HomeTips & TrickGreen & Healthy7 Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik Beserta Contohnya

7 Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik Beserta Contohnya

Sudahkah Eigerian mengetahui apa saja yang menjadi perbedaan sampah organik dan anorganik? Cari tahu juga contoh-contohnya dalam artikel berikut ini.

Sampah merupakan salah satu permasalahan yang menjadi perhatian banyak orang. Manusia sudah sepatutnya mengetahui cara mengolah sampah yang tepat agar lingkungan di bumi tetap lestari.

Istilah sampah organik dan anorganik mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Namun sayangnya, masih belum banyak orang yang tahu mengenai perbedaan sampah organik dan anorganik ini.

Padahal, membedakan sampah organik dengan anorganik memiliki banyak manfaat. Misalnya bisa memudahkan pengolahan sampah dan menghindari pencampuran sampah yang berakhir bau tidak sedap.

Baca Juga: Jangan Langsung Dibuang! Pahami Dulu Cara Memilah Sampah yang Tepat

Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik

perbedaan sampah organik dan sampah anorganik
(Foto sampah organik untuk pembuatan kompos. Sumber: Unsplash.com)

Ada beberapa aspek yang menjadi pembeda antara sampah organik dan anorganik. Lebih lanjut, berikut perbedaan sampah organik dan anorganik yang perlu Eigerian ketahui:

1. Asal atau Sumber Sampah

Faktor pertama yang bisa menjadi pembeda antara sampah organik dengan sampah anorganik, yaitu asal atau sumbernya.

Bagi Eigerian yang belum tahu, sampah organik berasal dari organisme hidup, baik itu manusia, tumbuhan, atau hewan.

Sementara itu, sampah anorganik sumbernya berasal dari organisme yang tidak hidup atau barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi.  

2. Contoh Sampah Berdasarkan Jenisnya

Dilihat dari asal atau sumbernya, kita bisa mengetahui masing-masing contoh dari kedua sampah tersebut.

Beberapa contoh sampah organik, yaitu sisa sayuran, kulit buah-buahan, dedaunan kering, serbuk kayu, ranting pohon, makanan basi, buah yang busuk, dan lainnya.

Sedangkan contoh sampah anorganik yang dapat kita temui di antaranya sampah plastik, styrofoam, sedotan bekas, kemasan makanan cepat saji, kaca, peralatan makan bekas, kain perca, kaleng bekas, dan masih banyak lagi.

3. Kandungan dalam Sampah

Perbedaan sampah organik dan anorganik lainnya bisa kita lihat dari kandungannya. Sampah organik yang juga biasa disebut sebagai sampah basah diketahui memiliki kandungan karbon dan hidrogen.

Jika dibandingkan dengan sampah anorganik, maka limbah organik mengandung komposisi yang lebih kompleks.

Sebaliknya, sampah anorganik tidak memiliki kandungan karbon. Melainkan, hanya memiliki kandungan non-hayati. Sampah anorganik juga biasanya memiliki bahan dasar berupa zat kimia.

Baca Juga: Ini 8 Bahaya Membakar Sampah untuk Lingkungan dan Kesehatan

4. Ketahanan Terhadap Panas

sampah anorganik
(Foto sampah anorganik. Sumber: Unsplash.com)

Ketahanan sampah terhadap panas juga bisa termasuk dalam aspek yang bisa menjadi perbedaan sampah organik dan anorganik.

Sampah organik yang mengandung unsur makhluk hidup biasanya akan lebih mudah untuk terbakar.

Sedangkan sampah-sampah anorganik memiliki ketahanan terhadap panas yang cukup tinggi. Jadi ketika kita bakar, akan lebih sulit untuk terurai.

Sebagian besar sampah anorganik bahkan tidak dianjurkan untuk dibakar. Tidak hanya karena sulit terbakar, sampah-sampah anorganik juga bisa berbahaya bagi lingkungan sekitar karena adanya pelepasan zat kimia.

5. Perbedaan Reaksi

Perbedaan sampah organik dan anorganik selanjutnya bisa kita ketahui dari reaksi yang dapat dihasilkan.

Sampah organik dengan kandungan berupa mikroorganisme hidup atau mikroorganisme yang pernah hidup di dalamnya memiliki laju reaksi yang lambat dan tidak menghasilkan garam.

Sementara itu, sampah anorganik memiliki laju reaksi yang lambat dibandingkan dengan sampah organik. Jenis sampah ini juga dapat membentuk garam.

6. Proses Penguraian

Hal lain yang bisa kita ketahui perbedaannya dari sampah organik dan sampah anorganik ialah proses penguraiannya.

Seperti yang Eigerian tahu, sampah organik, sampah anorganik, dan sampah-sampah lainnya akan mengalami penguraian oleh organisme dekomposer, seperti bakteri atau jamur.

Namun, setiap sampah memiliki proses penguraian yang berbeda-beda. Hal ini pun akan kita temui pada sampah organik dan sampah anorganik.

Sampah organik biasanya akan mengalami proses penguraian yang lebih cepat. Sebab, sampah organik memiliki struktur yang mudah untuk dipecah oleh organisme dekomposer.

Proses penguraian sampah-sampah organik umumnya hanya memakan waktu selama hitungan hari atau minggu.

Sementara itu, sampah anorganik akan melewati proses penguraian yang lebih lambat. Hal ini karena struktur sampah anorganik jauh lebih padat daripada limbah organik sehingga sulit untuk terurai.

Dibandingkan dengan sampah organik, jenis sampah anorganik biasanya akan memakan waktu penguraian yang lama. Bahkan hingga bertahun-tahun lamanya.

Contohnya sampah plastik yang baru bisa terurai selama 50-100 tahun, puntung rokok selama 10 tahun, atau styrofoam yang bahkan tidak dapat diuraikan hingga kapan pun.

Baca Juga: Cara Tepat Daur Ulang Sampah Rumah Tangga

7. Cara Mengolah Sampah

cara mengolah sampah
(Foto tempat sampah. Sumber: Unsplash.com)

Perbedaan sampah organik dan sampah anorganik selanjutnya dapat kita lihat dari bagaimana cara mengolahnya.

Tentu saja, kedua jenis sampah ini memiliki cara pengolahan yang berbeda sehingga tidak disarankan untuk dicampur.

Apabila sampah organik dan sampah anorganik tercampur, keduanya bisa menghasilkan bau tidak sedap. Selain itu, pencampuran kedua jenis sampah tersebut berpotensi untuk merusak lingkungan.

Tumpukan sampah organik dan sampah anorganik bisa menyebabkan terciptanya gas metana dan cairan beracun. Senyawa tersebut bisa memengaruhi kualitas tanah dan air.

Oleh karenanya, penting bagi kita untuk mengetahui cara pengolahan sampah organik dan sampah anorganik yang benar.

Cara mengolah sampah organik yang paling tepat, yaitu dengan mengubahnya menjadi kompos atau pun biogas.

Sementara untuk sampah anorganik, kita dapat mengolahnya dengan cara didaur ulang. Misalnya, sampah plastik atau kaleng bekas menjadi kerajinan tangan yang berguna dan bernilai ekonomi.

Dengan memahami cara pengolahan sampah yang benar tersebut, sampah organik dan anorganik bisa berkurang. Bahkan, bisa diubah menjadi sesuatu yang lebih berguna.

Itu dia perbedaan sampah organik dan sampah anorganik yang perlu kita ketahui agar bisa menjaga lingkungan tetap lestari.

Selain itu, kita juga dapat melestarikan lingkungan sekitar dengan beralih pada produk-produk eco-friendly.

Salah satunya produk ramah lingkungan dari EIGER yang dibuat menggunakan bahan-bahan alami seperti katun kayu, serat bambu, dan sisa limbah botol plastik.

Kita bisa mendapatkan produk-produk eco-friendly dari situs web resmi EIGER  Adventure Official. Berbelanja produk EIGER bisa dilakukan secara cepat dan mudah di website dengan dukungan customer support selama 24 jam.

Website EIGER juga memiliki beragam metode pembayaran yang bisa pilih sesuai kebutuhan. Bahkan berkesempatan untuk menikmati promo menarik, lho.

Tunggu apalagi, segera belanja produk-produk EIGER sekarang dan dapatkan beragam promo menarik lainnya.

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Daftar Menu Makanan dan Cara Tepat Mengolahnya Saat Mendaki
Syamsul Alam Habibie Sahabu on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru