Mau berkunjung ke cagar alam Depok? Berikut informasi alamat, tiket masuk, dan daya tarik yang bisa Eigerian nikmati!
Depok tak hanya dikenal sebagai kota pendidikan karena adanya kampus Universitas Indonesia. Depok juga dikenal sebagai wilayah penyangga yang memiliki kawasan konservasi alam tertua di Indonesia.
Cagar alam Depok memiliki nama resmi Taman Hutan Raya (Tahura) Pancoran Mas, merupakan bagian dari ruang terbuka hijau atau hutan kota miliki Pemerintah Kota Depok.
Tahura Pancoran Mas saat ini berperan sebagai paru-paru Kota Depok yang menyuplai oksigen dan ekosistem alam yang masih terjaga. Pasalnya, tak banyak kehadiran hutan kota yang ada di wilayah aglomerasi Jabodetabek.
Selain sebagai paru-paru kota, cagar alam Depok ini juga menjadi tempat rekreasi bagian sebagian besar warga lokal.
Banyak masyarakat yang berkunjung ke Tahura Pancoran Mas untuk sekedar jogging, jalan santai, piknik, atau hanya sekedar menikmati suasana.
Jika Eigerian tertarik mengunjungi cagar alam Depok yang satu ini, maka berikut informasi lengkap yang perlu Eigerian ketahui. Simak artikelnya sampai akhir, ya!
Baca Juga: 3 Jalur Pendakian Gunung Burangrang yang Ramah Bagi Pendaki
Sejarah Cagar Alam Depok
Tahura Pancoran Mas atau cagar alam Depok merupakan satu dari dua cagar alam tertua di Indonesia setelah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
Tahura seluas 7,1 hektar ini merupakan hibah dari pendiri Kota Depok, Cornelis Chastelein. Tahura yang ditetapkan pada tahun 1999 itu berfungsi untuk menekan pencemaran udara, perubahan iklim, dan penampung cadangan air bersih.
Cagar alam secara umum memang difungsikan untuk pelestarian flora dan fauna, tujuan penelitian, pendidikan, budaya, dan pariwisata.
Sebelum menjadi cagar alam, dahulu wilayah tersebut merupakan bagian dari tanah miliki Cornelis Chastelein, seperti yang disinggung di awal. Kala itu, cagar alam ini ditetapkan berdekatan dengan Cagar Alam Cibodas-Gede.
Masyarakat setempat lebih mengenal hutan kota itu dengan sebutan Cagar Alam Pancoran Mas. Pasalnya, hutan kota tersebut awalnya merupakan kawasan pelestarian alam yang sudah berusia lebih dari 200 tahun.
Kawasan tersebut dikukuhkan sebagai cagar alam (Natuurreservaat) berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda nomor 7 tertanggal 13 Mei 1926.
Sebelumnya, Pemerintah Hindia Belanda juga telah menetapkan kawasan Gunung Gede sebagai cagar alam pada 1889.
Dengan demikian, Cagar Alam Pancoran Mas dan Cagar Alam Gede-Cibodas merupakan dua cagar alam tertua di Indonesia.
Namun kini, Cagar Alam Gede-Cibodas sudah diubah namanya menjadi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Baca Juga: 5 Manfaat Mendaki Gunung Bagi Kesehatan, Terbukti Kurangi Stress
Lokasi dan Tiket Masuk Tahura Pancoran Mas
Kota Depok memiliki luas 200,29 kilometer persegi. Sekitar 7,1 hektar diantaranya ditetapkan sebagai Tahura Pancoran Mas yang menjadi kawasan konservasi dan rekreasi yang masih asri.
Tahura Pancoran Mas terletak di Kampung Baru, Kelurahan Pancoran Mas, Kota Depok. Jaraknya hanya sekitar 10 menit berkendara dari pusat Kota Depok dan sekitar 40 menit dari Jakarta.
Sebagai salah satu dari ruang terbuka hijau yang ada di wilayah aglomerasi, Tahura Pancoran Mas sering dikunjungi oleh masyarakat untuk berolahraga.
Suasana yang masih alami dan asri, membuat tempat ini juga sangat cocok untuk menenangkan diri dari hiruk pikuk Kota Depok.
Untuk masuk ke dalam kawasan Tahura Pancoran Mas ini, kita tak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun alias gratis. Hutan kota ini buka setiap hari pada pagi hingga sore hari.
Semua orang bisa berkunjung dan melakukan aktivitas di dalam kawasan Tahura Pancoran Mas. Namun, pastikan kita selalu menjadi pengunjung yang bertanggung jawab dengan menjaga kebersihan, keindahan, dan kenyamanan, ya!
Baca Juga: 5 Tempat Camping Di Bogor yang Jadi Opsi Menarik
Kekayaan Hayati Tahura Pancoran Mas
Tahura Pancoran Mas pada mulanya memiliki luas 150 hektar. Kini, luas wilayahnya hanya tersisa 7,1 hektar saja. Hal ini dipengaruhi oleh pesatnya pertumbuhan penduduk dan kebutuhan akan wilayah permukiman baru.
Lambat laun, kawasan hutan hijau itu mengalami penyempitan lahan. Kekayaan hayati yang tersimpan di dalamnya juga sudah jauh berkurang. Meski begitu, kita tetap bisa menikmati kesejukan dan keindahan alam yang masih terjaga disini.
Semula, Cagar Alam Pancoran Mas merupakan kawasan pepohonan rindang yang menjulang tinggi sebagai ciri khas hutan dataran rendah yang ada di Jawa Barat. Kondisi vegetasinya bisa dikatakan mirip seperti yang ada di TNGGP.
Vegetasi tersebut adalah rumah bagi berbagai jenis burung. Semak belukarnya menjadi habitat berbagai jenis serangga. Beberapa jenis mamalia seperti harimau, monyet, kancil, kijang, rusa, dan lain-lain juga mendiami vegetasi tersebut.
Saat ini, berdasarkan catatan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Tahura Pancoran Mas, terdapat 83 spesies tumbuhan dari 43 famili. Sebagian diantaranya adalah 27 jenis pohon meranti, waru, jambu, kluwih, dan laban.
Ada juga 30 jenis tumbuhan bawah seperti rotan, pakis hutan, dan rumput gajah serta empat jenis liana, yaitu seserehan, rarambatan, gadung, dan cipatuheur.
Selain itu, satwa liar yang saat ini mendiami kawasan Tahura Pancoran Mas diantaranya spesies ular sanca, kobra, ular pucuk, kucing hutan, musang, dan biawak. Ada juga beberapa jenis katak pohon, burung jogjog, ciblek, dan kipasan.
Meskipun jumlah flora dan fauna yang tersisa tak sebanyak dulu, Tahura Pancoran Mas tetap menjadi sarana pendidikan dan rekreasi yang menarik untuk dikunjungi.
Sebelum berkunjung ke Tahura Pancoran Mas, pastikan Eigerian menggunakan perlengkapan olahraga dan outfit liburan terbaik demi keamanan dan kenyamanan selama berkunjung.
Eigerian bisa menggunakan perlengkapan outdoor dan traveling seperti kaos, topi, kacamata, sepatu, sandal, tas ransel, dan aksesoris traveling lainnya dengan berbelanja melalui website EIGER Adventure Official.
Proses belanja online di situs web EIGER sangatlah mudah dan nyaman. Didukung dengan berbagai metode pembayaran, seperti paylater, bank transfer, hingga COD. Dapatkan juga harga terbaik dan promo menarik untuk berbagai barang pilihan.