Pada tanggal 2-3 Maret 2024 lalu, EIGER cegah deforestasi di sekitar Gunung Cikuray dalam program Jaring Gunung. Pencegahan ini juga dilakukan bersama Yayasan dan KPA Tapak Gerot.
Dikutip dari laman Perpustakaan BNPB, deforestasi adalah perubahan kondisi penutupan lahan dari kelas penutupan lahan kategori hutan/berhutan menjadi kelas penutup lahan kategori nonhutan/tidak berhutan.
Sehingga dengan kata lain, deforestasi disebut juga dengan kegiatan penggundulan hutan atau penebangan hutan sehingga lahannya dapat dialihkan untuk penggunaan nonhutan, seperti pertanian dan perkebunan, peternakan, atau permukiman.
EIGER Cegah Deforestasi di Sekitar Gunung Cikuray dalam Program Jaring Gunung
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Program Jaring Gunung adalah sebuah program ajakan untuk konservasi penyadaran lingkungan dan penanaman pohon. Program ini merupakan bentuk kolaborasi antara EIGER dan KPA Tapak Gerot yang ingin menjaring masyarakat dengan background yang berbeda-beda untuk berkumpul bersama di satu titik.
Dalam program ini masyarakat berdiskusi untuk berbicara tentang konservasi dalam upaya penyadaran lingkungan dan menanam pohon. Harapannya, pohon-pohon yang ditanam akan tumbuh dan menjadi jaring kanopi hutan yang mampu menangkap karbon dan melepaskan oksigen untuk kehidupan makhluk hidup di bumi.
Selain kepada alam, program Jaring Gunung juga diharapkan bisa memberikan pengaruh baik kepada masyarakat yang ikut berpartisipasi agar mereka bisa menjadi agen-agen perubahan (agent of changes) untuk alam yang lebih baik minimal di lingkungannya masing-masing.
Baca juga: EIGER Beri Bantuan untuk Korban Bencana Semeru Melalui Dompet Siaga
Upaya Reboisasi dalam Program Jaring Gunung
Program Jaring Gunung diadakan di jalur pendakian Gunung Cikuray, Jawa Barat via Tapak Gerot (sisi Barat Gn. Cikuray). Upaya reboisasi sendiri dilakukan dengan cara melakukan penanaman 300 bibit pohon yang penanamannya dibagi ke dua pos yang berbeda.
Penanaman pertama dilakukan di pos-1 (kawasan garapan warga) dengan fokus penanaman bibit pohon naungan, seperti mahoni, ki hujan, dan sebagainya. Kemudian lokasi kedua, dilakukan di sekitar area pos-3 yang merupakan batas vegetasi dengan zona inti hutan Gunung Cikuray. Penanaman pohon di area ini berfokus ke pohon endemik hutan Jawa.
Terdapat sekitar 415 orang yang terlibat dalam Program Jaring Gunung yang terdiri dari 329 laki-laki dan 86 perempuan. Program ini cukup memberikan dampak yang signifikan terhadap bidang lingkungan dan ekonomi.
Dampaknya terhadap lingkungan, yaitu hutan kembali hijau sehingga harapan akan kembalinya mata air bersih sangat besar. Kemudian, tangkapan karbon dan suplai oksigen membaik sehingga harapan untuk pencegahan bencana semakin besar.
Pelaksanaan Program Jaring Gunung ini di latar belakangi dengan rasa khawatir dan kecemasan terhadap kondisi lingkungan alam Gunung Cikuray, khususnya sisi barat yang mengalami deforestasi.
Lantaran gunung dengan ketinggian 2.105 mdpl tersebut berpotensi mengakibatkan beberapa bencana alam, seperti bencana banjir bandang, tanah longsor, bencana kekeringan sehingga berdampak pada kelangkaan air bersih saat musim kemarau.
Dukungan EIGER dalam Program Jaring Gunung
Berikut bentuk dukungan EIGER dalam Program Jaring Gunung di Gunung Cikuray, Jawa Barat dengan memberikan produk-produk EIGER yang menunjang di antaranya tumbler, mug, topi, dan tas kecil.
Selain produk-produk senilai Rp 3 juta yang diberikan, EIGER juga memberikan edukasi yang disampaikan oleh Kang Djukardi “Bongkeng” Adriana. Edukasi ini ditujukkan kepada generasi muda tentang cara menjadi pendaki yang baik dengan mengutamakan keselamatan dan kelestarian lingkungan.
Baca juga: Kulik SCORE, Budaya Kerja PT EIGERINDO MPI
Bersama EIGER, Mari Cegah Terjadinya Deforestasi
Deforestasi bisa menyebabkan kegundulan hutan, hilangnya tutupan hutan hujan tropis, serta hilangnya beberapa spesies makhluk hidup.
Bersama EIGER, mari kita mencegah terjadinya deforestasi yang berpotensi bisa terjadi kapan saja bila dibiarkan begitu saja.