HomeTips & TrickMountaineeringPendaki Wajib Paham! Cara Memprediksi Cuaca dari Bentuk Awan

Pendaki Wajib Paham! Cara Memprediksi Cuaca dari Bentuk Awan

Bagi Eigerian yang menyukai kegiatan di luar ruangan, tentunya memprediksi cuaca menjadi salah satu hal yang tak boleh diabaikan. Lantas, untuk mengetahui cuaca yang akan datang, apa yang biasanya Eigerian lakukan? Kira-kira, bisa tidak ya memprediksi cuaca dari bentuk awan?

Sebetulnya kita bisa memperkirakan cuaca dengan memanfaatkan kemampuan observasi dan pengetahuan tentang pola cuaca. Memperkirakan cuaca akan sangat berguna jika kita menyukai kegiatan di luar ruangan, seperti jelajah alam, berkemah, dan lain sebagainya. Dengan mempelajari apa yang perlu diamati, maka Eigerian dapat memperkirakan cuaca tanpa bantuan prakiraan cuaca ataupun piranti teknologi. Salah satunya adalah dengan melihat bentuk awan.

Mengenal Bentuk Awan Berdasarkan Ketinggiannya

bentuk awan
Sumber: Freepik

Sebelum memahami bagaimana cara memprediksi cuaca dari bentuk awan, cari tahu dulu seperti apa bentuk awan berdasarkan ketinggiannya, yuk!

Awan memiliki bentuk beragam, tapi walau bentuknya berbeda-beda, komposisi awan tetaplah sama di mana awan merupakan kumpulan butiran air yang melayang di udara. Menariknya, perbedaan bentuk awan ternyata bisa membantu kita untuk memprediksi perubahan cuaca yang akan terjadi, lho. Sebagaimana dilansir dari SciJinks by NASA, berikut ini adalah macam-macam bentuk awan berdasarkan ketinggiannya di langit yang perlu diketahui:

1. Awan Tinggi: 16.500-45.000 kaki

bentuk awan
Sumber: Freepik

Ada tiga macam awan pada ketinggian ini, yaitu Cirrus, Cirrostratus, dan Cirrocumulus. Awan Cirrus adalah awan yang tipis seperti bulu, di mana bentuknya tidak beraturan dan terbentuk dari kristal es yang ditiup angin sehingga tampak berserat dan menyebar. Awan kedua yaitu Cirrostratus, yang merupakan awan putih tipis dan menyelimuti seluruh langit. Selanjutnya adalah awan Cirrocumulus yang memiliki karakter tipis, terputus-putus, dan menyebar. Awan ini akan tampak seperti riak air atau seperti biji-bijian. 

2. Awan Sedang: 6.500-23.000 kaki

bentuk awan
Sumber: Freepik

Awan pada ketinggian ini ada tiga macam, yaitu Altocumulus, Altostratus, dan Nimbostratus. Awan altocumulus tampak seperti riak air berwarna putih dengan warna putih atau keabuan, di mana awan ini terbuat dari butiran air, namun tidak menurunkan hujan. Altostratus adalah awan yang berwarna abu-abu atau biru keabuan yang menutupi seluruh permukaan langit, di mana awan ini terdiri dari butiran air dan kristal es. Lalu, Nimbostratus berwarna abu atau abu gelap di mana awan ini sangat tebal sehingga menutupi cahaya matahari. 

3. Awan Rendah: kurang dari 1,9 kilometer

bentuk awan
Sumber: Freepik

Awan rendah ini ada empat macam, yaitu Cumulus, Stratus, Cumulonimbus, dan Stratocumulus. Cumulus adalah awan yang tampak seperti kapal di langit, di mana ukuran dan bentuknya bervariasi. Stratus biasanya banyak diamati di pegunungan, terlihat seperti lapisan putih yang mengelilingi seluruh langit. Lalu, Cumulonimbus biasanya muncul saat hari yang panas, dan dari jauh awan ini tampak seperti gunung atau menara. Sedangkan awan Stratocumulus berwarna keabuan dan berumpal-gumpal kecil.

Cara Memprediksi Cuaca dari Bentuk Awan

bentuk awan
Sumber: Freepik

Setelah mengetahui macam-macam bentuk awan berdasarkan ketinggiannya, sekarang saatnya memahami bagaimana cara memprediksi cuaca dari bentuk awan.

Jenis awan di langit memang dapat bercerita tentang cuaca. Pada umumnya, awan yang berwarna putih dan terlihat sangat tinggi merupakan tanda bahwa cuaca sedang bagus. Sementara itu, awan yang berwarna gelap dan bergayut rendah berarti hujan atau badai akan tiba sebentar lagi.

  • Awan berwarna putih dan tipis biasanya menandakan cuaca akan cerah.
  • Sedangkan awan yang datar sama artinya dengan udara dalam keadaan stabil, sementara awan yang bergerombol menunjukkan sebaliknya.
  • Gumpalan awan yang lebih kecil mungkin tampak tidak mengganggu, akan tetapi pada hari yang sama biasanya gumpalan tersebut akan membesar. Jika Eigerian melihatnya, maka badai sedang bersiap untuk menghampiri. Waspada!

Eigerian juga perlu mengamati posisi awan. Awan yang terlihat berada di tempat tinggi biasanya memang masih sangat jauh, tapi awan macam itu bisa menjadi tanda bahaya enam jam kemudian. Awan yang lebih rendah berarti cuaca buruk sudah sangat dekat, dan saat cuaca buruk mendekat, Eigerian akan melihat awan bergerak semakin rendah.

Selanjutnya, jangan lupa perhatikan pergerakan awan. Arah pergerakan awan juga bisa menunjukkan cuaca. Selain itu, Eigerian sebaiknya perhatikan juga apakah awan-awan itu datang secara bersamaan atau bergerak sendiri-sendiri. Awan yang berarak-arak rendah menunjukkan cuaca buruk sedang mendekat, sedangkan awan yang bergerak naik dan menyebar menunjukkan cuaca sedang cerah.

Baca juga: Ciri-Ciri Hujan dari Kondisi Alam, Ini 10 yang Perlu Kamu Tahu

Cara Memprediksi Cuaca dengan Mengamati Langit

bentuk awan
Sumber: Freepik

Selain memperhatikan bentuk awan, memprediksi cuaca juga bisa dilakukan dengan cara memperhatikan langit. Coba perhatikan langit merah di pagi hari. Cuaca itu bergerak dari barat ke timur, sementara matahari terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Jika Eigerian melihat langit merah di pagi hari, maka itu rtinya cuaca di sebelah timur, tempat matahari terbit, sedang cerah, sementara cuaca di sebelah barat sedang buruk. Perbedaan cuaca itulah yang akan membuat langit tampak merah. Cuaca buruk di sebelah barat akan bergerak mendatangi kita, karena begitulah kerja pola cuaca.

Selain berwarna kemerahan, hal ini juga berlaku untuk langit yang berwarna jingga hingga merah tua. Jika langit senja berwarna kemerahan, Eigerian bisa beraktivitas di luar ruangan dengan tenang. Karena warna merah di penghujung hari menunjukkan bahwa langit cerah di sebelah barat sedang mendatangi, sementara cuaca buruk di sebelah timur sedang bergerak menjauhi kita.

Baca juga: 10 Barang yang Harus Dibawa Saat Mendaki Gunung oleh Pendaki Perempuan, Apa Saja?

Itulah beberapa cara memprediksi cuaca dari bentuk awan yang perlu diperhatikan. Sebelum mendaki gunung atau melakukan kegiatan outdoor lainnya, memang sangat penting untuk memprediksi cuaca terlebih dahulu. Dengan begitu, Eigerian dapat mempersiapkan dan mengubah rencana jika diperlukan. 

Eigerian harus mengecek apakah akan ada kabut tebal, hujan besar terutama badai petir, khususnya saat akan mendaki. Hal ini sangat diperlukan, untuk meminimalisir risiko-risiko yang mungkin terjadi akibat cuaca buruk saat pendakian. Jangan lupa untuk menyiapkan peralatan mountaineering dan survival kit lengkap, untuk pendakian yang nyaman dan aman.

Mulai dari tas gunung, sepatu gunung, jaket, matras, sleeping bag, dan lainnya, semuanya bisa didapatkan di website resmi EIGER Adventure. Belanja berbagai macam peralatan dan perlengkapan untuk aktivitas outdoor, mountaineering, riding, hingga lifestyle yang berkualitas kini jadi lebih mudah dan praktis. Selain itu, Eigerian juga berkesempatan untuk mendapatkan promo berupa potongan harga dan gratis ongkos kirim ke seluruh wilayah Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Daftar Menu Makanan dan Cara Tepat Mengolahnya Saat Mendaki
Syamsul Alam Habibie Sahabu on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru
Rensi Gabrilla Renanda Aan Claudia on Promo 2.2 Seru Belanja Outfit Riding Terbaru