Sebagian dari kita mungkin sering lupa bahwa kita tidak hanya perlu menjaga kesehatan fisik saja, melainkan juga kesehatan mental. Belakangan ini, ada sebuah istilah populer yang erat kaitannya dengan kesehatan mental. Pasti sering mendengar istilah self healing, kan? Istilah ini bahkan sering muncul di sosial media.
Setiap orang pasti pernah merasa sedih atau bahkan mengalami trauma dari beberapa pengalaman di hidupnya. Misalnya, gagal dalam mencapai sesuatu, mengalami kejadian yang tidak diinginkan, tidak bisa memaafkan diri sendiri, dan lain sebagainya. Lantas, bagaimana cara mengobati luka yang tidak terlihat itu? Untuk mengobati luka batin inilah bisa dimulai dari diri sendiri yaitu dengan self healing.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Self Healing?
Self healing atau pemulihan diri adalah sebuah proses di mana kita memberi ruang dan waktu pada diri sendiri untuk menyembuhkan trauma yang kita rasakan dari masa lalu. Proses ini akan membantu kita belajar untuk dapat memotivasi diri sendiri ketika tengah menghadapi masalah. Kapan kita perlu melakukannya? Pemulihan diri dibutuhkan saat tubuh mulai memberikan sinyal seperti tubuh merasa mudah lelah, susah tidur, mudah cemas, atau sulit fokus saat bekerja.
Melakukan pemulihan diri memang penting. Manfaat dari self healing adalah untuk membantu seseorang lebih memahami dirinya sendiri, menerima ketidaksempurnaan, serta bangkit dari penderitaan yang pernah dialami di masa lalu. Selain itu juga dapat memulihkan diri dari luka batin dengan membentuk pikiran positif dari hal yang sudah terjadi. Perlu dipahami juga bahwa kondisi kesehatan mental juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik. Seperti pepatah mengatakan, “di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat”. Itu artinya, pemulihan diri tidak hanya akan menyembuhkan kesehatan mental saja, tapi juga fisik.
Baca juga: 7 Manfaat Menulis bagi Kesehatan Mental yang Jarang Diketahui
Cara Melakukan Self Healing yang Tepat
Lantas, bagaimana cara melakukan self healing yang tepat? Selain percaya akan kesembuhan dan diri, tentu saja kita juga perlu melatih beberapa skill. Self healing berarti kota bisa menyadari emosi, baik negatif dan positif, serta bisa menerimanya. Self healing bisa dicapai dengan melakukan perubahan-perubahan kecil yang dapat membuat kita merasa lebih nyaman dengan diri sendiri. Berikut ini adalah 5 cara yang bisa kita coba praktekkan:
1. Rajin olahraga
Walaupun rasanya malas untuk bergerak, olahraga tetaplah penting. Pastikan kita mengambil waktu sedikit demi sedikit untuk meregangkan otot dan sendi, karena itu merupakan kebutuhan fisik tubuh kita. Selain itu, olahraga juga dapat mengeluarkan hormon endorfin yang akan memicu emosi positif. Maka dari itu, selain merasa lebih baik dan bugar secara fisik, kita juga akan merasa lebih positif jika rajin berolahraga.
2. Meditasi
Kita bisa mengalihkan fokus kita dari masa lalu atau masa depan, dan belajar untuk lebih rileks serta aware akan semua hal yang sedang terjadi di masa kini. Kuncinya adalah hadir di masa sekarang. Sadari, apa yang kita pikirkan, apa yang kita rasakan, apa yang kita dengar, apa yang kamu cium, dan lainnya. Dari sini, kita bisa tahu apa yang tubuh kita sedang coba katakan kepada kita secara fisik maupun emosional. Misalnya, kita bisa saja merasa lelah, mengantuk, atau sedih. Hal pertama dalam self healing adalah menyadari masalah dan perasaan negatif yang ada pada diri kita sendiri.
3. Menulis
Menulis adalah media bagi seseorang untuk mengutarakan segala hal tentang apa yang tidak bisa diutarakan secara langsung. Selain itu, menulis juga dapat dijadikan sebagai media untuk penyembuhan luka. Kita tidak perlu bingung, harus mulai dari mana saat hendak menulis, atau harus mempelajari tanda baca yang seperti apa. Kita bisa langsung menulis sesuai dengan apa yang sedang kita rasakan. Dengan mengekspresikan yang sedang kita rasakan melalui tulisan, maka perlahan kita bisa menyembuhkan luka agar tidak menyiksa batin secara lebih dalam lagi.
4. Konsumsi makanan sehat
Pernah dengar pepatah “you are what you eat”? Nyatanya, makanan memang mengambil peranan dalam kesehatan tubuh dan pikiran kita. Makanan yang sehat dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi seimbang bagi tubuh, seperti buah-buahan dan sayuran. Walau kita mungkin merasa ingin makanan cepat saji atau instan, tapi sebenarnya makanan ini tidak baik. Keinginan untuk konsumsi makanan tidak sehat merupakan sebuah gejala yang diberikan tubuh kalau tubuh kita sedang mengalami stres.
5. Meluangkan waktu bersama orang lain
Meluangkan waktu bersama orang-orang yang bisa memberi kita dukungan di masa self healing juga perlu dilakukan. Jangan ragu untuk mengatakan kepada mereka jenis dukungan apa yang kita perlukan. Apakah kita ingin sebuah solusi, atau kita hanya ingin didengarkan. Bahkan, kita mungkin hanya perlu mendengar kata-kata dukungan seperti “semuanya akan baik-baik saja” atau sekadar “aku ada untukmu”.
Terkadang, ketika luka kita sudah terlalu dalam dan lama dipendam, maka akan lebih susah bagi kita untuk menyadarinya. Maka dari itu, diperlukan konseling atau terapi untuk membantu mencari tahu akar dari permasalahan dalam diri kita. Jika kita tidak merasa nyaman dengan diri sendiri atau orang lain sampai berlarut-larut dan hal tersebut mengganggu, maka tidak ada salahnya untuk menemui psikolog.
Baca juga: Apa Sih Manfaat Yoga Bagi Kesehatan Fisik dan Mental?
Self healing adalah upaya yang dapat dilakukan sendirian, misalnya belajar memahami diri sendiri, menerima kekurangan-kekurangan yang dimiliki, dan berpikir positif tentang kehidupan yang sedang kita jalani. Self healing yang dapat kita lakukan sendiri seperti meditasi, yoga, menuliskan perasaan di buku jurnal, dan lainnya. Supaya lebih nyaman saat berolahraga atau melakukan kegiatan lainnya dalam rangka self healing, kita bisa mempercayakan segala keperluan pada produk-produk dari Eiger Adventure. Untuk mendapatkannya, kita bisa langsung mengunjungi laman Eiger Adventure. Siapa tahu, dengan melihat koleksi terbaru dari Eiger Adventure bisa menyegarkan pikiran, kan?