Tak hanya di dunia mountaineering, EIGER juga turut memberikan perhatian sekaligus dukungan penuh untuk para atlet di dunia panjat. Ayo, kita berkenalan lebih dekat dengan salah satu atlet EIGER, Cikal Damarwulan yang telah menggeluti olahraga panjat sejak usia dini.
Di Indonesia, olahraga panjat telah berkembang begitu pesat. Dari tahun ke tahun, peminatnya terbilang cukup banyak hingga bisa melahirkan talenta-talenta terbaik. Juga turut mencetak prestasi membanggakan di kancah nasional maupun internasional.
Melalui EIGER Adventure Service Team (EAST), EIGER pun ingin bisa berperan secara aktif dalam hal pembinaan atlet-atlet muda. Dengan menciptakan sentra-sentra latihan yang layak serta. Juga sejumlah ajang kompetisi tingkat nasional untuk pengembangan yang berorientasi pada prestasi di kemudian hari.
Atlet EIGER: Kisah Cikal Damarwulan, Pemanjat Cilik Berusia 14 Tahun Asal Bandung
Cikal Damarwulan. Mungkin bagi sebagian orang masih belum begitu familier ketika mendengar namanya. Pemilik nama lengkap Ardana Cikal Damarwulan ini merupakan salah satu bagian dari atlet EIGER yang telah menggeluti hobinya di dunia panjat sejak usia dini.
Tak tanggung-tanggung, bocah kelahiran 8 September 2010 ini telah menekuni olahraga panjat sejak ia menginjak usia 7 tahun. “Kegiatan panjat itu sangat menarik bagi aku, karena punya banyak tantangan dengan jalur panjat yang bervariasi dan tentunya bisa bikin badan sehat,” ujarnya saat ditanyai apa yang membuat dirinya sangat jatuh cinta pada olahraga ini.
Ketertarikan Cikal terhadap olahraga panjat memang sudah terlihat sejak umur 4 tahun. Hampir semua bagian dan furniture rumah pernah ia panjat. Melihat hal itu, sang orang tua pun akhirnya mengajak anak laki-lakinya mengunjungi toko EIGER yang berlokasi di Jalan Sumatera. Awalnya untuk memperkenalkannya pada olahraga ekstrem ini agar kegemaran memanjatnya bisa tersalurkan dengan baik.
Meski saat itu ia belum bisa mendaftar menjadi anggota klub panjat dinding, EIGER Climbing Center (ECC) karena terhalang batasan usia, tetapi Cikal tetap diperbolehkan untuk ikut berlatih di arena wall climbing yang ada di sana.
Di tahun 2017, Cikal yang juga hobi bermain Lego ini resmi bergabung menjadi anggota ECC karena pada tahun itu usianya telah memenuhi syarat. Sejak itulah Cikal rutin berlatih yang didampingi oleh instruktur profesional di ECC.
Pengalaman Menjajal Tebing Alam
Sebagai seorang pemanjat, tentu ada hasrat yang besar untuk bisa menjajal berbagai arena dengan grade atau tingkat kesulitan yang berbeda, tak hanya di wall climbing, tetapi juga dengan bidang yang lebih ekstrem seperti tebing alam.
Selain sering berlatih di wall climbing yang terletak di toko EIGER Jalan Sumatera dan Jalan Cihampelas, Cikal juga pernah menguji kebolehannya di beberapa arena wall climbing di Singapura dan Malaysia.
Ia juga mengaku telah menjajal beberapa tebing alam yang sudah menjadi spot favorit bagi para pencinta olahraga panjat tebing, seperti tebing Citatah 90, tebing Citatah 125, tebing Hawu, gua Pawon, dan tebing Bongkok.
“Banyak banget pengalaman seru selama aku bergelut di dunia panjat ini. Salah satunya saat di tebing Citatah 125. Aku memanjat jalur Patas dan di sana aku terjatuh karena kaget tiba-tiba ada burung hantu keluar dari salah satu celahnya,” pungkasnya.
Baca Juga: Inilah Sejarah Panjat Tebing Indonesia, Temukan Fakta Menariknya!
Prestasi yang Berhasil Diraih
Cikal mulai mengikuti kompetisi sejak usia 8 tahun dan berhasil meraih posisi jawara di usia 9 tahun. Ia masuk dalam kategori Lead Putra di ajang ECC Spider Kids Series 1 yang diselenggarakan oleh EIGER pada tahun 2019.
Tak berhenti sampai di situ, di tahun berikutnya ia pun berhasil membawa pulang medali di sejumlah ajang kompetisi. Beberapa di antaranya HIMAPERA Sport Climbing Competition 2021, Ministry of Youth and Sport Cup, Manjat Climbing Competition 2022. Juga ada Youth Bouldering Series Singapore 2023, hingga yang paling berkesan baginya ketika mengikuti IFSC Asian Kids Championship 2023 yang dihelat di Jamshedpur, India.
“Kompetisi yang paling berkesan buat aku adalah ketika bisa bertanding di IFSC Asian Kids Championship di India, karena ini pertama kalinya aku mengikuti kompetisi yang diadakan IFSC dan berskala Asia,” jelasnya dengan penuh semangat.
Di tahun 2024 ini, Cikal sudah menyusun rencananya untuk mengambil bagian dalam kamp pelatihan teknis di Singapura serta mengikuti pusat pelatihan teknis dan fisik di Jepang. Selain itu, ia juga akan mengikuti berbagai kompetisi yang sudah terjadwal. Di antaranya World Youth Championship, Asian Youth Championship, Rock Trip ke Krabi di Thailand, serta mengikuti Liga Singapore.
Dengan semangat yang begitu tinggi, Cikal mengakui bahwa cita-citanya adalah ingin menjadi juara dunia. “Cita-cita aku ingin menjadi juara dunia, juara olimpiade, dan bisa menyelesaikan jalur tebing tersulit di dunia,” tambahnya.
Mendapat Dukungan Penuh dari Orang Tua
Cikal mendapat dukungan penuh dari orang tuanya bahkan sejak awal ia mengenal olahraga ini. “Aku sangat bersyukur dan senang karena didukung sama orang tua untuk mendalami hobi ini. Aku juga selalu disemangatin sama mereka,” serunya.
Dukungan yang didapatkan ini juga turut membantu strategi persiapan mental untuk dirinya, seperti teknik visualisasi, praktik mindfulness atau meditasi. Terutama saat mempersiapkan kompetisi dan tetap fokus selama berada di situasi dengan tekanan tinggi.
Program pelatihan pribadi Cikal dikembangkan oleh pelatih dan dinilai setiap tiga bulan sekali yang terdiri dari latihan interval pemanjatan, latihan ketahanan, latihan gerakan memanjat (bouldering lines), dan latihan fisik dasar.
Meski begitu, ia juga disarankan oleh para pelatihnya untuk lebih banyak bermain dengan kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan dunia panjat sebagai salah satu caranya untuk mengatasi kelelahan mental yang terjadi.
Terlepas dari kesenangannya dalam menggeluti olahraga panjat, Cikal pun mengaku pernah mengalami banyak kesulitan selama berkegiatan. Atlet yang khas dengan penampilan rambut panjangnya ini. “Banyak banget kesulitannya, tapi yang paling sering adalah kulit jari sudah berdarah semua, tapi masih harus menyelesaikan pemanjatan.”
Ia pun tidak pernah menyerah untuk bisa menjadi yang terbaik dan memberikan yang terbaik pula agar bisa mengharumkan nama bangsa di mata dunia khususnya di ranah panjat dinding. “More climbing, less drama. Pokoknya manjat aja, enggak usah mikir yang enggak perlu,” pungkasnya.
Baca Juga: 5 Manfaat & 4 Tips Olahraga Panjat Tebing, Pemula Merapat!
Lengkapi Perlengkapan Memanjat dari EIGER
Lengkapi perlengkapan memanjat kamu dengan EIGER, yuk Eigerian. Buat kamu yang mencari carabiner, chalk bag, kaus, celana, atau ransel untuk olahraga panjat, semuanya bisa kamu temukan dengan mudah di eigeradventure.com dan EIGER Adventure Store (EAS).
Belanja pun kini semakin mudah lewat mobile apps EIGER Adventure. Kini sudah bisa kamu unduh di Play Store (Android) dan App Store (iOS). Selain itu, jangan lupa juga untuk bergabung menjadi bagian dari EIGER Adventure Club (EAC). Dapatkan promo menarik di setiap bulannya! Ayo, mulai aktivitas seru dan menyenangkan bersama EIGER!