Tidak pernah dikatakan sebagai aktivitas fisik yang ringan, pendakian gunung memerlukan tenaga dan daya tahan besar pada tubuh. Tanpanya, kelelahan bisa lekas dirasakan, dan ketika hal ini terjadi tentu harus disikapi dengan bijak. Untuk Eigerian, tahu ciri-ciri kelelahan saat mendaki gunung penting sehingga kamu bisa menentukan waktu yang tepat untuk istirahat dan terhindar dari hal yang tidak diinginkan karena tubuh terlalu dipaksakan.
Pemahaman tentang informasi ini sebenarnya bersifat mendasar untuk semua pendaki, agar bisa lekas mengenali tanda yang muncul pada diri atau anggota rombongan jadi tidak sampai fisik terkuras habis dan justru menghadirkan masalah lainnya.
Lebih lanjut tentang ciri-ciri kelelahan saat pendakian bisa kamu cermait di sini, lengkap dengan penyebab dan cara mengatasinya.
Baca Juga: 6 Alat Masak Camping yang Wajib Dibawa, Bikin Makanan Enak!
Ciri-Ciri Kelelahan saat Mendaki Gunung
Kelelahan adalah kondisi umum yang muncul saat tubuh terus-menerus diberikan tekanan atau beban untuk beraktivitas. Kondisi ini tidak hanya terjadi ketika pendakian gunung saja, tapi pada berbagai aktivitas yang melibatkan gerakan fisik intens atau berkepanjangan.
Beberapa tanda yang bisa dengan mudah dikenali antara lain adalah sebagai berikut.
- Tubuh terasa atau terlihat lemas, tidak bertenaga, dan terus terasa mengantuk
- Terasa sakit kepala atau pusing
- Otot di bagian kaki, dan badan mengalami nyeri atau pegal, serta rasa lemas
- Mengalami kram pada bagian tubuh tertentu
- Refleks tubuh menjadi leibh lambat
- Menjadi lebih temperamental atau emosional
- Sulit berpikir jernih
- Adanya gangguan koordinasi dari otak ke tangan atau mata
- Padangan menjadi kabur
- Sulit mengingat suatu hal dan kesulitan berkonsentrasi
- Kewaspadaan menurun pada situasi sekitar
- Turunnya motivasi dan terus mengeluh pada keadaan
- Pada tingkat ekstrim, kehilangan kesadaran
Ketika seseorang dalam rombongan atau kamu mengalami ciri di atas, bisa jadi itu adalah tanda tubuh untuk menunjukkan kondisi yang tidak lagi prima. Ketika kelelahan terjadi, tubuh idealnya harus diistirahatkan terlebih dahulu untuk pulih selama beberapa waktu.
Tapi Apa Saja Penyebab dari Kelelahan Ini?
Tidak sedikit hal-hal yang bisa menjadi pemicu munculnya ciri-ciri kelelahan pada kegiatan pendakian.
Hal pertama tentu adalah perjalanan yang dilakukan, dengan medan yang curam dan beban yang dibawa di punggung. Beban ini harus ditanggung oleh tubuh secara terus menerus selama pendakian berlangsung, dan tentu saja mendorong tubuh untuk bekerja ekstra keras.
Poin kedua yang mungkin sudah diduga adalah adanya perubahan ketinggian yang cukup signifikan. Perubahan ketinggian berpengaruh pada kelembaban dan kadar oksigen yang ada di udara, sehingga mengurangi suplai oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh saat bekerja keras
Ketiga, kurangnya persiapan yang dilakukan. Pendakian umumnya dilakukan dengan persiapan fisik yang memadai, sehingga kondisinya prima di hari H pendakian. Ketika tidak ada persiapan fisik dan kesehatan yang terjaga, maka kelelahan akan mudah terjadi
Selanjutnya adalah asupan energi yang tidak tercukupi. Makan dan minum sebelum melakukan pendakian penting, karena tubuh perlu tenaga yang besar untuk terus menanjak dan mencapai tujuan akhir.
Faktor cuaca juga tidak boleh disepelekan. Kondisi cuaca yang sangat panas terik, hujan deras, atau suhu dingin yang harus dihadapi tubuh juga memerlukan usaha ekstra dari tubuh pendaki agar bisa tetap bergerak dan terus melangkah.
Jadi cukup banyak ‘kan yang bisa jadi pemicunya?
Saat Sudah Terjadi, Ini 5 Cara Tepat Mengatasi Kelelahan
Upaya pencegahan bisa kamu lakukan dengan berbagai persiapan, seperti persiapan fisik, memperhatikan ramalan cuaca, makan dan minum untuk memberikan energi, dan sebagainya. Tapi jika terlanjur terjadi, ini hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi kelelahan tersebut.
1. Ambil Waktu Istirahat
Beristirahat jadi hal paling masuk akal yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi rasa lelah yang terlalu intens. Cari tempat yang nyaman, kemudian duduklah sejenak. Luruskan kaki, buat posisi punggung rileks, dan atur nafas secara perlahan agar tidak ngos-ngosan.
Jika kondisi hujan atau terlalu panas, kamu bisa mencari tempat berteduh agar istirahat singkat bisa memberikan efek optimal.
2. Minum, tapi Secukupnya
Keinginan untuk minum dalam jumlah yang banyak mungkin saja muncul, tapi hal ini harus ditahan. Minum dalam jumlah secukupnya lebih dianjurkan, yakni antara 2 hingga 3 teguk saja. Kamu bisa membasahi tenggorokan dan mengusir rasa haus.
Minum terlalu banyak justru bisa menghabiskan bekal dan membuat perut terasa terlalu penuh dengan cairan, yang bisa memicu rasa tak nyaman di sisa pendakian.
3. Beranjak dan Jaga Ritme Langkah
Penting untuk tidak beristirahat terlalu lama, karena akan menjadi ‘dingin’ dan sulit digerakkan lagi. Efek dari istirahat terlalu lama justru badan semakin terasa berat, sehingga perjalanan juga memerlukan usaha yang lebih besar.
Jadi istirahatlah seperlunya, kemudian atur langkah dengan ritme yang cukup stabil selama sisa perjalanan. Pelan tetapi konsisten lebih baik daripada cepat tapi melelahkan.
4. Jauhkan Pikiran dari Jarak Perjalanan
Setelah tahu beberapa trik dan cara mengatasi ciri-ciri kelelahan di atas, kamu juga perlu mengatur mindset agar tidak semakin memberatkan. Salah satunya adalah jangan pikirkan mengenai sisa jarak yang harus ditempuh.
Nikmati saja apa yang sedang kamu jalan sekarang. Rasakan apa yang ada di sekitar, beradalah di saat ini, dan itu akan membuatmu lebih mudah pulih dan lekas kembali berjalan.
5. Pada Kondisi Ekstrim, Buka Tenda
Jika ciri-ciri kelelahan yang muncul sudah mencapai tahap tidak bisa melanjutkan perjalanan sekarang, maka jangan ragu untuk membuka tenda. Pastikan ada beberapa orang yang menemanimu istirahat di tenda, agar kamu bisa melanjutkan perjalanan secepatnya.
Tapi ingat untuk tidak memaksakan diri terlalu jauh. Jika memang kondisi tidak memungkinkan, kamu bisa mengambil keputusan untuk menyudahi pendakian. Gunung yang kamu daki tidak akan kemana-mana, kamu bisa mencobanya lagi lain waktu ketika fisik sudah lebih siap.
Baca Juga: 10 Panduan Pendakian Gunung Arjuno dan Opsi Hiking Trailnya!Â
Dukung Setiap Pendakian dengan Gear yang Berkualitas
Mengenali ciri-ciri kelelahan saat mendaki gunung menjadi penting agar kamu bisa mengidentifikasi dan mengambil keputusan istirahat yang tepat. Memang, pendakian akan menjadi sedikit lebih lama. Tapi jika semua dilalui bersama-sama, maka akan terasa lebih seru bukan?
Selain tahu apa saja ciri-ciri kelelahan yang disebutkan di atas, penyebab, dan cara mengatasinya, kamu juga perlu menggunakan gear pendakian yang berkualitas. Jangan salah, gear yang berkualitas bisa membantu meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga, sebab tubuh mendapat dukungan maksimal dari alat-alat yang kamu gunakan. Eiger Adventure siap menyajikan sederet produk andalannya untuk setiap keperluan yang kamu miliki. Kunjungi bagian produk di situs resmi Eiger Adventure, dan dapatkan produk originalnya sekarang juga!