HomeTips & TrickMountaineeringSOS Adalah Langkah Tepat untuk Mendapatkan Bantuan Ketika Dalam Bahaya

SOS Adalah Langkah Tepat untuk Mendapatkan Bantuan Ketika Dalam Bahaya

Sebagian orang, dan termasuk kamu juga mungkin sempat mengira bahwa SOS adalah singkatan dari “Save Our Souls” atau “Save Our Ship”. Padahal kenyataannya, “Save Our Souls” atau “Save Our Ship” adalah backronym, sedangkan huruf-huruf “S,” “O,” dan “S,” sebenarnya tidak bermakna apapun. Ketiga huruf itu hanyalah rangkaian kode Morse yang terdiri dari tiga titik, tiga garis, dan tiga titik yang semuanya berjalan bersama tanpa spasi atau titik (… —…). Karena tiga titik membentuk huruf “S” dan tiga tanda hubung membentuk “O” dalam kode Morse Internasional, maka sinyal itu kemudian disebut “SOS” agar lebih mudah dilafalkan.

Mengenal Asal Usul SOS

SOS adalah
Sumber: Pixabay

Eigerian mungkin penasaran, bagaimana asal usul SOS? Ketika mesin radio telegraf nirkabel pertama kali digunakan untuk kapal laut saat pergantian abad ke-20 silam, pelaut yang dalam bahaya membutuhkan cara untuk menarik perhatian, memberikan sinyal saat berada dalam kesulitan, dan meminta bantuan. Sinyal unik dibutuhkan untuk memberitahukan situasi bahaya dengan jelas, cepat, dan tidak membingungkan.

Awalnya, organisasi dan negara yang berbeda memiliki sinyal marabahaya sendiri-sendiri. Namun, banyaknya sinyal marabahaya tersebut ternyata malah membingungkan. Oleh karena itu, berbagai negara akhirnya memutuskan untuk membuat panggilan darurat berstandar internasional pada 1906. Marconi “-.-. – .– ..”, dan “……… -..-..- ..” (SSSDDD), yang diusulkan Italia di konferensi sebelumnya, dianggap rumit. Sedangkan kode “… — …” (SOS) yang diusulkan oleh Jerman dianggap dapat dikirimkan dengan cepat dan mudah, serta cukup sulit untuk disalahartikan. Inilah kemudian alasan sandi yang kemudian lebih dikenal dengan sinyal SOS dipilih sebagai sinyal marabahaya untuk penggunaan secara internasional, yang mulai berlaku pada 1 Juli 1908.

Penggunaan SOS saat Mendaki Gunung

SOS adalah

Setiap pendaki selalu dihadapkan dengan pepohonan dan suhu yang dingin di setiap pendakian gunung. Ada banyak sekali tantangan yang ditawarkan gunung sebelum akhirnya bisa menikmati keindahan puncak gunung. Tantangan-tantangan ini kadang terasa begitu berat. Salah satunya adalah saat tidak mengetahui jalan mana yang pasti di tengah rimba hutan gunung. Pada saat genting seperti ini hingga mencapai masa-masa yang lebih darurat lagi, setiap pendaki harus mengerti beberapa sinyal SOS umum seperti di bawah ini:

Mendaki Gunung adalah proses perjalanan yang melewati berbagai kondisi medan dan rintangan yang harus dihadapi oleh pendaki , untuk mencapai puncak

1. Api

Kalau hari telah gelap, maka api adalah sinyal visual yang sangat efektif. Buatlah tiga api unggun yang membentuk segitiga atau pada sebuah garis lurus dengan jarak antar api masing-masing 25 meter. Bentuk ini adalah sinyal internasional yang menandakan bahwa seseorang yang membuat api unggun tersebut sedang mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan. Namun jika kamu hanya seorang diri, menjaga tiga api adalah hal yang cukup sulit. Jadi, cukup gunakan satu sinyal api saja dan jaga nyala api tersebut dengan baik. Pastikan kamu memilih tempat api unggun yang tidak tertutup oleh pohon lebat, sehingga kamu akan terlihat melalui pantauan udara. Jika kamu hanya memiliki sedikit kayu untuk dibakar, maka carilah pohon untuk dibakar.

2. Asap

Jika kamu tersesat di siang hari, maka buatlah asap untuk menarik perhatian. Buatlah warna kepulan asap yang kontras dengan latar yang ada di sekitar. Misalnya kamu sedang di tanah lapang yang berwarna gelap, maka buatlah asap putih dengan membakar sebagian dedaunan hijau, lumut, atau tambahkan sedikit air karena bahan-bahan ini akan memproduksi asap putih. Namun, jika kamu berada di tempat yang terang, maka buatlah asap gelap dengan menggunakan karet, plastik, atau pakaian.

3. Cermin

Penggunaan cermin dalam sinyal SOS adalah cara efektif untuk meminta bantuan di siang hari. Jika kamu tidak memiliki cermin, maka carilah benda-benda yang memiliki reflek terhadap cahaya matahari seperti kaleng soda, sabuk yang mengkilat, ataupun benda-benda lain yang serupa. Perhatikan di mana matahari dan pesawat penyelamat berada. Pastikan pantulan yang dibuat oleh cermin mengarah ke pesawat. Jika kamu kesulitan untuk menemukan di mana pesawat berada, maka arahkan pantulan cermin pada bunyi pesawat tersebut. Ingat, jika kondisi sekitarmu berkabut, sebaiknya kamu mencari spot yang bersih. Pilot telah melaporkan bahwa ia dapat melihat cermin berkedip hingga 160 km jauhnya (jika dalam kondisi ideal).

4. Cahaya

Selain berguna untuk menerangi jalan, lampu senter juga bisa digunakan dalam kondisi darurat. Jika kamu tersesat saat melakukan pendakian, gunakan lampu senter untuk mengirim sinyal SOS. Caranya adalah dengan mengedipkan lampu senter sebanyak 60 kali per menit. Dengan mengedipkan sejumlah itu, berarti menandakan bahwa kamu sedang membutuhkan bantuan, bukan dikira ancaman akan terjadinya penembakan terhadap pesawat. 

5. Kain

Pada keadaan yang tidak diinginkan seperti tersesat, kain juga sangat berguna. Kamu dapat menggunakan kain dengan warna yang kontras dengan lingkungan atau warna yang kontras dengan pohon. Kamu harus meletakkan kain berwarna kontras tersebut di atas pohon, atau letakkan pada tanah lapang yang terlihat dengan jelas, sehingga tim penyelamat udara akan segera mengetahui keberadaan kamu. Selain itu, kamu juga bisa meninggalkan jejak dengan menyobek sedikit kain dan mengikatnya pada batang pohon. Ini akan sangat berguna jika tim pencarian darat sedang mencari keberadaanmu.

Seperti dikutip britannica macam-macam sinyal bahaya yang digunakan secara Internasional oleh kapal laut. Seperti:

  1. Sinyal visual, seperti nyala api, suar merah, sinyal asap oranye, atau bendera persegi yang ditampilkan dengan bola di bawah;
  2. Sinyal suara, seperti pistol atau roket yang ditembakkan secara berkala, atau bunyi terus menerus dari peralatan sinyal kabut; dan
  3. Sinyal radio, seperti kelompok Morse SOS, sinyal kode internasional NC, atau kata yang diucapkan “Mayday” (diucapkan seperti bahasa Prancis m’aider, “tolong saya”), oleh radio telepon.

Jadi, sekarang Eigerian sudah tahu kan kalau sinyal SOS adalah hal penting yang harus dipahami. Kalau Eigerian sudah tahu dan paham sinyal SOS seperti yang telah disebutkan di atas, dijamin kamu akan lebih tenang melakukan pendakian. Selain mengetahui berbagai informasi seputar pendakian, pastikan perlengkapanmu sudah siap sebelum naik gunung. Kamu bisa cek Eiger Adventure Store untuk melihat update koleksi-koleksi terbarunya.

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Daftar Menu Makanan dan Cara Tepat Mengolahnya Saat Mendaki
Syamsul Alam Habibie Sahabu on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru