Menjadi manusia modern, kita semua menghadapi tantangan krisis lingkungan yang saat ini sedang terjadi. Penumpukan sampah, limbah tak terurai, dan pencemaran yang terus terjadi, memaksa kita untuk mulai benar-benar intensif menerapkan konsep reduce reuse recycle dengan disiplin.
Konsep ini juga dikenal dengan 3R, yang memiliki tujuan dasar untuk terus mengurangi dampak lingkungan akibat sampah dan limbah yang muncul dari aktivitas manusia. Secara wajar, memang setiap kegiatan yang dilakukan manusia akan menghasilkan limbah dan sampah, dalam berbagai jenis. Maka sambil terus beradaptasi dan menerapkan pola hidup yang lebih ‘hijau’, menerapkan reduce, reuse, dan recycle akan jadi langkah sangat tepat.
Mari kita bedah satu per satu mengenai konsep 3R, secara lebih detail.
Reduce, Mulai dari Mengurangi
Konsep pertama dari 3R adalah reduce, yang secara harfiah berarti mengurangi. Memang, langkah pertama dalam menjalankan konsep hidup yang lebih hijau dan ramah lingkungan adalah dengan mengurangi limbah dan sampah, apalagi yang sulit diuraikan oleh alam.
Karena kegiatan manusia secara alami selalu membutuhkan berbagai barang, maka ada baiknya mulai sekarang Eigerian memikirkan barang-barang apa saja yang nantinya akan menjadi sampah, dan bukan jenis sampah yang bisa terurai dengan alami. Misalnya produk dengan bahan plastik.
Dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, Eigerian bisa membantu mengurangi total sampah plastik dari berbagai sumber kegiatan secara masif. Jika dilakukan secara serentak oleh banyak orang, maka sampah yang dihasilkan setiap harinya bisa terus menurun.
Prinsip reduce ini juga bisa diterapkan dengan memilih barang konsumsi yang sekiranya bisa digunakan kembali, dan bukan jenis satu kali pakai.
Reuse, Gunakan Kembali Produk yang Sudah Dipakai
Langkah ini bisa dilakukan dengan menggunakan kembali produk-produk yang sudah selesai dipakai, baik untuk keperluan yang sama atau untuk keperluan lain. Banyak sekali kegiatan yang bisa jadi wujud nyata dari reuse ini.
Misalnya, menggunakan kembali tas belanja secara berulang karena masih layak pakai. Penggunaan tas belanja ini bisa membantu mengurangi jumlah kantong plastik yang muncul, yang digunakan untuk membawa belanjaan.
Eigerian juga bisa menggunakan kaleng bekas biskuit untuk menyimpan uang koin atau beragam pernak-pernik lain, sehingga tak langsung dibuang ketika biskuit sudah habis dimakan. Botol bekas juga bisa dimanfaatkan kembali jadi pot tanaman yang berguna.
Pada dasarnya, prinsip reuse ini menekankan pada pemanfaatan kembali barang yang sudah selesai digunakan berdasarkan fungsi utamanya. Jadi, barang tidak langsung dibuang namun masih bisa digunakan karena memiliki nilai fungsi yang cukup tinggi.
Recycle, Lakukan Daur Ulang untuk Mengurangi Sampah
Proses daur ulang memungkinkan produk-produk yang sudah digunakan, untuk kembali digunakan guna keperluan lain. Dalam upaya mengurangi jumlah sampah, proses daur ulang bisa jadi satu hal kunci untuk memanfaatkan sampah yang sebenarnya masih memiliki nilai guna.
Produk hasil daur ulang ini sebenarnya adalah produk-produk yang memiliki bahan baku dari sampah. Apapun jenisnya, selama bisa diolah kembali dan memiliki nilai fungsi, maka recycle sudah berhasil dilaksanakan.
Aktivitas recycle ini sendiri juga sudah dilakukan oleh pelaku UMKM yang ada di berbagai daerah. Belakangan, upaya daur ulang juga dilakukan oleh brand besar sebagai promosi bahwa produknya merupakan produk yang ramah lingkungan.
Tentu ini kabar baik, artinya, gerakan 3R ini sudah bisa mulai diadaptasi secara lebih luas, sehingga diharapkan dapat membawa dampak lingkungan yang lebih baik dalam beberapa tahun ke depan.
Cara Penerapan Reduce Reuse Recycle dalam Kehidupan Nyata Setiap Hari
Gerakan penggalakan konsep reduce reuse recycle ini sebenarnya sudah dilakukan secara praktis, dan mungkin Eigerian juga sudah melakukannya tanpa sadar.
Kantong plastik kini tak lagi disediakan di minimarket, sehingga Eigerian harus membawa kantong belanja sendiri saat belanja di minimarket tersebut.
Selain itu, penggunaan kantong belanja kain ini juga bisa berkali-kali, hal ini masuk dan konsep reuse. Sama seperti hal itu, Eigerian yang sudah bepergian membawa botol minum sendiri juga sudah mempraktekkan konsep reuse ini.
Reuse reduce dan recycle merupakan upaya terkecil yang bisa dilakukan oleh setiap orang, dalam rangka mengurangi dampak buruk pada lingkungan. Tentu saja, akan lebih baik jika brand besar dengan produksi masif menjalankan prinsip ini, sehingga limbah yang dihasilkan bisa ditekan jumlahnya.
Prinsip reduce reuse recycle juga terus diadaptasi oleh banyak produsen dalam berbagai skala. Eiger Adventure sendiri, sebagai produsen peralatan dan perlengkapan kegiatan luar ruang, senantiasa menerapkan proses ini dalam produksinya. Limbah dan sampah yang ditimbulkan proses produksi bisa ditekan. Tanpa mengurangi kualitas produk, Eiger Adventure juga berkomitmen menjadi salah satu pabrikan ramah lingkungan dengan kualitas produk terbaik di kelasnya.