Ascender merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melintasi tali yang sudah terpasang saat berkegiatan seperti mendaki gunung, menelusuri goa, dan panjat tebing.
Dalam metode single rope technique (SRT), dibutuhkan berbagai peralatan pendukung, termasuk ascender.
Single rope technique merupakan salah satu metode yang bisa digunakan dalam kegiatan panjat tebing, susur goa, atau kegiatan pemanjatan lain secara vertikal.
Metode SRT mengandalkan satu buah tali sebagai lintasan vertikal. Karena hanya menggunakan satu tali, pemanjat membutuhkan alat bantu tambahan untuk menaiki dan menuruni tali tersebut.
Di sinilah, alat ini dibutuhkan. Ascender digunakan untuk memanjat tali sehingga memudahkan pemanjat saat melalui tebing atau lintasan vertikal.
Pengetahuan dasar tentang SRT dan penggunaannya sangat penting untuk diketahui.
Dengan mengenali fungsi dan jenis peralatan yang ada, kita bisa melakukan kegiatan outdoor dengan aman dan lancar.
Baca Juga: 5 Cara Membuat Simpul Mati yang Bikin Tenda Kokoh
Pengertian dan Penjelasan
Jika Eigerian tertarik mencoba olahraga panjat memanjat, maka hal pertama yang harus Eigerian pahami adalah gears atau perlengkapan yang dipakai.
Salah satu alat paling penting adalah ascender atau disebut juga sebagai jumar. Alat ini dipasang pada tali sebagai alat bantu memanjat secara vertikal.
Dengan bantuan alat ini, kita tidak perlu membuat simpul tali untuk mengangkat badan ke atas.
Jumar lebih diperuntukkan untuk pemanjat solo, oleh karena itu kita perlu memahami cara penggunaannya dengan tepat.
Jumar sendiri memiliki beberapa tipe yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan teknik tali menali yang dipakai.
Ada jenis ascender yang digunakan untuk menjaga posisi badan saat menarik tali secara paralel. Jenisj umar ini merupakan yang paling umum dalam SRT.
Ada juga jenis ascender yang digunakan untuk fixed rope, yang dipasangkan dengan harness dalam posisi datar dengan badan.
Selain itu, ada pula yang khusus digunakan untuk kegiatan pemanjatan ekstrem, misalnya untuk kegiatan rescue.
Jenis alat yang satu ini memiliki sistem pelumasan sendiri yang dapat meningkatkan ketahanannya.
Baca Juga: 5 Gunung Tertinggi Di Indonesia yang Wajib Masuk Wishlist
Jenis-Jenis Ascender
Ascender merupakan alat yang memungkinkan kita untuk bergerak secara vertikal melalui tali.
Alat ini dibedakan menjadi empat jenis berikut ini.
1.  Hand Ascender
Hand ascender merupakan jenis jumar yang paling umum digunakan. Umumya, alat ini dipakai secara manual di tangan untuk memanjat tali di atas climber, atau dikenal sebagai jugging.
Pemanjat biasanya menggunakan perelengkapan ini secara berpasangan dengan beberapa bentuk tangga atau loop kaki pada lubang bawah.
loop kaki ini memungkinkan pendaki untuk bergantian dalam berpijak atau berdiri sambil menggeser alat tersebut yang lain ke atas tali secara bertahap.
Meski umumnya digunakan berpasangan, tak sedikit pemanjat yang hanya menggunakan satu jumar pada tangan terkuatnya.
2. Chest Ascender
Chest ascender disebut juga dengan istilah compact atau basic ascender. Alat climbing yang satu ini memiliki dua lubang pada bagian atas dan bawah untuk dilekatkan pada harness.
Lubang bagian bawah biasanya memiliki bentuk agak melengkung yang berfungsi sebagai sistem pengereman.
Perlengkapan ini bisa digunakan tanpa bantuan tangan dan biasanya dipakai dalam situasi caving dan rescue.
Model jumar yang satu ini memiliki ukuran yang lebih kecil, ringan, dan menjadi alternatif yang tepat untuk dibawa di medan pendakian yang sulit.
3. Backup Ascender
Sesuai dengan namanya, backup ascender merupakan sistem pengaman tambahan yang biasanya berada di bagian belakang tubuh pemanjat.
Jenis jumar ini dapat membantu meningkatkan gesekan pada tali saat terjatuh sehingga mampu mengurangi kecepatan pemanjat jika terjatuh saat pendakian.
Dalam kondisi darurat, perlengkapan yang satu ini bisa dibawa bersama dengan harness sebagai komponen keselamatan.
Umumnya, alat ini memiliki ukuran yang paling kecil dan ringan jika dibandingkan dengan jenis lainnya.
4. Foot Ascender
Mirip seperti hand ascender, jenis jumar juga bisa digunakan secara berpasangan. Alat ini dapat dikaitkan pada kedua kaki dan digunakan layaknya hand ascender.
Perbedaannya adalah tidak adanya lubang yang bisa dikaitkan dengan perangkat lain, karena jenis perlengkapan ini biasanya dibuat menjadi satu bagian dengan perangkat APD.
Foot ascender sebaiknya tidak digunakan sebagai sistem pengaman tunggal. Sebab, jenis jumar tersebut pada dasarnya adalah untuk mempermudah pemanjat untuk meraih tali dengan kedua kakinya.
Cara Menggunakan Ascender
Ascender memiliki beberapa bentuk dan ukuran yang bisa disesuaikan dengan penggunaan. Secara umum, berikut cara menggunakan perlengkapan ini dengan aman.
1. Stabilkan Tali Sebelum Memanjat
Sebelum mulai menggunakan, pastikan kondisi tali sudah stabil. Artinya, tali karmantel harus dalam kondisi minim gerakan, lurus, dan tidak banyak bergoyang.
Kondisi tali yang stabil akan memudahkanmu dalam panjat memanjat dan menggunakan perelengkapan ini.
Pasalnya, perlengkapan ini berfungsi sebagai pegangan saat naik pada tali. Kondisi tali yang stabil juga bisa meminimalkan risiko cedera dan menghemat tenaga yang dikeluarkan.
2. Gunakan Ascender Berpasangan
Dalam sebagian besar kegiatan panjat tebing, wall climbing, susur goa, atau penyelamatan, kita mungkin akan berada dalam situasi dimana hanya bisa bergantung pada tali.
Menahan beban tubuh dengan tangan kosong akan membuat kita merasa lebih cepat lelah.
Guna meringankan beban tubuh dan memudahkan pemanjatan, Eigerian bisa menggunakan jumar secara berpasangan.
Perlu diketahui, jumar dijual secara satuan di pasaran. Artinya, kita harus bisa membedakan perlengkapan ini untuk tangan kanan, dan mana yang digunakan untuk tangan kiri.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Sepatu Gunung Terbaik dari Eiger dan Tips Memilihnya
3. Atur Posisi Badan Tegak Lurus
Ascender digunakan dengan cara memasukkan tali karmantel ke dalam lubang yang sudah ada, kemudian mendorong alat ini ke atas untuk memanjat tali.
Agar jumar dapat naik dengan mulus, kita harus mengatur posisi badan dengan postur tegak.
Dengan begitu, tali karmantel juga akan berada dalam posisi yang lurus dan stabil, sehingga akan lebih mudah untuk mendorong alat ini.
Selain itu, posisi badan tegak lurus juga memudahkan kita dalam memanjat tali dengan lebih ringan dan stabil.
4. Gunakan Ascender Kanan dan Kiri Bergantian
Ketika menaiki tali, kita perlu mendorong perelengkapan ini dengan ritme yang stabil. Selain mempermudah pemanjatan, hal ini juga membuat kegiatan pemanjatan menjadi lebih ringan.
Ketika menggunakan dua jumar, Eigerian dapat mendorongnya secara bergantian antara kanan dan kiri seperti saat menaiki tangga.
Pastikan jarak antar jumar ini tidak terlalu jauh agar lebih mudah saat naik.
Baca Juga: 5 Tempat Indoor Climbing Jakarta dan Sekitarnya, Cocok untuk Latihan Panjat Tebing
5. Pastikan Sliding Ascender Mulus
Sebelum memulai kegiatan rappeling, pastikan sliding ascender pada tali tidak macet. Eigerian bisa mencobanya sebelum mulai memanjat dengan mendorong ascender ke atas.
Jumar yang bagus harus bisa mengunci tali jika ditarik ke bawah, dan bisa bergeser dengan mulus ketika didorong ke atas.
Jumar yang bisa digunakan dengan mulus akan membuat tenaga yang kita keluarkan jadi lebih efisien dan tidak mudah kelelahan.
Selain memperkaya pengetahuan tentang alat ascender, Eigerian juga perlu menggunakan perlengkapan panjat tebing lainnya.
Termasuk menggunakan harness, carabiner, helm, sarung tangan, figure 8, tali karmantel, dan sebagainya.
Eigerian bisa menemukan dan membeli berbagai perlengkapan outdoor dan traveling melalui Website EIGER Adventure Official.
Dengan berbelanja di situs resmi EIGER, kita berkesempatan mendapatkan berbagai promo dan diskon yang menarik.
Selain itu, tersedia juga berbagai metode pembayaran yang mudah, aman, dan terpercaya. Yuk, kunjungi situs resmi EIGER sekarang juga!