menuju ke air terjun butuh waktu 2 jam lebih, bisa memberikan perjalanan yg berkesan untuk anak anak saya, dan bisa di ceritakan dengan teman2 nya nanti
    Itu perjalanan berkesan saya dengan keluarga
    Terima kasih

  2. yrprasetia_berawal dari nongkrong bersama 2 teman, tiba² ada bahasan *besok ke pangandaran yuk* ,tanpa banyak pikir karena ketika itu masih bujang, langsung di iyain dengan kendaraan supr* fit dan hunda kirana dengan tema *tour nusantara* padahal masih di jawabarat juga 😂 ,
    tiba hari H, dimana yg janjian berangkat jam 8 pagi tapi karena budaya anak muda bandung jadi berangkat jm 10 .

    dimulai dari Pusdai menuju jalur pangalengan melewati kebun teh seperti iklan² teh gel*as dan teh sisr1, meski tengah hari tetap nyess adem to the bone, lanjut ke rancabuaya menyusuri pesisir pantai, dengan dalih *ini udah deket karena sudah lihat laut* padahal masih jauh 😂 ,

    sampailah di sayangheulang dan mulai percakapan diluar dugaan
    M : kalau liat pom bensin berenti dlu mau di isi .
    tapi setelah nemu pom bensin, hanya saya saja yg isi bensin, dan si M bilang masih ada bensin .
    setelah melewati 1 pom lagi ko si M ga isi bensin jg dengan alasan yg sama .
    akhirnya tanpa disangka dia habis bensin, dan sudah persiapan selang untuk nyedot bensin motor saya 😂😂😂 .

    setiap adzan kita berhenti di mesjid untuk isoma, diantara kita ber3, hanya si M yg ga makan cuman rokok doang .sampai akhirnya sampai di pangandaran .

    si M : *kalau di pantai harus makan seafood dong*
    akhirnya kita pun memesan makanan laut, tapi di akhir pembicaraan……
    si M : sebenarnya aku cuman bawa uang 20rb sama g*rpit 2 bungkus, makanannya bayarin ya .

    mendengar itu saya tercengang dan terheran² ko bisa ada yg ngajak touring bawa uang 20rb doang, pantesan bensin nyedot ke motor saya dan di jalan ga beli apa² 😂😂😂😂 .

    akhir kata terimakasih slingbag eiger yg lupa nama artikelnya dan jadul karena logonya masih elips dan ditengah segitiga kaya huruf A karena sudah menemani ngakaknya perjalanan kita

  3. cyndisoepeno_perjalanan yg paling berkesan selama melakukan sebuah perjalanan disuatu tempat adalah waktu itu saya mau kesalah satu tempat wisata yg ada di Magetan dengan berbatuan google maap ,karena yg meganggin aku mungkin insting perempuan susah baca google maap, akhirnya salah jalan dan ga tau kenapa muter2 jalan yg sama hampir 2 sampai 3 jam nyari jalan gak ketemu, akhirnya balik lagi ke jalan awal dan pulang karena ga tau jalan, intinya perjalanan kali ini wisata nya cuman muterin desa selama 3 jam karena ga tau jalan

  4. nurock__Ride Report NUSANTARIDE Guyub Bareng 2022
    “Kita Tidak Akan Pernah Tau Apa Yang Akan Terjadi Setelah Detik Ini”
    Titik Koordinat : -6.307871,105.974478

    “Pi, NR ngadain Guyub Bareng di Sumedang” itu kalimat pertama yg saya ucapkan ke Papi Nugroho Nurock
    “eh, tapi coba tanya ke Om Bagus Prayudha dulu, Banten ada acara juga nggak ya?”
    “yaudah, coba tanya dulu aja Mi, kalau Banten juga ada acara, kita ikut Banten aja” Kata Papi Tata

    Akhirnya dapatlah jadwal Guyub Bareng Banten di Buper Cihunjuran Camp, Pandeglang, Banten.
    Tanpa banyak basa basi regist online lah kami dengan data berbeda, karena setelah obrol sana sini, kami sepakat untuk bawa motor masing-masing (untuk pertama kalinya setelah punya anak).

    Selama seminggu sebelum hari H, saya dan Papi Tata sudah mulai mencicil prepare dan packing. Mengingat kami berdua bekerja, jadi cek kendaraan dan packing barang sudah di lakukan dari jauh hari. Ditambah pada hari jumat nya saya harus berangkat kerja pagi dan pulang tengah malam, takutnya tidak keburu untuk packing.

    Tibalah harinya berangkat. Yang tadinya niat berangkat subuh, akhirnya kami berangkat pukul 08.30 karena harus menunggu Tata bangun tidur sendiri tanpa harus di paksa bangun .

    Perjalanan menuju lokasi tidak terlalu banyak kendala, hanya berhenti 3 kali untuk sekedar melepas lelah dan mengajak Tata untuk makan dan peregangan badan. Akhirnya sekitar pukul 2, kami sudah tiba di camp area dan tiba-tiba gerimis datang yang membuat kami mengurungkan niat sejenak untuk membangun tenda.

    Saat gerimis sudah reda, kami langsung membangun tenda. Setelah tenda berdiri dan barang bawaan dirasa sudah aman di pindahkan semua, terdengan riuh dari luar suara para Om Subscriber yang datang dan mengajak kami untuk berenang. (karena di camp are tersebut ada wisata pemandian dan juga makam petilasan). Hanya Tata dan Papinya yang berenang, saya tidak ikut karena memang biasanya cuma jadi kang foto dadakan untuk mereka. Acara berenang tersebut pun tidak berlangsung lama, karena Tata katanya takut ada hiu 😂. Kami langsung kembali ke tenda dan kemudian mandi.

    Fasilitas umum di camp area cukup lengkap, ada MCK dengan air bersih tapi airnya tidak terlalu dingin, ada semacam pendopo, ada beberapa warung yang menjual minuman dan beberapa camilan, serta lapangan luas di tengah lembah dengan pemandangan yang menurut saya luar biasa indah.

    Saat baru berniat masak-masakan, tiba-tiba hujan turun dengan lebat, jadi terpaksa kami pending masak hingga hujan reda. Setelah hujan reda, kami langsung masak alakadarnya dan kemudian makan bertiga di dalam tenda. Setelah itu waktu kami habiskan dengan bermain dan bersenda gurau.

    Tidak melulu yang datang akan selalu menginap, seperti hari ini pun ada beberapa saudara-saudara Subscriber yang langsung pulang di sore hari, kemudian banyak juga yang baru datang saat langit sudah mulai gelap.

    Kegiatan membuat api unggun membuat kami tertarik untuk berkumpul bersama. Hingga ada salah satu pertanyaan untuk saya dan Papi Tata yang membuat kami menceritakan bagaimana story awal perjalanan hubungan kami. Setelah selesai bercerita (alhamdulillah, lagi-lagi) kami mendapat hadiah voucher makan yang di sponsori oleh Rimbun Kopi & Resto (terimakasih Om siapa ya, saya lupa) 😅🙏
    Setelah menghabiskan waktu mengobrol bersama, karena Tata sudah tidur di pangkuan saya, akhirnya kami undur diri untuk istirahat kembali ke tenda kami.

    Keesokan harinya setelah membuat camilan, makan, mandi, masing-masing peserta termasuk kami pun membongkar tenda dan membereskan perlengkapan untuk kemudian persiapan pulang.

    Satu persatu saudara-saudara Subscriber meninggalkan area camp untuk persiapan pulang kerumah masing-masing. Dan kami menjadi yang terakhir meninggalkan area, karena Tata masih minta di buatkan pop mie.

    Saat keluar dari jalur camp, sekitar pukul 11:35 tidak jauh dari pasar Pari, tiba-tiba Papi Tata berhenti mendadak di depan saya, dengan heran saya pun bertanya :

    “kenapa Pi?”
    “Tas dada Papi nggak ada Mi.
    Coba cari tempat parkir, Mami sama Tata tunggu dulu ya, Papi balik nyisir ke area pakai motor Mami buat nyari tas nya, soalnya HP Papi di dalam tas”
    “yaudah, nih bawa HP Mami, kalik nanti butuh”

    Seketika Papi Tata balik kanan menggunakan motor saya untuk kembali ke camp area mencari tas nya yang tercecer entah dimana.

    Sejam lebih saya dan Tata menunggu di depan sebuah warung sebelah apotek masih sekitar pasar Pari, tetapi Papi Tata belum terlihat juga sedangkan saya bingung bagaimana cari mencari kabarnya. Hingga akhirnya saya ingat HP Tata yang low batre, saya charge dapat 3% saya langsung menelpon Papi Tata.

    “Pi gimana?
    Ketemu nggak HP nya?”
    “ada Mi, di bawah jok motor, jok motor orang.”
    “hah?”
    “yaudah ya, nanti di ceritain, ini Papi masih ngobrol.”

    Sambungan telpon pun terputus, sambil bengong dan bingung saya berusaha mencerna percakapan singkat tadi. Hampir sejam lagi berlalu, tapi Papi belum juga terlihat tanda-tanda nya, hingga banyak pertanyaan di kepala saya, kenapa lama sekali? Apa ada masalah lain? Apa yang menemukan HP minta sejumlah uang untuk menebus? Dan lain sebagainya .

    Pukul 14:05 Papi kembali menemui kami di warung. Saya yang penasaran menantikan dia bercerita datailnya bagaimana tas beserta isinya tersebut akhirnya bisa di temukan. Singkat cerita, saat Papi mencari tas di area camp, dia di bantu oleh pengelola disana dan beberapa anak yang memang terlihat main bola sejak kami datang dari hari kemarin nya juga turut membantu pencarian.

    Setelah lelah dan hampir menyerah, Papi dan 2 anak kecil yang membantunya beristirahat sejenak. Salah satunya bersandar pada sebuah motor yang terparkir di jalanan turunan menuju keluar lokasi. Sejak awal memang Papi mencari menggunakan aplikasi “Cari Parangkat” dengan HP saya yang dibawanya.
    Tiba-tiba anak yang bersandar pada motor berteriak :

    “Om Om,ini ada suara di bawah jok motor sini”

    Papi Tata menyalakan dan mematian fitur “memanggil” di aplikasi untuk memastikan kalau memang benar HP dia yg ada di bawah jok sana.

    Setelah yakin, Papi meminta tolong pada satu anak lainnya untuk memanggil para pengelola camp area supaya datang ke lokasi motor ditemukan terparkir.
    Setelah pengelola datang, disuruh lah salah satu anak memanggil si empunya motor ,awalnya Papi yang di suruh masuk ke salah satu rumah, namun salah satu pengelola meminta orang tersebut saja yang keluar. Pada saat orang tersebut keluar, ternyata wanita yang belum terlalu tua.

    Belum di tanya apa-apa, dia sudah terus menerus meminta maaf dan mengatakan tidak berniat mencuri karena dia menemukan tas tersebut terjatuh di camp area. Sepemikiran kami, kalau memang wanita tersebut memang tidak berniat macam-macam, kenapa tidak melaporkan penemuan tas tersebut ke salah satu warung di cam area dan malah memasukkan nya kedalam jok motornya kemudian pergi dari camp area. Dan tindakan tersebut tentu saja membuat para pengelola geram dan merasa wanita tersebut membuat cemar nama camp area.

    Saat Papi sedang bercerita tiba-tiba hujan mengguyur jalanan di depan kami yang sedang dilakukan perbaikan. Hujan reda pukul 15.00 dan kami pun melanjutkan perjalanan pulang. Berhubung 3 baterai HP kami di ambang ketiadaan (read : low baterai) kami pun berniat menggunakan GPS (Gunakan Penduduk Setempat) dan petunjuk arah di perjalanan sebagai pedoman pulang. Namun karena memang perut sudah lapar, membuat kami tersasar ke alun-alun Rangkas Bitung. Lalu entah kenapa motor yang saya bawa “ndut-ndutan” setiap kali menarik gas panjang. Daripada kami semakin error, akhirnya kami memutuskan untuk makan dulu di sebuah warteg di ujung jalan.

    Setelah makan, kami langsung melanjutkan perjalanan pulang yang kali ini akhirnya menyerah dengan menggunakan map di HP daripada semakin jauh tersasar. Kami masih berhenti di SPBU untuk mengisi bahan bakar sambil cek kondisi motor yang sepertinya semua baik-baik saja. Dan benar saja, setelah motor di isi BBM, semua sudah kembali normal. Sepertinya ada masalah dengan fuel pump nya namun kami tetap optimis kalau semua akan baik-baik saja selama perjalanan pulang.

    Perjalanan pun kembali normal tanpa kendala. Hingga sampai di depan Rumah Sakit Sari Asih Ciledug tiba-tiba motor saya di tabrak dari belakang kanan oleh seseorang. Saya berteriak memanggil Papi Tata dari interkom yang kami pasang di helm masing-masing. Untungnya saat itu Tata sedang di bonceng Papinya, bukan dengan saya.

    Seketika orang-orang (baik) banyak yang membantu saya untuk pindah ke pinggir jalan, mengamankan motor saya yang spion kanan nya patah, stangnya agak bengkok dari ban dan beberapa pengendara lain membantu Papi mengejar si penabrak. Naas nya yang menabrak saya ternyata sedang mabuk. Bapak-bapak yang sudah lumayan berumur, anak club motor dengan paneng ber NRA di motornya (saya bukan berniat menjelekkan, hanya untuk sebagai pengingat saya juga) 🙏.

    Saya langsung di bawa ke rumah sakit di sebrang untuk pertolongan pertama oleh salah satu pengendara yang membantu kami, untungnya saya memakai helm, memakai sepatu safety dan sarung tangan, jadi tidak ada yang serius, hanya luka di beberapa bagian, juga bengkak di bahu dan paha. Setelah di obati Dokter IGD, saya di perbolehkan jika mau langsung pulang. Setelah saya berjalan pincang-pincang menuju lokasi kejadian, ternyata yang menabrak saya sudah di amankan ke Polsek Ciledug.
    Kami pun di minta untuk datang ke Polsek guna memberikan keterangan. Sesampainya di Polsek, kami di tanya seputar kronologi kejadian dan kemudian menunggu keluarga penabrak datang. Sebetulnya kami tidak menuntut apapun, hanya saja jika orang tersebut di biarkan pulang sendiri dengan kondisi mabuk takut akan mencelakai orang lain lagi di jalanan.

    Setelah si Kakak penabrak datang, kami ngobrol baik-baik , akhirnya insiden tersebut kami pilih di selesaikan secara damai. Kami pun langsung pamit untuk pulang. Sampai di rumah pukul 23:50 dengan kondisi luka nyut-nyutan. 😂

    “Mami nggak kapok kan motoran?”

    Satu pertanyaan Papi yang akan selalu saya jawab dengan
    “NGGAK AKAN KAPOK KOK” 😊

    Notes : hikmah yang dapat di ambil dari perjalanan kali ini adalah :
    – Periksa kembali kelengkapan bawaan agar tidak ada yang tertinggal atau hilang
    – Periksa kembali kendaraan saat setiap akan di gunakan berkendara
    – Gunakan perlengkapan standart safety saat berkendara, karena kita tidak akan tau dimana akan terkena musibah (heml itu di gunakan di kepala,bukan di siku atau di lutut)
    – Jangan berkendara jika tidak sedang dalam keadaan mental dan fisik yang sehat
    – Tetap fokus dan berhati-hati dalam berkendara, utamakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.

    Serta banyak ucapan terimakasih untuk Mimin, Momod, serta saudara-saudara Subscriber yang selalu hangat menerima kedatangan keluarga kecil kami selama kami turut serta dalam setiap kegiatan acara Nusantaride.

    Salam dari kami #familyridingteam
    Karena selalu bersama anak istri saat riding

    #Nusantaride
    #sentuhindonesiaku
    #guyubbareng22
    #Banten

  5. vwxxnxx perjalanan paling mengesankan ku adalah ketika aku pertama kali mencoba mendaki gunung, yaitu gunung gede pangrango pada 18 Juni 2022,pada awal pendakian itu cuaca terlihat sangat cerah yg membuat aku dan teman” sangat bersemangat,tetapi mendaki gunung itu tidak semudah yg aku bayangkan, aku selalu beristirahat ketika aku merasa lelah sehingga pendakian kami terasa sangat lama dan melelahkan,aku juga mengalami keram kaki yang membuat aku dan teman teman beristirahat lumayan lama dan hari pun mulai gelap dan kabut kabut terlihat, sehingga hujan pun turun dengan deras yang membuat ku beristirahat di jalur pendakian pos bayangan Lawang saketeng dengan mendirikan plysit,kukira dengan mendirikan plysit dan beristirahat sejenak bisa membuat badan hangat, tapi ternyata tidak sehingga aku dan teman” kedinginan dan tidak bisa melanjutkan perjalananku ke alun alun Surya kencana,dan aku pun mendirikan tenda di pos bayangan Lawang saketeng hingga pagi datang kami pun bergegas merapihkan tenda kembali dan turun,didalam hatiku aku sangat menyesal karna gagal sampe puncak, tetapi saat aku sampai rumah aku malah bersemangat ingin mendaki gunung lagi, memang benar kata orang mendaki gunung itu bisa membuat ketagihan dan membuatku bermimpi ingin menjelajahi gunung” di Indonesia

    • Perjuangan Selamatkan Pendaki di Blank 75, Semeru. Minggu 15 Juli 2018 kelompok kami yg terdiri dari delapan orang merencanakan untuk menuju Puncak Semeru. Kami terbagi menjadi dua kelompok yg terdiri dari empat orang, kelompok pertama terdiri dari Suci, Tyas, Alan dan Bang Def yang mulai pendakian menuju puncak pukul 23.00 WI pada 14 Juli 2018. Sedangkan kelompok kedua terdiri dari Edo, Gobeng, Wahyu dan saya sendiri (Leo) memutuskan berjalan pukul 24.00 WIB.Kami mulai menyisir medan gelap dan menanjak. Jalur menuju batas vegetasi cukup menguras tenaga kami. Beberapa kali kami harus istirahat dan berpapasan dgn pendaki lain. Malam itu begitu indah, jutaan bintang menghiasi langit, kalau udara tidak dingin, ingin rasanya kami berhenti lama sambil menikmati indahnya malam itu. Sungguh damai.Beberapa lama berjalan, tidak disangka akhirnya kami dapat menyusul kelompok pertama. Kami pun memutuskan untuk treking bersama saja. Beberapa drama pun menghiasi perjalanan kami, ada yg tukang kentut, ada yang kebelet BAB dan harus menunggu. Gelak tawa memecah suasana senyap kala itu. Lumayanlah biar nggak terlalu capek dengan jalur yang lumayan membuat kami kelelahan.Beberapa saat kemudian, akhirnya sampailah kami dibatas vegetasi. Jalur di depan yang lebih terjal dengan kontur berpasir telah siap menyambut kami.Di sinilah kisah itu bermula, perjuangan antara hidup dan mati, mengalahkan ego kami yang 1000 % ingin menggapai puncak Mahameru.Samar-samar aku mendengar suara peluit di tengah deru napas dan debu tebal pagi buta itu. Aku sempet bertanya ke Gobeng yg berada di depanku. “Beng, kamu denger gak!? Kayaknya ada suara peluit”. Tapi kami tetap melanjutkan perjalanan, mungkin itu pendaki yang kecapekan di tas pikirku.Beberapa saat kemudian terdengar suara minta tolong di sisi sebelah kiri jalur pendakian. Kali ini nggak cuma aku sendiri yang mendengarnya, rombongan kami semua juga mendengarnya. Serentak suasana pagi itu menjadi tegang.Semua berhenti mengamati dengan senter/ headlamp mencari sumber suara. Orang-orang berteriak memanggil, memastikan suara itu adalah suara ‘orang minta tolong’. Beberapa saat suasana lengang menunggu sahutan, tapi tetap senyap. Akhirnya terlihat lampu/senter. Orang-orang mulai riuh, ada yang menyuruh mematikan senter pendaki yang di bawah juga di atas.Posisi ‘korban’ bisa kami lihat lewat senter/headlamp yang dia pakai, berkedip-kedip.Suasana pagi itu sangat tegang dan riuh, jam saat itu kira-kira masih jam 02.00 WIB. Harus ada yg ke sana untuk menolong!Edo masih sibuk menyenter mencari jalur menuju si korban. Gobeng sempat bertanya ke Edo, “Do..gmn berani gak kamu??” Tidak perlu lama menunggu jawaban Edo, tiba-tiba Edo langsung loncat melipir, menyisir jalur ygan cukup curam.Waduh!! Gobeng nggak mau kalah dari Edo. Meminjam senterku, Gobeng langsung terjun menyusul Edo. Aku lihat dia sempet merosot ke pinggir jurang karena tidak bisa mengerem kakinya. Suasana makin menegangkan. Orang-orang heboh tidak sedikit juga yang cuma teriak-teriak.Beberapa menit yang menegangkan, akhirnya Edo dan Gobeng sampei di tempat korban.”Gimana Dho, masih sadar gak orangnya?,” kataku. Sepi tidak ada jawaban. “Yu, mereka berdua bisa CPR gak?,” tanyaku ke Wahyu.Sepertinya tidak bisa. Di seberang, dari lokasi korban Edho dan Gobeng teriak, “Kita butuh dua orang lagi nih, gak bisa kalo cuma berdua. Gimana Yu?”.Dengan sigap Wahyu menyenteri jalur tebing, mengisyaratkan kalau dia mau ke tempat korban. Ok aku juga ikut! Kita k esana harus dengan persiapan yg lebih matang. Aku meminjam headlamp-nya Alan, Kamera Edho aku titipin ke Alan. Tak lupa juga bawa Oksigen (aku lupa siapa yang memberi tabung oksigen). Tidak ketinggalan bawa tongkat, siapa tahu bisa dijadikan tandu. Wahyu sudah siap, aku juga.Lompatan pertama jujur bikin horor. Aku dan Wahyu sudah seperti tupai, kaki seperti mode auto di melompat, menyisir pinggir jalur yg curam.Dho, posisi kalian di mana? Gmn, masih sadar gak orgnya? Nadi dan napasnya ada gak? Masih sadar!! Edo menyahut.Akhirnya aku dan Wahyu sampai di TKP. Di sini ilmu ITLS terpakai. Oke didapat, korban laki-laki usia +-23th.an, BB: 55kg.an, posisi terlentang kaki kiri tertekuk, tangan kanan memegangi tangan kiri di atas dada, tidak ada perdarahan akibat luka, wajah pucat, bibir kering, napas spontan, nadi teraba lemah, menggigil, akral dingin.Aku bertanya nama sekaligus menilai status kesadarannya, namanya Mas.H (inisial korban), dari Surabaya, di sini sudah 1,5 hari.Kami berempat bingung, bagaimana cara evakuasinya? Oke, kita atasi dulu hipotermianya, dan kemungkinan korban dehidrasi dan kelaparan.Aku selimuti korban, untung aku selalu bawa kain. Terus kami beri minuman Bandrek, ya lumayanlah bisa menghangatkan sekaligus jad sumber energi. Baik, kita evakuasi sekarang, terlalu lama di sini takut makin buruk. Gobeng di depan tugasnya penunjuk jalan, Edho dan aku memapah korban, Wahyu membawa barang-barang korban.Dengan usaha keras akhirnya kami berhasil mengevakuasi dan sampai di jalur pendakian. Kok sepi, orang-orang yg koar-koar tadi pada k emana? Duh, benar-benar ya! Mungkin mereka lanjut muncak, semoga sukses! Cukup lama kami berhenti siapa tahu ada ygan bantuin buat evakuasi turun.Sampai kami ketemu guide yang bawa rombongan salah satu acara petualangan di TV, kami lihat guidenya bawa radio/HT. Gobeng sempet meminta tolong buat infoin estafet ke bawah buat panggil bantuan, tapi banyak sekali alasannya sampai-sampai si Gobeng sempet emosi. Karena terlalu lama diam dan tidak jelas mau diapain, si korban mulai drop lagi, menggigil, hipotermia. Syukurlah kami ketemu rombongan pendaki baik yang meminjamkan sleeping bag. Kalau tidak salah rombongan dari Tangerang. Kami terus memberinya minuman hangat dan coklat agar energinya cepat pulih.Di sini kami bertemu pendkai baik, Lucky yang bersedia membantu evakuasi. Kami pakai matras, kami bungkus dengan SB, diikat webbing yg dipinjamkan oleh rombongan pendaki asal Malang. Kita bawa ke bawah batas vegetasi saja, di sana ada tempat agak lapang, anginnya juga tidak kencang kata mas Lucky.Wahyu di depan bertugas mencari jalan dan memberi tahu ke pendaki yang mau muncak untuk minggir, Edho mengangkat bagian kepala, aku dan Gobeng bagian tengah, mas Lucky bagian kaki. Mengesot di jalur berpasir dan berdebu.Beberapa saat kemudian kamipun sampai di lokasi yg dimaksud mas Lucky, di sana ada tugu bertuliskan ‘Budianto on Memoriam’, lumayan lapang. Di sini kamipun bertemu rombongan pendaki dari @melendoy_adventure yang kelelahan.Ada yang bawa kompor? Ternyata tidak ada, terpaksa kami membuat api (maaf kan kami ya petugas TNBTS, ini benar-benar urgent). Eng ing eng… Di sini malah nambah pasien, ada pendaki perempuan yang asmanya kambuh (tapi tidak bawa obat), ada juga pendaki perempuan yg sepanjang malam menangis karena ‘diliatin’ sesuatu.Suasana masih terkendali, hingga sesaat berubah tegang kembali..Pritt..priit…tolong!!Ada apa lagi ini!Lagi-lagi terdengar suara peluit dari atas batas vegetasi. “Pendakian macam apa ini? kenapa pas kami?” Suasana kembali tegang. Beberapa dari kami bergegas lari menuju ke atas memastikan apa yang terjadi termasuk Edo si kaki keceplosan.Semoga kali ini bukan dri blank 75 lagi. Beberapa saat kemudian, datanglah beberapa pendaki yang mengangkat seorang pendaki yang terkena hipotermia. Ini yang tiup peluit tadi, syukurlah seenggaknya tidak jatuh ke blank 75 lagi.Bergegas pendaki tersebut dibaringkan di dekat perapian, teman-temannya dengan sigap memberikan penghangatan, menyelimuti dengan emergency blanket, SB, memberi oksigen, minyak gosok hangat. Tingkat kesadaran korban sudah delirium.Kami berusaha menyadarkan korban dengan menepuk-nepuk wajah, mengajak berkomunikasi, intinya mencegah si korban agar tidak jatuh tertidur. Memberikan teh hangat. Dua orang teman korban bergegas turun ke bawah (ke Kali Mati) mencari bantuan. Sekalian menginfokan kondisi kami di sini bahwa ada beberapa ‘pasien’ yg memerlukan bantuan untuk evakuasi.Di sini kami cuma bisa menjaga pasien agar kondisinya tidak memburuk sampai bantuan datang atau sampai hari mulai terang. Di sisi timur, langit berwarna keemasan, perlahan mentari mulai muncul di balik garis cakrawala. Indah sekali! Aku sudah bisa membayangkan bagaimana kerennya di puncak Mahameru saat mentari terbit.Yahh walaupun kenyataanya kami sekarang berada di ‘klinik blank 75’ tapi tetep keren dan nikmatin sajalah. Okay, kondisi pasien-pasien kami sudah mulai membaik, yang hipo sudah mulai sadar, yang asma sudah baikan, yang ‘nangis mulu’ udah stop. Sekarang tinggal yang cidera kaki dan tangan masih jd PR kami, gimana evak ke bawah?Cara pertama masih pake matras diangkat di bagian atas, samping dan kaki. Tapi tidak efektif karena jalurnya sempit. Jadi kami ganti cara lain, digendong!? Kami pun meng-evak dengan cara lain, digendong. Walaupun sepertinya korban kesakitan karena kaki dan tangan kiri akan tertekuk, setidaknya saat ini cara itu yg paling mungkin.Kami pun menggendong secara bergantian, lagi-lagi Edho giliran pertama, gesit yahh! (entah gesit atau keceplosan lagi). Aku giliran menggendong yg ke-3 atau yg ke-4 (lupa). Lumayan engap juga napas menggendong korban walaupun jalur menurun. Beberapa teman dari melendoy_adventure, mas Lucky dan lainnya juga ikut bergantian.Beberapa lama kami turun, kmi bertemu dengan pendaki (temannya pendaki yang kena hipo). Yamg turun mencari bantuan ke shlter Kali Mati. Mereka membawa kayu, kain sarung, tali/webbing yang bisa digunakan sebagai tandu. Pake tandu juga tidak semudah yg dibayangkan, kami harus ngesot-ngesot, jaga di atas, bawah, kanan, kiri juga di bawah tandu. Perjuangan keras, akhirnya kami sampai di shlter Kali Mati. Korban kami serahkan ke petugas/ranger yang brjaga di sana.Semua kembali ke tenda masing-masing, tapi sebelum itu dapat hadiah semangka dari Bu De yg jualan di Kali Mati, lumayan. Sebelum ke tenda, Aku, Edho, Gobeng dan Wahyu memastikan kalo si korban akan di evak ke Ranu Pani oleh petugas, jangan sampai terlantar di shlter. Tapi menurut petugas, korban akan di evak besok pagi. Mendengar jawaban petugas, setidaknya kami bisa lebih tenang kembali ke tenda.Kami kembali ke tenda, beres-beres, jemur baju, masak, bikin rujak dan menunggu rombongan kami (Suci, Tyas, Bang Def, Alan) turun summit. Sambal menunggu, kami ngobrol-ngobrol. Aku dan Edo punya ide buat extend satu malam lagi di Kali Mati. Aku dan Edo akan menuju puncak Mahameru lagi. Tapi Gobeng dan Wahyu mutusin tidak ikut muncak, karena masih lelah. Oke, rombongan kami yg summit sudah datang, mendengar ide kami mereka setuju untuk extend di kali mati menunggu Aku dan Edo.Malamnya aku dan Edho trekking menuju puncak lagi, Mahameru, Atap pulau Jawa, Salah satu impian ku, ‘semoga gak ada suara prwitan lagi’. Fyi, Aku dan Edo summit jam 00.00 dan sampe puncak jam 0.15 WIB, kali ini perjalanan kami menuju puncak lancar dan aman. Akhirnya aku dan Edo berhasil menapakan kaki di puncak tertinggi pulau Jawa, puncak para Dewa, Mahameru, 3.676 mdpl.Itulah cerita petualanganku dan sahabat, perjuangan yang cukup keras tapi indah pada akhirnya.

  6. Ridhooprabowo_Salah satu perjalananku yang paling berkesan adalah ketika waktu aku kecil umur 7 tahun diajak ke kampung di Kota Solo dengan menggunakan sepeda motor sama Bapak dari tempat tinggal kami di Brebes, sepanjang perjalanan aku sangat menikmati suasana jalan yang rimbun dan sejuk terutama pas memasuki daerah Alas Roban karena melihat pohon pohon yang besar dan banyaknya suara mesin truk yang berjalan pelan karena menopang beratnya beban, bukan hanya itu sih yang menarik tetapi ketika aku hampir tiba dikampungku jalannya menanjak jadi mau tidak mau harus pegangan biar ga njungkel(jatuh terbalik) wkwkw, Dan itulah salah satu perjalananku yang paling berkesan

    • @veemon1899_Pada hari Kamis 5 tahun yang lalu, setelah Idul Fitri, tepatnya pukul 08.30 pagi, aku dan keluargaku berlibur ke Pantai Carita. Sebelum kami berangkat ke pantai Carita, aku mempersiapkan makanan dan minuman untuk kami nikmati di sana. Sedangkan keluargaku mempersiapkan kendaraan yang akan kami pakai. Setelah semuanya siap, kami langsung berangkat menuju pantai Carita.

      Selama di perjalanan, aku sangat kagum dengan keindahan alamnya. Jalannya yang berkelok-kelok seperti gelombang, sawahnya yang berjejer dengan rapih, dan suasana pegunungan yang sangat indah. Ternyata begitu besar Karunia yang telah Allah berikan untuk kita semua.

      Sesampainya di pantai, kami langsung mencari tempat yang teduh. Kebetulan hari itu cuacanya cukup panas jadi kami harus mencari tempat yang nyaman untuk beristirahat. Setelah mendapatkan tempat yang cocok, aku dan sepupuku langsung bergegas menuju pantai. Kami langsung berenang sambil menikmati deburan ombak yang menghampiri tubuh kami.

      Saat aku sedang menikmati suasana pantai, tiba-tiba aku mendengar suara seseorang meminta tolong. “ Tolong……tolong…….!” Ternyata suara itu adalah suara sepupuku. Betapa terkejutnya aku melihat ia terbawa ombak. Aku dan orang-orang disekitar langsung menolongnya. Tidak mudah untuk mengarungi dan melawan arus ombak yang terbilang berat, sedikit saja aku telat menolong,mungkin sepupu akan terbawa arus ke arah laut. Aku melihat wajah sepupuku begitu pucat, ia takut sekali tenggelam. Wajah yang begitu trauma akan kejadian yang menimpa dirinya sangat mengganggu dirinya. Akhirnya aku pun berusaha menenangkan sepupu itu meski dibilang amat sangat sulit sampai akhirnya dia merasa tenang.

      Setelah kejadian itu, orang tuaku meminta kami untuk berhenti berenang dan segera membersihkan badan kami yang penuh dengan pasir. Mereka tidak mau hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kembali. Tentu saja kami mengikuti permintaan mereka.

      Sebelum kami pulang, tak lupa kami menikmati makanan dan minuman yang telah kami persiapkan dari rumah. Setelah semuanya merasa puas bermain, kami memutuskan untuk segera pulang.

      Liburan kali ini memberikan kenangan tersendiri bagiku. Semoga tidak akan ada lagi yang mengalami musibah yang menimpa sepupuku. Dan temen temen pun harus ber hati hati kembali jika ingin rekreasi di pantai, yang pasti kalian harus :
      – Perhatikan cuaca sekitar
      – Perhatikan arus ombak besar atau tidak
      – jika tidak bisa berenang tolong dampingi dengan orang yang ahli berenang
      – Dan jika sendiri pastikan membawa safety yang sesuai dengan jalur rekreasi

  7. @Ellang16_ List mendaki salah satu seven summit indonesia telah lama menjadi impian, kebetulan saya tinggal ditempat yg tidak bgitu jauh dari gunung tertingi di Sulawesi yaitu Latimojong tapi banyak sekali kendala yang saya alami, mulai dari temen yang tidak sfrekuensi, perlangkapan mendaki dan akses jalan menuju basecamp yg masih tanah liat ataupun bebatuan, tapi diakhir desember kemarin semua bisa terlaksana meskipun hanya sampai di Dusun Karangan perkampungan terakhir di DesaLatimojong, list yang dari dulu sudah hampir menghilang bisa jadi kenyataan, senang banget rasanya bisa merasakan sejuknya udara desa tertinggi di Sulsel ini yang mencapai 7 derajat celcius nggak kebayang di puncaknya dinginnya gimana,pagi pagi dpt cuaca cerah banget dan auto ambil dokumentasi setelah itu mandi di aliran sungainya yg berasa es batu dingin banget hehehe, yang paling nggak bisa dilupain padasaat perjalanan pulang beberapa motor dri teman2 remnya blong hahaha saking curamnya penurunan termasuk motorku, jika diberi umur panjang pengen kesana lagi.

    Terimakasih

  8. List mendaki salah satu seven summit indonesia telah lama menjadi impian, kebetulan saya tinggal ditempat yg tidak bgitu jauh dari gunung tertingi di Sulawesi yaitu Latimojong tapi banyak sekali kendala yang saya alami, mulai dari temen yang tidak sfrekuensi, perlangkapan mendaki dan akses jalan menuju basecamp yg masih tanah liat ataupun bebatuan, tapi diakhir desember kemarin semua bisa terlaksana meskipun hanya sampai di Dusun Karangan perkampungan terakhir di DesaLatimojong, list yang dari dulu sudah hampir menghilang bisa jadi kenyataan, senang banget rasanya bisa merasakan sejuknya udara desa tertinggi di Sulsel ini yang mencapai 7 derajat celcius nggak kebayang di puncaknya dinginnya gimana,pagi pagi dpt cuaca cerah banget dan auto ambil dokumentasi setelah itu mandi di aliran sungainya yg berasa es batu dingin banget hehehe, yang paling nggak bisa dilupain padasaat perjalanan pulang beberapa motor dri teman2 remnya blong hahaha saking curamnya penurunan termasuk motorku, jika diberi umur panjang pengen kesana lagi.

    Terimakasih

  9. ryanrazanf_Ada satu perjalanan tersesat yang paling berkesan. Waktu itu kita mengikuti navigasi ke basecamp karena tidak tau arahnya. ternyata kita masuk kampung yang jalannya berbatu dan hutan padat dengan kondisi gelap hujan. Di titik itu sempat merasa down bahkan hampir menyerah. tapi temanku mengajarkanku buah kesabaran. warga demi warga kita temui, dan alhasil kita sampai tujuan dan mampu menapakkan kaki di puncak Prau. Hikmahnya adalah jangan biarkan suasana menguasai pikiran. Selama kita masih bisa bangkit dan bertanya, jangan pernah menyerah.

  10. hant2hant_Perjalanan paling berkesan ku adalah waktu pergi motoran sendirian dari Bojonegoro, Jawa timur ke Pulau Lombok untuk mengunjungi Sirkuit Mandalika dan Naik ke gunung Rinjani, saya yang belum pernah ke Lombok tapi nekat Motoran sendiri, waktu naik kapal saya mencari informasi kepada para penumpang lain tentang keadaan pulau lombok, waktu saya tiba di Lombok ternyata jam 11 malam, karena saya tidak mau ambil resiko perjalanan malam, akhirnya saya memutuskan untuk menginap di masjid sendirian, kemudian keesokan paginya saya lanjut motoran ke Sirkuit mandalika, terus habis itu lanjut pergi ke Sembalun tempat basecamp Gunung Rinjani, namun di tengah perjalanan saya melewati hutan dan jalannya sangat menanjak, dan apesnya tiba tiba ban roda belakang saya kempes, saya hampir menangis sedih waktu itu karena cuaca pun sudah mulai gelap dan mendung, akhirnya saya dorong motor itu untuk turun kembali mencari bengkel motor, dan setelah itu alhamdulilah semua berjalan lancar sampai saya bisa menggapai puncak rinjani dan kembali pulang dengan selamat, dan waktu pulang saya tiba di surabaya pun tengah malam lagi, akhirnya saya istirahat di pom bensin untuk istirahat tidur 😂 perjalanan ini benar benar sangat berkesan untuk hidup saya, terimakasih untuk semua orang yang telah membantu saya di perjalanan tersebut 😘

Comments are closed.

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Daftar Menu Makanan dan Cara Tepat Mengolahnya Saat Mendaki
Syamsul Alam Habibie Sahabu on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
BLOG OFFICIAL EIGER