Kegiatan pendakian selalu akan bersentuhan dengan alam. Petualangan yang dilakukan akan menjadi seru dan menantang, ketika dipersiapkan dengan matang, mulai dari persiapan peralatan pendakian terbaik hingga mental yang kuat. Namun demikian, resiko tersesat di hutan akan selalu ada. Maka tak ada salahnya kamu juga mengetahui apa yang harus dilakukan ketika skenario ini terjadi, dan bagaimana cara bertahan hingga menemukan jalan keluar atau tim evakuasi datang.
Tentu saja, sebagai disclaimer awal, disampaikan bahwa artikel ini tidak dibuat untuk menakut-nakuti atau menurunkan antusiasme pendakian dan petualangan di alam bebas. Sebaliknya, artikel ini berniat ingin memberikan informasi mengenai apa yang bisa dilakukan saat situasi memburuk dan berjalan tidak sesuai rencana. Sekaligus, menjadi persiapan tambahan agar setiap peserta pendakian termasuk kamu bisa selamat hingga kembali ke rumah lagi.
Berikut beberapa tips agar selamat saat tersesat di hutan dalam kegiatan pendakian atau penjelajahan yang kamu lakukan.
1. Tetap Tenang, Jangan Panik
Memang tips pertama ini terdengar agak klasik, tapi percaya atau tidak sikap tenang bisa membantu keadaan agar tidak bertambah buruk. Lakukan pengamatan area sekitar, pastikan persediaan yang masih dibawa, dan pastikan kondisi rombongan (jika bersama rombongan).
Pemetaan awal ini memerlukan ketenangan yang tinggi, sehingga dapat mengetahui kondisi terkini dari kamu sendiri dan rombongan. Jika kamu panik, hal ini tak akan bisa dilakukan, serta mungkin saja hal-hal buruk yang seharusnya tak terjadi bisa terjadi.
Tenangkan pikiran, petakan lingkungan dan keadaan dengan baik, lalu buat rencana awal untuk bertahan dan menemukan jalur yang benar untuk kembali melanjutkan perjalanan atau kembali ke basecamp.
Baca Juga : 5 Latihan Tes Kebugaran Jasmani untuk Pendakian
2. Temukan Lokasi untuk Berlindung
Pada skenario kamu tidak bisa melanjutkan perjalanan atau usaha pencarian jalan, temukan tempat atau lokasi untuk berlindung dari hawa dingin, angin, atau hujan. Lokasi ini bisa berupa gua, pohon tumbang, atau hal lain, yang sudah dipastikan keamanan dan kekuatannya.
Jika tidak, kamu bisa mendirikan tenda atau tempat berteduh darurat untuk berlindung saat malam hari. Tempat berlindung ini diperlukan untuk menjaga tubuh tetap dalam kondisi hangat dan terhindar dari angin, hujan, suhu dingin, atau hewan yang mungkin saja ada di area tersebut.
Beberapa hal yang wajib dipastikan saat mencari tempat berlindung adalah keamanan, kekuatan tempat berlindung, jauh dari jangkauan hewan buas, serta cukup tinggi sehingga terhindar dari jangkauan hewan buas.
3. Saat Tersesat di Hutan Pastikan Tinggalkan Tanda
Selama kamu melakukan perjalanan mencari jalan keluar atau mencari sumber air, pastikan kamu meninggalkan tanda. Tanda ini bisa berupa apapun, pakaian yang diikat, tali yang diikat ke pohon, atau tanda buatan manusia lain yang mudah diidentifikasi.
Selain menjaga agar kamu tidak tersesat lebih jauh, tanda ini juga bisa menjadi faktor identifikasi awal tim evakuasi saat ingin menemukan keberadaan kamu dan rombongan. Tim evakuasi sudah memiliki pengalaman, sehingga bisa mengenali tanda apapun yang kamu ciptakan.
Tersesat di hutan memang bukan hal yang menyenangkan, tapi dengan bekal pikiran yang tenang, kamu bisa tetap melakukan hal-hal esensial ini, seperti meninggalkan tanda. Pastikan tanda tersebut berada di lokasi yang mudah dijangkau oleh penglihatan.
4. Perhatikan Arah Matahari
Salah satu penanda arah yang paling mudah diidentifikasi adalah matahari. Saat tersesat di hutan, coba cari arah sinar matahari datang dan saat tenggelam. Hal ini bisa jadi penanda arah alami yang jelas dan mudah dipahami.
Umumnya kejadian tersesat di hutan disebabkan oleh ketidaktahuan arah dari pendaki gunung. Perangkat kompas disarankan untuk selalu dibawa. Namun pada kondisi tertentu, perhatikan sinar matahari dan kamu akan mengetahui arah mata angin dengan jelas.
Cara lain jika matahari tak kunjung tampak adalah memperhatikan lumut. Lumut, pada umumnya, tumbuh di sebelah timur di mana sinar matahari datang. Acuan ini bisa jadi opsi lain ketika sinar matahari terhalang awan atau lebatnya pepohonan.
5. Alokasikan Makanan, dan Temukan Sumber Mata Air
Setelah memetakan kondisi dan perbekalan, buat alokasi makanan untuk beberapa hari ke depan. Pastikan setiap hari kamu mendapatkan asupan makanan dan air yang cukup, sehingga tubuh bisa bertahan.
Yang tidak bisa dikesampingkan adalah kamu sebaiknya bisa menemukan sumber air bersih yang bisa dikonsumsi. Dengan menemukan mata air, kamu bisa menjamin pasokan air dalam waktu yang diperlukan untuk selamat, sehingga resiko dehidrasi bisa diminimalkan.
Kemampuan mengidentifikasi dan menemukan sumber mata air memang idealnya dimiliki setiap petualang, sehingga dalam kondisi seperti ini bisa berguna untuk bertahan hidup.
Baca Juga : Macam-macam Peralatan Mendaki yang Wajib Dibawa Saat Naik Gunung
Sebenarnya resiko tersesat di hutan sendiri selalu akan hadir dalam pendakian atau petualangan. Namun hal ini bisa diminimalisir dengan pengetahuan akan medan, disiplin dalam kegiatan yang dilakukan, perencanaan yang baik, informasi dan data yang sesuai, serta kemampuan survival yang cukup. Gunakan jalur yang disediakan, dan pastikan untuk tidak keluar jalur selama perjalanan.
Tentu saja untuk menghadapi skenario terburuk dari tersesat di hutan kamu juga perlu menggunakan perlengkapan yang berkualitas sehingga kemampuan bertahan hidup bisa lebih tinggi. Website Eiger Adventure Official selalu menyediakan berbagai produk terbaik untuk partner pendakian, sehingga kegiatan bisa berjalan lancar. Semoga berguna, dan pastikan persiapan terbaik sebelum setiap kegiatan!