Baik pendaki lama ataupun pendaki pemula, peta merupakan salah satu media navigasi darat yang sangat penting dan dibutuhkan dalam kegiatan pendakian. Jika diibaratkan organ tubuh, peta diibaratkan seperti jantungnya seorang pendaki. Kok bisa demikian? Tanpa peta, kita tidak akan tahu posisi kita berada di mana dan medan seperti apa yang akan kita hadapi. Belajar soal navigasi darat, kita juga perlu memahami orientasi peta dan orientasi medan.
Supaya lebih jelas, mari kita simak informasi lengkap seputar media dasar navigasi darat yang telah dirangkum di bawah ini, termasuk tentang orientasi peta.
1. Peta
Peta adalah penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi yang dilihat dari atas. Kemudian diperbesar atau diperkecil dengan perbandingan tertentu. Dalam navigasi darat, umumnya digunakan peta topografi yang memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi dengan ketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis kontur.
2. Koordinat
Peta Topografi biasanya selalu dibagi ke dalam kotak-kotak untuk membantu menentukan posisi di peta dalam hitungan koordinat. Koordinat merupakan kedudukan suatu titik pada peta, di mana secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yaitu perpotongan antara garis yang tegak lurus satu sama lain.
3. Analisa Peta
Salah satu faktor penting dalam navigasi darat adalah analisa peta, di mana dengan satu peta, kita diharapkan dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang keadaan medan yang sebenarnya, meskipun kita belum pernah mendatangi daerah di peta tersebut.
4. Kompas
Kompas adalah sebuah alat penunjuk arah, dan karena sifat magnetnya, jarumnya akan selalu menunjuk arah Utara dan Selatan, meskipun Utara yang dimaksud di sini bukan Utara yang sebenarnya, tapi Utara magnetis. Secara fisik, kompas terdiri dari:
- Badan, yaitu tempat komponen lainnya berada.
- Jarum, yang selalu menunjuk arah Utara dan Selatan, dengan catatan tidak dekat dengan magnet lain/tidak dipengaruhi oleh medan magnet, dan pergerakan jarum tidak terganggu/peta dalam posisi horizontal.
- Skala penunjuk, yaitu pembagian derajat sistem mata angin.
5. Orientasi peta
Orientasi peta adalah suatu teknik untuk menyamakan arah kedudukan Utara peta atau Utara grid ke arah medan yang sebenarnya, atau ke arah utara kompas. Untuk keperluan praktis khususnya di Indonesia, Utara kompas biasanya dianggap sama dengan Utara yang sebenarnya tanpa memperhitungkan adanya deklinasi atau ikhtilaf.
6. Orientasi medan
Orientasi medan adalah sebuah teknik untuk mencari, menentukan, dan menyamakan tanda-tanda medan atau bentukan-bentukan alam lainnya yang terlihat mencolok di lapangan dan menyamakannya dengan yang tergambar di peta topografi yang digunakan. Tanda-tanda medan ini nantinya akan dijadikan sebagai titik bidikan atau acuan dalam teknik resection.
7. Resection
Prinsip dari resection adalah menentukan posisi kita di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik ini setidaknya membutuhkan dua tanda medan yang terlihat jelas dalam peta dan dapat dibidik pada medan sebenarnya. Untuk latihan resection, kita bisa melakukannya di medan terbuka seperti kebun teh, agar tanda medan yang ekstrim terlihat dengan jelas.
8. Intersection
Prinsip dari intersection adalah menentukan posisi suatu titik di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan. Intersection ini digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat di lapangan, tetapi sulit untuk dicapai atau tidak diketahui posisinya di peta. Sebelum melakukan intersection, kita harus sudah harus yakin terlebih dahulu posisi kita di peta. Biasanya sebelum melakukan intersection, kita sudah harus melakukan resection terlebih dahulu.
9. Azimuth – Back Azimuth
Azimuth adalah sebuah sudut antara satu titik dengan arah Utara dari seorang pengamat, yang disebut juga sudut kompas. Jika kita membidik sebuah tanda medan, dan memperoleh sudutnya, maka sudut tersebut juga bisa dinamakan sebagai azimuth, sedangkan kebalikannya adalah back azimuth.
Cara Melakukan Orientasi Peta dan Orientasi Medan
Pada prakteknya, kegiatan orientasi peta dan orientasi medan menuntut pemahaman penuh terhadap pembacaan peta topografi. Selain itu juga menuntut pemahaman terhadap penggambaran tanda-tanda medan yang terdapat di lapangan, serta menentukannya pada peta yang digunakan.
Langkah Sederhana dalam Orientasi Peta
Beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan dalam orientasi peta dan orientasi medan, adalah sebagai berikut:
- Pertama, carilah tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang mencolok. Tempat terbuka menjadi syarat mutlak dalam orientasi peta, dan memanjat pohon adalah alternatif lain jika berada di bawah kanopi hutan yang lebat.
- Selanjutnya, buka dan bentangkan peta topografi pada bidang datar, misalnya di atas punggung ransel.
- Kemudian untuk kompas bidik, kita perlu membuka tutupnya hingga rata, sedangkan pada kompas orienteering dapat digunakan langsung.
- Jangan lupa samakan Utara peta dengan Utara kompas dengan cara meletakkan kompas di atas peta topografi. Lalu sejajarkan rambut kompas dengan garis vertikal peta, dan putar peta dan kompasnya sehingga sejajar dengan Utara kompasnya (jarum/panah kompas sejajar dengan garis-garis vertikal peta). Dengan demikian, maka posisi Utara peta telah menghadap searah dengan Utara kompas dan sesuai dengan bentang alam yang dihadapi.
Baca juga: Mitigasi Bencana, Langkah Mengurangi Kerusakan Bencana Alam
Melakukan Orientasi Medan
Pada tahap ini langkah-langkah sederhana orientasi peta telah dilakukan, maka selanjutnya adalah melakukan orientasi medan dengan langkah sebagai berikut:
- Carilah tanda-tanda medan yang paling menonjol pada sekeliling posisi di medan sebenarnya. Lalu temukan tanda-tanda medan tersebut di dalam peta topografi, dan lakukan langkah ini pada beberapa tanda medan yang berbeda.
- Pastikan kita mengingat tanda-tanda tersebut, bentuk dan tempatnya pada medan sebenarnya maupun pada peta. Jika memungkinkan, pastikan nama tanda-tanda atau bentuk-bentuk medan yang memiliki nama pada peta topografi dengan menanyakannya pada penduduk. Perhatikan juga hal-hal yang khas dari tanda setiap bentuk medan.
- Jika menemukan banyak tanda medan yang dapat dijadikan sebagai titik acuan pembidikan kompas, maka pilih minimal tiga titik yang paling baik dalam sudutnya. Sedangkan sisanya, bisa dijadikan sebagai pembanding dari yang telah ditentukan.
Baca juga: Ini Lho 7 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Kamu
Bagaimana, sampai di sini apakah Eigerian sudah ada gambaran terkait ilmu navigasi darat termasuk bagaimana cara melakukan orientasi peta? Jika kita sudah paham terkait orientasi peta dan navigasi darat, tentunya kita tidak perlu takut lagi kalau akan berkegiatan di alam bebas. Berkegiatan di alam bebas terasa kurang lengkap jika belum punya peralatan mountaineering yang komplit. Tenang, Eigerian bisa mendapatkan segala macam peralatan mountaineering Eiger dengan sangat mudah, di sini!