Sadarkah kita, bahwa setiap kali kita membeli barang itu berarti kita menghasilkan sampah? Apalagi untuk barang-barang sekali pakai. Tak dipungkiri, aktivitas manusia memang semakin beragam setiap harinya, dan semakin banyak pula barang dan produk yang dibeli. Sehingga, sampah yang dihasilkan sudah melebihi dari kemampuan alam untuk menyerapnya. Perkara sampah memang masih terus menghantui kehidupan kita. Konsep zero waste telah ramai digaungkan, namun ternyata tidaklah mudah untuk melakukannya. Ada banyak tantangan zero waste yang perlu kita hadapi.
Apa itu Zero Waste?
Zero waste atau bebas sampah merupakan sebuah konsep yang mengajak kita untuk menggunakan produk sekali pakai dengan lebih bijak untuk mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sampah. Tujuannya adalah supaya sampah tidak berakhir di TPA, untuk menjaga sumber daya, dan melestarikan alam. Konsep zero waste adalah 5R, yaitu Refuse (menolak), Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang) dan Rot (membusukkan sampah). 5R ini menjadi pegangan untuk membentuk gaya hidup tanpa sampah dan menggunakan sumber daya alam secara lebih bijaksana.
Tidak sedikit orang yang pesimis dan sarkastik dengan istilah zero waste, dan menganggap bahwa itu tidak mungkin dilakukan. Mana mungkin manusia hidup di zaman modern seperti sekarang ini tidak menghasilkan sampah? Tidak mudah untuk mengaplikasikan gaya hidup zero waste di tengah infrastruktur dan masyarakat yang belum mendukung. Itulah tantangan zero waste yang mau tidak mau mesti kita hadapi.
Karena zero waste adalah gaya hidup, maka memang butuh proses untuk menjalaninya. Kita perlu melakukannya secara perlahan, tapi pasti dan konsisten. Hal yang bisa kita lakukan di awal adalah memperbanyak literasi, update dengan informasi terkait kondisi lingkungan kita. Kesadaran terhadap dampak untuk lingkungan yang akan didapatkan dengan kita mengaplikasikan gaya hidup zero waste di kehidupan sehari-hari akan menjadi motivasi untuk menerapkan gaya hidup bebas sampah ini.
Apa Saja Tantangan Zero Waste?
Kita mungkin merasa tidak nyaman dengan lingkungan bau dan tidak rapi. Lantas, muncul keinginan dari diri sendiri untuk memilah sampah, hingga meminimalkan pembuangan sampah. Tidak hanya itu, kita pun mulai mengurangi sampah plastik. Langkah sederhana yang ingin kita lakukan itu merupakan hal baik. Namun, ketika memulai sendirian tentunya akan ada tantangan zero waste. Apa saja tantangan yang akan kita hadapi?
- Banyak produk yang dijual dengan kemasan plastik. Karena toko yang memfasilitasi konsumen untuk zero waste masih susah untuk ditemukan, maka kita bisa siasati masalah ini dengan membawa kantong belanja sendiri.
- Belajar hidup sederhana dan mengurangi sampah sepertinya terlihat mudah dan menjadi cara untuk berhemat. Namun ternyata, bisa saja kebalikannya lho. Misalnya, uang transportasi yang bertambah, karena toko yang menyediakan kebutuhan harian yang tidak dibungkus dengan plastik jaraknya lebih jauh, atau lainnya.
- Saat bermaksud hidup lebih hijau dan bersih, kita justru secara impulsif membuang barang lama yang menurut kita merusak lingkungan. Sebaiknya, barang yang sudah ada dimanfaatkan dengan baik dan dilakukan pemilahan. Untuk selanjutnya, kita bisa lebih selektif.
- Tantangan zero waste lainnya adalah produk ramah lingkungan masih jarang.
Baca juga: Olahraga saat Puasa dan 13 Manfaatnya
Cara Menghadapi Tantangan Zero Waste Saat Ramadan
Di bulan Ramadan saat nafsu makan kita seperti diuji, justru berakhir dengan kecenderungan ingin berbalas dendam dan makan makanan yang banyak, yang lebih spesial dari menu keseharian. Akhirnya, makanan melimpah ruah dan terbuang. Salah satu tantangan zero waste selama Ramadan memang terletak pada makanan. Ada banyak sekali penjual yang menjajakan segala macam jajanan yang menggugah selera. Tidak heran, hampir semua orang yang tengah berpuasa auto kalap belanja.
Nah, berikut ini ada beberapa cara untuk menghadapi tantangan zero waste selama bulan Ramadan.
1. Hindari takjil yang dijual dengan kemasan plastik
Jika memang berniat untuk membeli takjil di jalan, sebaiknya kita membawa kotak makan atau botol minum sendiri dari rumah. Mungkin memang akan terasa aneh saat pertama kali melakukannya, tapi percayalah penjual takjil akan melakukannya dengan senang hati. Kuncinya adalah kita harus berani mencoba! Kalau lupa membawa kotak makanan atau botol minum, kita bisa mencari takjil yang dijual dengan kemasan non plastik. Yuk, pilih botol minum Eiger yang berkualitas untuk menemani kita berburu takjil!Â
2. Konsumsi sisa makanan buka untuk sahur
Hanya karena makanan sisa, bukan berarti makanan itu tidak layak dimakan, kan? Jika makanan untuk berbuka puasa masih sisa, kita bisa memasukkannya ke dalam kulkas, dan panasi kembali untuk sahur.
3. Meal planning dan masak sendiri
Kebanyakan dari generasi kita saat bulan Ramadan adalah penuhnya jadwal berbuka puasa dengan teman-teman. Padahal sesungguhnya cara berpikir yang lebih tepat adalah bulan puasa itu saatnya menabung, saatnya bisa berkesempatan untuk masak sendiri di rumah, karena ritme makan yang lebih sedikit dari biasanya. Untuk mempermudah melakukan kegiatan yang fun ini, kita bisa membuat meal plan, lho. Kegiatan ini akan menjadi lebih mudah dan asyik. Dengan makan sendiri, makanan yang kita konsumsi pun juga jadi lebih sehat dan terkontrol. Jangan lupa perbanyak makan sayur dan buah, karena pada dasarnya konsep hidup zero waste sangat mendukung makanan yang minim sampah. Sayur dan buah juga akan dengan mudah dikompos.
4. Hindari nafsu belanja
Bulan Ramadan mungkin bisa menjadi bulan baik untuk mencoba tidak berbelanja pakaian atau lain-lain selain makanan. Cobalah cek di dalam lemari apa yang kita punya. Pasti masih ada banyak sekali baju yang bisa dipakai. Selain mengurangi sampah, kita juga bisa menghemat pengeluaran. Saat memang harus beli, jangan lupa untuk turut mendonasikan satu barang yang kita punya, ya!
5. Think before buying!
Kita pasti selalu mencari atau membeli barang yang praktis dan kadang tergoda dengan keinginan impulsif kita. Pada akhirnya, kita tidak berpikir panjang, apakah ini merupakan kebutuhan atau keinginan dan ke mana perginya barang ini setelah dikonsumsi. Coba deh mulai sekarang menjadi smart consumer dengan hanya membeli barang yang kita butuhkan saja, dan menolak bungkusan atau kantong plastik! Selain lebih hemat, kita juga akan mengurangi jejak karbon. Bonusnya, kira akan jadi lebih bahagia karena hidup lebih sederhana tanpa banyak barang di sekeliling kita.
Fun Zero Waste Travel Tips ala EIGER FRIENDS Siska Nirmala
Selain cara menghadapi tantangan zero waste saat Ramadan seperti yang telah disebutkan di atas, berikut ini juga ada fun zero waste travel tips yang sayang sekali jika dilewatkan. Yuk, langsung cek satu-satu!
- Bring a personal reusable water bottle. Kita bisa menyesuaikan botol dengan kebutuhan. Botol ini bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan minum, yang bisa diisi ulang di tempat makan atau tempat umum yang menyediakan air galon gratis.
- Bring personal lunch/snack boxes. Kotak makanan ini sangat berguna untuk meminimalisir sampah kemasan dari makanan yang kita beli.
- Bring personal handkerchief. Ini akan sangat meminimalisir penggunaan tissue basah maupun kering, lho.
- Eat local foods. Selalu prioritaskan untuk memilih makanan lokal yang biasanya menawarkan berbagai jenis makanan tanpa kemasan plastik.
Tips yang sangat menarik untuk diterapkan dalam keseharian, bukan?
Baca juga: 5 Cara Mudah Menghemat Air untuk Kehidupan Sehari-hari
Yuk, tingkatkan semangat untuk menghadapi tantangan zero waste. Konsep zero waste akan membantu kita untuk mengevaluasi gaya hidup dan melihat bagaimana sesuatu yang kita konsumsi bisa berdampak terhadap lingkungan. Bumi, tempat satu-satunya kita tinggal, saat ini sedang dalam kondisi kritis. Jadi, jangan tunda lagi! Kita harus lebih peduli dan berbuat sesuatu terhadap kelangsungan bumi kita. Belanja produk-produk ramah lingkungan adalah salah satu caranya.
Kita bisa mendapatkan berbagai produk ramah lingkungan di website Eiger Adventure Official. Seperti kaos yang terbuat dari material organiccotton, tote bag, dan lain sebagainya. Cek koleksi selengkapnya hanya di website Eiger Adventure!