HomeTips & TrickMountaineeringApa Itu Portaledge dalam Dunia Panjat Tebing?

Apa Itu Portaledge dalam Dunia Panjat Tebing?

Eigerian, pernah lihat semacam alat yang menggantung di sisi-sisi tebing? Nama alat ini adalah tenda gantung atau portaledge. 

Dadeng, seorang pegiat climbing dan slackline menuturkan kalau portaledge ini biasanya digunakan saat melintasi jalur-jalur panjang atau tebing-tebing tinggi. Portaledge dipakai agar si pemanjat bisa tidur atau beristirahat. 

Biasanya, sebelum memanjat semua perlengkapan sudah disiapkan dari bawah dan di-packing dalam tas. Alat-alat yang digunakan untuk menuju ke portaledge ini adalah alat-alat yang digunakan untuk panjat tebing.

Alat-alat tersebut seperti tali karmantel, harness, carabiner, ascender, descender, webbing, hammer, piton, dan sebagainya. Agar dapat memahami arti portaledge, simak selengkapnya di artikel ini!

Baca juga: Fungsi Carabiner Dalam Panjat Tebing dan Susur Goa

Apa itu Portaledge?

Portaledge pertama kali dipakai pada tahun 1980. Tepatnya, ketika pemanjatan di Taman Nasional Yosimite, Amerika Serikat. Kala itu portaledge dipakai karena para pendaki ingin memanjat Tebing El Capitan yang memang membutuhkan waktu berhari-hari.

Dengan adanya portaledge ini, mereka bisa beristirahat di satu titik tanpa harus turun lagi kebawah. Tenda gantung ini memiliki tingkat keamanan yang bisa dibilang cukup kuat untuk setiap pemanjat. 

Tidak sedikit pemanjat tebing yang sedang melakukan pemanjatan tebing tinggi dan bermalam di atas portaledge yang digantung di sisi tebing tinggi dan curam. Biasanya, portaledge dibuat dengan platform tertutup semacam kain dan dikelilingi oleh bingkai-bingkai logam.

Bingkai-bingkai logam ini menggantung dari satu titik dan mempunyai tali suspensi yang bisa diatur (adjustable). Kain untuk portaledge bisa disebut dengan stormfly dan harus dipasang dengan sangat kuat sekaligus stabil. 

Dengan begitu, pendakian bisa dilakukan dengan aman dan pemanjat tebing bisa beristirahat dengan nyaman di portaledge yang menggantung di sisi tebing. 

Selain untuk beristirahat, portaledge juga bisa dipakai sebagai tempat fotografer untuk berfoto dari ketinggian. Memakai portaledge bisa membuat pemanjat terlindung dari hujan atau cuaca alam lainnya. 

Baca juga: 10 Alat Panjat Tebing Beserta Fungsi dan Cara Pakainya

Inilah Cara Pemanjat Tebing Camping di Jalur Panjat

Mirip seperti camping di gunung atau hutan, ketika sedang ada di tenda pemanjat juga akan melakukan aktivitas seperti memasak, makan, tidur, hingga buang air besar. Lalu, bagaimana cara para pemanjat memenuhi kebutuhan mereka saat camping di jalur panjat?

1. Memenuhi kebutuhan makanan

Biasanya pemanjat menggunakan kompor portable ringkas untuk memenuhi kebutuhan masakan. Kemudian, bahan makanan yang disiapkan pun praktis, salah satunya makanan kaleng. 

Sementara nesting atau alat masak, akan dikaitkan di sebuah carabiner agar tidak tumpah dan tetap stabil.

2. Mandi, cuci, dan kakus (MCK)

Agar tidak mengotori jalur panjat, pemanjat biasanya tidak melakukan MCK di jalur panjat. Mereka akan berjalan beberapa meter dari jalur dan membuangnya langsung ke bawah.

Sementara untuk BAB, biasanya pemanjat akan menahannya hingga tiga hari tapi jika terdesak ada kantong plastik yang sudah disiapkan sebelumnya. 

3. Beristirahat

Seperti yang disebutkan sebelumnya, pemanjat bisa menggunakan portaledge untuk beristirahat. Jika cuacanya cerah, pemanjat bisa melakukannya tanpa memasang kain penutup. Agar bisa tidur dengan nyaman, pemanjat memastikan pelindung portaledge terpasang dengan baik. 

Biasanya, pemanjat akan menggantungkan peralatan panjat atau stok makanan agar ruangan untuk beristirahat lebih luas. 

Baca juga: 5 Tempat Indoor Climbing Jakarta dan Sekitarnya, Cocok untuk Latihan Panjat Tebing

Rekomendasi Jalur Panjat Tebing di Indonesia

Kamu tertarik melakukan panjat tebing? Berikut rekomendasi jalur panjat tebing yang ada di Indonesia.

1. Tebing Sepikul, Jawa Timur

Tebing Sepikul merupakan tempat panjat tebing di Indonesia, tepatnya di Desa Watu Agung Watulimo, Kabupaten Trenggalek.Terdiri dari bebatuan Andesit dengan ketinggian sekitar 250 meter dan lebar 150 meter.

    Agar dapat ke Tebing Sepikul, kamu hanya perlu pakai bus dengan jalur Jakarta-Surabaya-Durenan hingga Gua Lowo. Tebing ini dikenal juga dengan tebing yang sering dipakai sebagai tempat pengibaran bendera Merah Putih pada Hari Kemerdekaan Indonesia. 

    2. Tebing Citatah, Jawa Barat

    Kalau kamu warga lokal Bandung, kamu bisa pergi ke Tebing Citatah. Tebing ini merupakan salah satu tempat panjat tebing yang menjadi bekas pertambangan kapur. 

      Terdapat tiga tebing yang digunakan sebagai tempat pemanjatan di tebing ini. Ketinggiannya pun bervariasi, mulai dari 48 meter, 90 meter hingga 125 meter. Terdapat 25 jalur pemanjatan dan untuk sampai di sini, kamu bisa menempuh dua jalur, yaitu melalui Tol Ciawi dan Tol Cipularang.

      3. Tebing Pantai Siung, Yogyakarta

      Memanjat Tebing Pantai Siung, bisa bikin kamu merasakan sensasi memanjat tebing sambil menyaksikan pemkamungan pantai. Destinasi panjat tebing ini termasuk panjat tebing terbaik di Yogyakarta. Tebing Pantai Siung memiliki sekitar 50 jalur pemanjatan yang sudah dipasang hanger atau pengaman permanen. 

        Tinggi Tebing Pantai Siung, yaitu sekitar 5 hingga 10 meter yang sehingga cocok untuk sport climbing dan artificial climbing. Kalau kamu mau lebih menantang, cobalah untuk menggunakan Jalur Kuda Laut dan Pancaran Siung. Dua jalur ini memiliki jalur yang lebih sulit dari jalur biasa. 

        4. Gunung Api Purba, Gunung Kidul

        Gunung Api Purba memiliki ketinggian 300 meter dan luas 800 meter. Kalau kamu baru pertama kali mencoba panjat tebing, jangan khawatir karena Gunung Api Purba memiliki banyak jalur pemanjatan dengan tingkat kesulitan yang bervariasi. 

          Gunung Api Purba merupakan tempat panjat tebing yang berlokasi di Desa Nglanggeran, kecamatan Patuk, kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

          Untuk sampai ke sini kamu bisa menjadi melalui jalur Wonosari dari pusat kota Yogyakarta. Kemudian kamu juga bisa melewati Bukit Bintang dan Radio GCD untuk nantinya menuju Desa Ngoro-ngoro. Tidak jauh dari situ kamu akan sampai di Gunung Api Purba Desa Nglanggeran. Kamu juga hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp9000 saja per orangnya.

          Panjat Tebing Bareng EIGER

          Nah, itulah arti portaledge, tenda gantung bagi para pemanjat tebing! Untuk melengkapi kebutuhan peralatan dan perlengkapan memanjat, kamu bisa berbelanja produk EIGER di website www.eigeradventure.com atau EIGER Adventure Store terdekat di kotamu! Nikmati gratis ongkir dan produk original dari EIGER!

          LEAVE A REPLY

          Please enter your comment!
          Please enter your name here

          RELATED ARTICLES

          Most Popular

          Recent Comments

          Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Daftar Menu Makanan dan Cara Tepat Mengolahnya Saat Mendaki
          Syamsul Alam Habibie Sahabu on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
          Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
          Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru