Buat pegiat luar ruang, pasti sudah familier dong dengan kata “ekspedisi”? Meski punya arti yang berbeda-beda, ekspedisi menjelajah alam ini diartikan sebagai sebuah perjalanan yang dilakukan oleh suatu organisasi atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuannya sendiri bermacam-macam, mulai dari tujuan penelitian, pengetahuan, hingga sebuah prestasi, seperti yang sudah pernah EIGER lakukan dalam Mount Eiger Climbing Expedition 2002, Black Borneo Expedition 2015-2016, Ekspedisi 28 Gunung 2017, dan lainnya.
Ayo cari tahu, apa saja ekspedisi alam bebas yang pernah EIGER lakukan selama ini!
Rangkaian Ekspedisi Alam Bebas yang Pernah EIGER Lakukan Selama Ini
1. Mount Eiger Climbing Expedition (2002) – Swiss
Dalam rangka mengukuhkan diri sebagai brand nasional yang bergerak di dunia petualangan outdoor, EIGER pada tahun 2002 silam berhasil menuntaskan perjalanan ekspedisi untuk pertama kalinya menuju Gunung Eiger yang terletak di Swiss.
Mount Eiger Expedition ini dilakukan oleh tiga ekspeditor, yaitu Kang Mamay S. Salim, Kang Djukardi “Bongkeng” Adriana, dan Yudistira dengan membawa misi untuk mengibarkan sang saka Merah Putih bertepatan pada momen bersejarah, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-57.
Kegiatan ekspedisi ini merupakan salah satu upaya bagi EIGER untuk mempelajari dunia outdoor secara langsung. Selain itu lebih luas lagi sehingga dapat menjadi tolok ukur dalam menciptakan produk-produk yang inovatif. Produk yang sesuai dengan perkembangan zaman untuk menunjang kebutuhan kegiatan petualangan di tanah air.
2. Black Borneo Expedition (2015) – Kalimantan Timur
Sebagai bentuk komitmen EIGER terhadap upaya pelestarian lingkungan, EIGER bersama dukungan tim lainnya terinspirasi untuk melakukan sebuah ekspedisi Borneo. Perjalanan ini dengan misi untuk mengenal lebih dalam karakteristik belantara hutan Kalimantan yang notabene sebagai hutan hujan tropis terbesar kedua di dunia setelah hutan Amazon.
Perjalanan panjang yang dinamai “Black Borneo Expedition” ini dilaksanakan pertama kali pada April 2015 yang berlokasi di Kawasan Karst Merabu dan sekitar Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Berdasarkan nama yang diusung, Black Borneo Expedition mencoba membelah wilayah hutan hujan tropis Kalimantan. Hutan ini diperkirakan belum pernah terjamah, atau yang disebut juga sebagai wilayah “hitam”.
Dengan dilakukannya ekspedisi ini, EIGER berharap dapat memberikan inspirasi kepada banyak orang. Kegiatan ini juga hadir untuk terus mengeksplorasi dan memperkenalkan potensi kekayaan alam yang ada di Indonesia.
3. Black Borneo Expedition II (2016) – Kalimantan Timur
Meneruskan misi dari Black Borneo Expedition 2015, EIGER pada tahun 2016 lalu kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini membelah kawasan hutan hujan tropis Borneo yang berlokasi di kawasan hutan Gunung Beriun, Kalimantan Timur.
Gunung Beriun merupakan satu-satunya puncak berkontur tanah sehingga potensial mengandung keanekaragaman hayati khas hutan hujan tropis Indonesia.
Selain mengeksplorasi kawasan hutan serta pendataan flora dan fauna, diharapkan dengan adanya Black Borneo Expedition ini turut mendukung kawasan Karst Sangkulirang.
Kawasan yang terletak di Kalimantan Timur yang ditunjuk sebagai salah satu World Heritage yang sudah sepatutnya kita pelihara bersama kelestariannya.
Semoga melalui ekspedisi ini dapat membuka peluang serta mempermudah langkah untuk penelitian-penelitian lanjutan dari berbagai disiplin ilmu di kawasan tersebut.
4. Ekspedisi 28 Gunung (2017) – Seluruh Indonesia
Sumpah Pemuda merupakan langkah awal untuk menegaskan dan mempersatukan cita-cita tanah air yang dipelopori oleh para pemuda Indonesia.
Untuk memaknai salah satu hari bersejarah tersebut, EIGER pada 2017 lalu melakukan ekspedisi menjelajahi nusantara. Ekspedisi ini berhasil menggapai kemegahan puncak 28 gunung di Indonesia dengan membawa misi untuk menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air.
Perjalanan yang diberi tajuk Ekspedisi 28 Gunung ini diselenggarakan secara serentak oleh 28 tim. Tim ini yang terdiri dari Eiger Adventure Service Team (EAST) dan komunitas pendaki gunung di 28 kawasan yang tersebar dari ujung Sumatera hingga Papua.
Ekspedisi ini pun berhasil memperoleh apresiasi yang luar biasa dengan raihan rekor Museum Rekor Indonesia-Dunia (Muri). Rekor ini diberikan langsung oleh Ketua Muri, Bapak Jaya Suprana.
5. Hkakabo Razi Expedition (2020) – Myanmar
Hkakabo Razi (dibaca KA-kuh-bo RAH-zee) dinobatkan sebagai puncak tertinggi di Asia Tenggara. Terdiri dari bebatuan hitam yang bergerigi dan gletser putih, gunung ini berdiri di sekitar hutan di utara Myanmar (dulu bernama Burma). Gunung yang terletak di luar pinggiran timur Himalaya dan berbatasan dengan Tibet ini memiliki ketinggian sekitar 5.881 mdpl.
Dengan puncaknya yang begitu tinggi, dibutuhkan sekitar dua minggu pendakian dan harus melewati hutan yang lebat, jurang yang curam, dan dipenuhi dengan ular berbisa. Hkakabo Razi juga sering disebut sebagai “Anti-Everest” karena tanpa infrastruktur, pemandu, porter, atau bahkan trail yang mudah untuk pendakian.
Pengalaman panjang yang dimiliki EIGER dalam menjelajahi hutan hujan tropis dalam negeri belumlah lengkap teruji jika tidak dilanjutkan ke langkah berikutnya dengan menjelajahi kawasan tropis dunia.
Di tahun 2020 lalu, EIGER mencanangkan sebuah ekspedisi ke Gunung Hkakabo Razi. Ini adalah tekad yang besar untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia. Tim ekspedisi telah melakukan Road to Hkakabo Razi sebagai program simulasi ke Gunung Raung, Jawa Timur dan Gunung Cook, Selandia Baru.
Namun, akibat pandemi yang melanda di tahun tersebut dan masalah keamanan, pelaksanaan kegiatan ini harus terhenti sementara.
6. Southeast Asia Action (2023) – Asia Tenggara
Kita patut berbangga pada negeri tercinta yang memiliki jutaan kekayaan alam yang membentang dari ujung barat hingga ujung timur.
EIGER pun ingin bisa mengenal lebih dekat, menyiarkan keindahannya, sekaligus tak henti mengajak masyarakat untuk turut menjaga kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.
Di tahun ini, masih dalam koridor Tropical Adventure, EIGER menggagas sebuah ekspedisi untuk melengkapi perjalanan sebelumnya ke wilayah sabuk tropis dunia.
Ekspedisi ini merupakan sebuah kolaborasi yang mengambil lima kawasan di Asia Tenggara dengan lima aktivitas bersama lima tim yang berbeda dengan tajuk “Southeast Asia Action”.
Tahun lalu, para tim ekspeditor telah melakukan Road to Southeast Asia Action dengan agenda yang meliputi Pendakian Rintisan Gunung Kapalatmada di Maluku.
Memanjat Tebing Toraja di Sulawesi Selatan, Bersepeda Lintas Sulawesi Tenggara ke Sulawesi Selatan. Juga Kayak Laut di Kepulauan Seribu, dan Bersepeda Motor dari Surabaya, Bali, hingga ke Labuan Bajo.
Kegiatan ini merupakan simulasi ekspedisi di berbagai medan tropis. Tujuannya sendiri untuk menjelajahi keindahan alam Indonesia. Juga sekaligus membangkitkan kembali semangat pemuda-pemudi untuk terus melestarikan kekayaan alam negeri kita. Serta tak ketinggalan, untuk membangkitkan kembali gairah berekspedisi.
Ekspedisi yang awalnya akan mulai dilaksanakan pada tahun 2023 ini sayangnya harus tertunda. Ini tertunda karena berbagai hal, termasuk kendala non teknis hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan.
7. Ekspedisi 17 (2023) – Pulau Jawa
Baca Juga: Ekspedisi 17: Pendakian 17 Gunung Oleh Pendaki Wanita
Masih dalam semangat menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia, tahun ini EIGER menggelar sebuah ekspedisi yang bernama EKSPEDISI 17.
Sesuai dengan namanya, ekspedisi ini melibatkan sebanyak 17 tim pendaki wanita yang merupakan alumni dari EIGER Women Adventure Course (WAC) 2023.
Mereka akan melakukan pendakian untuk mengibarkan bendera Merah Putih di 17 puncak gunung sepanjang Pulau Jawa. Kegiatan ini dilakukan secara serentak pada tanggal 17 Agustus 2023.
WAC sendiri merupakan kegiatan tahunan yang rutin diselenggarakan EIGER untuk para wanita petualang. Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk berbagi wawasan mengenai kegiatan di alam bebas agar dapat diaplikasikan secara mandiri oleh para peserta. Sehingga berkegiatan di alam bebas pun menjadi aman dan nyaman.
Dengan membawa misi “Kenali Negeri” melalui keindahan jejeran gunung yang ada di Indonesia agar selanjutnya dapat menyebar ke penjelajahan gunung di pulau lainnya yang ada di negeri ini.
Lebih dari itu, lewat ekspedisi ini diharapkan dapat mengenalkan kearifan lokal masyarakat Indonesia, khususnya di kawasan kaki gunung di Indonesia.
Ayo Eigerian dukung terus kegiatan-kegiatan EIGER! Jangan lupa lengkapi kebutuhan pendakian kamu hanya di eigeradventure.com dan EIGER Adventure Store, ya.