Jika Eigerian senang menjelajah atau berkegiatan di dalam hutan atau pegunungan, pasti sering menemukan banyak sekali tumbuhan liar yang memenuhi tanah dengan bentuk, warna dan ukuran yang bervariasi. Namun, tidak semua tumbuhan dan buah-buahan yang Eigerian temukan di hutan aman untuk dikonsumsi atau bahkan disentuh, lho. Nyatanya, ada beberapa jenis tumbuhan beracun di hutan yang patut diwaspadai.
Beberapa tanaman liar di hutan terbukti mengandung racun yang bisa mematikan dan sama sekali tidak boleh sampai Eigerian konsumsi. Yuk, simak daftar tanaman liar yang banyak tumbuh dan ternyata mengandung racun yang sangat berbahaya berikut ini.
Tumbuhan Beracun yang Sering Ada di Hutan
Berikut ini ada beberapa jenis tumbuhan beracun yang mungkin sering Eigerian temukan saat berada di hutan. Perhatikan baik-baik, ya!
- Rosary Pea (Saga Rambat). Tanaman ini memiliki daun yang sering dimanfaatkan untuk obat karena mampu meredakan batuk hingga sariawan. Tapi dibalik khasiat obat yang ada pada daun tanaman ini, ternyata bijinya mengandung racun yang cukup mematikan. Biji saga rambat mengandung zat sejenis zat abirin yang 75 kali lebih mematikan daripada ricin.
- Atropa belladonna. Ini termasuk kelompok tanaman ranti atau leunca, terong dan tomat, yang dapat dilihat juga dari bentuk buah dan daunnya yang mirip dengan tanaman ranti yang umum kita konsumsi. Bedanya, tanaman ini punya kandungan racun yang berbahaya hingga disebut ranti kematian. Belladonna ini mengandung racun atropine dan scopolamine pada daun batang dan buahnya. Zaman dahulu, getah tanaman ini dioleskan pada ujung tombak atau panah sebagai racun untuk membunuh mangsa.
- Jarak Pagar. Pada buah jarak pagar terkandung racun yaitu senyawa curcin yang sangat berbahaya. Menurut hasil penelitian, ekstrak biji jarak pagar yang mengandung racun curcin ini mampu menggumpalkan sel darah merah, dan jika tertelan bisa mengakibatkan radang saluran pencernaan bahkan hingga terjadi pendarahan. Selain itu, terdapat asam galat yang bisa mengakibatkan masalah lambung hingga gagal ginjal.
- Pohon Strychnine (Bidara Upas). Biji buah pada tanaman bidara upas ini mengandung racun strychnine yang mematikan. Gejala yang timbul dari keracunan buah ini antara lain kejang-kejang, kram otot, mulut berbusa, kehilangan kesadaran, kelumpuhan dan hingga menyebabkan kematian. Tapi di balik racunnya yang begitu mematikan, ternyata tanaman ini bisa dimanfaatkan dalam keperluan medis sebagai salah satu bahan pengobatan kanker.
- Kecubung. Kecubung adalah jenis tumbuhan beracun yang mengandung zat bernama alkaloid tropane atropine, hyoscyamine, dan skopolamin yang sangat berbahaya. Zat-zat itu bisa menimbulkan efek halusinasi, kejang, bahkan koma.
- Bunga Terompet. Bunga terompet juga mengandung zat yang berbahaya, terutama pada bagian daun dan biji buahnya. Efek samping dari mengkonsumsi biji buahnya bisa menyebabkan kelumpuhan otot, kebingungan, jantung berdetak cepat, mulut kering, sembelit, halusinasi, rabun, midriasis, delusi, hingga kematian.
- Rengas. Ini adalah pohon asli Indonesia yang bisa tumbuh dalam ukuran yang cukup besar antara 45-50 meter. Pohonnya sering ditebang untuk diambil kayunya yang berkualitas, baik digunakan untuk membuat furniture, panel, lantai kayu, dan lainnya. Getah dari pohon rengas ini mengandung zat yang bisa menyebabkan iritasi kulit dan rasa gatal parah. Rasa gatal seperti kulit terbakar yang diakibatkan oleh getah rengas bisa berlangsung selama berhari-hari, dan bahkan berminggu-minggu.
- Gympie Gympie. Ini adalah tanaman yang tumbuh di hutan hujan Australia, namun juga bisa ditemukan di Maluku, Indonesia. Tanaman ini bisa tumbuh setinggi 2-3 meter dan memiliki daun lebar dengan tepi bergerigi. Tanaman ini diselimuti rambut atau bulu yang bisa menyuntikkan racun saraf saat disentuh. Racunnya sangat menyakitkan dan bisa berlangsung mulai dari beberapa jam hingga 1-2 hari. Gympie Gympie ini sudah dikenal di seluruh dunia sebagai tanaman berbahaya yang harus dihindari manusia.
- Lantana. Ini adalah tanaman gulma abadi yang sering tumbuh di area terganggu atau di lahan kering. Tanaman ini sangat tangguh, dan menghasilkan bunga dengan warna-warna menarik yang tak jarang ditanam sebagai tanaman hias dalam pot atau di latar pekarangan rumah. Buah muda lantana mengandung zat aktif yang bernama triterpenoid pentasiklik yang menyebabkan keracunan pada hewan seperti kuda, sapi, domba, kambing, dan anjing. Racun itu bisa menyebabkan kerusakan hati dan fotosensitifitas.
Baca juga: 3 Tips Mendaki Gunung untuk Pendaki Perempuan, Tetap Aman di Perjalanan!
Memasak di Hutan, Jangan Lupa Bawa Peralatan Ini!
Memahami jenis-jenis tumbuhan beracun di hutan sangatlah penting. Jadi, Eigerian tidak akan salah dalam memanfaatkan tumbuhan dan buah yang ada di hutan untuk dikonsumsi.
Mendaki gunung, tentunya Eigerian perlu membawa peralatan masak. Ini sangat berguna untuk kelangsungan hidup selama berada di hutan dan di gunung. Kira-kira, peralatan masak apa saja yang perlu kita bawa?
- Kompor dan Gas Kaleng
- Cooking Set atau Nesting
- Pisau Lipat Serbaguna
- Gelas, Piring, Sendok, dan Garpu
- Korek Api.
Baca juga: 3 Cara Membuat Api Tanpa Korek yang Tahan Lama
Meskipun kompor lapangan bisa dinyalakan tanpa korek api, tapi untuk jaga-jaga kalau kompor rusak, kita tetap perlu membawa korek. Segala macam perlengkapan mountaineering bisa Eigerian dapatkan di website eigeradventure.com. Yuk, lengkapi segala kebutuhan untuk mendaki gunung dengan produk-produk terbaik dari EIGER!