Kenapa kita harus punya dana darurat atau emergency fund? Karena manfaatnya ada banyak. Secara garis besar, dana darurat berfungsi sebagai dana yang dibutuhkan dalam kondisi darurat atau mendesak, yang tidak bisa diatasi dengan dana rutin kita. Misalnya sakit atau kecelakaan, keduanya tidak bisa diprediksi kapan terjadinya. Maka dari itu, sangat penting untuk berjaga-jaga dengan adanya pos keuangan khusus untuk keadaan darurat.
Manfaat lainnya adalah sebagai cadangan jika sewaktu-waktu kita kehilangan pekerjaan. Tak dipungkiri, pekerjaan juga merupakan suatu hal yang tidak pasti, karena tidak ada jaminan kita akan dipekerjakan seumur hidup di dalam sebuah perusahaan. Bisa saja karena kinerja perusahaan yang buruk, atau kesalahan yang tidak disengaja bisa menjadi alasan kita harus berhenti kerja atau terkena PHK. Contoh ini menunjukkan pentingnya memiliki pos dana cadangan yang dapat digunakan selama kita tidak memiliki penghasilan rutin karena mencari pekerjaan baru. Dengan adanya emergency fund, maka kondisi finansial akan tetap aman hingga kira kembali mendapatkan pekerjaan.
Satu hal darurat lain yang mungkin tidak terpikirkan oleh kita adalah aset pribadi yang bisa rusak. Kita tidak pernah bisa memastikan bahwa kondisi aset pribadi kita selalu dalam kondisi baik, bukan? Misalnya, ponsel yang tiba-tiba rusak, kendaraan mogok dan membutuhkan servis yang besar, atau kerusakan di beberapa bagian rumah yang harus segera diperbaiki. Kondisi-kondisi ini bisa saja terjadi di luar perhitungan kita. Maka dari itu, sebaiknya kita mulai menyisihkan pendapatan untuk mengumpulkan dana cadangan supaya bisa mengatasi masalah semacam ini.
Berapa Jumlah Dana Darurat yang Perlu Disiapkan?
Lantas, berapa jumlah dana darurat ideal yang harus kita miliki? Begini cara mudah menghitungnya:
Sebenarnya, besaran jumlah emergency fund ideal setiap orang itu berbeda-beda. Pasalnya, perhitungan jumlah emergency fund harus ditentukan dari status pernikahan, serta berapa total pengeluaran setiap bulan. Untuk yang masih lajang atau belum menikah, maka jumlah emergency fund ideal adalah 3-6 kali pengeluaran bulanan. Itu artinya, jika dalam satu bulan pengeluaran sebesar Rp2 juta, maka dana yang harus dimiliki setidaknya Rp6 juta hingga Rp12 juta.
Sedangkan untuk yang sudah menikah, maka jumlah emergency fund yang harus dimiliki sebesar 6-12 kali pengeluaran per bulan. Jika pengeluaran bulanan Rp5 juta, maka dana ideal yang harus dimiliki adalah sekitar Rp30 juta hingga Rp60 juta. Lantas, bagaimana jika pekerjaan kita memberikan penghasilan yang tidak tetap? Kita perlu memiliki dana antara 12-24 bulan dari pengeluaran bulanan.Â
Bagaimana, sekarang sudah mengetahui berapa besaran emergency fund yang perlu disiapkan, bukan? Selanjutnya, Eigerian mungkin penasaran soal bagaimana cara yang tepat untuk menyimpan dana darurat. Mengingat dana ini akan digunakan secara tiba-tiba, maka kita perlu menaruhnya dalam instrumen yang likuid, seperti emas, uang tunai, ataupun rekening tabungan. Kalau kita menaruh emergency fund dalam instrumen yang tidak likuid misalnya deposito 1 tahun, dikhawatirkan ketika terjadi kejadian yang tidak diinginkan kita tidak dapat langsung menggunakan dana dan harus menunggu hingga jangka waktu tersebut berakhir. Tentunya akan lebih repot. Â
Baca juga:5 Tips Menabung Efektif, Meskipun Gaji Pas-pasan
Tips Menyiapkan Dana Darurat
Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menyiapkan dana darurat, yaitu:
1. Tentukan jumlah yang dibutuhkan
Sebelum kita menghitung berapa jumlah dana yang dibutuhkan, kita harus cek terlebih dahulu pengeluaran rata-rata setiap bulan. Idealnya, ketika kita masih single, maka jumlah dana yang perlu disiapkan minimal sebesar 3 kali dari rata-rata pengeluaran bulanan.
2. Tentukan jangka waktu untuk mempersiapkan dana
Kita bisa menentukan jangka waktu untuk mencapai target dana yang ingin disiapkan. Dengan memiliki target, maka kita bisa lebih termotivasi untuk mencapainya. Kita bisa memprioritaskan tabungan emergency fund terlebih dahulu agar targetnya cepat terpenuhi sebelum mencapai tujuan keuangan lainnya.
3. Pisahkan rekening
Kita juga perlu memisahkan emergency fund di tempat selain rekening yang digunakan untuk transaksi sehari-hari. Tujuannya adalah agar dana tersebut tidak bercampur, sehingga uangnya tidak akan terpakai atau tidak sengaja terpakai untuk kebutuhan rutin.
4. Cari penghasilan tambahan
Selain memisahkan rekening, kita juga bisa mencari sumber penghasilan lain untuk kebutuhan dana darurat. Misalnya, kita bisa mulai berbisnis kecil-kecilan atau mencari pekerjaan sampingan yang hasilnya sebagian besar atau seluruhnya kita alokasikan untuk mempersiapkan dana darurat. Jadi, mengumpulkan dananya bisa jadi lebih cepat.
5. Gunakan dana hanya untuk hal yang mendesak
Kita harus memprioritaskan persediaan emergency fund untuk hal-hal yang mendesak saja. Pastikan kita tidak menggunakan dana ini untuk liburan atau beli gadget. Kita harus bijak untuk membedakan mana kebutuhan mendesak, dan mana kebutuhan yang bisa ditunda, atau bahkan hanya keinginan saja. Setidaknya, kita bisa hidup lebih tenang jika emergency fund tetap aman.
Baca juga: Tips Cerdas Berbelanja dan Mendapatkan Promo Saat Harbolnas
Ingat, dana darurat adalah salah satu upaya jaga-jaga kita untuk menghadapi berbagai kemungkinan situasi darurat yang akan terjadi di masa depan. Maka dari itu, jangan jadikan mengumpulkan dana darurat sebagai beban.Supaya lebih hemat, kita bisa lho membeli berbagai perlengkapan di Eiger Adventure Website dengan memanfaatkan promo. Cek promonya secara berkala, dan dapatkan produk incaranmu dengan harga terbaik!