Jujur, siapa diantara kamu yang membaca artikel ini, sudah rindu dengan kegiatan hiking atau mendaki gunung? Hampir selama pandemi melanda Indonesia, kegiatan ini praktis terhambat. Objek favorit seperti Ranu Kumbolo bahkan menjadi sepi pengunjung, lantara peraturan ketat yang ditetapkan.
Tapi sisi positif dari hal ini adalah bahwa ketika sepi Ranu Kumbolo seperti meregenerasi dirinya. Kini, pemandangan yang tersaji menjadi semakin indah, dan memanjakan mata siapa saja yang berkunjung ke sana.
Memang terdapat beberapa aturan, baik secara kesehatan atau secara adat yang diterapkan pada penjelajahan di lokasi favorit ini. Namun selama semua dipatuhi, kamu bisa menikmati keindahan alam dan me-recharge semangat kamu setelah rutinitas yang melelahkan.
Ranu Kumbolo
1. Keindahan Alami Lanskap Khas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Sebelum sampai di titik camping yang tersedia, kamu akan melewati jalur trekking yang cukup panjang. Jika di total, kira-kira waktu yang akan kamu perlukan adalah 3 sampai 4 jam perjalanan, dari basecamp hingga ke pos 4.
Namun perjalanan ini tak akan terasa berat sebab kamu akan menjelajahi alam yang benar-benar eksotis. Berada di ketinggian 2,400 meter di atas permukaan laut membuat kehidupan yang ada di Ranu Kumbolo memiliki karakter khas, sehingga membuat mata tak bosan memandangnya.
Jika cukup beruntung kamu bisa menemukan banyak bunga yang hanya tumbuh di bulan tertentu saja, sebelum kemudian sampai di jalur yang dikelilingi bukit dan bertemu dengan danau yang luas dan tenang.
2. Ketenangan Danau yang Disakralkan oleh Masyarakat
Daya tarik utama saat ke area tersebut tentu adalah danau besar yang menjadi primadona. Danau Ranau Kumbolo ini demikian besar, tenang, dan memiliki air yang jernih. Satu aturan utama yang harus kamu patuhi adalah bahwa kamu tidak boleh mandi di danau ini.
Ranu Kumbolo menawarkan kesejukan, ketenangan, serta kedamaian bagi siapa saja yang berkunjung ke sana. Terlebih ketika kamu mendapatkan spot mendirikan tenda yang tepat, kamu bisa benar-benar bangun dengan perasaan damai dan tenang, disambut sunrise indah yang tak ada duanya.
Air di danau tersebut dikatakan begitu bersih sehingga kamu bisa langsung meminumnya. Hal ini karena alam di Ranu Kumbolo memang benar-benar terawat, dan semua pendaki yang naik ke sana menaati aturan yang sudah ditetapkan oleh masyarakat.
Baca Juga : Hutan Lindung: Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia
3. Berbicara Mengenai Sunrise dan Sunset
Mungkin dari sekian banyak keindahan yang ditawarkan oleh tempat ini, keindahan sunrise dan sunset yang jadi buruan banyak orang. Memang, kondisi alam yang masih sangat asri ini membuat suasana yang tercipta sangat tenang. Maka ketika datang saat sunrise dan sunset, setiap orang yang ada di sana akan mendapatkan quality time dengan diri sendiri dengan maksimal.
Matahari seperti mengetahui keindahan alam Ranu Kumbolo, dan sengaja menyelinap keluar dan masuk melalui celah-celah perbukitan pemandangan ini tak bisa dilupakan oleh siapa saja yang melihatnya, dan tentu akan membuat ketagihan.
4. Pernah Mendengar Mitos Mengenai Tanjakan Cinta?
Setelah kamu sampai dan mendirikan tenda di spot yang ditentukan, maka tak ada salahnya untuk mencoba peruntungan di Tanjakan Cinta. Mitosnya, ketika kamu melewati tanjakan ini tanpa menoleh ke belakang, kamu akan mendapatkan jodoh dalam waktu dekat.
Entah benar atau salah, tapi mitos ini membuat lokasi tersebut semakin terkenal di kalangan pendaki gunung. Tak jauh dari Tanjakan Cinta, kamu juga bisa menikmati hamparan bunga verbena yang luas di titik yang disebut Oro-Oro Ombo, sekaligus puncak gunung Mahameru.
Agar Tetap Lancar dan Aman, Perhatikan Aturan yang Berlaku Di Sana
Ada beberapa peraturan yang wajib kamu taati saat mendaki ke Ranu Kumbolo. Secara singkat berikut poin-poin pentingnya.
A. Untuk mendirikan tenda, hanya terdapat dua lokasi yang diperbolehkan, yakni savana di dekat pos empat, dan titik di dekat shelter di balik bukit Ranu Kumbolo.
B. Danau bukan untuk tempat berenang, mandi, atau mencuci. Selalu jaga kebersihan danau agar bisa lestari untuk waktu yang lama.
C. Batas pendirian tenda adalah 15 meter dari titik pinggir danau. Hal ini diterapkan agar danau terjaga dan terhindar dari polusi yang disengaja ataupun tidak disengaja.
D. Untuk peralatan makan, bisa dicuci di lubang galian yang dibuat secara mandiri, dengan batas 15 meter dari tepi danau. Sisa makanan bisa dibuang ke lubang, dan ditutup kembali.
E. Urusan buang air harus menggunakan fasilitas toilet. Air bisa diambil dari danau dengan ember yang tersedia.
F. Tidak boleh menyalakan api unggun secara mandiri, pengelola akan menyalakan api unggun kolektif untuk digunakan semua pendaki untuk mengurangi kerusakan hutan.
Baca Juga : 5 Gunung Tertinggi Di Indonesia yang Wajib Masuk Wishlist
Ranu Kumbolo memang selalu memiliki pesona tersendiri untuk Eigerian yang sudah traveling dan pendakian. Tentu saja, agar pendakian bisa berjalan lancar, kamu juga wajib mempersiapkan diri dan peralatan yang mumpuni. Perangkat dari Eiger Adventure misalnya, akan jadi partner terbaik untuk urusan ini. Berkualitas dan memiliki opsi yang beragam, Eiger Adventure siap menemani setiap perjalanan kamu!