Sebagian orang memilih melakukan pendakian gunung untuk menikmati keindahan alam terbuka. Manfaat mendaki gunung memang baik untuk kesehatan tubuh dan dapat menghilangkan stres. Secara umum, ada dua istilah yang cukup populer di dunia pendakian gunung, yaitu hiking dan trekking. Hiking adalah kegiatan outdoor atau rekreasi sambil berolahraga.
Kebanyakan, kegiatan hiking ini lebih memilih lokasi dengan pemandangan yang indah, dan hanya menyusuri jalur yang mudah dilalui. Biasanya, di jalur yang dilewati telah disediakan tempat istirahat, papan penunjuk jalan, dan lainnya.
Berbeda dengan hiking, trekking adalah kegiatan yang dilakukan dengan cara berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lainnya yang umumnya dilakukan di daerah-daerah yang masih minim transportasi, atau jalur yang masih jarang dilalui orang. Rute perjalanan trekking ini biasanya berada di daerah dengan sarana dan prasarana yang masih minim. Perbedaan hiking dan trekking selengkapnya, langsung saja cek ulasannya di bawah ini.
Baca Juga : Tips Memilih Sepatu Hiking Yang Berkualitas
Perbedaan Hiking dan Trekking
Ada perbedaan yang mendasar antara hiking dan trekking jika dilihat dari beberapa aspek berikut ini:
1. Durasi
Perbedaan pertama dan yang paling jelas antara hiking dan trekking adalah durasinya. Hiking adalah pendakian yang berlangsung kurang dari satu hari, yaitu antara 2 hingga 8 jam. Sementara trekking dapat berlangsung di mana saja antara beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan.
Pendakian satu hari adalah istilah paling umum, yang mungkin pernah kamu dengar. Hiking satu hari dapat dilakukan di banyak tempat, misalnya cagar alam. Sedangkan trekking biasanya dilakukan di gunung seperti Gunung Rinjani, ataupun gunung lainnya.
2. Persiapan
Perbedaan antara hiking dan trekking selanjutnya bisa dilihat dari segi persiapannya. Hiking biasanya tidak memerlukan banyak perencanaan karena rute pendakian sudah ditandai dengan jelas untuk diikuti. Namun, para pendaki tetap perlu menyiapkan perlengkapan pendakian mereka untuk mendaki.
Selalu ingat untuk membawa makanan dan air yang cukup, meskipun pendakian diperkirakan hanya berlangsung selama beberapa jam saja. Sementara trekking memerlukan perencanaan yang ekstensif karena para trekker atau kelompok trekking diharuskan menandai rute yang ingin mereka ambil atau menandai lokasi yang ingin mereka taklukkan.
Pada umumnya, trekking memang tidak dilakukan di jalur yang ditandai. Jadi, para trekker perlu menyiapkan ransel mereka dengan barang-barang penting yang diperlukan, seperti pakaian, makanan, hingga peralatan tidur.
Baca Juga : Solo Hiking, Manfaat Risiko dan Persiapannya Yang Wajib Diketahui
3. Jalur
Jalur hiking biasanya berada di tengah hutan, gunung, perbukitan, ataupun lingkungan alam, yang biasanya sudah ditandai untuk diikuti oleh pejalan kaki. Sementara jalur trekking berubah selama perjalanan itu sendiri. Dari gunung, ke jalan, ke hutan, dan bahkan kadang-kadang ke pinggir pantai.
Trekking akan membawa seseorang untuk menjelajahi alam dengan berjalan kaki, memberi mereka pengalaman secara langsung dari lokasi indah yang mungkin tidak dapat diakses oleh banyak orang.
4. Intensitas
Perbedaan antara hiking dan trekking juga bisa dilihat dari segi intensitas. Hiking bisa dikatakan sebagai kegiatan rekreasi karena banyak yang menganggapnya sebagai kegiatan akhir pekan ataupun hobi pribadi. Meskipun jalan setapak terkadang menantang bagi sebagian orang, namun pejalan kaki biasanya menghadapi rintangan yang dapat diatasi di sepanjang jalan karena orang lain juga umumnya selalu berhasil melewati rintangan yang ada.
Namun, intensitas trekking jauh lebih besar daripada hiking karena trekking berlangsung di medan yang berbeda dan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, kekuatan mental dan fisik juga harus dimiliki oleh para trekker.
Tingkat kebugaran yang dibutuhkan dalam kedua aktivitas tersebut juga sangat berbeda. Trekking seringkali membutuhkan latihan fisik yang lebih intens. Berada jauh dari kenyamanan rumah untuk waktu yang cukup lama, tentunya dapat membuat seseorang merasakan ketidaknyamanan. Namun, pemandangan dan pengalaman yang diterima para trekker membuat semuanya sepadan dengan tantangan yang harus dihadapi.
Tertarik Untuk Solo hiking?
Solo hiking adalah salah satu kegiatan yang identik dengan mendaki sebuah gunung yang dilakukan seorang diri. Kegiatan ini menjadi salah satu alternatif pilihan bagi para pendaki karena sifatnya fleksibel untuk dilakukan dan memiliki keistimewaan tersendiri yang akan didapatkan sepanjang perjalanan.
Perlengkapan Hiking Yang Wajib Dibawa!
Hiking dan Trekking, Keduanya Bermanfaat!
Selain menyenangkan dan bisa menghilangkan stres, hiking dan trekking juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, lho. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari hiking dan trekking yang wajib kamu ketahui:
- Dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan hipertensi.
- Membuat tubuh menjadi lebih bugar. Kegiatan hiking dan trekking akan membangun kekuatan di paha, otot kaki bagian bawah, otot pinggul, dan paha belakang. Kegiatan ini juga dapat membangun daya tahan tubuh. Trekking dan hiking adalah latihan menahan beban, yang bisa membangun kepadatan tulang.
- Hiking dan trekking juga dapat meningkatkan kesehatan mental. Kedua aktivitas ini akan membawamu menjauh dari stres kehidupan sehari-hari dan membawamu masuk ke alam bebas.
- Dapat membakar kalori. Kegiatan hiking mampu membakar antara 440 dan 550 kalori per jam.
Itu tadi beberapa perbedaan antara hiking dan trekking serta manfaatnya yang perlu diketahui. Kalau kamu baru pertama kali melakukannya, sangat disarankan untuk memulai hiking di siang hari terlebih dahulu.
Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Hiking dan Trekking
Trekking bisa diartikan sebagai sebuah aktivitas perjalanan atau pendakian yang panjang, bisa sampai memakan waktu hingga beberapa hari. Lokasinya juga lebih terpencil dengan lebih sedikit akomodasi. Umumnya, orang-orang yang melakukan trekking harus membuat tenda sendiri, karena tidak ada shelter untuk istirahat. Rute yang dilalui ketika trekking juga lebih menantang daripada hiking, dengan medan yang relatif kasar, jalur yang tak terlihat, dan cenderung sulit dilewati.
Ketika menjalani trekking, mereka yang melakukannya harus membawa peralatan khusus dan kebanyakan jalurnya hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Aktivitas trekking cenderung ekstrem karena biasanya akan berjalan di alam liar.
Baca Juga : Sepatu Hiking Lora, Tangguh dan Elegan Untuk Perempuan
Orang yang melakukan trekking akan berjalan di alam dengan ditemani cuaca serta kondisi lingkungan yang keras, mulai dari lereng curam hingga harus berjalan menanjak menuju ketinggian. Perjalanan yang ditempuh tentunya lebih panjang, bisa beberapa hari atau pekan. Mereka yang melakukannya harus berkemah setiap malam ataupun berjalan sepanjang hari hingga sampai ke tujuan.
Berkemah sudah menjadi sebuah keharusan karena jalurnya lebih panjang dan tantangan juga lebih banyak ditemui. Jangan lupa membawa peralatan memasak, kantong tidur, pakaian, obat-obatan, trekking pole, dan kompas karena kalian akan cenderung jauh dari peradaban manusia. Ransel yang dibutuhkan juga jauh lebih besar, ukurannya sekitar 60-85 liter dengan ruang penyimpanan yang cukup untuk seluruh peralatan yang akan dibawa selama perjalanan. Jarak trekking sekitar 50 km hingga 1000 km.
Contohnya adalah perjalanan pulang pergi ke basecamp Everest di Gunung Everest di Nepal. Perjalanan yang harus dilalui mencapai jarak 130 km dan bisa memakan waktu hingga 14 hari.
Adapun hiking adalah kegiatan berjalan kaki di jalan setapak sambil melewati pegunungan, semak-semak, hingga kawasan pedesaan. Perjalanan hiking juga penuh rintangan serta membutuhkan sejumlah peralatan hingga sepatu khusus untuk melewati medan-medan terjal.
Salah satu perbedaan mencoloknya dengan trekking adalah hiking relatif punya rute perjalanan dari tempat tinggi ke rendah. Perjalanan selama hiking cenderung lebih pendek, kemudian jalurnya juga relatif sudah bersih karena telah dibuka sebelumnya untuk umum.
Sehingga, perjalanan dan navigasi menjadi lebih mudah daripada trekking. Ketika seseorang melakukan hiking selama beberapa hari, akan ada banyak tempat pemberhentian untuk beristirahat.
Waktu yang dibutuhkan untuk hiking biasanya mencapai 5-7 jam dalam sehari, baik sehari atau pun beberapa hari untuk sampai lokasi. Umumnya, jarak yang ditempuh mencapai 3 km hingga 50 km dan mereka yang melakukannya akan menemui banyak jalan dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda.
Selama melakukan hiking barang yang dibawa tergantung dari lama perjalanan yang akan ditempuh. Jika perjalanan dilakukan dalam sehari, bawa persediaan satu hari untuk air, makanan berat, dan makanan ringan. Namun, jika berencana menginap semalam atau lebih, ransel yang dibawa harus besar agar bisa memasukkan pakaian ganti lebih, tenda, air, makanan, hingga kantong tidur.
Ransel yang dibawa saat melakukan hiking untuk perjalanan satu hari umumnya berukuran 15-20 liter, dengan banyak kompartemen untuk menyimpan barang-barang. Sementara jika bermalam bisa membawa ransel ukuran 25-35 liter dengan ventilasi yang baik dan sabuk pinggul yang empuk untuk penyangga ekstra.
Lalu, jika akan bermalam selama beberapa hari bisa membawa ransel ukuran 40-50 liter dengan lebih banyak ruang untuk peralatan berkemah dan peralatan memasak. Contoh hiking adalah perjalanan ke Taman Nasional Grand Canyon di Amerika Serikat (AS) yang lanskapnya berupa pedesaan indah. Jarak perjalanannya adalah sekitar 13 km dan pejalan kaki dapat memilih untuk bermalam di perkemahan yang ada di sepanjang jalan.
Pastikan juga kamu selalu memakai sepatu yang tepat, ya! Sepatu untuk hiking adalah sepatu yang tahan air dengan sol dan penyangga pergelangan kaki yang baik. Pastikan juga kamu memakai sepatu dengan benar sebelum mendaki jarak jauh. Ada banyak rekomendasi sepatu terbaik untuk hiking dan trekking yang bisa kamu temukan di Eiger Adventure. Pilih-pilih saja dulu!