Sebagian masyarakat menyukai sistem belanja online karena transaksinya dianggap lebih praktis. Tapi sebagai pembeli, kita harus bijak dan selalu waspada saat belanja online. Pasalnya, marak ditemukan pelapak palsu di aplikasi belanja online. Ketika penjual dan pembeli tidak perlu bertemu, maka proses transaksi yang akuntabel dan transparan sering kali tidak terjadi. Akibatnya, salah satu pihak bisa memanfaatkan situasi dan akhirnya melakukan penipuan. Penipuan semacam ini tentu sangat merugikan bagi pihak yang ditipu. Dalam beberapa kasus, pihak yang sering kali ditipu dalam transaksi online adalah pembeli.
Seperti apa modus penipuan yang sering digunakan oleh pelapak palsu? Mari temukan jawabannya daru ulasan di bawah ini.
Pelapak Memberikan Resi Palsu
Biasanya, pelapak akan memberikan resi palsu dengan tujuan tertentu. Ada beberapa alasan mengapa penjual menginput resi pengiriman palsu di aplikasi belanja online di antaranya adalah sebagai berikut:
- Penjual ingin mengulur waktu pengiriman. Setelah input resi pengiriman, maka status barang sudah dikirim. Jika resi belum input sampai batas waktu yang ditentukan (biasanya 2-3 hari), maka barang akan secara otomatis dibatalkan oleh aplikasi belanja online.
- Penjual memang berniat untuk menipu pembelinya. Dengan harapan, pembeli tidak pernah memperhatikan status pengiriman barang sehingga barang kemudian secara otomatis oleh sistem dianggap sudah diterima setelah melewati jangka waktu tertentu.
- Atau, penjual salah dalam memasukkan resi di aplikasi belanja online.
Jika alasannya adalah yang pertama atau ketiga, sebenarnya tidak terlalu masalah. Akan tetapi kalau alasannya karena penipuan, hal ini tentu saja sangat berbahaya, baik untuk pembeli maupun situs belanja online yang bersangkutan.
Bagaimana ciri-cirinya?
Sebisa mungkin kita harus menghindari para pelapak palsu. Lantas, bagaimana cara mengetahui keberadaan pelapak palsu? Untuk mendeteksi apakah resi yang diberikan oleh pelapak adalah asli atau palsu, berikut ini tanda-tandanya:
- Pertama, kita harus mengecek nomor resi, lalu membandingkan dengan nomor resi sebelumnya. Jika ada yang berbeda (misalnya jumlah digit angkanya, cara menomori resi, kombinasi huruf dan angka, dan lain sebagainya), maka hal itu bisa dicurigai sebagai resi palsu.
- Untuk membuktikan apakah resi yang diberikan oleh pelapak itu asli atau palsu, caranya adalah dengan mengecek resi tersebut ke website pengecekan resi atau tracking pengiriman resminya.
- Resi yang palsu akan terdeteksi sebagai nomor resi yang tidak valid pada saat dicek lewat situs resminya.
Apa yang perlu dilakukan saat belanja online?
Apabila mendapati resi palsu pada saat belanja di aplikasi belanja online seperti Shopee, Bukalapak, Lazada, Tokopedia, Blibli, dan e-commerce lainnya, beberapa hal yang bisa kita lakukan adalah sebagai berikut:
- Setelah mengecek resi dan dianggap tidak valid, cek lagi beberapa saat kemudian, apakah masih tidak valid atau tidak. Pasalnya, terkadang memang butuh waktu bagi situs untuk menampilkan status pengiriman.
- Apabila beberapa kali cek tetapi tetap tidak valid, segera hubungi penjual, konfirmasi terlebih dahulu. Dengan itikad baik, sebaiknya kita menanyakan kenapa resi yang dicek dianggap tidak valid.
- Apabila penjual menjawab dengan alasan yang jelas dan masuk akal, misalnya untuk mengulur waktu pengiriman, maka tergantung kita, apakah mau melaporkan penjual atau sabar menunggu.
- Melaporkan penjual bisa menjadi solusi untuk perbaikan, apalagi jika terindikasi penjual dengan sengaja ingin menipu pembeli.
- Masing-masing toko online pasti punya fasilitas call center. Kita bisa menghubungi call center toko online tempat kita belanja untuk melaporkan resi palsu.
- Jangan lupa lampirkan bukti-bukti resi palsu dengan sejelas-jelasnya, beserta kronologis kejadian.
Pelapak Mengirimkan Barang Palsu
Selain resi palsu, waspadai juga keberadaan pelapak yang menipu pembeli melalui kiriman barang yang tidak sesuai. Kasus penipuan yang terjadi adalah pelapak palsu akan melakukan konfirmasi pesanan diterima sebelum barang diterima oleh pembeli. Padahal, fitur konfirmasi pesanan ini seharusnya hanya dilakukan oleh pembeli setelah menerima barangnya untuk melepas dana pembelian. Modus penipuan ini biasanya berakhir dengan barang yang diterima pembeli tidak sesuai dengan spesifikasi produk.
Lantas, bagaimana solusinya?
Untuk menghindari modus penipuan semacam ini di aplikasi belanja online, kita harus jeli dan cerdas dalam memilih online shop. Ada baiknya kita bertransaksi dengan toko yang telah terverifikasi menjual merek resmi dan barang asli. Biasanya, setiap toko yang telah terverifikasi akan memiliki label tertentu yang menandakan sebagai Official Store. Jika kita sudah menjadi korban penipuan barang tidak sampai, kamu bisa mengajukan pengaduan ke e-commerce melalui fitur komplain yang biasanya tersedia di kolom transaksi.
Baca juga: Bahan Jaket yang Bagus untuk Berkendara Saat Musim Hujan
Penipuan yang dilakukan oleh pelapak palsu tentunya sangat meresahkan. Semoga informasi dan tips belanja online di atas, bisa membantu kita agar terhindar dari bahaya pelapak palsu. Dan jika suatu saat kita menemui pelapak palsu saat belanja online, jangan ragu untuk segera melaporkannya.
Baca juga: Mudah Tapi Jitu, Begini Cara Mengatur Keuangan yang Tepat
Mendambakan belanja online yang aman dan terhindar dari pelapak palsu? Kita juga bisa mengunjungi official website brand ternama dan belanja dengan nyaman di sana. Di Eiger Adventure Official Website, kita bisa belanja berbagai macam perlengkapan dan aksesoris secara online dengan praktis dan terjamin keamanannya. Jangan lupa manfaatkan promo menariknya untuk mendapatkan harga terbaik.