HomeTips & TrickGreen & HealthySampah Plastik Bisa Merusak Kelestarian Alam! Yuk, Bijak Mengelolanya

Sampah Plastik Bisa Merusak Kelestarian Alam! Yuk, Bijak Mengelolanya

Tahukah kamu, bahwa jumlah sampah yang dikumpulkan dari 17 gunung yang ada di Indonesia mencapai hampir 4 ton pada tahun 2017 lalu? Melansir dari media Jawapos.com, komunitas peduli sampah gunung dan hutan Indonesia,​​ Trashbag Community (TC) menyebutkan bahwa sampah tersebut​​ diperoleh​​ dari kegiatan operasi bersih yang bertajuk Sapu Jagad. Komunitas tersebut mencatat bahwa sebagian besar sampah yang dikumpulkan berupa 37% sampah plastik, 15% botol plastik, 10% sampah kain, 8% tisu basah, 6% beling, 8% sampah kaleng, 4% puntung rokok. Total sampah yang dikumpulkan dari 17 gunung adalah berkisar 3.317,6 kilogram (kg) atau setara dengan 3,3 ton sampah. Angka yang sangat besar, bukan? 

Kemudian pada tahun 2019 lalu, kabar menyedihkan terkait sampah di gunung juga hadir kembali. Bahkan untuk satu gunung,​​ sampah yang berhasil dikumpulkan dari gunung Ijen mencapai 400 kg sampah plastik. Dan di tahun 2021, bagaimana jadinya jika para pendaki gunung masih suka meninggalkan sampah di atas gunung? 

Menerapkan Prinsip Zero Waste saat Naik Gunung

Nah, bagi Eigerian yang menyukai kegiatan mendaki gunung, sebenarnya kamu bisa lho mendaki gunung tanpa “nyampah”. Caranya adalah dengan menerapkan prinsip​​ zero waste. Simak beberapa tips berikut ini:

1. Cek sumber konsumsi untuk mendaki gunung

Mengapa kamu perlu melakukan pengecekan kembali terhadap sumber konsumsi yang akan kamu bawa ke​​ gunung? Hal ini bertujuan untuk melihat apakah sumber konsumsi yang kamu bawa sudah bebas dari kemasan plastik dan bebas dari potensi​​ sampah atau belum.​​

2. Gunakan wadah yang dapat digunakan kembali

Setelah kamu membuat daftar​​ bahan konsumsi yang akan dibawa naik gunung, kamu dapat mengganti wadah konsumsi kamu pada wadah makanan yang biasa digunakan untuk bekal. Masak makanan secara matang dan tempatkan ke​​ dalam wadah makanan yang ramah lingkungan. Hindari membawa wadah makanan sekali pakai, untuk meminimalisir sampah plastik. 

3. Hindari membawa makanan instan

Sebagai salah satu menu makanan yang​​ low budget, rasanya enak dan praktis, mie instan biasanya tidak akan pernah ketinggalan untuk dibawa selama masa pendakian. Bahkan ada beberapa pendaki yang mengklaim bahwa belum terasa naik gunung jika belum membawa makanan yang satu ini. Tapi jangan asal klaim saja, karena makanan instan seperti ini malah tidak baik lho untuk tubuh kamu yang sedang naik gunung. Selain tidak baik untuk tubuh​​, kemasan​​ plastik mie instan juga sering ditemukan di gunung.

4. Jangan menyisakan makanan

Selain sampah anorganik, sampah organik sisa makanan juga sering kali ditemukan di​​ gunung.​​ Walaupun​​ sampah​​ organik​​ dari sisa makanan ini mudah sekali terurai,​​ namun sampah organik juga dapat menimbulkan bau yang​​ mengganggu​​ pendaki lainnya. Selain itu, sampah​​ sisa makanan juga dapat memicu perubahan iklim.​​ Diperkirakan​​, sebanyak 1 ton sampah organik dapat menghasilkan 50 kg gas​​ metana. Walaupun sisa makanan yang tidak kamu habiskan​​ tidak sampai berton-ton, namun coba kamu bayangkan jika setiap pendaki menyisakan makanannya, berapa jumlah makanan yang terbuang percuma jika dalam sehari ada ratusan pendaki? Jadi selama kamu mendaki gunung,​​ perkirakan dengan tepat kebutuhan​​ makananmu dan selalu habiskan!​​ 

5. Bawa sampah turun gunung

Jika kamu tidak dapat menghindari​​ penggunaan​​ wadah makanan yang sekali pakai, atau yang berpotensi​​ menimbulkan​​ sampah plastik, maka bawa turun kembali sampahmu. Ingat, sampah yang kamu hasilkan selama beraktivitas di​​ gunung dapat membahayakan makhluk lainnya yang hidup di gunung. 

Ingat,​​ jika kamu adalah seorang pendaki, pegiat, atau penikmat gunung,​​ mulai saat ini​​ hindari mendaki gunung dengan meninggalkan sampah ya

Bahaya Sampah Plastik bagi Kelestarian Alam

sampah plastik
sumber: freepik

Masalah dari sampah plastik adalah sifatnya yang tidak mudah terurai, dan sering kali digunakan hanya sekali. Melansir laman nrdc.org, terdapat sebanyak 80% sampah di laut yang berasal dari daratan. Itu berarti terjadi perpindahan massa sampah plastik dari hulu hingga ke hilir. Perpindahan sampah selain dari sungai juga bisa bergerak akibat terjadinya hujan lebat atau melalui saluran pembuangan yang meluap. 

Selain ekosistem laut yang rusak akibat limbah plastik, sampah plastik juga berdampak pada beberapa hal, di antaranya adalah:

1. Merusak rantai makanan hewan

Tidak hanya manusia, pencemaran sampah plastik juga dapat mempengaruhi plankton sebagai organisme terkecil di dunia. Jika organisme terkecil turut terganggu, maka akan menyebabkan ketidakseimbangan rantai makanan bagi organisme lainnya. Hewan yang lebih besar juga bisa teracuni, dan manusia kemungkinan akan mengonsumsi ikan yang tercemar polutan seperti mikroplastik. 

2. Merusak ekosistem hewan  

Melansir data National Oceanographic and Atmospheric Administration, disebutkan bahwa jutaan burung dan ikan, hingga 100.000 mamalia meninggal akibat pencemaran sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik. Sampah plastik juga dapat merusak sistem hutan bakau yang penting bagi manusia dan merupakan habitat bagi ribuan spesies. Tentu kerusakan ekosistem ini akan membawa dampak yang sangat buruk bagi hewan yang bergantung di tempat tersebut. 

3. Pencemaran tanah dan air  

Saat sampah plastik menggunung, maka tempat pembuangan sampah akan berinteraksi secara langsung dengan air. Kondisi tersebut akan membuat bahan kimia berbahaya bisa meresap terlalu dalam hingga ke bawah tanah. Dengan pencemaran tanah dan air, maka akan terjadi penurunan kualitas, kemudian air tanah dan waduk menjadi rentan terhadap kebocoran racun dan aliran sampah plastik. Kerusakan air juga bisa menjadi penyebab penyakit jika dikonsumsi langsung oleh masyarakat. Tidak hanya itu saja, pencemaran tanah juga akan merusak humus tanah sehingga tidak dapat diberdayakan untuk bercocok tanam.

Cara Bijak Mengelola Sampah Plastik 

Pengelolaan sampah plastik bisa dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan mengedepankan 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Ada banyak hal yang bisa dimanfaatkan atau ditanggulangi dengan mengurangi kebiasaan yang bergantung dengan plastik. Cara yang pertama adalah dengan menggunakan tas daur ulang atau membawa tas belanja dari rumah. Faktanya kantong plastik telah menjadi kebiasaan yang merugikan jika diteruskan tanpa adanya pengawasan.

Tidak hanya itu, botol plastik yang sulit terurai juga bisa menjadi lahan kreasi bagi beberapa orang, salah satunya adalah dengan membuat kreasi seni. Solusi lain untuk pengolahan sampah plastik adalah daur ulang sampah plastik yang bisa dilakukan oleh pihak Pemerintah, masyarakat, bahkan perusahaan. Dalam skala perusahaan, biasanya sampah plastik yang didaur ulang akan diubah menjadi biji plastik yang nantinya dapat digunakan kembali sebagai bungkus. Kampanye daur ulang sampah plastik ini juga kian sering diumumkan oleh banyak perusahaan. 

Ganti Botol Sekali Pakai dengan Tumbler

sampah plastik

Pemakaian tumbler atau botol minum yang bisa dipakai berulang kali tentu saja bisa menjadi salah satu cara bijak untuk mengurangi sampah plastik dari kemasan air minum. Di pasaran memang terdapat beragam pilihan botol minuman, dan salah satu yang paling populer adalah tumbler berbahan stainless steel. Stainless steel merupakan material yang sejak lama digunakan untuk peralatan masak dan makan, yang memiliki keunggulan durasi pemakaiannya lebih lama dibandingkan material lain seperti plastik. Botol atau alat makan berbahan stainless steel juga tidak mudah kotor dan mudah dibersihkan.

Eiger punya beberapa rekomendasi tumbler terbaik yang bisa Eigerian pilih. Di antaranya adalah:

  • Eiger Voodoo Water Bottle adalah botol minum yang cocok digunakan untuk menemanimu saat berkemah, traveling, maupun berkegiatan sehari-hari. Terbuat dari bahan stainless steel, botol minum ini bebas BPA, jadi sangat aman digunakan.
  • Eiger Campers Carafe Bottle adalah botol minum yang terbuat dari bahan stainless steel dengan desain simpel dan ringan. Botol ini dilengkapi dengan tas botol berbahan kanvas serta tali yang dapat disesuaikan, sehingga kamu bisa dengan mudah dan nyaman membawa botol minum kemanapun. 

Walaupun harga tumbler berbahan stainlesssteel relatif lebih mahal, namun daya tahannya yang lama bisa dianggap sebagai investasi. Jadi, tidak perlu sayang uang untuk membeli satu buah tumbler berkualitas dari Eiger.

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Daftar Menu Makanan dan Cara Tepat Mengolahnya Saat Mendaki
Syamsul Alam Habibie Sahabu on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru